BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
1.1. Latar Belakang
Dimasa global ini kebanyakan minat belajar anak dinilai masih
kurang, Apabila minat belajar anak terus menerus berkurang maka prestasi belajar
anak juga akan menurun, hal tersebut dipengaruhi karena kurangnya peran orang
tua dalam memberikan motivasi belajar pada anaknya. Orang tua berpendapat
bahwa cukup dengan memasukkan anak ke dalam institusi pendidikan, anak akan
termotivasi belajar dengan sendirinya. Padahal tidak demikian, kurangnya
pengetahuan orang tua tersebut dilatar belakangi karena tingkat pendidikan orang
tua mayoritas SD dan SMP, kesibukan orang tua diluar rumah, ketidak tanggapan
orang tua dalam urusan sekolah anak, orang tua tidak peduli dengan belajar anak,
kurangnya orang tua dalam melengkapi fasilitas belajar anak.
Dinas Pendidikan dan Pemuda Daerah Jawa Timur mengungkapkan
bahwa hasil ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar mengalami penurunan untuk
kota Banyuangi, peserta ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak
5.839 siswa, jumlah tersebut sebanyak 5750 dinyatakan
lulus, sementara yang tidak lulus sebanyak 89 siswa. Hasil kelulusan tersebut
dapat diketahui prosentase kelulusan siswa-siswa Sekolah Dasar tahun 2012/2013
turun 1,52% dari tahun 2011/2012 yang tingkat kelulusannya mencapai 100%.
(rapendik. org, 2013)
Berdasarkan hasil nilai rapor Semester I dan II yang diungkapkan wali
kelas VI, dua tahun terakhir di SDN Wonorejo 1 Lawang didapatkan mengalami
penurunan. Tahun 2011/2012 nilai rapor anak kelas VI di SDN Wonorejo 1
Lawang 40% anak yang nilainya dibawah Standar Kopetensi Minimum, Tahun
2012/2013 nilai rapor anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang 50% anak yang
nilainya dibawah Standar Kopetensi Minimum.
Berdasarkan hasil survey studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
pada tanggal 7 Januari 2014 di SDN Wonorejo 1 Lawang Kabupatan Malang,
setelah dilakukan wawancara pada 5 orang tua siswa yang mengantarkan putraputrinya kelas enam di SDN Wonorejo 1 Lawang 3 (60%) orang tua mengatakan
memberikan motivasi belajar anaknya dengan cara hanya memerintahakan anak
belajar, tidak sempat untuk mendampingi anak belajar karena kesibukan
pekerjaan diluar rumah, 1 (20%) orang tua mengatakan bahwa belum tahu
bagaimana cara memberikan motivasi belajar pada anaknya, 1 (20%) orang tua
mengatakan bahwa memberikan motivasi belajar pada anaknya dengan cara
mendampingi anaknya belajar, membeli buku yang diperlukan anak, mengikutkan
anak kursus diluar rumah, menjelaskan pentingnya Ujian Nasional.
Peran yang dilakukan orang tua apabila dalam memberikan motivasi
belajar anaknya baik, maka anak akan giat belajar, minat belajar anak meningkat
dan prestasi anak juga lebih baik lagi sehingga anak akan mendapat nilai yang
memuaskan di sekolah. Menurut Rumini, 2004 Prestasi belajar anak dipengaruhi
oleh orang tua yang memenuhi hak-hak anak yaitu asah, asih, asuh. Sebaliknya
apabila peran orang tua dalam memberikan motivasi anaknya belajar kurang
maka anak akan mengalami masalah dengan belajarnya. Menurut pendapat
Mulyasa, 2004 Peran orang tua yang tidak atau kurang memberi motivasi belajar
pada anaknya akan membawa dampak negatif untuk anaknya contohnya anak
tidak naik kelas, anak malas belajar, anak tidak mengerjakan Pekerjaan rumah dan
anak tidak peduli urusan sekolah.
Jika peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anaknya
tidak dijalankan dengan baik, maka akan merugikan bagi anak dan juga orang tua
sendiri. Menurut pendapat Supartini, 2004 Tindakan dan dukungan orang tua
dalam memberikan motivasi belajar anak ada dua yaitu fisik dan non fisik, Fisik
contohnya yaitu orang tua mendampingi anak saat belajar, orang tua mengawasi
anaknya belajar, orang tua membimbing anaknya belajar, sedangkan non fisik
contohnya yaitu orang tua melengkapi fasilitas belajar anak, orang tua
membelikan buku-buku yang diperlukan anak, orang tua mengkursuskan anak
diluar rumah.
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Gambaran peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.
Tujuan umum
Untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar pada anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.
1.3.2
Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam menentukan
penguatan belajar.
b. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan
belajar.
c. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam menentukan
ketekunan belajar.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Responden
Untuk meningkatkan peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar pada anak kelas enam di SDN Wonorejo 1.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi SDN Wonorejo 1
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang tentang gambaran peran orang tua
dalam memberikan motivasi belajar pada anak kelas VI SD.
1.4.3 Bagi Institusi
Menambah informasi sebagai bahan informasi, Oleh karena dari
hasil
penelitian
ini
institusi
pendidikan
menilai
sejauh
mana
peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak kelas VI
SD.
1.4.4 Bagi Peneliti
Kegiatan
penelitian
ini
dapat
meningkatkan
pengetahuan,
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini, diuraikan tentang konsep peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak, konsep motivasi belajar, konsep akhir masa
kanak-kanak.
2.1 Konsep Peran Orang Tua
2.1.1
Pengertian Peran
2.1.2
(Alwi, 2002). Menurut Sudyarto, 2003, orang tua adalah pihak yang paling
memperhatikan keadaan dan masa depan anaknya.
2.1.3
dasar disiplin diri untuk prestasi belajar anak. Keluarga yang utuh memberikan
peluang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan bagi orang tuanya yang
merupakan unsur esensial dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Kepercayaan dari orang tua yang
dirasakan oleh anak akan mengakibatkan arahan, bimbingan dan bantuan orang
tua yang diberikan kepada anak akan menyatu dan memudahkan anak untuk
menangkap makna dari upaya yang dilakukan. (Shochib, 2000). Peran orang tua
untuk membentuk anak yang berdisiplin diri akan membantu orang tua tersebut
untuk memberikan motivasi belajar kepada anaknya, apabila anak mampu
mengembangkan disiplin diri maka anak tersebut dapat memotivasi belajar
dirinya sendiri, Sehingga peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak berjalan dengan efektif.
Apresiasi anak terhadap upaya orang tua dalam membantu memiliki
dan mengembangkan nilai nilai ilmiah berdasarkan kata hati menunjukkan
bahwa upaya orang tua untuk menyadarkan anak terhadap urgensi dari sebuah
nilai dan atau prestasi, baik kini maupun hari esok terlihat dari beberapa hal.
Pelibatan mereka dalam menata fisik dan suasana belajar, kesatuan tindakan
orang
tua,
keakraban,
keharmonisan,
keintiman,
keterbukaan,
kerelaan
2000). Sehingga peranan orang tua sangat berhubungan erat dengan apresiasi
anak, peranan orang tua harus dapat diterima dengan baik oleh anak sehingga ada
timbal balik apresiasi anak.
Peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak yang baik
ditengah tengah keluarganya, Diamana sang buah hati beranjak menuju masa
remaja. Berbeda fase perkembangan pasti akan berbeda pula cara memberikan
motivasi belajar orang tua kepada anaknya, Selaku orang tua harus mengetahui
bagaimana memberikan motivasi belajar kepada anaknya yang menginjak masa
remaja.
2.1.6
mempunyai beberapa peranan penting yaitu dengan cara : 1) Peran motivasi orang
tua dalam memberikan penguatan belajar anak ; 2) Peran motivasi orang tua
dalam memperjelas tujuan belajar anak ; 3) Peran motivasi orang tua dalam
menentukan ketekunan belajar anak. ( Hamzah, 2008).
1. Peran motivasi orang tua dalam memberikan penguatan belajar anak
Hamzah, 2011 berpendapat motivasi orang tua dapat berperan dalam penguatan
belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah
yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal
hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seorang anak akan memecahkan
materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel
tersebut, anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika.
10
Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya untuk
mencari tabel matematika peran motivasi dari orang tua yang dapat
menimbulkan penguatan belajar. Peristiwa diatas dapat dipahami bahwa
sesuatu dapat
11
tujuan, motivasi bukanlah yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat
disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Setiap aktivitas
yang yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari
dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. ( Sumadi,
2004)
Motivasi berasal dari kata motif yaitu suatu pengertian yang mencakup
penggerak, keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga, alasan, dan
dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
(Sunaryo, 2004)
Belajar adalah aktivitas aktivitas yang oleh hampir setiap orang
dapat disetujui kalau disebut perbutan belajar, seperti misalnya mendapatkan
perbendaharaan kata kata baru, menghafal syair, menghafal nyanyian, dan
sebagainya (Suryabrata, 2004)
Belajar adalah terjadinya perubahan dalam aspek fisiologis dan
psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis misalnya dapat berjalan, berlari, dan
mengendarai kendaraan, sedangkan dalam aspek psikologis berupa diperolehnya
pemahaman, pengertian, tentang ilmu pengetahuan, nilai nilai yang berlaku di
masyarakat. (Sunaryo, 2004)
2.2.2
12
a. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu, motivasi yang berfungsi karena ada perangsang
dari luar misalnya : orang belajar giat karena diberi tahu bahwa sebentar
lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa hal
itu harus dilakukannya sebelum dia dapat melamar pekerjaan, dan
sebagainya.
13
b. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berfungsi tanpa rangsangan dari
luar, memang dari dalam individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya
orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendorongnya telah
mencari buku buku sendiri yang akan dibacanya, orang yang rajin dan
bertanggung jawab tidak usah menanti komando sudah belajar sebaik
baiknya.
2.2.6
14
b. Faktor psikologis
1. Motivasi, belajar yang dilandasi motivasi yang kuat dan berasal dari
dalam diri individu akan memperlancar proses belajar atau
sebaliknya.
2. Emosi, emosi yang stabil, terkendali, dan tidak emosional akan
mendukung proses belajar. Sebagai contoh : mahasiswa yang IQ- nya
diatas rata rata, tetapi emosinya labil sehingga menghadapi
permasalahan kecil mudah marah, mudah putus asa, tidak tekun
sehinggaakan menghambat proses belajar atau sebaliknya.
3. Sikap, sikap negatif terhadap mata pelajaran, fasilitator, kondisi fifik,
dan dalam menerima pelajaran, dapat menghambat atau kendala
dalam proses belajar atau sebaliknya.
4. Minat, bahan pelajaran yang menarik minat akan mempermudah
individu untuk mempelajari dengan sebaik-baiknya atau sebaliknya.
5. Bakat, seseorang yang tidak berbakat pada bidang tertentu, apabila
memasuki jurusan atau mengikuti pelajaran yang tidak sesuai
bakatnya akan menimbulkan hambatan dalam proses belajar atau
sebaliknya.
6. Integensi, diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
belajar, faktor intelegensi sangat besar pengaruhnya dalam proses
dan kemajuan belajar individu. Apabila individu mempunyai
intelegensi yang rendah, sulit untuk memperoleh hasil belajar yang
baik atau sebaliknya.
15
kegagalan
sehingga
akan
merasa
aman
bila
menghadapi pelajaran.
B. Faktor eksternal atau eksogen
Faktor ini berasal dari luar individu, terdiri dari
a. Faktor sosial
yaitu faktor manusia lain yang berada di luar diri subyek yang
sedang belajar.
1. Orang tua, orang tua yang mampu mendidik dengan baik, mampu
berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu
kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak, dan mampu
menciptakan hubungan baik dengan anak anaknya, akan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar anak tersebut atau
sebaliknya.
2. Manusia yang hadir, manusia yang hadir pada saat seseorang sedang
belajar dapat mengganggu proses belajar, misalnya : suasana rumah
yang gaduh, sekitar kelas banyak anak bermain, atau suasana
disekitar ruang kelas yang berisik.
3. Bukan manusia yang hadir, dapat berupa film, vidio, VCD, televisi,
laptop, komputer atau kaset yang menunjang belajar anak serta
pemberian reward.
b. Faktor nonsosial
16
Definisi
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam
tahun sampai tiga belas tahun. Pada awal dan akhirnya masa akhir kanak-kanak
ditandai dengan kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial anak. (Dagun, 2004)
2.3.2
sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan
spiritual (Effendi Nasrul, 1998)
Menurut Ngastiyah, 2005 kebutuhan dasar anak tersebut meliputi
kebutuhan fisik biomedis (asuh) meliputi pangan atau gizi merupakan kebutuhan
terpenting, perawatan kesehatan dasar, anatara lain imunisasi, pemberian asi,
penimbangan bayi atau anak secara teratur, pengobatan jika sakit dan lain lain,
papan atau pemukiman yang layak, higiene perorangan, sanitasi lingkungan yang
baik, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi dan lain lain. Kebutuhan sosial atau
kasih sayang ( asih), hubungan yang erat dan mesra antara ayah, ibu dan anak
17
merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental maupun psikososial dan menciptakan ikatan yang erat ( bounding )
dan kepercayaan dasar ( basic trust). Kebutuhan stimulasi mental ( Asah ),
stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental anak (asah) ini mengembangkan
perkembangan mental psikososial, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral etika, dan produktivitas.
Proses
Output
Motivasi belajar
anak
18
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI SD.
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Faktor-faktor yang mempengaruhi peran orang tua ada empat yaitu: 1)
Kejelasan perilaku dan pengetahuan, 2) Konsistensi respon orang yang berarti, 3)
Kesesuaian dan keseimbangan peran yang diemban, 4) Usia yang menyebabkan
pertumbuhan aspek fisik dan mental. Empat faktor peran orang tua yang
disebutkan berhubungan dengan bagaimana cara orang tua dalam memberikan
motivasi belajar anak, Peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak
ada tiga yaitu: 1) Peran motivasi orang tua dalam menentukan penguatan belajar,
2) Peran motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan belajar, 3) Peran motivasi
orang
tua
dalam
menentukan
ketekunan
belajar.
Faktor-faktor
yang
19
mempengaruhi peran orang tua dan peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar anak sangat menentukan motivasi belajar anak.
BAB 3
METODE PENELITIAN
20
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah
penelitian yang diinginan (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah
orang tua siswa kelas VI SDN Wonorejo 1 Lawang yang berjumlah 55 orang tua
siswa.
3.2.2
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas VI di
SDN Wonorejo 1 Lawang berjumlah 30 orang tua siswa yang memenuhi kriteria
sampel.
3.2.3
Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Quota
sample yaitu dilakukan tidak mendasar diri pada strata atau daerah, tetapi
mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. (Arikunto, 2006). Peneliti
21
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2008), yaitu :
1.
3.3.2
Definisi
Operasional
Parameter
Alat ukur
Skala
Skor
22
Peran
orang tua
dalam
memberik
an
motivasi
belajar
anak kelas
VI
Perilaku
1. Peran
Kuesioner
yang
motivasi
Tertutup
diharapkan
orang tua
dari orang
dalam
tua dalam
menentukan
memberikan
penguatan
motivasi
belajar.
belajar anak
kelas VI SD 2. Peran
motivasi
orang tua
dalam
memperjelas
tujuan belajar
3. Peran
motivasi
orang tua
dalam
menentukan
ketekunan
belajar.
Ordinal
1.Pernyataan
positif
Jika Ya :
skor 1
Jika tidak :
skor 0
2.Pernyataan
negatif
Jika Ya :
skor 1
Jika
Tidak :
skor 0
Pengkategoria
peran orang
tua:
76 100 % :
peran baik
56 75 %
:peran cukup
baik
56% : peran
kurang baik
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,
23
24
Pengolahan data
Hasil pertanyaan yang telah dijawab pada lembar kuesioner kemudian
ditabulasi. Dalam penelitian ini terdapat dua macam pernyataan yaitu pernyataan
positif dan pernyataan negatif, Skoring yang digunakan pada pernyataan positif
yaitu : Ya (1), Tidak (0), Sedangkan pada pernyataan negatif yaitu : Ya (0), Tidak
(1). Hasil jawaban yang telah di beri nilai selanjutnya dijumlahkan dan
dibandingkan dengan jumlah skor tertinggi lalu dikalikan 100%
Rumus yang digunakan :
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan :
N
25
Sp
Sm : skor maksimum
Selanjutnya prosentase jawaban berpedoman pada skala kualitatif
menurut ( Nursalam, 2008) yaitu :
Baik
: 76 100 %
Cukup baik
: 56 75 %
Kurang baik
: < 56 %
3.9.2
Penyajian Data
Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi
: Prosentase Skoring
f : Frekwensi Responden
n
: Seluruhnya
76% 99 %
: Hampir seluruhnya
51% - 75 %
: Sebagian Besar
50%
: Setengahnya
26% - 49%
: Hampir setengahnya
1% - 25%
: Sebagian Kecil
26
0%
: Tidak satupun
kentungan
serta
kerugian
untuk
menjadi
responden.
menjaga
kerahasiaan
identitas
responden,
peneliti
tidak
27
Kerahasiaan ( Confidentiality )
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti. Hanya data tindakan dan
dukungan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anaknya dan
karakteristik responden yang relevan dengan tujuan penelitian yang disajikan
atau dilaporkan pada hasil penelitian.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bab ini menguraikan tentang hasil penelitian yang berisi gambaran umum
tempat penelitian, karateristik responden, tabel hasil penelitian dan pembahasan dari
penelitian yang berjudul Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi
28
Belajar Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang yang di lakukan tanggal 24-27
Juni 2014.
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Karakteristik Responden
29
Pendidikan terakhir
SARJANA
SMA
SMP
SD
Total
Frekuensi (n)
1
4
6
19
30
Prosentase (%)
3%
13%
20%
63%
100%
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 19 responden (63%) berendidikan terakhir SD.
4.1.2.2 Karakterisik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Orang Tua
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Status Pernikahan Orang Tua
di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014.
No
Status Pernikahan
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
1
Menikah
28 orang
93%
2
Cerai
2 orang
7%
Total
30 orang
100 %
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden yaitu sebanyak 28 responden (93%) status pernikahannya menikah.
30
Usia
20-29
30-39
40-49
50-59
Total
Frekuensi (n)
2 orang
18 orang
9 orang
1 orang
30 orang
Prosentase
7%
60 %
30 %
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 18 respoden (60%) berusia 30-39 tahun.
4.1.3
Data Khusus
4.1.3.1 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Penguatan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi gambaran peran orang tua dalam menentukan
penguatan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 2427 Juni 2014
No
1
2
3
Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total
Frekuensi (n)
3 orang
17 orang
10 orang
30 orang
Prosentase
10 %
57 %
33 %
100%
31
Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total
Frekuensi (n)
6 orang
7 orang
17 orang
30 orang
Prosentase
20 %
23 %
57%
100%
Berdasarkan tabel
4.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 17 responden (57%) dikategorikan
kurang baik.
4.1.3.3 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Ketekunan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi gambaran peran orang tua dalam menentukan
ketekunan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 2427 Juni 2014
No
1
2
3
Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total
Frekuensi (n)
18 orang
5 orang
7 orang
30 orang
Prosentase
60 %
17 %
23 %
100%
32
4.1.4.1 Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas
VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014
No
1
2
3
Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total
Frekuensi (n)
3 orang
16orang
11 orang
30 orang
Prosentase
10 %
53 %
37 %
100%
Pembahasan
Pembahasan ini penulis mengidentifikasi serta menguraikan tentang
Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas VI di
SDN Wonorejo 1 Lawang.
4.2.1 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Penguatan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa peran motivasi orang tua
dalam menentukan penguatan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
sebagian besar 17 responden (57%) dikategorikan cukup baik
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Wahit, 2007, bahwa dengan
bertambahnya usia seseorang akan terjadi pertumbuhan aspek fisik dan psikologis
33
(mental). Pada aspek psikologis (mental) saraf berfikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
Menurut peneliti, usia sangat berpengaruh pada seseorang terhadap peran
orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak. karena sebagian besar 18
responden (60%) berusia 30-39 tahun. Usia tersebut adalah akhir masa usia dewasa
dimana orang tua semakin mengerti dan faham pengetahuan atau hal-hal yang baru
karena dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi kematangan fungsi organ
serta kematangan dan kedewasaan individu dalam berfikir sehingga orang tua lebih
memperhatikan anaknya, memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru pada
anaknya misalnya tentang banyaknya ketidak lulusan UAN pada anak SD,
memberikan kursus tambahan diluar rumah, melengkapi alat belajar mengajar anak,
memberikan situasi belajar anak yang tenang (faktor nonsosial).
Faktor lain selain faktor usia yaitu faktor nonsosial, Menurut pendapat
yang dikemukakan oleh Sunaryo, 2004, bahwa faktor nonsosial sangat mempengaruhi
peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak misalnya, alat bantu belajar
mengajar (ABBM) yang lengkap dan membantu proses belajar atau sebaliknya,
Metode mengajar yang memadai akan membantu proses belajar atau sebaliknya.
Faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana, dan prasarana, dapat mempengaruhi
proses belajar.
4.2.2
34
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa peran motivasi orang tua
dalam memperjelas tujuan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang adalah
hampir setengahnya 17 responden (57%) dikategorikan kurang baik karena sebagian
besar 19 responden (63%) berpendidikan terakhir SD.
Menurut Wahit, 2007 Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang kepada orang lain tehadap suatu hal, semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan semakin banyak
pengetahuan yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Menurut pendapat Sunaryo,
2004 bahwa faktor sosial mempengaruhi peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar anak salah satunya yaitu manusia yang hadir maksudnya film, video, VCD,
laptop, televisi, komputer dapat menunjang anak belajar dengan baik dan pemberian
reward.
Menurut peneliti pendidikan orang tua sangat berpengaruh untuk
memperjelas tujuan belajar anak karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua
maka semakin besar pula orang tua mengerti tentang informasi yang ada dan
pengetahuan tentang segala hal juga baik begitu juga sebaliknya apabila orang tua
berpendidikan rendah maka orang tua kurang mampu memahami tentang informasi
yang ada dan pengetahuannya juga terbatas sehingga orang tua kurang mampu untuk
membimbing belajar anaknya menggunakan media non elektronik maupun
elektronik, mengajarkan ankanya metode belajar yang menyenangkan yaitu belajar
dengan bercanda dan memberi reward apabila anak mendapatkan nilai baik.
35
4.2.3
36
dorongan itu. Misalnya anak yang gemar membaca tanpa ada yang mendorongnya,
anak yang rajin dan bertanggung jawab tidak usah menanti komando akan belajar
dengan sendirinya.
Menurut informasi orang tua yang bekerja sebagai petani bahwa jam kerja
petani kurang lebih 8 jam yaitu mulai pukul 07.00-12.00 kemudian pulang ke rumah,
lanjut pukul 15.00-17.00 dan letak sawah juga tidak jauh dari rumah, sedangkan
orang tua yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga setiap jam nya ada di
rumah. Pekerjaan orang tua sangat berpengaruh terhadap peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak, sehingga orang tua siswa mampu meluangkan
waktunya dirumah serta mampu untuk memberikan motivasi belajar untuk anaknya
seperti memantau anaknya belajar, mengingatkan anaknya untuk belajar dan
mendampingi anaknya belajar, selain faktor pekerjaan, Faktor eksternal pada orang
tua dan faktor internal pada anak harus berhubungan dengan erat karena apabila salah
satu tidak terpenuhi maka akan merugikan bagi keduanya.
Faktor yang kedua adalah status pernikahan, Berdasarkan tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa hampir seluruhnya 28 responden (93%) status pernikahan orang tua
adalah menikah.
Menurut Shochib, 2000 bahwa Keutuhan orang tua (ayah dan ibu) dalam
sebuah keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri pada prestasi belajar anak. Keluarga yang
utuh memberikan peluang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan bagi orang
37
tuanya yang merupakan unsur esensial dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Kepercayaan dari orang tua yang dirasakan
oleh anak akan mengakibatkan arahan, bimbingan dan bantuan orang tua yang
diberikan kepada anak akan menyatu dan memudahkan anak untuk menangkap
makna dari upaya yang dilakukan.
Menurut peneliti, Keutuhan atau kebersamaan orang tua juga berpengaruh
pada psikologis anak karena dengan orang tua yang utuh emosi anak stabil dan anak
menunjukan sikap yang positif sehingga muncul disiplin diri dari anak tersebut dan
anak akan termotivasi belajar dengan sendirinya.
4.2.4
Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas
38
dewasa, dengan usia tersebut terjadi kematangan fungsi organ serta kematangan dan
kedewasaan individu dalam berfikir sehingga orang tua lebih memperhatikan
anaknya, contohnya seperti orang tua melengkapi kebutuhan belajar anak, orang tua
menyediakan tempat belajar anak.
Menurut peneliti, faktor yang kedua yaitu pekerjaan orang tua, sebagian
besar 11 responden (37%) bekerja sebagai petani dan 11 responden (37%) orang tua
tidak bekerja. Menurut informasi orang tua yang bekerja sebagai petani bahwa jam
kerja petani kurang lebih 8 jam yaitu mulai pukul 07.00-12.00 kemudian pulang ke
rumah, lanjut pukul 15.00-17.00 dan letak sawah juga tidak jauh dari rumah,
sedangkan orang tua yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga setiap jam nya
ada di rumah, Sehingga orang tua mampu untuk memberikan motivasi belajar
anaknya dengan cara mendampingi anaknya belajar, memantau anaknya belajar dan
memerintahkan anaknya belajar.
Menurut peneliti faktor yang ketiga adalah status pernikahan orang tua,
hampir seluruhnya 28 responden (93%) status pernikahannya adalah menikah.
Keutuhan dan kebersamaan orang tua sangat berpengaruh pada psikologis anak
karena dengan orang tua yang utuh, emosi anak stabil dan anak menunjukan sikap
yang positif sehingga muncul disiplin diri dari anak tersebut dan anak akan
termotivasi belajar dengan sendirinya
Menurut peneliti faktor yang keempat adalah pendidikan orang tua,
sebagian besar 19 responden (63%) berpendidikan terakhir SD. Pendidikan orang tua
39
juga mempengaruhi bagaimana cara orang tua tersebut memberikan motivasi belajar
untuk anaknya, apabila orang tua berpendidikan rendah maka tingkat pemahaman
orang tua, pengetahan orang tua dan pola pikir orang tua juga terbatas, sehingga
orang tua kurang mampu untuk membimbing belajar anaknya dengan media
elektronik maupun non elektronik, membimbing belajar anaknya dengan metode
yang menyenangkan, tidak memberikan reward atau hadiah apabila anak
mendapatkan nilai baik sehingga anak akan merasa malas dan tidak bersemangat
dalam belajarnya.
4.3
Keterbatasan Peneliti
Adapun keterbatasan pada penelitian ini antara lain :
Awal penelitian, peneliti melakukan pengambilan data dengan cara
mengumpulkan orang tua siswa kelas VI di sekolah, tetapi banyak orang tua
yang tidak bersedia datang ke sekolah dikarenakan kesibukan menjelang
ujian, oleh karena nya peneliti melakukan pengambilan data ulang dengan
cara mendatangi masing-masing rumah orang tua siswa.
40
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang
berjudul Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak
Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
5.1
Kesimpulan
41
5.1.2
5.1.3
5.1.4
Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai
berikut :
5.2.1
Bagi Masyarakat
Orang tua murid senantiasa meningkatkan peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak yaitu dengan cara mendampingi anak
42
5.2.3
Bagi Peneliti
Selalu mengembangkan peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
pada anak dengan baik dan benar dan mengembangkan pengetahuan yang
dapat digunakan sebagai tindak lanjut peningkatan peran khususnya orang
tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak.
5.2.4
43
DAFTAR PUSTAKA
44
45
46
Lampiran 1
PLAN OF ACTION
( November 2013 Juni 2014 )
Kegiatan
Penelitian
Persiapan
Penentuan
judul
Studi
pendahuluan
Penyusunan
proposal
Konsultasi
proposal
Ujian
Proposal
Revisi
Pelaksanaan
Persiapan
pengumpulan
data
Pengumpulan
data
Penyusunan
laporan
penelitian
Konsultasi
Hasil
Ujian Sidang
KTI
Perbaikan
November
2013
1 2 3 4
Desember
2013
1
Januari
2014
1 2 3 4
Februari
2014
1 2 3 4
Maret
2014
1 2 3 4
April
2014
2 3 4
Mei 2014
1
Juni 2014
4
Juli
2014
2 3
47
hasil
48
Lampiran 2
INFORMASI PENELITIAN
Kepada Yth,
Responden Penelitian
Di tempat
Bapak/ibu yang terhormat,
Berhubungan akan dilakukan penelitian yang berjudul GAMBARAN PERAN
ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
KELAS VI DI SDN WONOREJO 1 LAWANG, yang merupakan tugas akhir dari
kelulusan Politeknik Kesehatan Kemenkkes Malang Program Studi Keperawatan
Lawang, saya sebagai peneliti mohon bantuan kepada wali murid kelas VI SDN 1
sebagai responden dalam penelitian saya ini.
Demikian permohonan saya, atas partisipasinya saya sampaikan terima kasih.
Lawang, 24 Juni 2014
Peneliti
ANGGRAENI K W
NIM :11.01.20.0056
49
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
( Lembar Persetujuan Menjadi Responden )
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
Umur
Jenis Kelamin :
Setelah mendapat keterangan serta mengetahui manfaat dan tujuan penelitian
yang berjudul GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI BELAJAR ANAK KELAS VI DI SDN WONOREJO 1 LAWANG,
menyatakan ( setuju/tidak setuju*) diikut sertakan dalam penelitian dengan catatan
apabila sewaktu waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan
persetujuan ini.
Demikian surat persetujuan ini saya buat, saya percayakan pada peneliti
bahwa semua informasi yang saya berikan dalam penelitian ini akan dijamin
kerahasiaannya.
Lawang, 24 Juni 2014
Responden
(..............................)
50
Lampiran 4
VARIABE
L
SUB VARIABEL
Gambaran
1.Peran motivasi
peran orang
Orang tua dalam
tua dalam
menentukan
memberika
Penguatan
n motivasi
belajar anak.
belajar
anak kelas
VI di SDN
Wonorejo 1
Lawang
2. Peran motivasi
orang tua dalam
memperjelasTuj
uan belajar anak
3. Peran motivasi
orang tua dalam
menentukan
Ketekunan
belajar anak
JENIS
NO
SOAL
SKORE
Soal
positif
No :1, 2,
3, 5
Soal
Negatif
No : 4
1, 2, 3,
4, 5
Untuk
pertanyaa
n positif
Ya : 1
Tidak : 0
Soal
positif
No :1, 2,
3,5
Soal
negatif
No : 4
1, 2, 3,
4, 5
Soal
positif
No : 1,
2, 3. 5
Soal
Negatif
No : 4
1, 2, 3,
4, 5
Untuk
pertanyaa
n negatif
Ya : 0
Tidak : 1
KUNCI
JAWABA
N
1. Ya
2. Ya
3. Ya
4. Tidak
5. Ya
1.
2.
3.
4.
5.
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
51
Lampiran 5
KUESIONER
GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK KELAS VI DI SDN WONOREJO 1
LAWANG
A. Data umum
- Petunjuk pengisian kuisioner
Berilah tanda chek list ( V ) pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda
Jawaban diisi sendiri, tidak boleh diwakilkan
1.No responden
:
2 Jenis kelamin
:
3 Umur
:
4. Pekerjaan
:
5. Alamat
:
6. Pendidikan terakhir
:
7.Status pernikahan
:
B Data Khusus
No
1
Pertanyaan
Orang tua membelikan bank soal Ujian
Ya
Tidak
Skor
52
1.
2.
televisi, komputer, laptop.
Orang tua megajarkan anaknya belajar dengan
3.
cara serius tapi santai misalnya belajar dengan
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5
53
Lampiran 6
1
2
3
4
5
6
7
Identitas
Umur
Jenis
35
40
35
45
25
34
41
Kelamin
P
P
P
P
P
L
P
No soal
Skor
Skor
Prosentase
didapat
tertinggi
(%)
3
3
3
3
3
1
1
5
5
5
5
5
5
5
60%
60%
60%
60%
60%
20%
20%
Kategori
1 2 3 4 5
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
54
8
30
9
37
10
36
11
45
12
39
13
29
14
34
15
40
16
34
17
45
18
50
19
35
20
35
21
34
22
32
23
39
24
35
25
41
26
37
27
32
28
35
29
45
30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
: 3 orang (10%)
: 17 orang (57%)
: 10 orang (33%)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
2
4
2
3
3
1
2
3
1
3
3
2
3
3
3
4
1
3
3
2
3
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
40%
80%
40%
60%
60%
20%
40%
60%
20%
60%
60%
40%
60%
60%
60%
80%
20%
60%
60%
40%
60%
80%
60%
Kurang baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Cukup baik
55
Lampiran 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Identitas
Umur
Jenis
35
40
35
45
25
34
41
30
37
36
45
39
29
34
40
34
45
50
35
35
34
32
Kelamin
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
No soal
Skor
Skor
didapat
tertinggi
4
1
2
5
4
3
0
2
5
3
2
2
4
1
3
2
4
3
2
3
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Prosentase
Kategori
80%
20%
40%
100%
80%
60%
0
40%
100%
60%
40%
40%
80%
20%
60%
40%
80%
60%
40%
60%
40%
40%
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
1 2 3 4 5
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
56
23
24
25
26
27
28
29
39
35
41
37
32
35
45
30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
P
P
P
P
P
P
P
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
2
3
3
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
20%
40%
60%
60%
40%
40%
40%
Kurang baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
1 1 0 0 0
40%
Kurang baik
: 6 orang (20%)
: 7 orang (23%)
: 17 orang (57%)
Lampiran 8
57
Identitas
Umur
1
35
2
40
3
35
4
45
5
25
6
34
7
41
8
30
9
37
10
36
11
45
12
39
13
29
14
34
15
40
16
34
17
45
18
50
19
35
20
35
21
34
22
32
23
39
24
35
25
41
26
37
27
32
28
35
29
45
30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
No soal
Jenis
Kelamin
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Skor
Skor
didapat
tertinggi
4
5
3
4
2
2
1
5
5
5
2
5
5
3
5
3
5
2
2
5
4
4
3
5
4
2
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Prosentase
Kategori
80%
100%
60%
80%
40%
40%
20%
100%
100%
100%
40%
100%
100%
60%
100%
60%
100%
40%
40%
100%
80%
80%
60%
100%
80%
40%
80%
80%
60%
100%
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
1 2 3 4 5
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
: 18 orang (60%)
: 5 orang (17%)
: 7 orang (23%)
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
58
59
Lampiran 9
Identitas
Umur
JK
35
Pendi
dikan
SMP
2
3
4
40
35
45
P
P
P
SD
SD
SD
25
SMP
6
7
34
41
L
P
SD
SD
30
SD
9
10
37
36
P
P
SD
SD
11
45
SMA
12
39
SMP
No Pertanyaan
Pekerjaan
TIDAK
BEKERJA
PEDAGANG
PETANI
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PEDAGANG
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PETANI
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PETANI
Prosentase
Kategori
Status
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Nilai
Pernikahan
tertinggi 15
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
11
100%
Baik
73%
Cukup Bai
MENIKAH 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1
MENIKAH 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
9
8
12
60%
53 %
80 %
Cukup Bai
Kurang Ba
Baik
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
60%
Cukup Bai
MENIKAH 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0
MENIKAH 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
6
2
40%
13 %
Kurang Ba
Kurang Ba
MENIKAH 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
60%
Cukup Bai
MENIKAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
MENIKAH 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14
10
93 %
66 %
Baik
Cukup Bai
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0
46 %
Kurang Ba
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
10
66 %
Cukup Bai
CERAI
Total
60
13
14
29
34
P
P
SD
SD
15
16
17
18
19
20
40
34
45
50
35
35
P
P
P
P
L
P
SD
SMA
SI
SD
SD
SD
21
22
34
32
P
P
SD
SD
23
24
25
26
39
35
41
37
P
P
P
P
SMP
SD
SD
SD
PEDAGANG
TIDAK
BEKERJA
PETANI
PEDAGANG
PNS
PETANI
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
PEDAGANG
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
SWASTA
SWASTA
PETANI
27
32
P
SMP
28
35
P SMA
29
45
P SMA
30
43
P
SMP
Keterangan
Baik
: 3 orang (10%)
Cukup Baik : 16 orang (53%)
Kurang Baik : 11 orang (37%)
MENIKAH 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
MENIKAH 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
10
6
66 %
40%
Cukup Bai
Kurang Ba
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
1
1
1
0
0
1
11
6
12
8
6
11
73%
40%
80 %
67 %
40%
73%
Cukup Bai
Kurang Ba
Baik
Cukup Bai
Kurang Ba
Cukup Bai
CERAI
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
9
9
60%
60 %
Cukup Bai
Cukup Bai
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
10
8
10
8
66 %
53 %
66 %
53 %
Cukup Bai
Kurang Ba
Cukup Bai
Kurang Ba
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
8
9
9
10
53 %
60 %
60%
66 %
Kurang Ba
Cukup Bai
Cukup Bai
Cukup Bai
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
61
Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI
Nama
NIM
1101200056
Judul
Pembimbing I :
No
1.
15 -11 -2013
Rekomendasi
Pembimbing
Konsul judul
2.
18- 11 2013
Acc judul
3.
10 12 2013
Konsul Bab 1
Revisi Bab 1
- Perbaiki TUK
- Perjelas singkatan
Lanjutkan Bab 2
4.
11 12 2013
Konsul Bab 2
Revisi bab 2
- motivasi belajar
dijelaskan
- urutkan konsep teori
menurut judul.
- perbaiki kerangka
konsep ( output )
Lanjutkan Bab 3
23 12 -2013
Konsul Bab 3
Revisi Bab 3
- Perbaiki teknik
Tanda tangan
62
sampling
- Rumus Pengolahan
data cukup 1 rumus
saja.
Buat kuesioner
minimal
5 soal per TUK
6.
24 12 - 2013
ACC Bab 3
Siapkan maju
ujian Proposal
7.
28 04 2014
Revisi pembahasan
tentang opini
8.
29 04 2014
9.
30 04 2014
10
01 07 2014
Hal 24 , penulisan
tanggal berapa? Untuk
data tambahannya
11
04 07 2014
63
Lampiran 11
LEMBAR KONSULTASI
Nama
NIM
1101200056
Judul
Pembimbing II:
No
1.
Tanggal
20 11 2013
Rekomendasi Pembimbing
Konsul Judul dan Bab 1
Acc judul
Revisi bab 1
- Benahi redaksi
- Tambahkan literatur
- Apa yang terjadi bila tidak ada
motivasi orang tua
2.
22 11 2013
Revisi Bab 1
- Benahi fenomena
- Benahi TUK
- Peran orang tua seperti apa yg
di harapkan?
- pertajam permasalahan yang
mungkin terjadi akibat tidak
ada peranan orang tua
Tanda tangan
64
3.
17 12 2013
ACC Bab 1
Lanjutkan Bab 2
4.
19 12 2013
Konsul Bab 2
Revisi Bab 2
- Benahi kerangka konsep
Lanjutkan Bab 3
5.
23 12 2013
Konsul bab 3
Revisi bab 3
- Perbaiki kriteria Inklusi
Buat Kuesioner menurut TUK
6.
24 12 2013
ACC bab 3
Siapkan maju ujian !
7.
19 05 2014
8.
20 05 2014
07 07 2014
10
14 07 2014