html
PEMBAHASAN
Dipotong Melintang
Secara umum sendi lutut termasuk kedalam golongan sendi engsel, tetapi sebenarnya terdiri
dari dua bagian sendi yang kompleks yaitu :
1. Condyloid articulatio diantara dua femoral condylus dan meniscus dan
berhubungan dengan condylus tibiae
2. Satu articulatio jenis partial arthrodial diantara permukaan dorsal dari patella
dan femur.
Pada bagian atas sendi lutut terdapat condylus femoris yang berbentuk bulat, pada bagian
bawah terdapat condylus tibiae dan cartilago semilunaris. Pada bagian bawah terdapat articulatio
antara ujung bawah femur dengan patella. Fascies articularis femoris, tibiae, dan patella diliputi
oleh cartilago hyaline. Fascies articularis condylus medialis dan lateralis tibiae di klinik sering
disebut sebagai plateau tibialis medialis dan lateralis.
Ligamentum pada sendi lutut:
a. Ligamentum Extracapsular
Refleks patela (tempurung lutut) adalah refleks sistem saraf berupa refleks kontraksi otot di
sekitar patela sehingga kaki akan terlihat seperti menendang . Refleks patela disebut juga dengan
Knee Pess refleks (KPR). Refleks patela merupakan refleks tendon dalam dan juga merupakan
refleks monosynaptic karena hanya satu sinaps yang menyeberang untuk melengkapi sirkuit
yang memicu refleks yaitu ketika area di bawah tempurung lutut dipukul dengan palu refleks,
otot paha depan di paha berkontraksi, dan menyebabkan kaki menendang keluar. Respon
ini tidak melibatkan otak , hanya sumsum tulang belakang.
3.1 Kesimpulan
Patela atau tempurung lutut adalah tulang baji atau tulang sesamoid yang berkembang dalam
tendon otot kwadrisep extensor berfungsi meluruskan (ekstensi) lutut. Apex patella meruncing
kebawah. Permukaan anterior dari tulang ialah kasar, permukaan posteriornya halus dan bersendi
dengan permukaan pateler dari ujung bawah femur. Letaknya di depan sendi lutut, tetapi tidak
ikut serta di dalamnya.Sendi lutut ini terdiri dari dua articulatio condylaris diantara condylus
femoris medialis dan lateralis dan condylus tibiae yang terkait dan sebuah sendi pelana, diantara
patella dan fascies patellaris femoris.
Pada kehamilan fungsi dari pemeriksaan patella adalah untuk menilai apakah ibu hamil
tersebut mengalami defisiensi Vit. B1 atau memang ada masalah dalam sistem persyarafannya.
Jika dihubungkan dengan nantinya saat persalinan, ibu hamil yang refleks patellanya negatif
pada pasien preeklampsia/eklampsia tidak dapat diberikan MgS04 pada pemberian ke-2, karena
syarat dari pemberian ke-2 dilihat dari refleks patela. Jika refleks negatif, ada kemungkinan ibu
mengalami keracunan MgS04.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kekurangan untuk itu kami sebagai penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini menjadi lebih baik dan bisa
bermanfaat bagi kita semua.
Untuk tenaga medis khususnya bidan hendaknya kita selalu memahami dan menerapkan
aplikasi dari ilmu anatomi fisiologi yang berhubungan dengan kebidanan, sehingga dalam
praktiknya nanti kita dapat memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu dan sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce Evelyn. 2010. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama