Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN

STRATEGI PLAKSANAAN REMAJA

DIsusun Oleh :

Nama :Tia Alfiyanti

Nim : 1914201006

Kelas : 4.A

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

S1 KEPERAWATAN
1. Laporan pendahuluan pengkajian tumbuh kembang remaja

A. Pengertian remaja
Remaja dalam ilmu psikologi diperkenalkan dengan istilah, seperti pubertied,
adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa Latin
“adolescere“ yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah
bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Kumalasari,
2013).

B. Batasan usia remaja


Menurut WHO, remaja adalah periode usia 10 sampai dengan 19 tahun,sedangkan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia 15 sampai
dengan 24 tahun. Sementara itu menurut BkkbN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun (BkkbN,2014). Menurut The Health
Resource and Service Administration Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah
11-21 tahun dan terbagi tiga tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-
17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam
terminologi kaummuda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun (Kusmiran, 2011).

C. Tumbuh kembang anak usia remaja


Menurut WHO (2012) remaja adalah suatu masa dimana Individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual. Melalui perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2011) Menurut WHO (2012) Remaja
merupakan periode transisi antara masa anakanak dengan dewasa, dimana pada masa itu
terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama periode ini, individu
mengalami kematangan fisik dan seksual, peningkatan kemampuan dan mampu membuat
keputusan edukasi dan okupasi.

D.Perubahan Fisik

Selama Masa Remaja Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa
puber dan awal masa remaja pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah
mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga
terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan
untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian. Karena kekuatan mengikuti
pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada
usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian
ditinggalkan karena perubahan minat lebih dari pada kurangnya kemampuan. Perubahan fisik
selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
1) Perubahan Eksternal Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan tersebut ialah:

a) Tinggi Badan Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia
antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kirakira
setahun setelahnya.Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi
cenderung lebih tinggi dari pada anak 15 yang tidak mendapatkan imunisasi.
Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga
pertumbuhannya terhambat.

b) Berat Badan Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan
perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran
lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau
bahkan tidak mengandung lemak. Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan
dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan
tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari
perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik /
gembrot (gemuk pendek).

c) Proporsi Tubuh Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai


perbandingan yang tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang
sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.

d) Organ Seks Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran
matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahun kemudian.

e) Ciri-Ciri Seks Sekunder Ciri – ciri seks sekunder yang utama,


perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut
antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan
pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.

2) Perubahan Internal Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan
tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian
remaja. Perubahan tersebut adalah:

a) Sistem Pencernaan Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan
dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertambah panjang.
b) Sistem Peredaran Darah Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada
usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu
lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai
tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

c) Sistem Pernafasan Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada


usia tujuh belas tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru
beberapa tahun kemudian.

d) Sistem Endokrin Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber


menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin
pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi,
meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau
awal masa dewasa.

e) Jaringan Tubuh Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan


belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.

3) Kondisi – Kondisi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja Pertumbuhan fisik


erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada
pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi sebagai berikut :

a) Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun


faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau
panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan
ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.Faktor lingkungan akan membantu
menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari
orang tuanya.

b) Pengaruh Gizi Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan
mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan
pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.

c) Gangguan Emosional Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan


menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar
pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan
tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d) Jenis Kelamin Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak
perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan
sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-lakilaki. Hal ini terjadi karena
bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak
perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.

e) Status Sosial Ekonomi Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga
dengan tingkat ekonomi rendah.

f) Kesehatan Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik


remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh
yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.

g) Pengaruh Bentuk Tubuh Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan


oleh perubahanperubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat
berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi),
mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan
dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tandatanda kelamin kedua yang
tumbuh.

h) Perkembangan Kognitif Prinsip Dasar dari Perkembangan Kognitif Secara


alamiah anakanak remaja selalu ingin tahu. Mereka selalu ingin memberi arti
atas pengalaman mereka dan dalam prosesnya, membangun pemahaman
mereka atas dunia. Pada remaja, schemes lebih banyak didasarkan pada
tindakan. Schemes lebih penting pada masa sesudah remaja, tapi mereka tahu
bahwa prinsip utama dari hubungan fungsional atau konseptual bukanlah
tindakan.

i) Psikososial Masa remaja awal pada anak perempuan biasanya antara usia 10-
13 tahun berlangsung selama 6 bulan - 1 tahun. Pada anak laki-laki awal tumbuh
usia 10,5-15 tahun yang berlangsung antara 6 bulan - 2 tahun. Masa remaja
menengah anak perempuan timbul pada usia 11 - 14 tahun berlangsung sampai
2 - 3 tahun. Pada anak laki-laki usia 12 - 15,5 tahun berlangsung antara 6 bulan -
2 tahun. Masa remaja lanjut anak perempuan rata-rata usia 13 - 17 tahun dan
anak laki-laki usia 14 - 16 tahun.
E. Faktor-faktor pembentuk perilaku remaja

1. Faktor Internal

Merupakan potensi yang sudah ada pada diri seseorang sejak lahir Maryana mengungkapkan
harga diri dan kecerdasan merupakan faktor internal yang paling berpengaruh terhadap perilaku
sosial. Harga diri yaitu sejauh mana individu memandang dan menghargai dirinya sendiri
sehingga ia mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya. Menurut Krech
(dalam Maryana,2006) peningkatan derajat harga diri dapat membawa seseorang kepada
inisiatif sosial, sedangkan penurunan derajat harga diri dapat membawa seseorang pada sifat
agresif dan tidak bersahabat. Faktor kecerdasan yaitu kemampuan secara kognitif yang dimiliki
oleh individu. Seseorang dapat berperilaku baik, bergaul secara efektif apabila ia memiliki
kecerdasan sosial. Melalui kemampuan seseorang mampu menangkap pesan-pesan dari suatu
perilaku serta mampu memahami perilaku sosial yang harus di tampilkan dalam hubungan
sosial.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari pengalaman atau lingkungan yang berpengaruh
terhadap perilaku sosial siswa antara lain:

a) Keluarga Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dan yang
paling dekat, tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial didalam hubungan
interaksi dengan kelompoknya. Hubungan dengan anggota keluarga mempengaruhi perilaku
sosial anak terhadap orang lain diluar lingkungan rumah.Perilaku dan sikap sosial mencerminkan
perlakuan yang baik dan diterima dirumah (Aziz, 2015).

b) Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan
program bimbingan, pengajaran,dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mandiri dan mampu mengembangkan potensi dirinya baik aspek moral, spiritual,intelektual,
emosional, maupun sosial. Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
anak, baik dalam berfikir,bersikap maupun berperilaku (Hurlock). Sekolah mempunyai peranan
dan tanggung jawab dan membantu siswa dalam mencapai tugas perkembangannya (Baskoro,
2010).

C). Teman sebayaProses sosialisasi remaja dengan teman sebaya menurut Hurlock yaitu:

-Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, artinya dalam kelompok terdapat aturan
bagi anggota kelompoknya misalnya komunikasi dengan baik dan menarik dan dapat dimengerti
kelompoknya.

- Belajar memainkan peran yang dapat diterima, artinya aturan kelompok memiliki kebiasaan
yang telah ditentukan dan disepakati oleh anggotanya.
-Perkembangan sikap sosial, artinya remaja dituntut untuk bergaul dengan baik dan harus
menyukai orang lain dan aktivitas sosial kelompoknya (Qomariah, 2010).

c) Media massa Pesatnya Kemajuan tehnologi memudahkan remaja untuk memperoleh


informasi dan komunikasi dengan cepat. Media massa berupa perangkat komunikasi
mempunyai peranan dalam mengembangkan perilaku social remaja, misalnya televisi, internet
proses peniruan dapat dilakukan remaja dalam kehidupan sosialnya apabila dominan pada
televisi. Hal ini bukan hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga dampak negatif bagi
perkembangan perilaku sosial remaja (Adwitiya,2015).
2.Strategi Pelaksanaan Pengkajian Tumbuh Kembang Remaja

Pra-interaksi

Perawat : assalamualaikum selamat pagi

Klien : waalaikumsalam pagi

Perawat : sebelumnya perkenalkan nama saya tia alfiyanti mahasiswa keperawatan umt,
apakah benar ini dengan zulya ahlan ?

Klien : benar ka saya zulya

Perawat : oh baik,zulya umur zulya sekarang bera ya kalo boleh tau ?

Klien : umur saya 16 tahun ka

Perawat : baik 16 tahun ya, bagaimana keadaanya hari ini zulya ?

Klien : allhamdulilah sangat baik kak

Orientasi

Perawat : baik zulya maksud kedatangan saya kesini yaitu untuk mengkaji perkembangan
remaja, yang nantinya saya akan menggunakan metode bertanya kepada
zulya,waktunya 10-15 menit tempat disini, apakah zulya bersedia ?

Klien : iya ka saya bersedia

Perawat : baik,nanti saat zulya menjawab pertanyaan dari saya,saya akan mencatat
jawaban zulya,zulya tenang saja kerahasiaaan jawaban zulya akan terjamin.

Klien : baik ka

Perawat : sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ?

Klien : tidak ada ka

Perawat : baik kalau begitu sekarang kita mulai ya


Kerja

Perawat : zulya sekarang sekolah kelas berapa?

Klien : saya kelas 3 SMA ka

Perawat : baik saya ingin bertanya zulya tau tidak apa saja ciri-ciri dari masa pubertas
remaja perempuan apa saja?

Klien : ciri-cirinya yaitu seperti,haid,buah dada membesar,pinggul membesar,lalu


tumbuh bulu-bulu disekitar kemaluan

Perawat : ok baik bagus sekali jawabanya, nah sekarang saya mau bertanya apa saja sih
kelebihan dan kekurangan yang zulya tau dari diri zulya?

Klien : kelebihan saya seperti memasak dan menulis, dan kalo kekuragan saya yaitu
saya belum berani untuk berbicara di depan umum ka

Perawat : oh baik,lalu apapkah zulya menerima kekurangan zulya dan mau berlatih untuk
berbicara di dean umum?

Klien : saya sangat menerima kekurangan saya itu,dan saya akan berlatih ka.

Perawat : nah baik, lalu apakah zulya selalu bertanggu jawab atas hal yang zulya lakukan?

Klien : iya ka saya selalu bertanggung jawab ka atas apa yang saya lakukan.

Perawat :nah lalu jika zulya mempunyai masalah,apakah zulya selalu menyelesaikan
masalah zulya sendiri atau meminta bantuan orang lain?

Klien : menyelesaikan sendiri ka

Perawat : baik,zulya di sekolahnya mengikuti exskul atau organissi tidak ?

Klien : saya ikut PMR ka

Perawat : wah bagus sekali kegiatannya zulya sangat aktif ya,selain untuk mendapakan
nilai untuk apa sih mengikuti PMR ini

Klien : untuk menambah wawasan ka,lalu untuk melatih saya supaya bisa berbicara di
depan umum,lalu bisa beradpatasi di luar lingkungan

Perawat : wah bagus sekali yah,nah apa sih cita-cita zulya ?


Klien : cita-cita saya ingin menjadi perawat ka seperti kaka.

Perawat : wahh aminn semoga tercapai ya

Klien : amin ka

Terminasi

Perawat : allhamdulilah udah selesai ni ,bagaimana perasaan zulya setelah bercerita


dengan saya?

Klien :saya sangat senang dan leg aka

Perawat : allhamdulilah bila begitu,semuah pertanyaan tadi juga dijawab dengan benar dan
bagus zulya,nah sebelum saya pamit apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?

Klien :sudah tidak ada kak

Perawat : baik bila begitu saya pamit ya semoga cita-cita dan impian zulya
tercapai,semangat terus untuk belajarnya yah

Klien : amin,terimakasih ka

Perawat :sama-sama saya permisi ya,assalamualaikum

Klien : waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai