Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 3

PERTUMBUHAN FISIK

NAMA KELOMPOK :

NUR FALAH AKBAR. Z

MUHAMMAD HADDAD ALWI

RAFI SAYUTI RAMADAN

ANDIKA HABIBI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ii


BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1
C. Tujuan ………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………... 1
A. Definisi pertumbuhan fisik ……………………………………………………. 2
B. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku …………………..………... 3
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik…………………………. 4
D. Perbedaan Individual dalam pertumbuhan fisik…………………………………5
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………………...10
A. Keimpulan……………………………………………………………………… 10
B. Saran…………………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya
ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang
terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki – laki maupun perempuan,
perubahan fisik tersebut mengikuti urut-urutan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan fisik
2. Menjelaskan pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
3. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
4. Menjelaskan perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik

C. Tujuan
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu memahami:
1. Pengertian pertumbuhan fisik.
2. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
4. Perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik.
BAB II

PENDAHULUAN

A. DEFINISI PERTUMBUHAN FISIK


Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin
kedua (sekunder). Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51) urutan
perubahan perubahan fisik adalah sebagai berikut:

Pada anak perempuan :


1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.

Pada anak laki-laki:


1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi (keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.
B. PENGARUH PERTUMBUHAN FISIK TERHADAP TINGKAH LAKU

Pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Pertumbuhan fisik pada
gilirannya akan membawa sampai pada suatu kondisi jasmaniah yang siap untuk 3
melaksanakan tugas perkembangan secara lebih memadai yaitu kesiapan individu untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya dan kemudian terjadilah
perubahan tingkah laku progresif yang semakin sempurna. Pertumbuhan pada otak yang
semakin sempurna menyebabkan susunan syaraf semakin lebih kompleks dn sistem syaraf
menjadi lebih sempurna sehingga kemampuan berfikir menjadi lebih tinggi.

Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini
seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan
sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.

Dalam masa remaja, perubahan yang tejadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat
mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak
menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu,
masa ini seringkali dinamakan “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit
lambat dan peubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali.

Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh
jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosual, minat, dan kepribadian. Kalau sikap dan
perilaku remaja kurang dapat diterima, yang sebenarnya merupakan merupakan salah satu cirri
dari kehidupan remaja, dapat menghilang setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini
tidak begitu para.

Akan tetapi, sejumlah studi telah menentukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang
sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam beberapa kasus tampak semakin
parah.

Dan pertumbuhan fisik ini mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini
tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan”
kewenangan, dan semacamnya.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN FISIK
1. Pengaruh keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan dan lingkungan.

2. Faktor keturunan/ genetika/hereditas

Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi
(baik fisik maupun psikis).

3. Faktor lingkungan

Keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan sekolah

4. Pengaruh gizi

Anak- anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tumbuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

5. Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan
sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan
tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbedadari anak
perempuan.

6. Status Sosial Ekonomi

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.
7. Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
daripada anak yang sering sakit.

8. Pengaruh bentuk tubuh

Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi


besar kecilnya tubuh anak.

9. Gangguan Emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari.
D. PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERTUMBUHAN FISIK

Secara umum perubahan fisik pada remaja menunjukan irama yang sama cepatnya antara
remaja perempuan dan remaja laki-laki, namun penonjolan dalam perttumbuhan proporsi
tubuh berbeda antara keduanya.

Perubahan pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada pertumbuhan tulang (badan
menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang), mulai tumbuh payudara, mulai
memperoleh haid atau menstruasi,serta tumbuh bulu-bulu sekunder. Selain itu juga kulit
berubah menjadi halus dan pinggul yang membesar.

Sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan perubahan suara,perubahan tinggi badan yang
pesat, pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang, kulit menjadi kasar dan berbulu,
serta pertumbuhan otot-otot. (Poerwanti,dkk.2005:108-109).

Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi 3 hal yaitu:

1. Percepatan Pertumbuhan

Tingkat percepatan pertumbuhan tidak sama pada setiap remaja, karena banyak faktor
individual yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ini.

2. Proses pematangan seksual

Kriteria kematangan seksual nampak lebih jelas pada remaja perempuan karena menstruasi
merupakan gejala nyata sebagai tanda awal masa pubertas. Permulaan kematangan seksual
pada remaja perempuan pada umumnya lebih cepat, karena rata-rata antara umur 10-16,5
tahun.

Kriteria kematangan seksual pada laki-laki tidak menunjukkan gejala yang jelas, karena
berupa kriteria yang berupa ejakulasi atau mimpi basah. Pada remaja laki-laki pertumbuhan
tubuh tidak semata-mata ditandai dengan pertambahan berat tetapi juga dapat dilihat pada
penguatan urat dan otot sehingga pertumbuhan pada remaja laki-laki juga diiringi dengan
pertambahan kekuatan yang mencapai puncak pada usia 15-16 tahun.

3. Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh

Dalam hal perubahan proporsi tubuh, anak perempuan cenderung endomorf (gemuk dan
berat) atau ektomorf (kurus dan bertulang panjang). Sedangkan remaja laki-laki, cenderung
menuju bentuk mesomorf (kekar, berat dan segitiga).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja.
2. Pertumbuhan fisik ini dipengaruhi oleh perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini
tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan”
kewenangan, dan semacamnya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik meliputi faktor keluarga, pengaruh
gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, pengaruh bentuk
tubuh.
4. Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada
wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.
B. Saran
Saya mempunyai saran agar pengembangan program remaja harus ke arah kegiatan yang
bernilai positif oleh para guru di sekolah karena hal tersebut merupakan upaya positif untuk
membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.

Anda mungkin juga menyukai