Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran
dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari
dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya. Bisa
juga disebut sebagai kontemplasi pribadi, dan berlawanan dengan ekstropeksi yang berupa
pengamatan terhadap objek-objek di luar diri. Introspeksi mepunyai arti yang sama dengan
refleksi diri.
Penganut behaviorisme berpendapat bahwa introspeksi tidak bisa diandalkan karena
beranggapan bahwa permasalahan ilmiah dalam psikologi harus dalam bentuk sesuatu yang dapat
diukur secara objektif. Hal ini membuat aliran tersebut lebih memperhatikan perilaku yang dapat
diukur dibanding kesadaran atau sensasi.[1] Psikologi kognitif menerima penggunaan metode
ilmiah, tetapi menolak introspeksi sebagai metoda yang valid untuk penelitian berdasar alasan
tersebut.
Di sisi lain, introspeksi dapat dianggap sebagai alat yang valid untuk mengembangkan
hipotesis ilmiah dan model teoretis, khususnya dalam ilmu dan rekayasa kognitif.
Introspeksi digunakan oleh Wilhelm Wundt dalam laboratorium psikologi eksperimental
yang ia dirikan di Leipzig tahun 1879. Wundt beranggapan bahwa penggunaan introspeksi dalam
penelitian akan menghasilkan informasi tentang bagaimana pikiran seseorang bekerja, sehingga
ia ingin memeriksa pikiran tersebut sampai elemennya yang paling dasar. Wundt bukan sebagai
penemu dari proses yang disebut introspeksi ini, melainkan sudah ada sejak zaman Sokrates.
Kontribusi Wundt adalah memasukkan metoda ini ke dalam eksperimen ilmiah yang menjadi
lapangan baru pada psikologi pada saat itu.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang di maksud dalam Intropeksi dalam psikolog ?
Apakah Metode ini layak disebut dengan metode ilmiah ?
Kalau layak apa alasannya, jika tidak apa alasannya ?
1.3 Tujuan
Mengetahui maksud Intropeksi dalam psikolog.
Mengetahui metode Intropeksi layak disebut metode ilmiah.
Mengetahui alasan layak atau tidaknya metode Intropeksi.

1 | Page

BAB II
INTROPEKSI PSIKOLOGI
2.1 Pengertian dan Definisi Psikolohgi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang
artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara etimologi(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya prosesnya maupun latar
belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh ilmu
pengetahuan pada umumnaya. Karena itu psikologi mempunyai:
1. Obyek tertentu
2. Metode penyelidikan tertentu
3. Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.
Secara umum psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu
yang mempelajari tentang gejal-gejala jiwa manusia
Diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa:
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
2. Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa:
Psikologi ialah ilmi pengetahuan yang mempelajari tentang hakiakat jiwa serta prosesnya
sampai akhir
3. John Broadus Watson,
Memandang psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku nampak(lahiriah) daengan menggunakan
metode observasi yang obyektif terhadap rangsang dan jawaban(respons)
4. Withelm Wundt,
Tokoh psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari penglaman-pangalaman yang timbul dalam diri manusia,
seperti perasaan pancaindra, fikiran, merasa(feeling) dan kehendak
5. Woodworth dan marquis
Psikologi ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih
dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar
6. Knight and knight
Psychologi may be defined as the systematic study of experience and behavior human
and anima, normal and abnormal, individual and sosial

2 | Page

7. Hilgert
Psychologi my bedefined as the science htat studies the behevior of men and other
animal
8. Ruch
Psykologi is sometimes defined as the study of man, but this definition is too broad. The
truth is that psychologi is partly biologi cal science and partly a social sscience,
overlapping these two major areas and relating them each other
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psychologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana
individu individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
2.2 Metode Intropeksi
metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:

Metode introspeksi

Arti kata introspeksi adalah melihat ke dalam (intro=ke dalam dan speksi dari
spectare=melihat). Metode ini merupakan suatu metode penyelidikan dengan melihat peristiwaperistiwa kejiwaan kedalam dirinya sendiri. Metode introspeksi ini dapat eksperimental dan
dapat pula non-eksperimental. Kelemahan pokok yang sering dikemukakan dalam metode ini
adalah bahwa metode ini bersifat subjektif, karena orang sering tidak jujur dalam mengadakan
penelitian terhadap dirinya sendiri, apalagi mengenai hal-hal yang tidak baik. Namun satu hal
yang tidak boleh dilupakan bahwa metode introspeksi ini merupakan metode yang khas, hanya
terdapat pada manusia. Menurut Wundt istilah introspeksi ini kurang tepat, yang lebih tepat ialah
retrospeksi (retro=kembali, dan spectaro=melihat). Jadi penyelidik melihat kembali peristiwaperistiwa kejiwaan yang terjadi dalam dirinya sendiri, sebab apa yang diselidiki itu adalah apa
yang telah terjadi, bukan apa yang sedang terjadi di dalam dirinya sendiri, sehingga istilah
retrospeksi akan lebih tepat dari pada introspeksi. Orang tidak akan dapat melihat ke dalam
dirinya sendiri sewaktu orang masih dalam keadaan marah, tetapi orang akan dapat melihat ke
dalam dirinya setelah peristiwa kemarahan itu selesai.

Metode Introspeksi Eksperimental

Metode ini merupakan penggabungan metode introspeksi dengan eksperimen. Dengan jalan
eksperimen, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Dalam metode
introspeksi murni hanya diri penyelidik yang menjadi objek. Tetapi pada introspeksi eksperimen
jumlah subjek banyak, yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau
banyaknya subjek penyelidikan hasilnya akan lebih bersifat objektif

Metode Ekstrospeksi

Arti kata ekstrospeksi ialah melihat keluar (extro=keluar, speksi dari spectare=melihat).
Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode
introspeksi. Pada metode ekstrospeksi subjek penyelidikan bukan dirinya sendiri tetapi orang
lain. Dengan demikian diharapakan adanya sifat yang subjektif dalam penyelidikan itu. Namun
metode ekstrospeksi sebenarnya juga berdasarkan atas metode introspeksi. Orang akan dapat
mengatakan atau menyimpulkan yang terjadi pada orang lain, juga berdasarkan atas keadaan
3 | Page

dirinya sendiri. Dengan demikian kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi
juga akan terdapat pada metode ekstrospeksi.

Metode kuesioner

Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan metode penyelidikan dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi
subjek dari penyelidikan tersebut. Dengan angket orang akan dapat memperoleh fakta ataupun
opini (opinions). Pertanyaan dalam angket bergantung kepada maksud dan tujuan yang ingin
dicapai. Pada garis besarnya angket terdiri dari dua bagian yang besar, yaitu:

Bagian yang mengandung data identitas

Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin memperoleh jawaban.

Bagian yang mengandung data identitas yaitu merupakan bagian yang mengandung pertanyaanpertanyaan untuk mengungkap data identitas dari orang yang dikenai angket. Tetapi kadangkadang ada angket yang tidak menggunakan nama, sekalipun identitas yang lain diungkap. Ini
yang disebut angket anonym. Ada beberapa macam bentuk atau jenis pertanyaan yang sekaligus
memberikan bentuk atau jenis angket, yaitu:
1. Pertanyaan yang tertutup (closed questions), yaitu bentuk pertanyaan, orang yang dikenai
angket (responden) tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam
angket tersebut.
2. Pertanyaan yang terbuka (open questions), yaitu bentuk pertanyaan yang responden
masih diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memberikan jawaban.
3. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup, yaitu merupakan campuran dari kedua macam
pertanyaan tersebut di atas.
Jika angket dilihat dari cara orang memberikan informasi, angket dapat dibedakan dua jenis,
yaitu:
a) Angket langsung, yaitu angket yang diberikan kepada subjek yang dikenai, tanpa
menggunakan perantara. Jadi penyelidik langsung mendapatkan bahan dari sumber pertama (first
resource).
b) Angket tidak langsung, yaitu angket yang menggunakan perantara dalam menjawab.
Jawaban-jawaban tidak langsung didapatkan dari sumber pertama tetapi melalui perantara.
Keuntungan metode angket antara lain:
Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan.
Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan.
Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu
tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat.
Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan
lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Tetapi disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, angket juga mempunyai segi-segi
kelemahan, antara lain:
4 | Page

1. Oleh karena dengan angket penyelidik mungkin tidak dapat langsung berhadapan muka
dengan yang diselidiki, maka apabila ada hal-hal yang kurang jelas, keterangan lebih
lanjut sulit dapat diperoleh.
2. Dalam angket pertanyaan-pertanyaan telah disusun demikian rupa, sehingga pertanyaanpertanyaan tidak dapat diubah disesuaikan dengan situasinya.
3. Biasanya angket yang telah dikeluarkan tidak semua dapat kembali. Hal ini harus
diperhitungkan apabila mengadakan penyelidikan dengan menggunakan angket.
4. Kesalahan dalam pelaksanaan (misalnya sugestif), kurang terangnya pertanyaanpertanyaan, menyebabkan kurang validnya bahan yang diperoleh.

Metode Interviu

Interviu merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan.


Kalau pada angket pertanyaan-pertanyaan diberikan secara tertulis, maka pada interviu
pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan. Keuntungan-keuntungan pada metode interviu
antara lain:
a) Pada interviu hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, sehingga orang dapat mengerti apa
yang dimaksudkan. Keadaan ini tidak terdapat pada angket.
b) Pada interviu penginterviu dapat menyesuaikan dengan keadaan yang diinterviu. Pada
angket keadaan ini tidak mungkin.
c) Dalam interviu adanya hubungan yang langsung (face to face) karena itu diharapkan dapat
menimbulkan suasana hubungan yang baik, dan ini akan memberikan bantuan dalam
mendapatkan bahan-bahan.
Sedangkan kelemahan-kelemahan antara lain:
1. Penyelidikan dengan interviu kurang hemat, baik dalam soal waktu maupun tenaga,
sebab dengan interviu membutuhkan waktu yang lama.
2. Pada interviu dibutuhkan keahlian, dan untuk memenuhi ini dibutuhkan waktu untukl
mendapatkan didikan atau latihan yang khusus.
3. Pada interviu apabila telah ada prasangka (prejudice) maka ini akan mempengaruhi
interviu, sehingga hasilnya tidak objektif.

Metode Biografi

Metode ini merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang yang merupakan riwayat hidup.
Dalam biografi orang menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat-sifat lain
mengenai orang yang bersangkutan. Oleh karena itu biografi juga dapat merupakan sumber
penyelidikan dalam lapangan psikologi. Metode ini disamping mempunyai keuntungan juga
mempunyai kelemahan, yaitu bahwa metode ini kadang-kadang bersifat subjektif, dalam arti
menurut pandangan yang membuat biografi itu.

5 | Page

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu metode yang digunakan dalam psikologi adalah dengan menggunakan Metode
Intropeksi yang merupakan metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan ke dalam diri
sendiri yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.
Metode ini dipakai dan dikembangkan dalam disiplin psikologi oleh kelompok
strukturaklisme (Wilhem Wundt). Mereka mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pengalaman-pengalaman sadar individu. Menurut mereka introspeksi dapat
dipakai untuk mengetahui proses mental yang sedang berlangsung pada diri seseorang,
sebagaimana pikiran, perasaan, motif-motif yang ada pada dirinya pada waktu tertentu. Disini
individu mengamati proses mental, menganalisis, dan kemudian melaporkan perasaan yang ada
dalam dirinya. (Prabowo & Puspitasari dalam Gunadarma,2002:9)
Metode introspeksi ini merupakan metode yang khas, hanya terdapat pada manusia.
Metode Introspeksi Penggabungan antara metode introspeksi dengan eksperimen.
jumlah subjek :banyak, yaitu orang-orang yang dieksperimentasi itu, sehingga hasilnya akan
lebih bersifat objektif. Dalam metode instrokpesi yang murni , hanya peneliti sendiri yang
menjadi
objek.
Dirinya
sendiri
yang
menjadi
ukuran
segala-galanya.
Contoh : satu kelas dicoba, mengenai pemecahan sesuatu masalah (problem
solving).
Setelah
itu
masing-masing
individu
disuruh
mengadakan
introspeksi
apa
yang
terjadi
dalam
dirinya
sewaktu
mereka
memecahkan masalah tersebut. Kesimpulannya merupakan kesimpulan atas dasar introspeksi
eksperimental. Metode Introspeksi Eksperimental Mempelajari dengan sengaja dan teratur
gejala-gejala jiwa pada orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejalagejala yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.
Melakukan intropeksi berarti mempelajari jiwa sendiri, kesadaran tentang jiwa sendiri
yang dikenal dan diungkapkan secara langsung, tentu membutuhkan kemampuan reproduksi dan
pengertian. Itulah sebabnya sebagian para ahli kurang sependapat kalau metode tersebut
digunakan untuk kanak-kanak.
Menurut kami, Metode introspeksi layak disebut metode ilmiah karena introspeksi yang
dilakukan secara jujur, obyektif dan tepat merupakan sumber pengetahuan jiwa yang utama dan
sekaligus menjadi dasar pengetahuan bagi ekstrospeksi. Karena pada introspeksi observer
mendapatkan data-data tentang kejiwaan manusia dari laporan manusia yang diamati, dan
biasanya yang melakukan instrospeksi dalam rangka mempelajari proses kejiwaan manusia itu

6 | Page

adalah ahli-ahli ilmu jiwa, sehingga ia dapat menyelidiki terhadap dirinya sendiri tentang prosesproses kejiwaan yang ingin diselidiki.
Dalam metode introspeksi murni, hanya penyelidik sendiri yang menjadi obyek, dirinya
sendiri yang menjdi ukuran segala-galanya, dan kesimpulan yang diambil merupakan
kesimpulan individual karena hanya berdasarkan atas dirinya sendiri. Tetapi dalam introspeksi
eksperimental tidak demikian halnya, melainkan seblaiknya. Yakni : jumlah subyek yang banyak
itu dicoba, mengenai pemecahan sesuatu masalah (problem solving) setelah itu masing-masing
individu disuruh mengadakan introspeksi apa yang terjadi dalam dirinya sewaktu mereka
memecahkan masalah. Dari hasil masing-masing individu disimpulkan hingga merupakan suatu
kesimpulan umum yang berdasar pada introspeksi eksperimental. Dengan demikian sifat
subyektifitas dari metode introspeksi dapat diatasi dengan menggunakan subyek yang lebih
banyak.

3.2 Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini,masih banyak kekurangan dan kelemahannya,Penulis banyak berharap kepada
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

7 | Page

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Introspeksi
http://www.scribd.com/doc/54251784/Metode-Pendekatan-Dalam-Psikologi
http://blogtiara.wordpress.com/2010/01/07/metode-metode-yang-digunakan-dalamlapangan-psikologi/

8 | Page

Anda mungkin juga menyukai