Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERTUMBUHAN FISIK

Oleh:

Fauziah Jalil (105401111920)

Dosen Pengampuh

Sumarni, S.Pd., M,Pd

Mata Kuiah

Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, makalah tentang “PERTUMBUHAN


FISIK” dapat saya selesaikan. Salawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada
junjungan kita yakni nabi Muhammad saw.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas penulis pada mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik sebagai pembelajaran unutk penulis dalam membuat makalah. Tugas ini juga
dibuat agara dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai konteks wacana.

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis, semoga tugas ini dapat
memberikan setitik ilmu dan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.

Jeneponto, 18 April 2021

Penulis

Fauziah Jalil
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebab Perubahan Fisik

B. Kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik

C. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik

D. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja

E. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu remaja

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan pada setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang
kembali. Setiap individu pasti mengalami suatu tahapan pertumbuhan (masa) dalam
hidupnya, salah satunya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang dapat
dikatakan masa yang paling indah, karena pada masa ini remaja mulai merasakan hal baru
pada dirinya, berkaitan dengan fisik maupun psikisnya. Pada masa remaja terjadi
perubahan-perubahan fisik, baik yang bersifat struktural maupun fungsinya yang berbeda
antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Gejala-gejala perubahan fisik remaja
muncul ketika anak mulai memasuki masa awal remaja, dimana perubahan tersebut
hampir selalu disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. Perubahan tersebut
merupakan salah satu dampak dari pengalaman yang belum pernah dirasakannya. Hal ini
menyebabkan sering terjadinya permasalahan ataupun ketidak seimbangan pada diri
remaja.

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan


gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki-
laki maupun perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut-urutan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab perubahan fisik?
2. Kondisi apa saja yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik
3. Apa perbedaan setiap individu dalam pertumbuhan fisiknya?
4. Apa pengaruh perubahan fisik terhadap perilaku remaja?
5. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk membantu remaja?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penyebab perubahan fisik
2. Untuk mengetahui dalam kaondisi apa saja yang adapat memengaruhi pertumbuhan
fisik
3. Untuk mengetahui perbedaan setiap individu dalam pertumbuhan fisiknya
4. Untuk mengetahui pengaruh perubahan fisik terhadap perilaku remaja
5. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk membantu remaja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab perubahan fisik

Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pertumbuhan fisik termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) menuju kematangan. Perubahan ini dapat dilihat
dari tanda-randa seks primer dan seks sekunder. Tanda-tanda seks primer, yakni
berhubungan langsung dengan organ seks seperti haid dan mimpi basah. Penyebab
perubahan fisik pada reamja juga terrjadi kareena adanya dau kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam system endoktrin.

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan


gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)
dan ciri kelamin kedua (sekunder). Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan
(Sarlito, 1991:51) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:

1. Pada anak perempuan:


a. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan
menjadi panjang).
b. Pertumbuhan payudara
c. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan
d. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
e. Bulu kemaluan menjadi keriting
f. Menstruasi atau haid
g. Tumbuh bulu-bulu ketiak

2. Pada anak laki-laki


a. Pertumbuhan tulang-tulang
b. Testis (buah pelir) membesar
c. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap
d. Awal perubahan suara
e. Ejakulasi (keluarnya air mani)
f. Bulu kemaluan menjadi keriting
g. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimun setiap tahunnya
h. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, janggut)
i. Tumbuh bulu ketiak
j. Akhir perubahan suara
k. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
l. Tumbuh bulu di dada

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam system endoktrin. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak meneluarkan
dua macam hormone yang diduga erat hubungannya dengan perubahan pada masa remaja.
Kedua hormon itu adalah hormone pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan
ukuran tubuh dan hormone gonadotropik atau sering disebut hormone yang merangsang
gonad yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Seluruh proses ini dikendalikan
oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endoktrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh
rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar untuk merangsang
pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.

Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak dilahirkan,
namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormone
gonadotropik dari kelenjar pituitary pada saat anak memasuki tahap remaja. Segera setelah
tercapai alat kematangan alat kelamin, maka hormone gonad akan menghentikan aktivitas
hormone pertumbuhan. Dengan demikian, pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan
yang tepat yang tercipta antara kelenjar pituitary dan gonad akan menimbulkan
perkembangan fisik yang tepat pula. Sebaliknya bila terjadi gangguan dalam keseimbangan
ini, amaka akan timbul penyimpanagan pertumbuhan. Selama masa remaja, seluruh tubuh
mengalami pertumbuhan, baik di bagian luar maupaun bagian dalam tubuh, baik perubahan
struktur tubuh maupun fungsinya.

3. Perubahan fisik sepanjang masa remaja di bagi menjadi 3 yaitu:


a. Percepatan Pertumbuhan
Percepatan pertumbuhan adalah cepat atau lambatnya pertumbuhan seseorang.
Masa dan prosesnya tidak sama bagi semua remaja, banyak faktor individual yang
mempengaruhinya. Percepatannya berkisar untuk anak laki – laki pada umur sepuluh
setengah tahun dan enam belas tahun. Sedangkan pada anak perempuan sekitar tujuh
setengah tahun dan sebelas setengah tahun. Tetapi pada umumnya terjadi pada
sepuluh setengah tahun. Puncak percepatan pada dua belas tahun dengan kurang lebih
enam hingga sebelas centimeter per tahun.
b. Proses Kematangan Seksual
Proses kematangan seksual adalah tahap pematangan ciri kelamin utama
maupun kedua. Proses ini berlangsung dalam batas – batas dan urutan tertentu.
c. Perubahan Dalam Hal Ciri Fisik
1) Perubahan Ukuran Tubuh. Perubahan ini terjadi seiring dengan bertambahnya
umur. Perubahan yang terjadi bisa saja dari pendek ke tinggi ataupun kecil ke
besar. Pertumbuhan menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum pematangan kelamin.
Anak laki – laki cenderung terus tumbuh lebih cepat daripada anak perempuan.
2) Perubahan Proporsi Tubuh. Perubahan ini terjadi dari proporsi tubuh anak – anak
menjadi proporsi tubuh orang dewasa. Proporsi anak – anak akan berlangsung
hingga masa puber selesai dilalui, setelah itu akhirnya proporsi tubuh tampak
seperti tubuh orang dewasa.
3) Ciri Kelamin Utama. Pematangan fungsi kelamin atau organ – organ seksual. Pada
anak laki – laki umur empat belas tahun setelah mengalami mimpi basah.
Sedangkan anak perempuan pada umur tiga belas tahun setelah mengalami haid /
menstruasi.
4) Ciri Kelamin Kedua. Bentuk-bentuk fisik pada masa – masa puber pada anak laki –
laki tumbuh kumis dan jenggot, otot – otot mulai tampak, bahu lebih lebar dari
pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu pada ketiak, dada dan
sekitar organ vital. Sedangkan pada perempuan mulai membesarnya buah dada,
mencuatnya puting susu, pinggul lebih lebar dari bahu, tumbuh rambut pada sekitar
organ vital, ketiak dan suara bertambah nyaring.

B. Kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik

Kondisi – kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak-anak antara lain :

1. Pengaruh Keluarga.
Meliputi faktor keturunan maupun faktor keturunan.
a. Faktor keturunan : seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan
panjang.
b. Faktor lingkungan : akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan
potensi keturunan yang dibawa anak tersebut.

2. Pengaruh Gizi.
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya
dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan denga mereka yang
kurang memperoleh gizi.

3. Gangguan Emosional.
Anak yang terlalu sering engalami gangghuan emosional akan menyebabkan
terbentuknya Steroid Adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar Pituitari.

4. Jenis Kelamin.
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan, kecuali pada usia antara dua belas dan lima belas tahun anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki – laki. Ini
disebabkan bentuk tulang dan otot pada anak laki – laki.

5. Status Sosial Ekonomi.


Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,
cederung lebih kecil daripada anak yamg berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi tinggi.

6. Kesehatan.
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit biasanya memiliki badan atau tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

7. Pengaruh Bentuk Tubuh.


a. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada
perkembangan remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang
dan tinggi), mulai berfungsi alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada anak
perempuan dan mimpi pertama pada anak anak laki- laki) dan tanda- tanda
kelamin kedua yang tumbuh.
b. Perubahan-perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia
harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
c. Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan tingkah laku dan sifat.
Karena memang sedang terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran
tubuhnyaanak – anak remaja ini secara fisik seringkali merasa sangat tidak
nyaman. Misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan sebagainya. Umumnya
mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang bertambah
panjang. Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting
adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat dan
kepribadian.

C. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik

Secara umum perubahan fisik pada remaja menunjukan irama yang sama cepatnya
antara remaja perempuan dan remaja laki-laki, namun penonjolan dalam perttumbuhan
proporsi tubuh berbeda antara keduanya.

Perubahan pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada pertumbuhan tulang
(badan menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang), mulai tumbuh payudara,
mulai memperoleh haid atau menstruasi,serta tumbuh bulu-bulu sekunder. Selain itu juga
kulit berubah menjadi halus dan pinggul yang membesar.

Sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan perubahan suara,perubahan tinggi


badan yang pesat, pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang, kulit menjadi
kasar dan berbulu, serta pertumbuhan otot-otot. (Poerwanti,dkk.2005:108-109)

Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi 3 hal yaitu:

1. Percepatan pertumbuhan
Tingkat percepatan pertumbuhan tidak sama pada setiap remaja, karena
banyak faktor individual yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ini.
2. Proses pematangan seksual
Kriteria kematangan seksual nampak lebih jelas pada remaja perempuan
karena menstruasi merupakan gejala nyata sebagai tanda awal masa pubertas.
Permulaan kematangan seksual pada remaja perempuan pada umumnya lebih cepat,
karena rata-rata antara umur 10-16,5 tahun.
Kriteria kematangan seksual pada laki-laki tidak menunjukkan gejala yang
jelas, karena berupa kriteria yang berupa ejakulasi atau mimpi basah. Pada remaja
laki-laki pertumbuhan tubuh tidak semata-mata ditandai dengan pertambahan berat
tetapi juga dapat dilihat pada penguatan urat dan otot sehingga pertumbuhan pada
remaja laki-laki juga diiringi dengan pertambahan kekuatan yang mencapai puncak
pada usia 15-16 tahun.

3. Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh


Dalam hal perubahan proporsi tubuh, anak perempuan cenderung endomorf
(gemuk dan berat) atau ektomorf (kurus dan bertulang panjang). Sedangkan remaja
laki-laki, cenderung menuju bentuk mesomorf (kekar, berat dan segitiga).

D. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perilaku remaja

Perubahan fisik pada masa remaja mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal
maupun internal, sehingga juga mempengaruhi keadaan fisik dan psikisnya. Hal ini akan
menimbulkan dampak atau menimbulkan permasalahan dalam pola prilaku, sikap, dan
kepribadian remaja, yaitu:

1. Dampak terhadap keadaan fisik


Pada saat menstruasi remaja wanita sering mengalami sakit kepala, sakit
pinggang, kejang, dan sakit perut yang diiringi dengan pingsan, dan muntah-muntah,
dan gangguan kulit. Karena itu, timbullah rasa lelah, tertekan, dan mudah marah.
Perubahan fisik remaja juga dapat menyebabkan gangguan percernaan dan nafsu
makan kurang baik, sehingga lesu dan lelah. Kalau remaja benar-benar sakit, ia ingin
diperlakukan dengan penuh pengertian dan simpati yang lebih besar dari biasanya.

