Anda di halaman 1dari 28

PERKEMBANGAN PERSERTA DIDIK

Tentang
Menerapkan pembelajaran sd sesuai
Perkembangan fisik

Oleh :

Nama : nurmayanti
Nim : 19101446
Kelas : 4b2

Dosen pembimbing : rindilla antika, m.pd


Pengertian Pertumbuhan Fisik
 Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan
fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan
berlangsung dalam periode tertentu.

 Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek fisik


individu.

 Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat


internal maupun eksternal.
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan
perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:

Pada anak perempuan:


1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota
badan menjadi panjang).
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap
tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting
6. Menstruasi atau haid
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki
1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Testis (buah pelir) membesar
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap
4. Awal perubahan suara
5. Ejakulasi (keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan menjadi keriting
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimun setiap
tahunnya
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, janggut)
9. Timbuh bulu ketiak
10. Akhir perubahan suara
11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
12. Tumbuh bulu di dada
  Penyebab Perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam system endoktrin. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak
meneluarkan dua macam hormone yang diduga erat hubungannya dengan perubahan
pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormone pertumbuhan yang
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormone gonadotropik atau
sering disebut hormone yang merangsang gonad yaitu merangsang gonad agar mulai
aktif bekerja. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam
kelenjar endoktrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar
hypothalamus, yaitu kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan
terletak di otak.
Adapun perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah:

1. Perubahan Ukuran Tubuh


Irama pertunbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai
taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah
tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah terjadi
pematangan kelamin ini. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun
dalam tempo yang sedikit lebih lamban.
2. Perubahan Proporsi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh
tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak
seimbang ini akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber selesai dilalui
seluruhnya sehingga akhirnya proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi
proporsi orang dewasa.

3. Ciri Kelamin yang Utama


Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan
sempurna. Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi pada saat
pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Sedangkan anak perempuan,
indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali
mengalami menstruasi.

4. Ciri Kelamin Kedua


Ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah: membesarnya buah dada dan
mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih besar dari lebar bahu, tumbuh rambut
di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut ketiak dan suara bertambah nyaring.
 Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran
alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran
besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah
sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai
jaringan tubuh.

 Perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi


badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan
ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya
organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-
tanda kelamin sekunder.
2.1. Perubahan Internal
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah
besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi
lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan
kerongkongan bertambah panjang.

b. Sistem Peredaran Darah


Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh
belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali lebih
berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding
pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat
kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh
belas tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan baru beberapa
tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.

d. Sistem Endokrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem
kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang
pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang
matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan
belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan
otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang
matang.
2.2. Perubahan Eksternal
a. Tinggi Badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada


usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-
rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan
imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari
pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak
yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita
sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama


dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan
terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian
tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau
bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan
berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak,
jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat
badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung
(tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan
lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk
tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk
pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai
perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang
kurang proposional pada masa remaja tidak sama
untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang
semakin proposional.

Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan


keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik.
- Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
-Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
-Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
d. Organ Seks/Ciri Seks
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks
mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja,
tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa
tahun kemudian (dewasa).

e. Ciri-ciri Seks Sekunder


Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya
matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut
antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada
laki-laki sedangkan pada wanita ditandai dengan
membesarnya payudara.
Pertumbuhan Fisik Remaja
1) Karakteristik Pertumbuhan Fisik
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali
menimbulkan kejutan pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya
seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi.

2) Perubahan Fisik
- Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-
perubahan fisik.
- Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut,
terutama dalam hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh,
perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer,
dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
3) Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
3.1 Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika
ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan
tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.

3.2 Pengaruh Gizi


Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat
mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.Lingkungan
juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

3.3 Gangguan Emosional


Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal
yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di
kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak
tercapai berat tubuh yang seharusnya.
3.4 Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak
perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan biasanya
akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada laki-laki. Hal ini
terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan
perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-
laki .

3.5 Status Sosial-Ekonomi


Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga
dengan tingkat ekonomi rendah.

3.6 Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja
yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang
lebih tinggi dan berat atau besar dibanding yang sering sakit.
3.7 Kecerdasan
Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi
atau berprestasi di sekolah biasanya lebih gemuk dan
berat daripada anak yang kecerdasannya rendah.

3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh


Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap
Tingkah Laku
 Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan
perubahan perilaku dan sikap.

 Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena


sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya
dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan
fisik itu.
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi
sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan
perubahan yang terjadi, yaitu:

 Ingin menyendiri
 Bosan
 Inkoordinasi
 Antagonis Sosial
 Emosi yang meninggi
 Hilangnya Kepercayaan Diri
 Terlalu sederhana
 Konsisten dengan konsep dasar bahwa individu
merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak
dapat dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik
mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.

 Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat


mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu
keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Fisik Remaja
1. Faktor Internal
a) Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang
tuanya
b) Kematangan

2. Faktor Eksternal
a) Kesehatan
b) Makanan
c) Stimulasi Lingkungan
Perbedaan Individu Dalam Pertumbuhan Fisik

 Secara umum, terjadi pertumbuhan dan


perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa
remaja awal (12/13 – 17/18 tahun)
 Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal
yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya
beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya,
sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki,
tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya
remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang
bagus.
• Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan
yang mencolok antara remaja putri dan remaja
putra.

• Pada umumnya, remaja putri lebih cepat


pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra.

• Pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul


dengan kecepatan melebihi anak perempuan.
Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik
Remaja
1. Menjaga kesehatan badan.
2. Memberi makanan yang baik.

Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya


memperhatikan faktor berikut:

 Menyediakan sarana dan prasarana.

 Waktu istirahat.

 Diadakannya jam olah raga bagi siswa.


 Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering
disebabkan karena perasaan dan pikiran mengenai
fisiknya. Remaja banyak perhatian terhadap
kelompok, perilaku remaja akan banyak
dipengaruhi oleh perilaku kelompok.

 Pengembangan program kelompok remaja ke arah


yang positif oleh sekolah dan para tokoh
masyarakat merupakan upaya membantu para
remaja dalam perubahan fisik mereka.
 Kegiatan bernilai positif seperti olah raga, pramuka,
dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja,
sedangkan yang bernilai negatif seperti ngebut,
begadang, miras, dan semacamnya yang
mengganggu kesehatannya.

 Maka untuk itu, misalnya pembentukan kelompok


belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua
merupakan kegiatan yang membentuk mereka untuk
belajar teratur dan bertanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai