Oleh :
Fitri Handayani
Qunita Putri
Rania Magfira
Yudistira Hasanah
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................. 1
Rumuasan Masalah....................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf .................................................................... 2
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat........................................................... 3
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Tepi............................................................ 8
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Otonom...................................................... 12
i.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan kesehatan kepada
kami sehingga kami dapat mendiskusikan dan menyelesaikan makalah dengan judul materi
“Anatomi Fisiologi Sistem Saraf“ yang diambil dari salah satu materi perkuliahan
yaitu Ilmu Biomedik Dasar
Didalam makalah ini penulis membahas mengenai anatomi dan fisiologi atau bagian
dan fungsi sistem saraf itu sendiri.Sistem saraf tersebut diantaranya sistem saraf pusat,saraf
tepi dan saraf otonom.
Mudah – mudahan dengan mempelajari materi – materi yang ada dalam makalah ini
menambah wawasan pembaca mengenai materi yang di paparkan sebagai salah satu materi
pokok dalam mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca,agar nantinya penulis
dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.
ii.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam mata kuliah dasar – dasar neurologi kita harus mengetahui segala sesuatu yang
berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari saraf,pengetahuan ini nantinya
juga sangat berguna bagi para calon pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna
anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi
mereka,dan hal tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami
dan di mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta – fakta di lapangan mengenai anak –
anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga dapat mengetahui
saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu kita perlu mempelajari dan
memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian – bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi
masing – masing dari bagian saraf tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik
turun kelapangan dan melihat fakta yang terjadi mengenai anak – anak yag mengalami
khusus kita tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag
terganggu pada peserta didik kita nantinya.
Rumusan Masalah
a. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf ?
b. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat ?
c. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf tepi ?
d. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf otonom ?
Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat mengetahui
bagian – bagian dari sitem saraf serta fungsi masing – masign dari sistem saraf yang terdiri
dari sistem saraf pusat,sistem saraf tepi,dan sistem saraf otonom. Dan juga nantinya dapat
mengetahui fungsi saraf apa yang terganggu pada anak yang mengalami kebutuhan khususdi
lapangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini
yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan
atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf
pusat terdiri dari :
A. Otak
Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan ikat yang
disebut meninges. Meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Dura mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat. Dura mater
dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan
dalam dan luar dura mater dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari
mesenkim.
b. Arachnoidea mater bentuknya seperti jaring laba-laba. Terdiri atas jaringan ikat
tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Memiliki 2 komponen, yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan
sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia
mater.Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan
serebrospinal (CSF).
3
Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-
juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini (yang
dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah untuk
menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.
c. Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh
darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pia
mater menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya
untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pembuluh darah menembus SSP
melalui terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia
mater lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler.
Bagian – bagian otak :
1. Korteks cerebrum (cerebral cortex)
fungsinya :
a. Persepsi sensorik
b. Kontrol gerakan volunteer
c. Kemampuan berbahasa
d. Sifat dan kepribadian
e. Berpikir, memori, pembuatan keputusan, kreatifitas, dan kesadaran diri
2. Ganglia basalis
a. Koordinasi gerakan berulang dan lambat
b. Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan
3. Thalamus
a. Stasiun relay input sensorik
b. Kesadaran terhadap sensasi
c. Kesadaran
d. Berperan dalam control motorik
4. Hipothalamus
a. Regulasi fungsi homeostatic seperti control suhu, rasa haus, pengeluaran urin,
dan rasa lapar
b. Penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin
c. Pengatur emosi dan pola sifat dasar
4
5. Cerebellum
a. Keseimbangan
b. Pengaturan tonus otot
c. Koordinasi pergerakan
5
Secara umum, terdapat 4 lobus pada otak yaitu lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan
occipital. Tabel di bawah ini menjabarkan fungsi korteks serebri masing-masing lobus.
Bagian otak lainnya :
6
Otak kecil (serebelum)
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil
berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak,
koordinasi kerja otot dan rangka
Sumsum lanjutan (medula oblongata).
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi
sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks
seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak.
7
Tractus ascenden menghantarkan informasi aferen baik yang disadari maupun tidak.
Informasi ini dapat dibagi menjadi informasi eksteroseptif (input dari luar tubuh seperti
nyeri, suhu dll.) dan proprioreseptif (input dari dalam tubuh seperti dari otot atau sendi).
Berikut nama tractus ascenden dan rangsang yang dibawa:
1. Tractus spinothalamicus lateralis : jaras nyeri dan suhu.
2. Tractus spinothalamicus anterior : jaras raba dan tekanan ringan.
3. Tractus spinocerebellaris posterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
4. Tractus spinocerebellaris anterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
5. Tractus cuneocerebellaris : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
6. Tractus spinotectalis : jaras refleks spinovisual
7. Tractus spinoreticularis : mempengaruhi kesadaran.
Tractus descenden merupakan serabut saraf yang turun di dalam substansia alba
dari berbagai pusat saraf. Berikut nama tractus descenden dan fungsinya:
1. Tractus corticospinalis :jaras gerakan volunter
2. Tractus reticulospinalis :memfasilitasi dan menghambat aktivitas refleks
dan gerakan volunter.
3. Tractus tectospinalis :respon stimulus visual.
4. Tractus rubrospinalis :antigravitasi
5. Tractus vestibulospinalis :memfasilitasi otot ekstensor, menghambat otot
fleksor dan keseimbangan.
6. Tractus olivospinalis :belum diketahui, berhubungan dengan aktivitas
otot
8
a. Sistem saraf sadar atau somatik
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar
atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf
sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (kranial) yang terdiri dari :
9
10
sistem saraf tulang belakang (spinal) yang terdiri dari :
11
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mempercepat denyut
jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis,
memperlebar pupil, menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi
ludah, dan meningkatkan sekresi adrenalin. Sistem ini mengatur fungsi
kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Bandingkan
sistem saraf parasimpatik.
sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang
cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf simpatik. Sistem
saraf parasipatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan
saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju
ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf
parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem
saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang.
Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-
organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem
pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf
otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
12
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion
pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut
saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut
serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut
saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf
parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion
pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi
pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik
mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi,
memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan
mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat
denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada skema berikut:
Setelah membaca dan memahami materi yang ada dalam makalah ini,gambar yang
kami sajikan masih belum cukup lengkap.Jadi pembaca silakan menambahkan isi materi
kepada kelompok kami. Dan juga disarankan untuk membandingkan materi yang ada dalam
makalah dengan buku sumber yang ada.Karena sebagai penulis kami hanyalah manusia yang
tidak luput dari kesalahan, baik itu kesalahan dalam penyampaian materi ataupun pengetikan.
14
Daftar Pustaka
Iswari. Mega.2010. Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal dan
Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP Press
Pearce. Evelyn.C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta :PT. Gramedia
15