2. Dampak terhadap sikap dan perilaku


Menurut Ridwan (2004: 116-119) ada beberapa dampak atau pengaruh
perubahan fisik terhadap sikap dan perilaku, yaitu:
a. Ingin menyendiri. Remaja mulai menarik diri dari teman-teman dan dari berbagai
kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman serta anggota
keluarga. Juga sering melamun dan mencoba eksprimen seks melalui mestrubasi.
b. Bosan. Remaja mulai bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari,
bosan dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya remaja sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya di
berbagai bidang menurun. Mereka menjadi terbiasa untuk tidak mau berpretasi,
karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
c. Inkoordinasi yaitu, pertumbuhan pesat dan tidak seimbang yang dapat
mempengaruhi pada koordinasi gerakan. Dalam hal ini remaja merasa kikuk dan
janggal selama beberapa waktu.
d. Antagonisme Sosial yaitu remaja seringkali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menantang, bermushan antara dua jenis kelamin diungkapkan
dalam kritik dan komentar atau ejekan merendah.
e. Emosi yang meninggi, yaitu kemarahan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis
f. Hilangnyanya kepercayaan diri. Remaja banyak yang mengalami rendah diri
karena dikeritik bertubi-tubi dari dari orang tuanya. Mereka tidak memiliki
percaya diri dan takut kegagalan.

3. Dampak Terhadap Jiwa


Perubahan fisik remaja juga berdampak pada perkembangan jiwanya. Dari
perubahan fisik yang dialami remaja, yang terbesar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin tinggi
dan besar), mulai berfungsi alat-alat reproduksi, dan tanda-tanda sek (pubertas).
Perubahan fisik tersebut menyebabkan gangguan dan kecanggunggan bagi jiwa
remaja, karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada dirinya sendiri.

Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, pembesaran payudara, dan cepat


membuat jiwa remaja merasa tersisih dari teman-temanya. Demikian pula dalam
menghadapi mentrusasi dan mimpi basah yang pertama, turut berdampak bagi ketenangan
jiwa remaja, karena itu, remaja perlu menyesuaikan diri antara jiwanya dengan
prilakuknya.

E. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu remaja

Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian


rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan fisik subjek didik. Dalam proses
pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain:

1. Menjaga kesehatan badan.


Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat
membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga
terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.

2. Memberi makanan yang baik.


Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar,
sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan akan
menentukan pula pertumbuhan anak.

Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut:

1. Menyediakan sarana dan prasarana


Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan
kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan
sebagainya.
2. Waktu istirahat
Istirahat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rasa lelah dan
mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan
3. Diadakannya jam olahraga bagi siswa
Pelajaran olahraga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan
olahraga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak
akan memperoleh stimulasi secara teratur pula.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan


gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Pertumbuhan fisik ini dipengaruhi oleh
perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung
dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional
seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan semacamnya.

Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan
kerja kelenjar Pituitari dan Gonadotropik. Kedua kelenjar itu masing-masing
menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta
pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik meliputi faktor keluarga,


pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan,
pengaruh bentuk tubuh. Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita
tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.

B. Saran

Saya menyarankan agar pengembangan program remaja harus ke arah kegiatan yang
bernilai positif oleh para guru di sekolah karena hal tersebut merupakan upaya positif untuk
membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.

Dalam upaya untuk membantu percepatan pertumbuhan fisik remaja, diharapkan


adanya sarana dan prasarana yang mendukung, baik di sekolahmaupun di rumah. Selain itu
diperlukan pengawasan yang lebih terhadap seorangremaja agar tidak terjadi penyimpangan
perilaku pada mereka dan perlunyapengarahan tentang pertumbuhan remaja dari orang tua
dan pihak sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin, amer. Makalah pertumbuhan fisik remaja. https://www.academia.edu (diakses


pada tanggal 18 april 2021)

Anonim.A. Http://qudsrepublic.blogspot.com/2011/06/ppd-pertumbuhan-fisik.html (diakses


pada tanggal 18 april 2021).

Poerwanti. Dkk, 2005. Perkembangan Peserta Didik.

Monks, F. J., dkk. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.


Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1984.

Suwarno, Sarlito W. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Wali Press, 1991.Sunarto. Dkk, 2013.
Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai