Anda di halaman 1dari 5

PUBERTAS

Pubertas atau akil balig adalah masa ketika seorang anak


mengalami perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Masa
pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.
Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche),
sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal
adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa
bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan
hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur
perkembangan seks wanita.

Ciri Pubertas
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti
suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah
tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis, dan tumbuh bulu -
bulu halus di daerah tertentu. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda
itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki,
biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik
yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya
dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan
banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang
benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual
telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir
50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19
melaporkan telah melakukan hubungan seks.

Penyebab Munculnya Pubertas


Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh
hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh).
Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai
muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara
perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh
mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah
berfungsi dan tubuh mengalami perubahan Hormon seks yang
mempengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang
diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi
oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di
dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah
beberapa pertumbuhan.

Penyebab Perubahan Pubertas


1. Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon
yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan
besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad
untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap
jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad
terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga
semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan
pada masa puber mulai terjadi.
2. Peran Gonad – Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad,
organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan
fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut
kemaluan mulai berkembang.
3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh
gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap
kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan
jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan
proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad
berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan
lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan
pria mendekati climacteric.
Pubertas Mengubah Tubuhku

Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak


menjadi dewasa secara seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada
rentang usia 10-14 tahun dan pada laki-laki, pubertas terjadi pada kisaran
usia 12-16 tahun.
Dalam masa pubertas, baik remaja perempuan maupun laki-laki akan
merasakan adanya perubahan dalam tubuhnya. Perubahan tubuh ini
terjadi karena adanya perubahan hormon (salah satunya hormon
pertumbuhan) di masa pubertas. Selain para remaja, orang tua juga
sebaiknya memahami tanda-tanda pubertas.

Tanda-tanda Pubertas pada Perempuan


Pada perempuan, pubertas menyebabkan berbagai macam perubahan
pada tubuh, seperti:
 Payudara mulai tumbuh
Saat memasuki masa pubertas, payudara remaja perempuan akan
mulai tumbuh. Umumnya terjadi pada usia 8-13 tahun, dan diawali
dari area sekitar puting. Kemungkinan payudara yang satu tumbuh
lebih dulu dibandingkan payudara lainnya, sehingga ukurannya dapat
berbeda antara kiri dan kanan. Kondisi ini masih dianggap normal.
Yang perlu diperhatikan adalah bila perbedaannya sangat mencolok
atau terdapat benjolan di payudara.
Untuk mengetahui kondisi payudara normal, kamu bisa secara rutin
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Caranya, lihat
dan raba payudara, apakah ada hal yang tidak wajar. Langkah ini
bertujuan untuk mendeteksi kondisi serius pada payudara sejak dini,
seperti kista atau kanker payudara.
 Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak
Tumbuhnya rambut kemaluan dan bulu ketiak adalah hal yang
normal dan tidak perlu dirisaukan atau merasa malu. Yang terpenting
adalah senantiasa menjaga kebersihan tubuh, terutama pada area
organ vital.
 Menstruasi
Perempuan memiliki sel telur yang akan menjadi janin bila dibuahi
atau bertemu sperma dari laki-laki. Tiap bulan, rahim membuat
lapisan darah dan jaringan sebagai tempat menempel sel telur yang
akan dibuahi. Namun, jika sel telur tidak dibuahi, pada akhirnya akan
luruh dan keluar dari vagina dalam bentuk darah menstruasi. Periode
menstruasi umumnya berlangsung sekitar 2-7 hari. Ganti pembalut
secara teratur tiap 4-8 jam untuk menjaga kebersihan organ vital.

Mengenali Pubertas pada Laki-laki


Pada remaja laki-laki, pubertas juga membawa perubahan pada tubuh,
seperti:
 Ukuran testikel dan penis yang membesar
Tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan ini terjadi
pada remaja laki-laki. Bertambahnya ukuran penis bisa terjadi sejak
usia 9 tahun atau lebih dewasa, meski sebagian remaja berusia 15
tahun yang masih belum mengalaminya. Tapi, jangan khawatir
karena kondisi semacam ini biasanya masih dianggap normal.
Setiap orang mengalami perkembangan fisik yang berbeda-beda,
baik usia perubahan maupun ukurannya. Oleh karena itu, jangan
memusingkan ukuran penis dan membandingkan dengan ukuran
penis orang lain. Apabila ada sedikit perbedaan ukuran
antara testis satu dengan yang lainnya juga tak perlu khawatir,
karena hal itu hal yang
Kamu disarankan untuk memeriksa kondisi penis dan testis secara
teratur setelah mandi untuk mengetahui bentuk normalnya. Juga
untuk mengetahui apakah terdapat benjolan atau tidak pada testis.
Jika ada benjolan saat diraba, ada perubahan warna pada testis atau
terasa nyeri, jangan malu untuk memeriksanya ke dokter.
 Mengalami mimpi basah
Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan mengalami mimpi basah,
yaitu ejakulasi yang terjadi saat sedang tidur. Mimpi basah yang
kamu alami terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon
testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas
mimpi basah akan berkurang.
 Tumbuh rambut pada daerah kemaluan dan ketiak
Seperti juga pada remaja perempuan, remaja laki-laki akan
mengalami tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar kemaluan dan
ketiak.
 Suara menjadi lebih berat
Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak,
akan membuat suara remaja laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi
ini sering dikenal sebagai pecahnya suara laki-laki. Hal ini normal,
sebab tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring yang
Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan, pada kisaran
usia 11-15 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga
sempurna dan biasanya menetap pada usia awal 20-an.
Setelah memasuki masa pubertas, remaja perempuan sudah bisa hamil
pada masa subur dan remaja laki-laki sudah mampu membuahi. Pada
masa-masa ini pula, seorang remaja akan mengalami peningkatan hormon
seksual sebagai perkembangan alami tubuh. Remaja pria maupun
perempuan yang sudah mengalami pubertas tak sedikit yang mulai
mencoba bereksplorasi dengan melakukan masturbasi.
Penting untuk remaja dan orang tua mengenali tanda-tanda pubertas.
Berikanlah pendidikan seks yang tepat pada anak. Selain itu, orang tua
juga perlu membantu para remaja menumbuhkan rasa tanggung jawab
dalam mengambil keputusan apa pun menyangkut tubuh mereka, sehingga
terhindar dari bahaya pergaulan bebas.

Anda mungkin juga menyukai