Anda di halaman 1dari 4

Perubahan Fisik Remaja

Remaja mengalami grow spurt, yaitu pertumbuhan fisik yang sangat pesat, yang
ditandai dengan ciri-ciri perkembangan pada masa pubertas. Otot-otot tubuh akan mengeras,
tinggi dan berat badan meningkat cepat, begitu pula dengan proporsi tubuh yang semakin
mirip dengan orang dewasa, termasuk juga kemasakan fungsi seksual. Hal ini terjadi
disebabkan adanya proses biologis yang berkaitan dengan perubahan hormonal di dalam
tubuh (Singgih dan Gunarsa, 2004).

Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-
perubahan, baik internal maupun eksternal (Honggowiyono, 2015).

1. Perubahan Internal
Perubahan internal merupakan perubahan yang terjadi di dalam organ tubuh remaja
dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya akan sangat mempengaruhi
kepribadian remaja. Perubahan internal pada remaja berupa sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernapasan, sistem endokrin, dan jaringan tubuh.
2. Perubahan Eksternal
Perubahan pada tubuh seorang remaja terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi
dapat diluar pada fisik luar remaj. Perubahan eksternal tersebut meliputi tinggi badan,
berat badan, proporsi tubuh, organ seks atau ciri seks primer, dan ciri-ciri seks
sekunder.
Secara kuhusus terdapat tugas-tugas perkembangan fisik remaja yang mencakup
sembilan macam, yaitu:
1. Menerima perubahan fisik yang dialami dan melakukan peran yang sesuai dengan
jenisnya (pria dan wanita).
2. Mengembangkan hubungan secara tepat dengan teman sebaya baik yang sama jenis
maupun lawan jenis
3. Mampu berdiri sendiri dalam bidang emosi, dan tidak bergantung pada orang tua
maupun orang dewasa lain.
4. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi.
5. Menentukan dan mempersiapkan diri untuk karir dan memasuki lapangan kerja.
6. Mengembangkan kemampuan kognitif dan konsep-konsep yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. Mempersiapkan diri untuk berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap secara tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah.
Mengingat bahwa tugas-tugas perkembangan fisik remaja sangatlah berat, maka
dalam melaksanakan tugas-tugasnya remaja membutuhkan bimbingan dan pengarahan agar
dapat mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya (Thalib, 2010).

Perubahan Fisik Remaja Perempuan

Perubahan fisik dimulai pada masa praremaja dan terjadi secara cepat pada masa
remaja awal yang kemudian akan semakin sempurna pada masa remaja pertengahan dan akan
berakhir pada masa remaja akhir. Kemasakan fisik remaja permpuan biasanya lebih cepat
sekitar dua tahun dibanding remaja laki-laki. Mengingat kemasakan fisisk merupakan dasar
bagi perkembangan aspek-aspek lain, maka anak remaja perempuan juga akan mengalami
kematangan psikis dan sosial lebih awal dari pada remaja laki-laki (Thalib, 2010).

Perempuan memiliki tubuh yang kompleks dan mengalami perkembangan anatomi,


fidiologis, dan reproduksi selama hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan beberapa
anatomi tubuh laki-laki dan perempuan hampir sama. Namun, terdapat beberapa organ pria
tidak sama dengan organ wanita, terutama yang berhubungan dengan dengan fungsi
reproduksi, seperti organ genital, sistem endokrin, dan tulang kerangka. Seorang perempuan
akan mengalami perubahan tahap demi tahap yang membuatnya berbeda dengan laki-laki.
Mulai dari kulit, bentuk dan lemak tubuh, serta struktur otot (Kasdu, 2008).

Beberapa bentuk perubahan fisik yang terjadi pada remaja perempuan:

1. Pertumbuhan Tulang
Kondisi yang sangat nampak pada masa remja adalah pertumhan fisik yang
sangat cepat. Pertumbuhan ini berpusat pada lengan dan kaki. Tinggi badan pad
remaja bertambah tanpa diikuti oleh pelebaran bahu, sehingga terbentuk
ketidakseimbangan. Pertumbuhan tulang pada perempuan terjadi pada bagian pinggul,
bagian pinggul perempuan akan semakin lebar dan bagian bahu yang semakin kecil.
Pertumbuhan pinggul remaja perempuan merupakan hal yang sangat penting, karena
hal tersebut akan berpengaruh terhadap proses melahirkan pada perempuan.
2. Berat Badan dan Kemampuan Fisik
Pada masa kanak-kanak terjadi penambahan berat badan sekitar 2,5-4 kg
pertahun, tetapi pada masa remaja terjadi penambahan berat badan sekitar 5-11 kg.
Dengan penambahan berat badan maka kemampuan fisik remaja juga akan
bertambah. Kemampuan fisik remaja perempuan lebih rendah dari pada kemampuan
fisik remaja laki-laki. Bersamaan dengan pertumbuhan ini, ketahanan tubuh remaja
juga akan meningkat. Remaja mampu menahan rasa lapar,haus, sakit, dan cobaan.
Bahkan para remaja mampu menunjukkan perlawanan yang lebih terhadap berbagi
penyakit. Dalam hal ini, remaja perempuan akan memiliki ketahanan yang lebih dari
pada remaja laki-laki (Samadi, 2004).
3. Alat Reproduksi Primer dan Sekunder
Pada remaja perempuan masa remaja ditandai dengan timulnya breast budding
atau tunas payudara, kemudian yang secara bertahap akan berkembang menjadi
payudara dewasa pada usia 13-14 tahun. Selain itu,pada masa remaja akan mulai
tumbuh rambut pubis pada usia 11-12 tahun dan akan mencapai pertumbuhan lengkap
pada usia 14 tahun. Ciri selanjutnya adalah terjadinya menstruasi. Setelah remaja
perempuan mengalami menstruasi maka tinggi badan hanya akan bertambah sedikit
kemudian pertambahan tinggi badan akan terhenti. Massa lemak pada perempuan
yang mengalami masa pubertas akan mencapai dua kali lipat massa lemak sebelum
massa pubertas (Jose, 2010).
4. Kondisi Jantung dan Pernapasan
Volume jantung remaja pada usia 12-16 tahun bisa mencapai dua kali lipat dari pada
usia sebelumnya. Penambahan ini selalu dibarengi dengan kemajuan pengendalian
saraf. Perempuan memiliki detak jantung 75-80 kali per menit. Oleh karena itu
perempuan lebih mampu bertahan terhadap guncangan psikologis, kecemasan, dan
rasa sakit (Samadi, 2004).

Sumber:

Jose, R. L. 2010. Perkembangan Remaja. Sari Pediati. 12(1): 21-29.


Honggowiyono. P. 2015. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik untuk Guru dan
Calon Guru. Jakarta: Gunung Samudra.
Kasdu, D.2008. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.
Samadi, F. 2004. Bersahabat dengan Putri Anda. Jakarta: Pustaka Zahra.
Singgih. dan Gunarsa. 2004. Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai
Usia Lanjut. Jakarta: Gunung Mulia.
Thalib. S. B. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analitis Empiris Aplikatif. Jakarta:
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai