Setiap anak akan bertumbuh dan beranjak dewasa. Masa ketika seorang anak mengalami
perubahan fisik, pola pikir, dan pematangan alat reproduksi disebut masa pubertas atau yang
dalam Bahasa Inggris disebut sebagai puberty. Dalam situs Young Men's Health milik Boston
Children’s Hospital dituliskan jika puberty atau pubertas adalah fase dimana seseorang akan
mengalami perubahan menjadi lebih dewasa, entah dari fisik, sikap, emosi, cara berpikir atau
lainnya. Umumnya tahap pubertas manusia terjadi pada usia antara 8 hingga 15 tahun.
Perempuan akan mengalami pubertas sekitar umur 8 hingga 13 tahun. Sedangkan untuk laki-laki
akan mengalaminya di usia 10 hingga 15 tahun. Masa pubertas laki-laki ditandai dengan
diproduksinya sel sperma oleh organ kelamin laki-laki atau yang disebut sebagai testis. Saat
mengalami masa pubertas, laki-laki akan mengalami berbagai perubahan, mulai dari fisik hingga
perilaku dan sikap. Apa sajakah perubahan yang akan dialami laki-laki pada masa pubertasnya?
Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), berikut adalah penjelasan ciri-ciri pubertas pada laki-laki:
Masa pubertas adalah fase terpenting dalam pertumbuhan anak Anda. Mari ketahui apa saja fase
pubertas yang akan dilalui oleh anak laki-laki.
Setiap manusia pasti mengalami yang namanya pubertas, tak terkecuali laki-laki. Pubertas
seseorang juga bukan hanya dilalui satu momen saja, karena ada tahapan-tahapannya.
Daripada penasaran, yuk, simak apa saja tahapan pubertas pada anak laki-laki yang perlu
diketahui.
Apa itu Pubertas?
Pubertas adalah fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang. Biasanya, pubertas
ini dialami pada usia anak-anak menjelang remaja. Buat orang tua, penting untuk mengetahui
kapan saat-saat menjelang remaja, perubahan apa yang terjadi pada anak, dan bagaimana cara
menghadapinya.
"Saat anak mengalami pubertas, terjadi lonjakan hormon yang memicu percepatan pertumbuhan
dan pematangan organ seksualnya," ujar dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter.
Lebih lanjut, dr. Reza Fahlevi menyebutkan, bahwa pubertas penting dalam tahap perkembangan
anak karena tahap pertumbuhan ini adalah masa peralihan menuju dewasa. Selain pematangan
fungsi seksual, terjadi pula lonjakan pertumbuhan, terutama pertambahan tinggi badan anak
selama masa pubertas.
Tahapan Pubertas pada Anak Laki-laki
Secara normal, pubertas pada anak laki-laki terjadi pada usia 9-14 tahun. Mari ketahui apa saja
tahapannya ketika itu terjadi pada anak laki-laki Anda.
Masa-masa pubertas bisa dilihat ketika tubuh anak laki-laki Anda mulai tumbuh. Namun, sesaat
sebelum itu terjadi, berat badan anak laki-laki Anda bertambah dan ini bisa dilihat dari bagian
lengan dan kakinya yang mulai membesar.
Selanjutnya, mungkin ada lonjakan pertumbuhan tinggi badan saat buah hati berusia sekitar usia
13 tahun. Anda juga bisa memperhatikan bagian bahu anak yang melebar dan otot-ototnya yang
semakin membesar akibat masa pubertas.
Mulai menjaga kebersihan tubuh dan area pribadi mungkin merupakan salah satu tahapan
pubertas pada anak laki-laki. Anak yang pubertas bisa diperhatikan semenjak tubuhnya mulai
lebih banyak mengeluarkan keringat dan bau badannya sudah muncul.
Kemungkinan anak juga akan bertanya beberapa hal tentang cara mencukur bulu yang tumbuh
dari wajahnya atau bagaimana cara pakai deodorant.
Tidak lupa juga, meningkatnya hormon anak laki-laki dapat menghasilkan minyak berlebih pada
kulitnya, ia pun rentan jerawatan. Nah, masa dan tanda pubertas inilah merupakan waktu yang
tepat untuk orang tua memperkenalkan perawatan kulit yang baik.
Ajarkan cara sederhana untuk mencuci muka pakai sabun wajah sesuai jenis kulitnya maksimal 2
kali dalam sehari.
Pubertas identik ditandai dengan pertumbuhan testis, rambut kemaluan, dan buah zakar anak
laki-laki yang semakin membesar. Lalu, sekitar sepertiga dari anak laki-laki memiliki benjolan
kecil mutiara, yang disebut papula, pada penis mereka. Benjolan ini terlihat seperti jerawat,
normal, dan tidak berbahaya, meskipun bersifat permanen.
