Anda di halaman 1dari 2

Anies Baswedan

Siapa yang tidak mengenal Anies Baswedan, pria kelahiran Kuningan 7 Mei
1969 ini adalah seorang intelektual muda Indonesia. Pencetus program Indonesia
Mengajar ini merupakan rektor termuda yang membawa Universitas yang
dipimpinnya, Universitas Paramadina, menjadi salah satu Universitas kelas dunia.
Dengan komitmennya terhadapa pendidikan di Indonesia, ia mendapat penghargaan
yang membuat namanya disejajarkan dengan 230 orang pemimpin muda di dunia.
Anies dipandang memiliki potensi yang dapat membawa perubahan-perubahan baik
di masa mendatang.

Sifat kepemimpinan dan kepeduliannya ini sudah terlihat sejak ia masih kecil.
Ketika ia masih berumur 12 tahun, ia sudah membentuk kelompok ana-anak muda
dikampungnya untuk membentuk kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti olahraga.
Sejak kecil, ia juga sangat hobi membaca buku khususnya buku-buku tentang
biografi kepahlawanan. Hobinya inilah yang menambah sifat kepemimpinan Anies
Baswedan.Ketika ia menginjak SMP, jiwa sosialnya semakin terasah ketika ia dipilih
menjadi Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat di sekolah. Yang dimana kegiatannya
seperti mengabarkan dan mengumpulkan dana jika ada anggota keluarga dari
siswa, guru atau karyawan di sekolah itu yang sakit atau meninggal. Di sini Anies
berlatih berbicara di depan umum, karena setiap ada musibah ia lah yang bicara dari
kelas ke kelas untuk menghimpun bantuan.
Setelah menlanjutkan ke jenjang SMA, belum genap ia satu tahun menjadi
siswa SMA,ia diminta untuk menjadi Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS). Ia pun menjadi utusan dari sekolahnya untuk menjadi wakil untuk mengikuti
pelatihan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Dari kegiatan inilah, lahir
sesosok pemimpin, Anies Baswedan. Pada tahun kedua, ia mendapat beasiswa
pertukaran pelajar ke Amerika. Dari sini, pikirannya semakin terbuka dan
wawasannya semakin luas. Setelah ia kembali ke Indonesia, ia mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan jurnalistiknya. Anies terpilih
sebagai salah satu pewawancara yang mewawancarai tokoh-tokoh nasional.
Kesempatan ini membuat cakrawal pengetahuannya semakin luas.
Anies kemudian melanjutkan pendidikannya di fakultas Ekonomi, Universitas
Gajah Mada. Saat kuliah, ia aktif sebagai ketua senat mahasiswa. Saat kuliah ia
juga mendapatkan beasiswa dariJapan Airlines Foundation karena memenangkan
sebual lomba menulis tentang lingkungan. Anies lulus kuliah pada tahun 1995,
setahun kemudian ia mendapat beasiswa melanjutkan studi master bidang
International Security and Economic Policy, di University of Maryland, College Park.
Sewaktu kuliah ia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public
Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Students Award. Setelah lulus dari program
master ia mendapatkan beasiswa program doktoral dari Northern Illinois University.
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan menemui momen penting dalam
kariernya. Ia dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina, menggantikan posisi
yang dulu ditempati oleh cendekiawan Muslim, Nurcholish Madjid atau biasa disapa
dengan Cak Nur, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Dilantiknya
Anies menjadi rektor membuatnya tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia,
dimana saat itu usianya baru menginjak 38 tahun.
Melalui program Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan mengajak
para kaum muda Indonesia yang telah selesai berkiprah di kampus, untuk terjun ke
pelosok-pelosok negeri ini. Mereka diharapkan dapat menyebarkan harapan dan
optimisme itu. Para pemuda juga diminta untuk terus memberikan inspirasi dan
motivasi, sehingga anak-anak negeri di pelosok dapat selalu tampil dengan sikap
penuh percaya diri dan optimis untuk terus maju.
Dengan begitu akan muncul calon pemimpin bangsa yang dapat
menciptakan serta membawa Indonesia sebagai bangsa dan negara yang besar
serta berkarakter kuat.
Sampai saat ini, Anies Baswedan masih menjadi salah satu pendiri dan ketua
yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.
Selama karirnya, Anies mendapat sejumlah penghargaan tingkat dunia. Pada
Mei 2008, MajalahForeign Policy menjadikan dia salah satu dari 100 Intelektual
Publik dan World Economic Forum (WEF) memasukannya ke dalam deretan
Pemimpin Muda Global 2009. Pada April 2010, Majalah Foresight dari Jepang
menyebutnya sebagai 20 Pemimpin Masa Depan Dunia. Sedangkan pada Juni
2010, Institute for International Policy Studies (IIPS) memberikan Nakasone
Yasuhiro Awards kepada Anies. Satu bulan kemudian, Royal Islamic Strategic
Studies Centre yang berpusat di Yordania memasukkan Anies ke dalam daftar 500
Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Anda mungkin juga menyukai