Anda di halaman 1dari 5

A Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari

Bayi sampai Lanjut Usia

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia


di dalam Rahim
Manusia tidak hanya mengalami perkembangan ukuran tubuh
saja. Akan tetapi, manusia juga mengalami perkembangan fungsi
tubuh. Selain bergerak, manusia dapat berkomunikasi dan
berpikir
Proses perkembangbiakan pada manusia diawali dengan
pembuahan (fertilisasi).
Fertilisasi adalah peleburan sel sperma dari alat kelamin pria
dengan sel telur (ovum).
Proses ini terjadi di dalam rahim. Kedua sel kelamin itu akan
melebur, selanjutnya menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi embrio.
Setelah berumur dua bulan, kemudian embrio disebut janin.
Janin di dalam rahim mendapatkan makanan dari ibunya melalui
plasenta.
Proses ini berlangsung selama 9 bulan sebelum bayi dilahirkan.
Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim
disebut juga dengan masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi
selama kurang lebih 38 minggu.
Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir
ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di
luar rahim.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di


Luar Rahim
Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim atau
setelah lahir terjadi dalam beberapa tahap. Elizabeth Hurlock,
seorang ahli psikologi perkembangan, membaginya ke dalam
empat tahapan. Tahapannya sebagai berikut.
a. Tahap orok, mulai lahir sampai usia dua minggu.
b. Tahap bayi, mulai usia dua minggu sampai usia dua tahun.
c. Tahap kanak-kanak, mulai usia dua tahun sampai masa
pubertas (sekitar 11 tahun).
d. Tahap remaja atau pubertas, mulai usia 11 tahun sampai 21
tahun.

Apakah perbedaan pertumbuhan dan


perkembangan?
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran tubuh. Contohnya,
bertambahnya berat badan dan tinggi badan.
Pertumbuhan merupakan perubahan dari kecil menjadi besar dan
tinggi, disertai pertambahan berat. Pertumbuhan tersebut
biasanya disertai dengan perubahan sikap, perilaku,dan gejalagejala lainnya.

Adapun perkembangan adalah kegiatan sel-sel dalam


membentuk fungsi-fungsi khusus tubuh.
perkembangan adalah tahap-tahap perubahan fisik tubuh menuju
dewasa.
Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
dapat dituliskan seperti berikut.
1. Bayi, yaitu sejak kelahiran hingga usia 1 tahun.
2. Balita, yaitu usia 1 sampai dengan 4 tahun.
3. Anak-anak, yaitu usia 5 hingga 10 tahun.
4. Remaja, yaitu usia 11 hingga 20 tahun.
5. Dewasa, yaitu usia 21 sampai dengan 49 tahun.
6. Tua, yaitu usia 60 sampai dengan 65 tahun.
7. Lanjut usia, yaitu usia di atas 66 tahun.
Pada masa remaja organ-organ reproduksinya sudah
berkembang.
Perkembangan organ-organ reproduksi dipengaruhi oleh hormon
(hormon adalah zat yang dihasilkan tubuh untuk mengendalikan
proses-proses di dalam tubuh).
Tahap remaja yaitu usia 11 tahun sampai 19 tahun bagi
perempuan, bagi laki-laki antara 12 tahun sampai 21 tahun.
Perubahan fisik manusia paling banyak terjadi pada masa remaja.
Masa ini disebut juga dengan masa pubertas. Masa pubertas
dimulai pada usia 9-14 tahun, dan berakhir menjelang usia 20
tahunan dengan ditandai berhentinya pertambahan tinggi badan.
Selama masa pubertas setiap manusia akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat disertai banyak perubahan.
Tahapan pubertas ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan
manusia untuk berkembang biak, karena dengan terjadinya
perubahan fisik pada tubuh memungkinkan manusia dapat
berkembang biak secara kawin.
Masa ini ditandai dengan perubahan fisik, psikologis (emosi),
serta aktifnya alat perkembangbiakan.
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas laki-laki berbeda
dengan perempuan.
Anak-anak gadis tumbuh hampir sempurna pada usia 16 tahun
meskipun dapat terus tumbuh sedikit sampai usia 20 atau 21
tahun.
Untuk anak laki-laki tumbuh hampir sempurna pada usia 17
dan 23 atau 25 tahun.
Pubertas adalah masa remaja yang ditandai dengan adanya
perkembangan seksual sekunder. Anak laki-laki mengalami
pubertas pada usia antara 1116 tahun, sedangkan perempuan
pada usia antara 1015 tahun.
a. Pubertas pada Laki-Laki
Perkembangan alat kelamin dan tanda-tanda seksual sekunder
pada laki-laki dipengaruhi oleh hormon testoteron. Hormon ini
berfungsi untuk pembentukan sel sperma di dalam testis.
Tanda-tanda seksual sekunder yang juga berkembang pada
laki-laki meliputi perubahan fisik, seperti wajah ditumbuhi

jambang, kumis dan jenggot. Selain itu tumbuh rambut ketiak


dan rambut di daerah kemaluan. Badan tampak kekar dan
berotot, serta tumbuh jakun. Suara anak laki-laki berubah
menjadi lebih berat.
Hormon testoteron juga memengaruhi perkembangan
mental seorang anak laki-laki.
Laki-laki cenderung menjadi lebih tenang, rasional dan cuek
(acuh). Oleh karena itu bila laki-laki mengalami masalah ia
cenderung diam dan menyelesaikannya dengan cara yang praktis
(rasional).
Pada masa pubertas, setiap laki-laki akan mengalami perubahan
sebagai berikut:
1. Tumbuhnya tulang yang menonjol di tengah-tengah leher.
Tulang ini disebut jakun. Tumbuhnya jakun ini disertai dengan
membesarnya suara.
Jakun adalah tonjolan keras yang berada di tengah leher bagian
depan.
1a. Suara menjadi besar (berat)
2. Tumbuhnya rambut-rambut di beberapa bagian tubuh,
antara lain kumis, janggut, rambut di ketiak, dan rambut di
sekitar alat kelamin.
3) Otot menjadi kuat dan dada terlihat bidang
Selain perubahan fisik, alat perkembangbiakan laki-laki pun
(testis) mulai aktif dalam menghasilkan sperma. Selain itu,
perubahan psikologis yang terjadi adalah mulai tertariknya pada
lawan jenis.
4] Diproduksinya sel sperma
Sel sperma dihasilkan oleh alat yang disebut testis. Sperma
adalah sel kelamin jantan yang berbentuk seperti kecebong. Sel
ini terdiri atas bagian kepala, leher, dan ekor. Testis memproduksi
puluhan juta sperma setiap harinya.
5] mimpi basah. Jutaan sperma dihasilkan setiap hari oleh
seorang laki-laki. Sehingga apabila testis telah penuh,
kemungkinan sperma keluar dengan sendirinya melalui mimpi,
yang dikenal dengan mimpi basah.
b. Pubertas pada Perempuan
Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih
jelas dibandingkan dengan laki-laki.
Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel telur (ovum) dan
mengatur perkembangan seksual sekunder.
.
Perubahan yang dialami adalah sebagai berikut.
1) Tumbuhnya payudara

Payudara anak perempuan akan tumbuh menonjol dan membesar


pada masa remaja.
2) Pinggul melebar sehingga bentuk tubuh pun akan
terlihat lebih melekuk.
Melebarnya pinggul
Perubahan lain yang terjadi pada perempuan saat remaja adalah
mulai melebarnya pinggul. Pinggul yang lebar dipersiapkan untuk
mempermudah proses persalinan pada waktu melahirkan..
3) Tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat
kelamin.
Selain itu, pada daerah sekitar kemaluan akan tumbuh rambutrambut halus
4] Kulit Menjadi Halus
Kulit merupakan indera peraba, kulit anak laki-laki dan
perempuan kehalusannya berbeda. Kulit remaja bertambah halus,
ini dikarenakan dalam tubuh perempuan menghasilkan hormon
penghalus kulit. Pada saat remaja, hormon ini dihasilkan tubuh
lebih banyak.
Suara menjadi lebih nyaring
Meningkatnya emosi

Hormon progesteron dan estrogen juga memengaruhi


perkembangan mental perempuan.
Hal ini menyebabkan perempuan lebih mengutamakan perasaan,
ingin dimanja, dan penuh perhatian. Oleh karenanya, bila
perempuan mengalami masalah, maka ia akan menangis,
mengadu, dan menyesali diri
5] Diproduksinya sel telur (ovum)
Perubahan utama masa pubertas yang terjadi pada perempuan
adalah diproduksinya sel telur. Alat tubuh yang memproduksi sel
telur disebut indung telur (ovarium). Hal ini
ditandai dengan terjadinya menstruasi.
Apakah menstruasi itu?
Menstruasi adalah keluarnya darah dari kelamin wanita.
Hal itu disebabkan oleh terjadinya peluruhan dinding rahim
(endotreum) karena tidak terjadi pembuahan pada sel telur
wanita.
Hal itu terjadi secara bersiklus. Siklusnya adalah sekitar 28 hari.
Menstruasi yang terjadi secara terus menerus setiap bulannya
disebut siklus menstruasi.
Menstruasi biasanya berlangsung pada usia 9 tahun hingga menopause (biasanya
pada usia 45 sampai 55 tahun).

c. Cara Menghadapi Masa Pubertas


Pada masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada diri
kamu yang tidak kamu duga. Pada masa
pubertas itu akan terjadi ketidakstabilan emosi.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa
pubertas ialah sebagai berikut.
1) Bersikap tenang dan percaya diri.

2) Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai


ketika terjadi perasaan yang
tidak enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan dan
jalan keluar.
3) Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat kelamin
agar tetap sehat dan bersih.
Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
menjaga kebersihan organ reproduksi perempuan.
Sebaiknya mandi dua kali sehari dengan air bersih. Jika badan
kotor dan lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.
Saat mengalami menstruasi, sebaiknya mengganti pembalut
setiap beberapa jam sekali. Pembalut yang dikenakan harus
bersih, nyaman, serta berbahan lembut.
Membasuh organ reproduksi sehabis buang air kecil. Cara
membersihkannya adalah dari arah depan ke belakang. Hal ini
dilakukan agar kuman dari anus tidak masuk ke saluran
reproduksi. Hindarilah penggunaan sabun yang mengandung
deodoran atau parfum untuk membasuh kemaluan.
Jangan terlalu sering memakan makanan yang terlalu banyak
mengandung garam. Garam dapat menyebabkan perasaan
tertekan dan tegang.
Minumlah air putih lebih banyak dan mengonsumsi makanan
yang mengandung zat besi. Saat menstruasi, banyak zat besi
yang hilang dari tubuh kita melalui darah menstruasi.
Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.
Remaja laki-laki dapat menjaga kebersihan organ reproduksinya
dengan cara-cara berikut.
Mandilah minimal dua kali sehari menggunakan air bersih. Jika
badan terasa kotor dan lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.
Gantilah pakaian paling sedikit dua kali sehari.
Basuhlah organ reproduksi sehabis buang air kecil.
Berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup
banyak.
Hindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat karena
dapat menyebabkan iritasi.
pakaian dalam yang digunakan harus menyerap keringat dan
tetap dalam keadaan bersih. Oleh karena itu, pakaian dalam kita
harus sering diganti setiap kamu mandi.
Pada masa remaja, biasanya tubuh kita mudah berkeringat. Hal
ini dapat menyebabkan jerawat pada wajah. Untuk
menghindarinya, lakukan cara-cara sebagai berikut ini.
Segera cuci wajah jika terasa kotor dan lengket.
Hindarilah poni yang terlalu panjang dan menutupi wajah. Hal
ini karena kotoran pada rambut dapat berpindah ke wajah.
Jika diperlukan, pakailah wewangian tubuh agar tubuh terasa
segar dan harum.

Anda mungkin juga menyukai