Anda di halaman 1dari 64

1

BAB 1
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
1.1. Latar Belakang
Dimasa global ini kebanyakan minat belajar anak dinilai masih
kurang, Apabila minat belajar anak terus menerus berkurang maka prestasi belajar
anak juga akan menurun, hal tersebut dipengaruhi karena kurangnya peran orang
tua dalam memberikan motivasi belajar pada anaknya. Orang tua berpendapat
bahwa cukup dengan memasukkan anak ke dalam institusi pendidikan, anak akan
termotivasi belajar dengan sendirinya. Padahal tidak demikian, kurangnya
pengetahuan orang tua tersebut dilatar belakangi karena tingkat pendidikan orang
tua mayoritas SD dan SMP, kesibukan orang tua diluar rumah, ketidak tanggapan
orang tua dalam urusan sekolah anak, orang tua tidak peduli dengan belajar anak,
kurangnya orang tua dalam melengkapi fasilitas belajar anak.
Dinas Pendidikan dan Pemuda Daerah Jawa Timur mengungkapkan
bahwa hasil ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar mengalami penurunan untuk
kota Banyuangi, peserta ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak
5.839 siswa, jumlah tersebut sebanyak 5750 dinyatakan
lulus, sementara yang tidak lulus sebanyak 89 siswa. Hasil kelulusan tersebut
dapat diketahui prosentase kelulusan siswa-siswa Sekolah Dasar tahun 2012/2013

turun 1,52% dari tahun 2011/2012 yang tingkat kelulusannya mencapai 100%.
(rapendik. org, 2013)
Berdasarkan hasil nilai rapor Semester I dan II yang diungkapkan wali
kelas VI, dua tahun terakhir di SDN Wonorejo 1 Lawang didapatkan mengalami
penurunan. Tahun 2011/2012 nilai rapor anak kelas VI di SDN Wonorejo 1
Lawang 40% anak yang nilainya dibawah Standar Kopetensi Minimum, Tahun
2012/2013 nilai rapor anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang 50% anak yang
nilainya dibawah Standar Kopetensi Minimum.
Berdasarkan hasil survey studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
pada tanggal 7 Januari 2014 di SDN Wonorejo 1 Lawang Kabupatan Malang,
setelah dilakukan wawancara pada 5 orang tua siswa yang mengantarkan putraputrinya kelas enam di SDN Wonorejo 1 Lawang 3 (60%) orang tua mengatakan
memberikan motivasi belajar anaknya dengan cara hanya memerintahakan anak
belajar, tidak sempat untuk mendampingi anak belajar karena kesibukan
pekerjaan diluar rumah, 1 (20%) orang tua mengatakan bahwa belum tahu
bagaimana cara memberikan motivasi belajar pada anaknya, 1 (20%) orang tua
mengatakan bahwa memberikan motivasi belajar pada anaknya dengan cara
mendampingi anaknya belajar, membeli buku yang diperlukan anak, mengikutkan
anak kursus diluar rumah, menjelaskan pentingnya Ujian Nasional.
Peran yang dilakukan orang tua apabila dalam memberikan motivasi
belajar anaknya baik, maka anak akan giat belajar, minat belajar anak meningkat
dan prestasi anak juga lebih baik lagi sehingga anak akan mendapat nilai yang
memuaskan di sekolah. Menurut Rumini, 2004 Prestasi belajar anak dipengaruhi
oleh orang tua yang memenuhi hak-hak anak yaitu asah, asih, asuh. Sebaliknya

apabila peran orang tua dalam memberikan motivasi anaknya belajar kurang
maka anak akan mengalami masalah dengan belajarnya. Menurut pendapat
Mulyasa, 2004 Peran orang tua yang tidak atau kurang memberi motivasi belajar
pada anaknya akan membawa dampak negatif untuk anaknya contohnya anak
tidak naik kelas, anak malas belajar, anak tidak mengerjakan Pekerjaan rumah dan
anak tidak peduli urusan sekolah.
Jika peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anaknya
tidak dijalankan dengan baik, maka akan merugikan bagi anak dan juga orang tua
sendiri. Menurut pendapat Supartini, 2004 Tindakan dan dukungan orang tua
dalam memberikan motivasi belajar anak ada dua yaitu fisik dan non fisik, Fisik
contohnya yaitu orang tua mendampingi anak saat belajar, orang tua mengawasi
anaknya belajar, orang tua membimbing anaknya belajar, sedangkan non fisik
contohnya yaitu orang tua melengkapi fasilitas belajar anak, orang tua
membelikan buku-buku yang diperlukan anak, orang tua mengkursuskan anak
diluar rumah.
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Gambaran peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian yaitu


bagaimanakah peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada
anaknya ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan umum
Untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar pada anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.

1.3.2

Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam menentukan
penguatan belajar.
b. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan
belajar.
c. Mengidentifikasi peran motivasi orang tua dalam menentukan

ketekunan belajar.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Responden
Untuk meningkatkan peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar pada anak kelas enam di SDN Wonorejo 1.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi SDN Wonorejo 1
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang tentang gambaran peran orang tua
dalam memberikan motivasi belajar pada anak kelas VI SD.
1.4.3 Bagi Institusi
Menambah informasi sebagai bahan informasi, Oleh karena dari
hasil

penelitian

ini

institusi

pendidikan

menilai

sejauh

mana

mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya gambaran

peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak kelas VI
SD.
1.4.4 Bagi Peneliti
Kegiatan

penelitian

ini

dapat

meningkatkan

pengetahuan,

pemahaman, wawasan dalam mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu


yang diperoleh selama perkuliahan serta sebagai pengalaman belajar dalam
proses penelitian.
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai
peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anaknya.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini, diuraikan tentang konsep peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak, konsep motivasi belajar, konsep akhir masa
kanak-kanak.
2.1 Konsep Peran Orang Tua
2.1.1

Pengertian Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang


sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal
dan juga di artikan sebagai kemampuan individu untuk mengontrol,
mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.(Supartini 2004)
Menurut Friedman, 1998, peran adalah perilaku yang berkenaan
dengan siapa yang memegang suatu posisi tertentu. Sedangkan menurut Setiadi,
2008 peran adalah secara normatif dari seseorang dalam situasi sosial tertentu
agar dapat dapat memenuhi harapan harapan.
Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi situasi tertentu.(Effendi, 1998)

2.1.2

Pengertian Orang Tua


Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan dan mengasuh anak.

(Alwi, 2002). Menurut Sudyarto, 2003, orang tua adalah pihak yang paling
memperhatikan keadaan dan masa depan anaknya.
2.1.3

Peran Orang Tua

Menurut Effendi, 1998, peran orang tua meliputi :


1. Peran ayah
Ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman,sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat.
2. Peran Ibu

Ibu sebagai Pengurus rumah tangga,pengasuh dan pendidik anak


anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial. Sebagai
anggota masyarakat dan juga sebagai pencari nafkah tambahan.
2.1.4 Faktorfaktor yang mempengaruhi peran orang tua Menurut Abraham
(2004)
1. Kejelasan perilaku dan pengetahuan.
Menurut Wahit, 2007 Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang kepada orang lain tehadap suatu hal, semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan semakin
banyak pengetahuan yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Menurut
pendapat Sunaryo, 2004 bahwa faktor sosial mempengaruhi peran orang tua
dalam memberikan motivasi belajar anak salah satunya yaitu manusia yang
hadir maksudnya film, video, VCD, laptop, televisi, komputer dapat
menunjang anak belajar dengan baik dan pemberian reward.
2. Konsistensi respon orang yang berarti.
3. Kesesuaian dan keseimbangan antara peran yang diemban.
4. Usia yang menyebabkan pertumbuhan aspek fisik dan mental
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Wahit, 2007, bahwa dengan
bertambahnya usia seseorang akan terjadi pertumbuhan aspek fisik dan
psikologis (mental). Pada aspek psikologis (mental) saraf berfikir seseorang
semakin matang dan dewasa.
2.1.5

Hubungan peran orang tua dengan anak


Keutuhan orang tua (ayah dan ibu) dalam sebuah keluarga sangat

dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan mengembangkan dasar-

dasar disiplin diri untuk prestasi belajar anak. Keluarga yang utuh memberikan
peluang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan bagi orang tuanya yang
merupakan unsur esensial dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Kepercayaan dari orang tua yang
dirasakan oleh anak akan mengakibatkan arahan, bimbingan dan bantuan orang
tua yang diberikan kepada anak akan menyatu dan memudahkan anak untuk
menangkap makna dari upaya yang dilakukan. (Shochib, 2000). Peran orang tua
untuk membentuk anak yang berdisiplin diri akan membantu orang tua tersebut
untuk memberikan motivasi belajar kepada anaknya, apabila anak mampu
mengembangkan disiplin diri maka anak tersebut dapat memotivasi belajar
dirinya sendiri, Sehingga peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak berjalan dengan efektif.
Apresiasi anak terhadap upaya orang tua dalam membantu memiliki
dan mengembangkan nilai nilai ilmiah berdasarkan kata hati menunjukkan
bahwa upaya orang tua untuk menyadarkan anak terhadap urgensi dari sebuah
nilai dan atau prestasi, baik kini maupun hari esok terlihat dari beberapa hal.
Pelibatan mereka dalam menata fisik dan suasana belajar, kesatuan tindakan
orang

tua,

keakraban,

keharmonisan,

keintiman,

keterbukaan,

kerelaan

menyediakan waktu untuk mendekati mereka tatkala belajar, ketanggapan orang


tua terhadap kebutuhan belajar anaknya, dan komunikasi keluarga yang penuh
dialog, latihan dan pembiasaan diri dalam belajar, merupakan unsur yang dapat
mendialogkan orang tua dengan keurgenan makna nilai nilai ilmiah yang
mereka upayakan untuk dimiliki dan dikembangkan dalam diri anak. (Shochib,

2000). Sehingga peranan orang tua sangat berhubungan erat dengan apresiasi
anak, peranan orang tua harus dapat diterima dengan baik oleh anak sehingga ada
timbal balik apresiasi anak.
Peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak yang baik
ditengah tengah keluarganya, Diamana sang buah hati beranjak menuju masa
remaja. Berbeda fase perkembangan pasti akan berbeda pula cara memberikan
motivasi belajar orang tua kepada anaknya, Selaku orang tua harus mengetahui
bagaimana memberikan motivasi belajar kepada anaknya yang menginjak masa
remaja.
2.1.6

Peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak.


Peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar untuk anaknya

mempunyai beberapa peranan penting yaitu dengan cara : 1) Peran motivasi orang
tua dalam memberikan penguatan belajar anak ; 2) Peran motivasi orang tua
dalam memperjelas tujuan belajar anak ; 3) Peran motivasi orang tua dalam
menentukan ketekunan belajar anak. ( Hamzah, 2008).
1. Peran motivasi orang tua dalam memberikan penguatan belajar anak
Hamzah, 2011 berpendapat motivasi orang tua dapat berperan dalam penguatan
belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah
yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal
hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seorang anak akan memecahkan
materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel
tersebut, anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika.

10

Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya untuk
mencari tabel matematika peran motivasi dari orang tua yang dapat
menimbulkan penguatan belajar. Peristiwa diatas dapat dipahami bahwa
sesuatu dapat

menjadpenguat belajar untuk seseorang, apabila dia sedang

benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu. Dengan perkataan lain


peran motivasi orang tua dapat menentukan hal hal apa di lingkungan anak
yang dapat memperkuat perbuatan belajar.
2. Peran motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan belajar, Peran motivasi
orang tua dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan
belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu
sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
3. Peran motivasi orang tua dalam menentukan ketekunan belajar, Seorang anak
yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam
hal itu, tampak bahwa peran

motivasi orang tua untuk belajar menyebabkan

seseorang tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak


memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah
tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi
sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
2.2
2.2.1

Konsep Dasar Motivasi Belajar


Definisi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong

individu untuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu guna mencapai suatu

11

tujuan, motivasi bukanlah yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat
disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Setiap aktivitas
yang yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari
dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. ( Sumadi,
2004)
Motivasi berasal dari kata motif yaitu suatu pengertian yang mencakup
penggerak, keinginan, rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga, alasan, dan
dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
(Sunaryo, 2004)
Belajar adalah aktivitas aktivitas yang oleh hampir setiap orang
dapat disetujui kalau disebut perbutan belajar, seperti misalnya mendapatkan
perbendaharaan kata kata baru, menghafal syair, menghafal nyanyian, dan
sebagainya (Suryabrata, 2004)
Belajar adalah terjadinya perubahan dalam aspek fisiologis dan
psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis misalnya dapat berjalan, berlari, dan
mengendarai kendaraan, sedangkan dalam aspek psikologis berupa diperolehnya
pemahaman, pengertian, tentang ilmu pengetahuan, nilai nilai yang berlaku di
masyarakat. (Sunaryo, 2004)
2.2.2

Fungsi Motivasi Belajar


Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik, 2001

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuai perbuatan. Tanpa motivasi


maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan (belajar). Motivasi berfungsi

12

sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang


diinginkan.
b. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan
2.2.3

Prinsip Prinsip Motivasi Belajar


Memberi penguatan, sokongan, arahan, dalam belajar yang telah

ditemui oleh para ahli ilmu belajar. ( Hamalik, 2001)


2.2.4

Unsur unsur motivasi belajar


Unsur unsure motivasi menurut Purwanto, 2004 yaitu :

a. Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya


memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun luar.
b. Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.
c. Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian
tujuan.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.
2.2.5

Jenis Motivasi Belajar


Menurut Suryabrata, 2004 jenis motivasi belajar ada dua yaitu :

a. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu, motivasi yang berfungsi karena ada perangsang
dari luar misalnya : orang belajar giat karena diberi tahu bahwa sebentar
lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa hal
itu harus dilakukannya sebelum dia dapat melamar pekerjaan, dan
sebagainya.

13

b. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berfungsi tanpa rangsangan dari
luar, memang dari dalam individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya
orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendorongnya telah
mencari buku buku sendiri yang akan dibacanya, orang yang rajin dan
bertanggung jawab tidak usah menanti komando sudah belajar sebaik
baiknya.
2.2.6

Faktor faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Menurut Sunaryo, 2004 faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar ada dua yaitu :

A. Faktor Internal atau Endogen


Faktor ini berasal dari dalam diri individu, terdiri dari :
a. Faktor fisiologis
1. Kematangan fisik, fisik yang sudah matang atausiap untuk belajar
akan mempermudah dan memperlancar proses belajar dan
sebaliknya.
2. Keadaan indra, keadaan indra yang sehat atau normal, terutama
penglihatan dan pendengaran akan memperlancar dan mendukung
proses belajar atau sebaliknya.
3. Keadaan kesehatan, kondisi badan yang tidak sehat termasuk
kecacatan ataupun kelemahan, misalnya : kurang gizi, sakit sakitan,
kurang vitamin, gangguan bicara, atau cacat badan lain,akan menjadi
kendala dan menghambat proses belajar dan sebaliknya

14

b. Faktor psikologis
1. Motivasi, belajar yang dilandasi motivasi yang kuat dan berasal dari
dalam diri individu akan memperlancar proses belajar atau
sebaliknya.
2. Emosi, emosi yang stabil, terkendali, dan tidak emosional akan
mendukung proses belajar. Sebagai contoh : mahasiswa yang IQ- nya
diatas rata rata, tetapi emosinya labil sehingga menghadapi
permasalahan kecil mudah marah, mudah putus asa, tidak tekun
sehinggaakan menghambat proses belajar atau sebaliknya.
3. Sikap, sikap negatif terhadap mata pelajaran, fasilitator, kondisi fifik,
dan dalam menerima pelajaran, dapat menghambat atau kendala
dalam proses belajar atau sebaliknya.
4. Minat, bahan pelajaran yang menarik minat akan mempermudah
individu untuk mempelajari dengan sebaik-baiknya atau sebaliknya.
5. Bakat, seseorang yang tidak berbakat pada bidang tertentu, apabila
memasuki jurusan atau mengikuti pelajaran yang tidak sesuai
bakatnya akan menimbulkan hambatan dalam proses belajar atau
sebaliknya.
6. Integensi, diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
belajar, faktor intelegensi sangat besar pengaruhnya dalam proses
dan kemajuan belajar individu. Apabila individu mempunyai
intelegensi yang rendah, sulit untuk memperoleh hasil belajar yang
baik atau sebaliknya.

15

7. Kretivitas, individu yang memiliki kreativitas dan usaha untuk


memperbaiki

kegagalan

sehingga

akan

merasa

aman

bila

menghadapi pelajaran.
B. Faktor eksternal atau eksogen
Faktor ini berasal dari luar individu, terdiri dari
a. Faktor sosial
yaitu faktor manusia lain yang berada di luar diri subyek yang
sedang belajar.
1. Orang tua, orang tua yang mampu mendidik dengan baik, mampu
berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu
kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak, dan mampu
menciptakan hubungan baik dengan anak anaknya, akan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar anak tersebut atau
sebaliknya.
2. Manusia yang hadir, manusia yang hadir pada saat seseorang sedang
belajar dapat mengganggu proses belajar, misalnya : suasana rumah
yang gaduh, sekitar kelas banyak anak bermain, atau suasana
disekitar ruang kelas yang berisik.
3. Bukan manusia yang hadir, dapat berupa film, vidio, VCD, televisi,
laptop, komputer atau kaset yang menunjang belajar anak serta
pemberian reward.
b. Faktor nonsosial

16

1. Alat bantu belajar mengajar (ABBM) yang lengkap dan membantu


proses belajar atau sebaliknya.
2. Metode mengajar yang memadai akan membantu proses belajar atau
sebaliknya.
3. Faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana, dan prasarana, dapat
mempengaruhi proses belajar.
2.3 Konsep Dasar Akhir Masa Kanak-Kanak
2.3.1

Definisi
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam

tahun sampai tiga belas tahun. Pada awal dan akhirnya masa akhir kanak-kanak
ditandai dengan kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial anak. (Dagun, 2004)
2.3.2

Peran Akhir Masa Kanak-Kanak


Akhir masa kanak-kanak pada umumnya melaksanakan peranan psiko-

sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan
spiritual (Effendi Nasrul, 1998)
Menurut Ngastiyah, 2005 kebutuhan dasar anak tersebut meliputi
kebutuhan fisik biomedis (asuh) meliputi pangan atau gizi merupakan kebutuhan
terpenting, perawatan kesehatan dasar, anatara lain imunisasi, pemberian asi,
penimbangan bayi atau anak secara teratur, pengobatan jika sakit dan lain lain,
papan atau pemukiman yang layak, higiene perorangan, sanitasi lingkungan yang
baik, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi dan lain lain. Kebutuhan sosial atau
kasih sayang ( asih), hubungan yang erat dan mesra antara ayah, ibu dan anak

17

merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik
fisik, mental maupun psikososial dan menciptakan ikatan yang erat ( bounding )
dan kepercayaan dasar ( basic trust). Kebutuhan stimulasi mental ( Asah ),
stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental anak (asah) ini mengembangkan
perkembangan mental psikososial, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral etika, dan produktivitas.

2.4 Kerangka konsep


Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel satu dengan variabel yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
( Notoadmojo,
2010 ).
Faktor
yang
mempengaruhi peran
Input
orang tua
:
1. Kejelasan perilaku dan
pengetahuan
2. Konsistensi respon
orang yang berarti
3. Kesesuaian dan
keseimbangan antara
peran yang di emban
4. Usia yang
menyebabkan
pertumbuhan aspek
fisik dan mental

Proses

Peran orang tua dalam mem


berikan motivasi belajar
anak:
1. Peran motivasi orang tua
dalam menentukan
penguatan belajar
2. Peran motivasi orang tua
dalam memperjelas
tujuan belajar.
3. Peran motivasi orang tua
dalam menentukan
ketekunan belajar.

Output

Motivasi belajar
anak

18

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI SD.
Keterangan :
: Diteliti

: Tidak diteliti
Faktor-faktor yang mempengaruhi peran orang tua ada empat yaitu: 1)
Kejelasan perilaku dan pengetahuan, 2) Konsistensi respon orang yang berarti, 3)
Kesesuaian dan keseimbangan peran yang diemban, 4) Usia yang menyebabkan
pertumbuhan aspek fisik dan mental. Empat faktor peran orang tua yang
disebutkan berhubungan dengan bagaimana cara orang tua dalam memberikan
motivasi belajar anak, Peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak
ada tiga yaitu: 1) Peran motivasi orang tua dalam menentukan penguatan belajar,
2) Peran motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan belajar, 3) Peran motivasi
orang

tua

dalam

menentukan

ketekunan

belajar.

Faktor-faktor

yang

19

mempengaruhi peran orang tua dan peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar anak sangat menentukan motivasi belajar anak.

BAB 3
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi


desain penelitian, populasi, sample dan sampling, variabel penelitian, definisi
operasional, tempat dan waktu penelitian, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, analisa data, serta etika penelitian.
3.1 Desain Penelitian

20

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu


dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat
gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoadmojo,
2010).
Peneliti ingin mendiskripsikan Peran orang tua dalam memberikan
motivasi belajar pada anak kelas enam di SDN Wonorejo 1 Lawang.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1

Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah

penelitian yang diinginan (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah
orang tua siswa kelas VI SDN Wonorejo 1 Lawang yang berjumlah 55 orang tua
siswa.

3.2.2

Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas VI di
SDN Wonorejo 1 Lawang berjumlah 30 orang tua siswa yang memenuhi kriteria
sampel.
3.2.3

Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Quota

sample yaitu dilakukan tidak mendasar diri pada strata atau daerah, tetapi
mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. (Arikunto, 2006). Peneliti

21

menentukan jumlah sebanyak 30 responden sebagai sampel dan peneliti


menghubungi responden yang mudah untuk dihubungi.
3.3 Kriteria Sampel
3.3.1

Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2008), yaitu :
1.
3.3.2

Orang tua atau wali yang mengasuh anak secara langsung.


Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab


(Nursalam, 2008), yaitu :
1.

Orang tua yang membatalkan untuk diteliti.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel adalah suatu konsep penelitian yang bervariasi (Arikunto,
2006). Variabel adalah ukuran atau ciri ciri yang dimiliki oleh anggota
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
lain. Variabel dalam penelitian ini adalah Peran orang tua dalam memberikan
motivasi belajar pada anak kelas VI.
3.5 Definisi Operasional
Variabel

Definisi
Operasional

Parameter

Alat ukur

Skala

Skor

22

Peran
orang tua
dalam
memberik
an
motivasi
belajar
anak kelas
VI

Perilaku
1. Peran
Kuesioner
yang
motivasi
Tertutup
diharapkan
orang tua
dari orang
dalam
tua dalam
menentukan
memberikan
penguatan
motivasi
belajar.
belajar anak
kelas VI SD 2. Peran
motivasi
orang tua
dalam
memperjelas
tujuan belajar

3. Peran
motivasi
orang tua
dalam
menentukan
ketekunan
belajar.

Ordinal

1.Pernyataan
positif
Jika Ya :
skor 1
Jika tidak :
skor 0
2.Pernyataan
negatif
Jika Ya :
skor 1
Jika
Tidak :
skor 0
Pengkategoria
peran orang
tua:
76 100 % :
peran baik
56 75 %
:peran cukup
baik

56% : peran
kurang baik
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,

23

2006). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang


berjumlah 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
3.7.1

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di SDN Wonorejo 1 Lawang Kabupaten Malang

pada bulan Februari Maret 2014.


3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Prosedur Administrasi
1. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian ke Poltekkes Kemenkes Malang
dan setelah mendapatkan ijin selanjutnya melakukan pengurusan ijin ke
Bakesbangpol Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang dan tembusan kepada kepala sekolah SDN Wonorejo 1 Lawang.
2. Peneliti menentukan subjek penelitian yaitu orang tua siswa kelas VI di
SDN Wonorejo 1 Lawang
3.8.2 Tahap Pelaksanaan
1. Peneliti melakukan penelitian pada tanggal 20-21 Maret 2014, Peneliti
melakukan pengambilan data ulang pada tanggal 24-27 Juni 2014, dengan
cara peneliti datang ke rumah kepala sekolah dan wali kelas terlebih dahulu
untuk meminta ijin pengambilan data ulang, Peneliti didampingi 2 orang
teman. Peneliti menghubungi dengan cara menelfon calon responden
berjumlah 30 orang dan melakukan kontrak waktu untuk pelaksanakan
penelitian.
2. Peneliti melakukan door to door atau datang langsung ke rumah responden

24

3. Peneliti menjelaskan kepada responden tentang cara mengisi lembar


kuisoner yang berjumlah 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya dan
Tidak, berisi tentang motivasi orang tua dalam menentukan penguatan
belajar anak, motivasi orang tua dalam memperjelas tujuan belajar anak,
motivasi orang tua dalam menentukan ketekunan belajar anak dan
menjelaskan keuntungan serta kerugian menjadi responden dalam
penelitian.
4. Peneliti memberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk menjadi
responden.
5. Peneliti langsung mengambil kuesioner pada hari tersebut.
6. Peneliti mengecek kelengkapan data.
3.9 Teknik Pengolahan Data
3.9.1

Pengolahan data
Hasil pertanyaan yang telah dijawab pada lembar kuesioner kemudian

ditabulasi. Dalam penelitian ini terdapat dua macam pernyataan yaitu pernyataan
positif dan pernyataan negatif, Skoring yang digunakan pada pernyataan positif
yaitu : Ya (1), Tidak (0), Sedangkan pada pernyataan negatif yaitu : Ya (0), Tidak
(1). Hasil jawaban yang telah di beri nilai selanjutnya dijumlahkan dan
dibandingkan dengan jumlah skor tertinggi lalu dikalikan 100%
Rumus yang digunakan :
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan :
N

: nilai yang diteliti

25

Sp

: skore yang didapat

Sm : skor maksimum
Selanjutnya prosentase jawaban berpedoman pada skala kualitatif
menurut ( Nursalam, 2008) yaitu :
Baik

: 76 100 %

Cukup baik

: 56 75 %

Kurang baik

: < 56 %

3.9.2

Penyajian Data
Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi

dengan terlebih dahulu di hitung dengan rumus ( Setiadi, 2007).


P = f x 100%
n
Keterangan :
P

: Prosentase Skoring

f : Frekwensi Responden
n

: Jumlah Keseluruhan orang tua murid


Semua hasil prosentase pengolahan data kemudian di sajikan dengan

menggunakan skala yang di modifikasi (Nursalam, 2008)


100 %

: Seluruhnya

76% 99 %

: Hampir seluruhnya

51% - 75 %

: Sebagian Besar

50%

: Setengahnya

26% - 49%

: Hampir setengahnya

1% - 25%

: Sebagian Kecil

26

0%

: Tidak satupun

3.10 Etika Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menekankan pada etika
yang meliputi :
1.

Lembar Persetujuan ( informed consent )


Sebelum permintaan persetujuan menjadi responden, peneliti menjelaskan
tujuan yaitu untuk mengidentifikasi peran orang tua dalam memberikan
motivasi belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang. Peneliti juga
menjelaskan

kentungan

serta

kerugian

untuk

menjadi

responden.

Keuntungannya yaitu sebagai tambahan pengetahuan orang tua dan acuan


dalam melakukan tindakan dan dukungan dalam memberikan motivasi
belajar anaknya sedangkan kerugiannya yaitu tersitanya waktu responden
untuk mengikuti penelitian. Orang tua yang bersedia diteliti, maka kepada
mereka diminta menandatangani lembar persetujuan menjadi responden,
Orang tua yang tidak bersedia diteliti, peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati hak mereka.

Tanpa nama ( Anonimity )


Untuk

menjaga

kerahasiaan

identitas

responden,

peneliti

tidak

mencantumkan nama responden pada laporan hasil penelitian. Pada lembar


kuisioner dan informed consent responden menuliskan nama, tetapi pada
tabulasi data peneliti hanya menggunakan kode responden saja. Responden
berjumlah 30 orang tua siswa. Cara memberikan kode responden yaitu sesuai

27

abjad, misalnya nama depan responden berinisial A maka di beri kode 1,


dan apabila nama responden berinisial Ab maka diberi kode 2, begitu juga
selanjutnya.
3

Kerahasiaan ( Confidentiality )
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti. Hanya data tindakan dan
dukungan orang tua dalam memberikan motivasi belajar anaknya dan
karakteristik responden yang relevan dengan tujuan penelitian yang disajikan
atau dilaporkan pada hasil penelitian.

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

bab ini menguraikan tentang hasil penelitian yang berisi gambaran umum
tempat penelitian, karateristik responden, tabel hasil penelitian dan pembahasan dari
penelitian yang berjudul Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi

28

Belajar Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang yang di lakukan tanggal 24-27
Juni 2014.
4.1

Hasil Penelitian

4.1.1

Gambaran Umum Tempat Penelitian


SDN Wonorejo 1 Lawang adalah Sekolah Dasar daerah dibawah naungan

Kementrian Pendidikan Nasional yang terletak di Kecamatan Lawang Kabupaten


Malang. SDN Wonorejo 1 Lawang mempunyai 1 kepala sekolah, 9 tenaga pengajar
yang mayoritas lulusan sarjana, 2 staf tata usaha. SDN Wonorejo 1 Lawang
mempunyai enam kelas yang masing-masing kelasnya mempunyai 1 papan tulis, 1
meja guru, 2 kursi untuk guru, 1 almari, 23 meja untuk siswa dan 46 kursi untuk
siswa. Terdapat 1 kantor kepala sekolah yang didalamnya ada 1 meja dan 1 kursi
untuk kepala sekolah, 1 meja dan 4 kursi untuk tamu, 2 papan tulis, 1 almari dan 1
kamar mandi. Terdapat 1 kantor guru yang didalamnya ada 6 meja panjang dan 12
kursi untuk pengajar dan tata usaha, 3 papan tulis, 3 almari. Terdapat 1 UKS yang
didalamnya ada 1 tempat tidur dan 1 almari yang berisi obat-obatan dan peralatan
kesehatan. Terdapat 1 perpustakaan yang didalamnya ada 2 rak almari buku, 1 meja
dan 1 kursi untuk petugas perpustakaan, 1 meja panjang dan 5 kursi untuk siswa.
Terdapat 3 kamar mandi, 2 untuk siswa dan 1 untuk karyawan sekolah. Terdapat 1
kantin di belakang sekolah.
4.1.2

Karakteristik Responden

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Orang


Tua.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir orang tua

29

di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014


No
1
2
3
4

Pendidikan terakhir
SARJANA
SMA
SMP
SD
Total

Frekuensi (n)
1
4
6
19
30

Prosentase (%)
3%
13%
20%
63%
100%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 19 responden (63%) berendidikan terakhir SD.
4.1.2.2 Karakterisik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Orang Tua
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Status Pernikahan Orang Tua
di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014.
No
Status Pernikahan
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
1
Menikah
28 orang
93%
2
Cerai
2 orang
7%
Total
30 orang
100 %
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
responden yaitu sebanyak 28 responden (93%) status pernikahannya menikah.

4.1.2.3 Karakterisik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua


Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan Orang Tua di SDN
Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014
No
Pekerjaan
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
1
PNS
1 orang
3%
2
TIDAK BEKERJA
11 orang
37%
3
PETANI
11 orang
37%
4
PEDAGANG
5 orang
17%
5
SWASTA
2 orang
6%
Total
30 orang
100 %

30

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa hampir setengahnya


responden yaitu sebanyak 11 responden (37 %) bekerja sebagai petani dan 11
responden (37 %) tidak bekerja.
4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Orang Tua
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia orang tua di SDN
Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014
No
1
2
3
4

Usia
20-29
30-39
40-49
50-59
Total

Frekuensi (n)
2 orang
18 orang
9 orang
1 orang
30 orang

Prosentase
7%
60 %
30 %
3%
100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 18 respoden (60%) berusia 30-39 tahun.

4.1.3

Data Khusus

4.1.3.1 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Penguatan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi gambaran peran orang tua dalam menentukan
penguatan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 2427 Juni 2014
No
1
2
3

Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total

Frekuensi (n)
3 orang
17 orang
10 orang
30 orang

Prosentase
10 %
57 %
33 %
100%

31

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 17


responden (57%) dikategorikan cukup baik.
4.1.3.2 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi gambaran peran orang tua dalam memperjelas tujuan
belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni
2014
No
1
2
3

Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total

Frekuensi (n)
6 orang
7 orang
17 orang
30 orang

Prosentase
20 %
23 %
57%
100%

Berdasarkan tabel

4.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 17 responden (57%) dikategorikan
kurang baik.
4.1.3.3 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Ketekunan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi gambaran peran orang tua dalam menentukan
ketekunan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 2427 Juni 2014
No
1
2
3

Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total

Frekuensi (n)
18 orang
5 orang
7 orang
30 orang

Prosentase
60 %
17 %
23 %
100%

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 18


responden (60%) dikategorikan baik.
4.1.4 Data Umum

32

4.1.4.1 Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas
VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang tanggal 24-27 Juni 2014
No
1
2
3

Kategori Skor
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Total

Frekuensi (n)
3 orang
16orang
11 orang
30 orang

Prosentase
10 %
53 %
37 %
100%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 16


responden (53%) dikategorikan cukup baik.
4.2

Pembahasan
Pembahasan ini penulis mengidentifikasi serta menguraikan tentang

Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas VI di
SDN Wonorejo 1 Lawang.
4.2.1 Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Penguatan Belajar
Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa peran motivasi orang tua
dalam menentukan penguatan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
sebagian besar 17 responden (57%) dikategorikan cukup baik
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Wahit, 2007, bahwa dengan
bertambahnya usia seseorang akan terjadi pertumbuhan aspek fisik dan psikologis

33

(mental). Pada aspek psikologis (mental) saraf berfikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
Menurut peneliti, usia sangat berpengaruh pada seseorang terhadap peran
orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak. karena sebagian besar 18
responden (60%) berusia 30-39 tahun. Usia tersebut adalah akhir masa usia dewasa
dimana orang tua semakin mengerti dan faham pengetahuan atau hal-hal yang baru
karena dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi kematangan fungsi organ
serta kematangan dan kedewasaan individu dalam berfikir sehingga orang tua lebih
memperhatikan anaknya, memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru pada
anaknya misalnya tentang banyaknya ketidak lulusan UAN pada anak SD,
memberikan kursus tambahan diluar rumah, melengkapi alat belajar mengajar anak,
memberikan situasi belajar anak yang tenang (faktor nonsosial).
Faktor lain selain faktor usia yaitu faktor nonsosial, Menurut pendapat
yang dikemukakan oleh Sunaryo, 2004, bahwa faktor nonsosial sangat mempengaruhi
peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak misalnya, alat bantu belajar
mengajar (ABBM) yang lengkap dan membantu proses belajar atau sebaliknya,
Metode mengajar yang memadai akan membantu proses belajar atau sebaliknya.
Faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana, dan prasarana, dapat mempengaruhi
proses belajar.
4.2.2

Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Memperjelas Tujuan Belajar

Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.

34

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa peran motivasi orang tua
dalam memperjelas tujuan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang adalah
hampir setengahnya 17 responden (57%) dikategorikan kurang baik karena sebagian
besar 19 responden (63%) berpendidikan terakhir SD.
Menurut Wahit, 2007 Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang kepada orang lain tehadap suatu hal, semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan semakin banyak
pengetahuan yang dimilikinya begitu pula sebaliknya. Menurut pendapat Sunaryo,
2004 bahwa faktor sosial mempengaruhi peran orang tua dalam memberikan motivasi
belajar anak salah satunya yaitu manusia yang hadir maksudnya film, video, VCD,
laptop, televisi, komputer dapat menunjang anak belajar dengan baik dan pemberian
reward.
Menurut peneliti pendidikan orang tua sangat berpengaruh untuk
memperjelas tujuan belajar anak karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua
maka semakin besar pula orang tua mengerti tentang informasi yang ada dan
pengetahuan tentang segala hal juga baik begitu juga sebaliknya apabila orang tua
berpendidikan rendah maka orang tua kurang mampu memahami tentang informasi
yang ada dan pengetahuannya juga terbatas sehingga orang tua kurang mampu untuk
membimbing belajar anaknya menggunakan media non elektronik maupun
elektronik, mengajarkan ankanya metode belajar yang menyenangkan yaitu belajar
dengan bercanda dan memberi reward apabila anak mendapatkan nilai baik.

35

4.2.3

Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Ketekunan Belajar

Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.


Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa peran motivasi orang tua dalam
menentukan ketekunan belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang sebagian
besar 18 responden (60%) dikategorikan baik karena diketahui hampir setengahnya
11 responden (37%) bekerja sebagai petani dan 11 responden (37%) tidak bekerja
atau sebagai ibu rumah tangga.
Menurut Abraham, 2004 salah satu faktor yang mempengaruhi peran
orang tua dalam mendidik anak adalah kesesuaian dan keseimbangan antara peran
yang diemban, maksudnya adalah antara kesibukan orang tua diluar rumah dan peran
orang tua di rumah berjalan seimbang.
Faktor lain yang mendukung selain pekerjaan yaitu faktor sosial ekstrinsik
orang tua dan faktor intrinsik anak, Menurut Sunaryo, 2004 faktor sosial ekstrinsik
yang mempengaruhi orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak adalah faktor
manusia lain yang berada di luar diri subyek yang sedang belajar, misalnya, orang tua
yang mampu mendidik dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh
perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak, dan
mampu menciptakan hubungan baik dengan anak anaknya, akan berpengaruh besar
terhadap keberhasilan belajar anak tersebut atau pun sebaliknya.
Menurut Suryabrata, 2004 motivasi intrinsik yaitu motivasi yang
berfungsi tanpa rangsangan dari luar, memang dari dalam individu sendiri telah ada

36

dorongan itu. Misalnya anak yang gemar membaca tanpa ada yang mendorongnya,
anak yang rajin dan bertanggung jawab tidak usah menanti komando akan belajar
dengan sendirinya.
Menurut informasi orang tua yang bekerja sebagai petani bahwa jam kerja
petani kurang lebih 8 jam yaitu mulai pukul 07.00-12.00 kemudian pulang ke rumah,
lanjut pukul 15.00-17.00 dan letak sawah juga tidak jauh dari rumah, sedangkan
orang tua yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga setiap jam nya ada di
rumah. Pekerjaan orang tua sangat berpengaruh terhadap peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak, sehingga orang tua siswa mampu meluangkan
waktunya dirumah serta mampu untuk memberikan motivasi belajar untuk anaknya
seperti memantau anaknya belajar, mengingatkan anaknya untuk belajar dan
mendampingi anaknya belajar, selain faktor pekerjaan, Faktor eksternal pada orang
tua dan faktor internal pada anak harus berhubungan dengan erat karena apabila salah
satu tidak terpenuhi maka akan merugikan bagi keduanya.
Faktor yang kedua adalah status pernikahan, Berdasarkan tabel 4.2 dapat
diketahui bahwa hampir seluruhnya 28 responden (93%) status pernikahan orang tua
adalah menikah.
Menurut Shochib, 2000 bahwa Keutuhan orang tua (ayah dan ibu) dalam
sebuah keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri pada prestasi belajar anak. Keluarga yang
utuh memberikan peluang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan bagi orang

37

tuanya yang merupakan unsur esensial dalam membantu anak untuk memiliki dan
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Kepercayaan dari orang tua yang dirasakan
oleh anak akan mengakibatkan arahan, bimbingan dan bantuan orang tua yang
diberikan kepada anak akan menyatu dan memudahkan anak untuk menangkap
makna dari upaya yang dilakukan.
Menurut peneliti, Keutuhan atau kebersamaan orang tua juga berpengaruh
pada psikologis anak karena dengan orang tua yang utuh emosi anak stabil dan anak
menunjukan sikap yang positif sehingga muncul disiplin diri dari anak tersebut dan
anak akan termotivasi belajar dengan sendirinya.
4.2.4

Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak Kelas

VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.


Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa peran orang tua dalam memberikan
motivasi belajar anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang adalah sebagian besarnya
16 responden (53%) dikategorikan cukup baik, ditinjau dari gambaran peran motivasi
orang tua dalam menentukan penguatan belajar anak yaitu sebagian besar 17
responden (57%) dikategorikan cukup baik, gambaran peran orang tua dalam
memperjelas tujuan belajar anak yaitu sebagian besar 17 responden (57%)
dikategorikan kurang baik, gambaran peran motivasi orang tua dalam menentukan
ketekunan belajar anak yaitu sebagian besar 18 responden (60%) dikategorikan baik.
Menurut peneliti hal yang mempengaruhi yaitu faktor usia, sebagian besar
18 responden (60%) berusia 30-39 tahun. Usia tersebut adalah akhir masa usia

38

dewasa, dengan usia tersebut terjadi kematangan fungsi organ serta kematangan dan
kedewasaan individu dalam berfikir sehingga orang tua lebih memperhatikan
anaknya, contohnya seperti orang tua melengkapi kebutuhan belajar anak, orang tua
menyediakan tempat belajar anak.
Menurut peneliti, faktor yang kedua yaitu pekerjaan orang tua, sebagian
besar 11 responden (37%) bekerja sebagai petani dan 11 responden (37%) orang tua
tidak bekerja. Menurut informasi orang tua yang bekerja sebagai petani bahwa jam
kerja petani kurang lebih 8 jam yaitu mulai pukul 07.00-12.00 kemudian pulang ke
rumah, lanjut pukul 15.00-17.00 dan letak sawah juga tidak jauh dari rumah,
sedangkan orang tua yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga setiap jam nya
ada di rumah, Sehingga orang tua mampu untuk memberikan motivasi belajar
anaknya dengan cara mendampingi anaknya belajar, memantau anaknya belajar dan
memerintahkan anaknya belajar.
Menurut peneliti faktor yang ketiga adalah status pernikahan orang tua,
hampir seluruhnya 28 responden (93%) status pernikahannya adalah menikah.
Keutuhan dan kebersamaan orang tua sangat berpengaruh pada psikologis anak
karena dengan orang tua yang utuh, emosi anak stabil dan anak menunjukan sikap
yang positif sehingga muncul disiplin diri dari anak tersebut dan anak akan
termotivasi belajar dengan sendirinya
Menurut peneliti faktor yang keempat adalah pendidikan orang tua,
sebagian besar 19 responden (63%) berpendidikan terakhir SD. Pendidikan orang tua

39

juga mempengaruhi bagaimana cara orang tua tersebut memberikan motivasi belajar
untuk anaknya, apabila orang tua berpendidikan rendah maka tingkat pemahaman
orang tua, pengetahan orang tua dan pola pikir orang tua juga terbatas, sehingga
orang tua kurang mampu untuk membimbing belajar anaknya dengan media
elektronik maupun non elektronik, membimbing belajar anaknya dengan metode
yang menyenangkan, tidak memberikan reward atau hadiah apabila anak
mendapatkan nilai baik sehingga anak akan merasa malas dan tidak bersemangat
dalam belajarnya.

4.3

Keterbatasan Peneliti
Adapun keterbatasan pada penelitian ini antara lain :
Awal penelitian, peneliti melakukan pengambilan data dengan cara
mengumpulkan orang tua siswa kelas VI di sekolah, tetapi banyak orang tua
yang tidak bersedia datang ke sekolah dikarenakan kesibukan menjelang
ujian, oleh karena nya peneliti melakukan pengambilan data ulang dengan
cara mendatangi masing-masing rumah orang tua siswa.

40

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang
berjudul Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak
Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang
5.1

Kesimpulan

41

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


5.1.1

Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Penguatan Belajar


Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang sebagian besar 17 responden
(57%) dikategorikan cukup baik.

5.1.2

Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Memperjelas Tujuan Belajar


Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang 17 responden (57%)
dikategorikan kurang baik.

5.1.3

Gambaran Peran Motivasi Orang Tua Dalam Menentukan Ketekunan Belajar


Anak Kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang 18 responden (60%)
dikategorikan baik.

5.1.4

Gambaran Peran Orang Tua Dalam Memberikan Motivasi Belajar Anak


Kelas VI di

SDN Wonorejo 1 Lawang adalah sebagian besar 16%

responden (53%) dikategorikan cukup baik.


5.2

Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai
berikut :

5.2.1

Bagi Masyarakat
Orang tua murid senantiasa meningkatkan peran orang tua dalam
memberikan motivasi belajar anak yaitu dengan cara mendampingi anak

42

belajar, melengkapi alat bantu belajar, menyediakan tempat belajar dengan


suasana nyaman dan memantau anak belajar
5.2.2

Bagi Institusi Pendidikan


Institusi pendidikan agar senantiasa dapat mensosialisasikan dan menerapkan
bagaimana peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak dengan
cara kepala sekolah dan wali kelas memberikan penyuluhan kurang lebih dua
kali setiap tahun kepada orang tua tentang pentingnya memberikan motivasi
belajar anak.

5.2.3

Bagi Peneliti
Selalu mengembangkan peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar
pada anak dengan baik dan benar dan mengembangkan pengetahuan yang
dapat digunakan sebagai tindak lanjut peningkatan peran khususnya orang
tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak.

5.2.4

Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan untuk penelitian yang akan datang lebih menyempurnakan
dengan menggunakan sampel penelitian yang lebih besar dan bervariasi,
sehingga hasil yang didapakan lebih variatif

43

DAFTAR PUSTAKA

Abraham. (2004). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Peran Keluarga.


(http://buku ajar Keperawatan Keluarga. co. id), diakses pada tanggal 17
Desember 2013.
Alwi, H. (2002). Keperawatan Keluarga. Jakarta : Salemba Medika.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Effendi,Nasrul. (1998). Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Ferdian, S. (2013). Perbandingan Hasil Ketidaklulusan UAN SD Tahun
2011/2012 dan 2012/2013. (www. Rapendik. org. id), diakses pada
tanggal 23 Januari 2014.

44

Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.


Hamalik, Oemar. (2001). Metode Belajar Dan Kesulitan Kesulitan Belajar.
Bandung : Tansito
Hamzah, Haji. (2008). Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Mulyasa. (2004). Perilaku Anak. Jakarta : EGC.
Ngastiyah. (2005). Perawatan Pada Anak Sakit. Jakarta. PT Rineka Cipta
Notoadmojo, Soekidjo. (2010). Konsep Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta. PT
Rineka Cipta
Nursalam.(2008). Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan dan Sosial Anak. Jakarta : EGC.
Rumini. (2004). Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Setiadi. (2008). Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Shochib. (2000). Pola Asuh Orang Tua. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sumadi. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Supartini. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan Anak. Jakarta : EGC.
Wahit, (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

45

46

Lampiran 1
PLAN OF ACTION
( November 2013 Juni 2014 )
Kegiatan
Penelitian
Persiapan
Penentuan
judul
Studi
pendahuluan
Penyusunan
proposal
Konsultasi
proposal
Ujian
Proposal
Revisi
Pelaksanaan
Persiapan
pengumpulan
data
Pengumpulan
data
Penyusunan
laporan
penelitian
Konsultasi
Hasil
Ujian Sidang
KTI
Perbaikan

November
2013
1 2 3 4

Desember
2013
1

Januari
2014
1 2 3 4

Februari
2014
1 2 3 4

Maret
2014
1 2 3 4

April
2014
2 3 4

Mei 2014
1

Juni 2014
4

Juli
2014
2 3

47

hasil

48

Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN
Kepada Yth,
Responden Penelitian
Di tempat
Bapak/ibu yang terhormat,
Berhubungan akan dilakukan penelitian yang berjudul GAMBARAN PERAN
ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
KELAS VI DI SDN WONOREJO 1 LAWANG, yang merupakan tugas akhir dari
kelulusan Politeknik Kesehatan Kemenkkes Malang Program Studi Keperawatan
Lawang, saya sebagai peneliti mohon bantuan kepada wali murid kelas VI SDN 1
sebagai responden dalam penelitian saya ini.
Demikian permohonan saya, atas partisipasinya saya sampaikan terima kasih.
Lawang, 24 Juni 2014
Peneliti

ANGGRAENI K W
NIM :11.01.20.0056

49

Lampiran 3

INFORMED CONSENT
( Lembar Persetujuan Menjadi Responden )
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

Umur

Jenis Kelamin :
Setelah mendapat keterangan serta mengetahui manfaat dan tujuan penelitian
yang berjudul GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI BELAJAR ANAK KELAS VI DI SDN WONOREJO 1 LAWANG,
menyatakan ( setuju/tidak setuju*) diikut sertakan dalam penelitian dengan catatan
apabila sewaktu waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan
persetujuan ini.
Demikian surat persetujuan ini saya buat, saya percayakan pada peneliti
bahwa semua informasi yang saya berikan dalam penelitian ini akan dijamin
kerahasiaannya.
Lawang, 24 Juni 2014
Responden

(..............................)

50

Lampiran 4

KISI KISI KUESIONER PENELITIAN


GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI BELAJAR ANAK KELAS VI DI SDN WONOREJO 1
LAWANG

VARIABE
L

SUB VARIABEL

Gambaran
1.Peran motivasi
peran orang
Orang tua dalam
tua dalam
menentukan
memberika
Penguatan
n motivasi
belajar anak.
belajar
anak kelas
VI di SDN
Wonorejo 1
Lawang
2. Peran motivasi
orang tua dalam
memperjelasTuj
uan belajar anak

3. Peran motivasi
orang tua dalam
menentukan
Ketekunan
belajar anak

JENIS

NO
SOAL

SKORE

Soal
positif
No :1, 2,
3, 5
Soal
Negatif
No : 4

1, 2, 3,
4, 5

Untuk
pertanyaa
n positif
Ya : 1
Tidak : 0

Soal
positif
No :1, 2,
3,5
Soal
negatif
No : 4

1, 2, 3,
4, 5

Soal
positif
No : 1,
2, 3. 5
Soal
Negatif
No : 4

1, 2, 3,
4, 5

Untuk
pertanyaa
n negatif
Ya : 0
Tidak : 1

KUNCI
JAWABA
N
1. Ya
2. Ya
3. Ya
4. Tidak
5. Ya

1.
2.
3.
4.
5.

Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya

1.
2.
3.
4.
5.

Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya

51

Lampiran 5

KUESIONER
GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK KELAS VI DI SDN WONOREJO 1
LAWANG

A. Data umum
- Petunjuk pengisian kuisioner
Berilah tanda chek list ( V ) pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban anda
Jawaban diisi sendiri, tidak boleh diwakilkan
1.No responden
:
2 Jenis kelamin
:
3 Umur
:
4. Pekerjaan
:
5. Alamat
:
6. Pendidikan terakhir
:
7.Status pernikahan
:

B Data Khusus
No
1

Pertanyaan
Orang tua membelikan bank soal Ujian

Nasional untuk anak.

Ya

Tidak

Skor

52

Orang tua menyediakan Alat Bantu Belajar


3
4
5

1.

seperti meja belajar, lampu belajar, papan tulis


kecil, spidol.
Suasana rumah tenang dan nyaman.
Tidak ada ruangan khusus untuk tempat belajar
anak
Orang tua mendatangkan guru privat dirumah
Orang tua membimbing belajar anaknya di
rumah dengan media elektronik misalnya

2.
televisi, komputer, laptop.
Orang tua megajarkan anaknya belajar dengan
3.
cara serius tapi santai misalnya belajar dengan
4.
5.

bercanda dengan orang tua ataupun saudaranya.


Orang tua mengkursuskan anaknya di luar
rumah bersama teman temannya.
Orang tua tidak mengijinkan anak untuk belajar
kelompok
Orang tua memberi reward atau hadiah apabila

1.
2.
3.

anak mendapat nilai bagus.


Orang tua mendampingi anaknya saat belajar
Orang tua membimbing anaknya jika anaknya
mengalami kesulitan belajar.
Orang tua menyuruh anaknya untuk membuat

4.
5

jadwal belajar sehari harinya di rumah.


Bila anak saya tidak belajar, saya
membiarkannya.
Orang tua memantau jadwal yang telah tersusun
baik jadwal sekolah maupun jadwal belajar di
rumah

53

Lampiran 6

TABEL TABULASI DATA


GAMBARAN PERAN MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENENTUKAN
PENGUATAN BELAJAR ANAK
No

1
2
3
4
5
6
7

Identitas
Umur

Jenis

35
40
35
45
25
34
41

Kelamin
P
P
P
P
P
L
P

No soal

Skor

Skor

Prosentase

didapat

tertinggi

(%)

3
3
3
3
3
1
1

5
5
5
5
5
5
5

60%
60%
60%
60%
60%
20%
20%

Kategori

1 2 3 4 5
0
1
0
1
0
1
0

1
0
1
1
1
0
0

1
1
1
1
1
0
1

1
1
1
0
1
0
0

0
0
0
0
0
0
0

Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik

54

8
30
9
37
10
36
11
45
12
39
13
29
14
34
15
40
16
34
17
45
18
50
19
35
20
35
21
34
22
32
23
39
24
35
25
41
26
37
27
32
28
35
29
45
30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P

0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1

1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0

0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1

: 3 orang (10%)
: 17 orang (57%)
: 10 orang (33%)

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1

2
4
2
3
3
1
2
3
1
3
3
2
3
3
3
4
1
3
3
2
3
4
3

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

40%
80%
40%
60%
60%
20%
40%
60%
20%
60%
60%
40%
60%
60%
60%
80%
20%
60%
60%
40%
60%
80%
60%

Kurang baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Cukup baik

55

Lampiran 7

TABEL TABULASI DATA


GAMBARAN PERAN MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMPERJELAS
TUJUAN BELAJAR ANAK
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Identitas
Umur

Jenis

35
40
35
45
25
34
41
30
37
36
45
39
29
34
40
34
45
50
35
35
34
32

Kelamin
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P

No soal

Skor

Skor

didapat

tertinggi

4
1
2
5
4
3
0
2
5
3
2
2
4
1
3
2
4
3
2
3
2
2

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Prosentase

Kategori

80%
20%
40%
100%
80%
60%
0
40%
100%
60%
40%
40%
80%
20%
60%
40%
80%
60%
40%
60%
40%
40%

Baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik

1 2 3 4 5
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0

1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0

1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1

1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1

1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0

56

23
24
25
26
27
28
29

39
35
41
37
32
35
45

30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

P
P
P
P
P
P
P

0
0
1
0
0
1
0

1
0
0
0
0
1
1

0
1
0
1
1
0
1

0
0
1
1
0
0
0

0
1
1
1
1
0
0

1
2
3
3
2
2
2

5
5
5
5
5
5
5

20%
40%
60%
60%
40%
40%
40%

Kurang baik
Kurang baik
Cukup baik
Cukup baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik

1 1 0 0 0

40%

Kurang baik

: 6 orang (20%)
: 7 orang (23%)
: 17 orang (57%)

Lampiran 8

TABEL TABULASI DATA

57

GAMBARAN PERAN MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENENTUKAN


KETEKUNAN BELAJAR ANAK
No

Identitas
Umur

1
35
2
40
3
35
4
45
5
25
6
34
7
41
8
30
9
37
10
36
11
45
12
39
13
29
14
34
15
40
16
34
17
45
18
50
19
35
20
35
21
34
22
32
23
39
24
35
25
41
26
37
27
32
28
35
29
45
30
43
Keterangan
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik

No soal

Jenis
Kelamin
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P

Skor

Skor

didapat

tertinggi

4
5
3
4
2
2
1
5
5
5
2
5
5
3
5
3
5
2
2
5
4
4
3
5
4
2
4
4
3
5

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Prosentase

Kategori

80%
100%
60%
80%
40%
40%
20%
100%
100%
100%
40%
100%
100%
60%
100%
60%
100%
40%
40%
100%
80%
80%
60%
100%
80%
40%
80%
80%
60%
100%

Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Cukup baik
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik
Baik
Kurang baik
Baik
Baik
Cukup baik
Baik

1 2 3 4 5
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1

1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1

1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1

: 18 orang (60%)
: 5 orang (17%)
: 7 orang (23%)

1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1

58

59

Lampiran 9

TABEL DISTRIBUSI DATA


GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK KELAS
VI DI SDN WONOREJO 1 LAWANG
No

Identitas
Umur

JK

35

Pendi
dikan
SMP

2
3
4

40
35
45

P
P
P

SD
SD
SD

25

SMP

6
7

34
41

L
P

SD
SD

30

SD

9
10

37
36

P
P

SD
SD

11

45

SMA

12

39

SMP

No Pertanyaan
Pekerjaan

TIDAK
BEKERJA
PEDAGANG
PETANI
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PEDAGANG
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PETANI
TIDAK
BEKERJA
TIDAK
BEKERJA
PETANI

Prosentase

Kategori

Status
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Nilai
Pernikahan
tertinggi 15
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
11

100%

Baik

73%

Cukup Bai

MENIKAH 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1
MENIKAH 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

9
8
12

60%
53 %
80 %

Cukup Bai
Kurang Ba
Baik

MENIKAH 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0

60%

Cukup Bai

MENIKAH 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0
MENIKAH 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

6
2

40%
13 %

Kurang Ba
Kurang Ba

MENIKAH 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

60%

Cukup Bai

MENIKAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
MENIKAH 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

14
10

93 %
66 %

Baik
Cukup Bai

1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0

46 %

Kurang Ba

MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

10

66 %

Cukup Bai

CERAI

Total

60

13
14

29
34

P
P

SD
SD

15
16
17
18
19
20

40
34
45
50
35
35

P
P
P
P
L
P

SD
SMA
SI
SD
SD
SD

21
22

34
32

P
P

SD
SD

23
24
25
26

39
35
41
37

P
P
P
P

SMP
SD
SD
SD

PEDAGANG
TIDAK
BEKERJA
PETANI
PEDAGANG
PNS
PETANI
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
PEDAGANG
PETANI
TIDAK
BEKERJA
PETANI
SWASTA
SWASTA
PETANI

27
32
P
SMP
28
35
P SMA
29
45
P SMA
30
43
P
SMP
Keterangan
Baik
: 3 orang (10%)
Cukup Baik : 16 orang (53%)
Kurang Baik : 11 orang (37%)

MENIKAH 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
MENIKAH 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0

10
6

66 %
40%

Cukup Bai
Kurang Ba

MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH

1
1
1
0
0
1

11
6
12
8
6
11

73%
40%
80 %
67 %
40%
73%

Cukup Bai
Kurang Ba
Baik
Cukup Bai
Kurang Ba
Cukup Bai

CERAI
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
MENIKAH 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1

9
9

60%
60 %

Cukup Bai
Cukup Bai

MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH

1
1
0
1

0
0
0
1

1
0
1
1

1
0
1
0

1
0
1
0

0
0
1
0

1
0
0
0

0
1
0
1

0
0
1
1

0
1
1
1

1
1
0
0

1
1
1
0

1
1
1
0

0
1
1
1

0
1
1
1

10
8
10
8

66 %
53 %
66 %
53 %

Cukup Bai
Kurang Ba
Cukup Bai
Kurang Ba

MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH
MENIKAH

0
0
1
1

1
0
1
0

0
1
1
0

1
1
0
1

0
1
1
1

0
1
0
1

0
1
1
1

1
0
1
0

0
0
0
0

1
0
0
0

0
0
1
1

1
1
1
1

1
1
0
1

1
1
1
1

1
1
0
1

8
9
9
10

53 %
60 %
60%
66 %

Kurang Ba
Cukup Bai
Cukup Bai
Cukup Bai

1
0
1
1
0
0

0
0
1
0
1
1

1
1
1
1
1
1

0
0
0
1
0
1

0
0
0
0
0
0

0
0
1
0
0
0

1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1

1
0
0
0
0
1

0
0
1
1
0
1

1
0
1
0
0
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
0
1

1
0
1
1
1
1

61

Lampiran 10

LEMBAR KONSULTASI

Nama

Anggraeni Kusuma Wardhani

NIM

1101200056

Judul

Gambaran peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar


anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.

Pembimbing I :
No

Nurul Pujiastuti, S. Kep. Ns. M.Kes.


Tanggal

1.

15 -11 -2013

Rekomendasi
Pembimbing
Konsul judul

2.

18- 11 2013

Acc judul

3.

10 12 2013

Konsul Bab 1
Revisi Bab 1
- Perbaiki TUK
- Perjelas singkatan
Lanjutkan Bab 2

4.

11 12 2013

Konsul Bab 2
Revisi bab 2
- motivasi belajar
dijelaskan
- urutkan konsep teori
menurut judul.
- perbaiki kerangka
konsep ( output )
Lanjutkan Bab 3

23 12 -2013

Konsul Bab 3
Revisi Bab 3
- Perbaiki teknik

Tanda tangan

62

sampling
- Rumus Pengolahan
data cukup 1 rumus
saja.
Buat kuesioner
minimal
5 soal per TUK
6.

24 12 - 2013

ACC Bab 3
Siapkan maju
ujian Proposal

7.

28 04 2014

Revisi pembahasan
tentang opini

8.

29 04 2014

Revisi opini contoh


nyata

9.

30 04 2014

ACC bisa maju ujian


KTI setelah selesai
praktek klinik.

10

01 07 2014

Hal 24 , penulisan
tanggal berapa? Untuk
data tambahannya

11

04 07 2014

Acc Maju ujian hasil

63

Lampiran 11

LEMBAR KONSULTASI

Nama

Anggraeni Kusuma Wardhani

NIM

1101200056

Judul

Gambaran peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar


anak kelas VI di SDN Wonorejo 1 Lawang.

Pembimbing II:

Ririn Anantasari, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp. Mat.

No
1.

Tanggal
20 11 2013

Rekomendasi Pembimbing
Konsul Judul dan Bab 1
Acc judul
Revisi bab 1
- Benahi redaksi
- Tambahkan literatur
- Apa yang terjadi bila tidak ada
motivasi orang tua

2.

22 11 2013

Revisi Bab 1
- Benahi fenomena
- Benahi TUK
- Peran orang tua seperti apa yg
di harapkan?
- pertajam permasalahan yang
mungkin terjadi akibat tidak
ada peranan orang tua

Tanda tangan

64

3.

17 12 2013

ACC Bab 1
Lanjutkan Bab 2

4.

19 12 2013

Konsul Bab 2
Revisi Bab 2
- Benahi kerangka konsep
Lanjutkan Bab 3

5.

23 12 2013

Konsul bab 3
Revisi bab 3
- Perbaiki kriteria Inklusi
Buat Kuesioner menurut TUK

6.

24 12 2013

ACC bab 3
Siapkan maju ujian !

7.

19 05 2014

Revisi bab 4 dan saran


(obyekif)

8.

20 05 2014

ACC maju uji hasil

07 07 2014

Revisi Bab III, IV, V

10

14 07 2014

ACC maju ujian hasil

Anda mungkin juga menyukai