4. Mimpi Basah
Menurut dr. Reza Fahlevi, mengalami mimpi basah adalah tanda utama pubertas pada laki-laki.
Selain itu, anak Anda mungkin akan mengalami ereksi pada malam hari dan ini dapat terjadi
dengan atau tanpa mimpi basah.
Ada baiknya orang tua sudah menjelaskan perihal maksud mimpi basah sebelum mereka
merasakannya. Ini sangat membantu anak memahami perubahan apa yang mulai terjadi di dalam
tubuhnya, sehingga ia tahu itu bukan mengompol. Katakan juga pada anak, bahwa mimpi basah
hanyalah bagian lain dari pubertas dan itu akan hilang dengan sendirinya
5. Perubahan Suara
Suara anak laki-laki yang semakin nge-bass adalah tanda-tanda ia berada di tahap pubertas.
Suara yang menjadi lebih berat ini terjadi karena massa atau berat volume pita dan kotak suara
(laring) anak bertambah.
Sebelum suaranya berubah total, suaranya bisa pecah, melonjak, atau lebih tinggi. Bagi beberapa
anak, ini bisa sangat memalukan, jadi orang tua perlu memperhatikan hal ini dan menjelaskan
dengan baik bahwa ia sedang berada di tahap pubertas yang normal.
6. Perubahan Mood
Seperti anak perempuan, anak laki-laki juga dapat mengalami perubahan suasana hati berkat
perubahan hormon, fisik, dan emosional yang mereka alami. Orang tua diharapkan maklum jika
anak mengalami masa-masa susah diatur atau sering dibuat jengkel dengan perilakunya. Setelah
masa pubertas usai, mood anak akan kembali stabil dan lebih bisa tenang, kok.
Setiap anak punya kondisi tubuh yang berbeda-beda, ada yang pubertas lebih cepat dan ada juga
yang terlambat.
"Kok, teman-teman aku suaranya sudah berubah semua, Ma? Kenapa aku belum?” mungkin itu
adalah salah satu hal yang dikatakan anak ketika ia belum menunjukan tanda pubertas seperti
temannya yang lain.
Menurut dr. Reza, bisa jadi hal tersebut adala tanda anak mengalami keterlambatan pubertas. Ia
juga menyarankan hal paling sederhana yang dapat orang tua lakukan, yaitu dengan cara menilai
status gizi anak.
Jika anak terlalu kurus, maka disarankan untuk memperbaiki gizinya, karena nutrisi merupakan
hal yang sangat penting untuk menunjang masa pubertas.
"Jika tidak ada masalah asupan nutrisi, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter spesialis
anak. Dokter akan menilai apakah memang belum ada tanda-tanda pubertas atau terdapat
kelainan pada anak," kata dr. Reza. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai
dengan kondisi anak.
Lebih Lambat dari Anak
Perempuan! Ini Fakta Puber pada
Anak Laki-Laki
“Rasanya baru kemarin saya melahirkan si Kecil, namun tak terasa kini ia
sudah hampir remaja.” Mama yang usia anaknya sudah sekitar 10 tahun pasti
pernah bergumam seperti ini di dalam hatinya. Ya, waktu berlalu terlalu cepat
ya, Ma.
Bagi Mama yang anaknya sudah memasuki usia puber, Mama pasti sedang
rutin mengamati perubahan fisik anak. Apalagi, kalau anak Mama laki-laki,
yang biasanya lebih cuek dan kurang terbuka menceritakan banyak hal ke
Mama.
Anak perempuan memang dikenal lebih komunikatif, maka mungkin ia akan
bercerita ke Mama tentang tanda-tanda puber yang ia alami. Mulai dari
tumbuh payudara, tumbuh rambut pubis, dan diakhiri dengan menstruasi.
Namun lain cerita dengan anak laki-laki. Menurut Gregory L. Jantz, PhD,
psikolog sekaligus penulis buku Helping Boys Thrive Summit, remaja laki-laki
memang terkenal tidak komunikatif dengan orangtuanya, dan tidak pernah
unggul di bidang komunikasi verbal.
Maka tidak heran kalau orangtua yang memiliki remaja laki-laki merasa
kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka. Terlebih, komunikasi
membahas tanda-tanda puber (yang menurut anak laki-laki, ini sangat tabu
untuk dibahas dengan Mama!).
Untuk itu, Mama perlu mengerti fakta tentang puber pada anak laki-laki. Yuk,
ketahui beberapa info penting yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.