Anda di halaman 1dari 13

SARAF KRANIAL

MK. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


DOSEN : Ns.Ake R.C. Langingi, S. kep., M.kes

Disusun
NAMA : MUHAMMAD RAMADHAN
NIM : 01606010030

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN A


(STIKES) GRAHA MEDIKA KOTA-KOTAMOBAGU
T/A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah- Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “ SARAF
KARNIAL” bentuk pengajuan tugas dari mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Adapun
makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa pendahuluan dari pembuatan makalah, Bab
2 berupa pembahasan dari saraf karnial yakni pengertian, pembahasan, fungsi saraf
karnial, macam-macam saraf karnial dan Bab 3 yang berisi kesimpulan berupa ringkasan
dari makalah ini.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca

kotamobagu, 3 desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan......................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah................................................................................... 1

BAB II Pembahasan.....................................................................................
2.1 Pengertian Saraf Kranial......................................................................... 2
2.2 Nukleus Saraf Kranial............................................................................. 2
2.3 Fungsi Saraf Kranial................................................................................ 2
2.4 Saraf-Saraf Kranial.................................................................................. 3
2.5 Saraf Kranial & Fungsinya...................................................................... 4
2.6 Fungsi Motoris Saraf Kranial………………………………………………… 6
2.7 Fungsi Otonom .................................................................................. ……7
2.8 Fungsi Sensorik..........................................................................................7
2.9 Perbedaan Saraf Simpatik & Saraf Parasimpatik………………………. ….. 8

BAB III Penutup..........................................................................................


3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 11
3.2 Saran........................................................................................................11

Daftar Pustaka............................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek
ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya?
mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas
tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan.
Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak.
Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud saraf kranial ?
 Apa saja penyusun sel saraf kranial ?
 Apa saja fungsi saraf kranial ?
 Apa saja klasifikasi saraf kranial ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi fisiologi.
2. Untuk mengetahui pengertian, penyusun, fungsi, dan klasifikasi saraf kranial
BAB II
PEMBAHAS

1. Pengertian saraf kranials


Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang.
Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang
memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII)
dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor
sesuai urutan dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi Saraf
kranial sendir merupakan bagian dari sistem saraf tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf
pusat yakni kranium/tengkorak.
Sehingga seringkali mereka disalah klasifikasikan.Saraf-saraf ini terhubung utamanya
dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut
dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari
batang otak.
2. Nukleus saraf kranialis
Setelah membicarakan sarafnya, ada baiknya kita juga mengetahui dari mana saraf
tersebut berasal yaitu nukleus saraf kranialis yang terletak di batang otak. Sel saraf motorik
dari saraf kranialis yang berada di batang otak merupakan bagian dari LMN, sedangkan
bagian UMNnya diperankan oleh sel saraf motor kortikal. Yang luar biasa dari nukleus saraf
kranialis adalah persarafannya yang berasal dari serat saraf dari 2 sisi hemisfer otak.[2]
3. Fungsi Saraf Kranialis
Saraf Kranial, merupakan saraf yang secara letak berada di dekat otak dan terbagi
menjadi 12 pasang saraf. Ke-12 saraf tersebut melewati tulang kranium sehingga saraf-saraf
ini lazim disebut saraf kranial. Nama dari saraf-saraf tersebut berasal dari urutan letak
mereka mulai dari atas ke bawah. Fungsi utama dari saraf-saraf ini adalah mengatur segala
fungsi organ-organ yang berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi
berkomunikasi, fungsi mengunyah, hingga fungsi menelan. Saraf kranial memiliki 3 macam
fungsi yakni motorik, sensoris, dan otonom dan berbeda pada masing-masing saraf.[3] Salah
satu fungsi saraf kranialis adalah fungsinya yang memungkinkan kita untuk menelan dan
berbicara.

Nomor Nama Jenis Fungsi


Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya
I Olfaktorius Sensori
ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau
Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke
II Optikus Sensori
otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata
IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata
Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses
V Trigeminus Gabungan di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah
untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
VII Fasialis Gabungan
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan
VIII Vestibulokoklearis Sensori Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di
otak sebagai suara
Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah
IX Glosofaringeal Gabungan untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
X Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Seluruh tubuh manusia dipersarafi oleh saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf.
Saraf ini membantu kita untuk merasakan semua panca indra kita. ini kranial saraf adalah saraf
yang muncul langsung dari otak seperti terhadap saraf tulang belakang yang muncul dari segmen
dari sumsum tulang belakang. Pada manusia, ada total dua belas pasang saraf kranial. Hanya
saraf pertama dan pasangan kedua muncul langsung dari otak besar, sedangkan sisanya sepuluh
pasang muncul dari batang otak dan bagian terkait, seperti pons dan perbatasan medulla.
4. Saraf cranial yang berbeda dan fungsinya
a) Saraf Penciuman

 Ini memiliki inti penciuman anterior.


 Ini adalah murni saraf sensorik. Ini membantu untuk mengirimkan indera penciuman
dan terletak di foramina penciuman dalam piring cribiform dari tulang ethmoid.

b) Saraf Optik

 Ini berisi sel-sel ganglion retina.


 Saraf ini mentransmisikan informasi visual ke otak dan terletak di kanal optik.

c) Saraf Oculomotor

 Ini adalah terutama saraf motorik dan berasal di otak tengah.


 Saraf ini innervates levator palpebrae superioris, rektus superior, rektus medialis,
rektus inferior, dan inferior miring, yang semua otot yang secara kolektif melakukan
terutama gerakan-gerakan Mata. Hal ini juga innervates sfingter pupillae. Hal ini
terletak di fisura orbital superior.

d) Saraf Trochlear

 ini trochlear saraf berasal di otak tengah.


 Saraf ini innervates otot oblik superior, yang menekan, berputar lateral sekitar sumbu
optik dan membantu untuk intort bola mata. Hal ini terletak di fisura orbital superior.

e) Saraf Trigeminal
 Ini adalah saraf yang berasal dari pons.
 Saraf trigeminal adalah saraf campuran, yaitu, mengandung sensasi baik sensorik
dan motorik. Ini menerima sensasi dari wajah dan innervates otot-otot
pengunyahan. Hal ini terletak di fisura orbital superior (oftalmik saraf – V1),
foramen rotundum (maksila saraf – V2), dan foramen ovale (saraf mandibula – V3).
f) Saraf Abducens

 Saraf ini berasal sepanjang margin posterior pons.


 Saraf ini terutama motorik sifatnya. Ini innervates rektus lateral, yang membantu
untuk melarikan mata dan terletak di fisura orbital superior.

g) Nervus Facialis

 Saraf ini berasal dari pons.


 Saraf wajah adalah baik sensorik dan motorik secara alami. Saraf wajah merupakan
salah satu saraf yang paling penting dalam tubuh. Saraf ini memberikan persarafan
motor untuk otot-otot ekspresi wajah, perut posterior dari otot digastric, dan otot
stapedius, menerima pengertian khusus rasa dari anterior 2/3 lidah, dan memberikan
persarafan secretomotor ke kelenjar ludah (kecuali parotis) dan kelenjar lakrimal. Hal
ini terletak dan berjalan melalui saluran akustik internal untuk kanalis facialis dan
keluar pada foramen stylomastoideum.

h) Saraf Vestibulocochlear

 Saraf ini berawal sepanjang cerebellopontine angle.


 Saraf sensorik ini sebagian besar secara alami. Seperti namanya, saraf ini indra suara,
rotasi dan gravitasi yang sangat penting untuk keseimbangan dan gerakan. ini
vestibular bercabang membawa impuls untuk keseimbangan dan cabang koklea
membawa impuls untuk pendengaran. Hal ini terletak di kanal akustik internal.

i) Saraf Glossopharingeus

 Saraf ini berasal dari medula.


 Saraf ini bersifat sensorik dan motorik secara alami. Saraf ini menerima rasa dari
posterior sepertiga dari lidah, memberikan persarafan secretomotor ke kelenjar
parotis, dan memberikan persarafan motorik para stylopharyngeus, yang penting
untuk taktil, nyeri, dan sensasi termal. Beberapa sensasi juga disampaikan ke otak
dari tonsil palatina. Sensasi disampaikan ke talamus berlawanan dan beberapa inti
hipotalamus. Saraf ini terletak di foramen jugularis.

j) Saraf Vagus

 Saraf ini berasal dari sulkus posterolateral medula.


 Saraf ini bersifat sensorik dan motorik secara alami. Saraf ini memasok persarafan
branchiomotor untuk sebagian laring dan semua otot faring (kecuali stylopharyngeus,
yang dipersarafi oleh saraf glossopharingeus). Ini juga menyediakan serat
parasimpatis ke hampir semua dada dan perut jeroan ke fleksura lienalis, dan
menerima rasa khusus rasa dari epiglotis. Fungsi utama dari saraf ini adalah untuk
mengontrol otot-otot untuk suara dan resonansi bersama dengan langit-langit lunak.
Saraf ini juga terletak di foramen jugularis

k) Saraf Aksesori

 Saraf ini berasal dari akar tengkorak dan tulang belakang.


 Saraf ini mengontrol otot sternokleidomastoid dan trapezius, dan tumpang tindih
dengan fungsi saraf vagus. Saraf ini terletak di foramen jugularis.

l) Saraf Hypoglossal

 Saraf ini berasal dari medula.


 Saraf ini terutama motorik secara alami. Ini memberikan persarafan motorik otot-otot
lidah (kecuali untuk palatoglossus, yang dipersarafi oleh saraf vagus) bersama dengan
otot yg berhubung dgn bahasa lainnya. Ini adalah saraf yang penting untuk menelan
dan berbicara artikulasi. Hal ini terletak di kanal hypoglossus.

Fungsi saraf kranial bervariasi tergantung pada asal dan jenis saraf. Namun, penting
untuk mengetahui segala sesuatu tentang berbagai fungsi mereka, karena setiap jenis masalah
yang mempengaruhi saraf ini dapat menyebabkan masalah serius dan komplikasi kesehatan
mental orang tersebut.
5. Fungsi Motoris Saraf Kranial
• Fungsi somatis motorik dari saraf kranial diperankan oleh saraf III, IV, VI, XII: – Otot
ekstrinsik okular yang menggerakkan bola mata dan kelopak mata bagian ataas disarafi
oleh saraf oculomotor (III), trochlear (IV) and abducens (VI). – Otot lidah dipersarafi
oleh saraf hipoglosus (XII).
• Branchiomotor: V, VII, IX, X , XI. Lima lengkungan brakialis terdiri atas tonjolan
meesoderm yang melewati bagian ventral–dorsal pada kedua sisi embrio. Perlu
diperhatikan, penomeran saraf tersebut berasal dari urutan letak dilihat dari atas ke
bawah. Masing-masing lekungan brakialis membentuk struktur tulang, otot, saraf, dan
arteri. Sehingga otot pada setiap lengkungan brakialis disarafi oleh saraf yang berada
pada lengkungan yang sama. Baik saraf somatis maupun branchiomotor, memilik akson
dibagian sistem saraf tepi yang berjalan dari badan sel di nukleus motorik batang otak
menunju otot yang dituju tanpa adanya gangguan yang berarti.[3]

6. Fungsi Otonom

Serat parasimpatis yang berasal dari otak hanya melalui empat saraf kranial: III,
VII, IX dan X, mereka menuju tempat persarafannya di percabang saraf V. Keempat saraf
kranial tersebut mensarafi otot silier dan iris dari bola mata, serta kelenjar ludah,
lakrimal/air mata, hidung dan kelenjar palatal. Pengaturan saraf-saraf parasimpatis ini
melalui 2 sel saraf tepi yang terpisah ganglion yaitu sel saraf (neuron) pra-dan
postganglionik. Badan sel neuron preganglionik berada di nuklus parasimpatis di batang
otak, dan aksonnya bersinaps dengan neuron postganglionik di ganglia parasimpatis
perifer.[3]
7. Fungsi Sensoris

kranialis yang mengirimkan serat sensorik (selain saraf I, II, VIII) adalah saraf
trigeminus (V), fasialis (VII), glosofaringeal (IX) dan vagus (X). Serat sensoris saraf
kranialis secara umum terbagi menjadi 2 jenis yakni somatis dan visceral.

1.Saraf sensoris somatik (somatosensori):

Saraf somatosensori di saraf kranial menyampaikan impuls rasa sakit, suhu,


sentuhan dan sensasi proprioseptif dari kulit kulit kepala, wajah, pipi, rongga mulut, gigi
dan gusi, rongga hidung dan sinus, serta sendi temporomandibular dan ototnya. Saraf
kranialis trigeminus sejatinya merupakan saraf kranialis somatosensoris. Karena semua
saraf kranialis lainnya yang bersifat somatosensori harus melalui inti sensorik dari saraf
trigeminus, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke batang
otak.

2.Saraf sensoris viseral

Serabut saraf sensoris visceral terdiri atas saraf perasa, saraf dari saluran pencernaan
kecuali gigi, rongga mulut, dan gusi, dan serat dari kemoreseptor dan thoracoabdominal
viseral. Semua serabut saraf kranial sensoris viseral melewati inti dari saluran soliter, terlepas
dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke batang otak.[3]

8. Perbedaan Sistem Saraf Parasimpatik & Simpatik:

 Saraf Simpatik: melebarkan pupil, menghambat produksi saliva, mempercepat


denyut jantung, relaksasi paru2, menghambat aktivitas lambung dan prelaksasi
urinaria, menghambat struktur seks
 Saraf Parasimpatik: menyempitkan pupil, merangsang produksi saliva,
memperlambat denyut jantung, kontraksi paru2, merangsang aktivitas lambung dan
pankreas, kontraksi vesika urinaria, merangsang struktur seks.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem
saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu
sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.

B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat
mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah
untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA

Sloane ethel.,2004,Anatomi dan fisiologi untuk pemula,penerbit buku kedokteran EGC,Jakarta.


Tan hoan tjong dan kirana rahardja,2002,Obat-obat penting edisi kelima,PT.Elex media
komputindo,Jakarta.
Mycek dkk,-,Farmakologi ulasan bergambar edisi 2,Widya medika,Jakarta.
Olson james,2003,Belajar mudah farmakologi,EKG,Jakarta.
Ganiswarna G sulistia,1995,Farmakologi dan terapi edisi 4,Fakultas kedokteran UI,Jakarta.
Anonim,2001,Buku ajar fisiologi tubuh manusia,Gajah mada press,Jakarta.
http//arahmancempi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai