Anda di halaman 1dari 18

Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Saraf

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf


( Kelompok 4 )

Oleh :
Fitri Handayani
Qunita Putri
Rania Magfira
Yudistira Hasanah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALANGKA RAYA
PRODI DIII KEPERAWATAN REGULER XXI B
2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................. 1
Rumuasan Masalah....................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf .................................................................... 2
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat........................................................... 3
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Tepi............................................................ 8
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Otonom...................................................... 12

BAB III PENUTUP


Kesimpulan................................................................................................... 14
Kritik dan Saran............................................................................................ 14
Daftar Pustaka............................................................................................... 15

i.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan kesehatan kepada
kami sehingga kami dapat mendiskusikan dan menyelesaikan makalah dengan judul materi
“Anatomi Fisiologi Sistem Saraf“ yang diambil dari salah satu materi perkuliahan
yaitu Ilmu Biomedik Dasar
Didalam makalah ini penulis membahas mengenai anatomi dan fisiologi atau bagian
dan fungsi sistem saraf itu sendiri.Sistem saraf tersebut diantaranya sistem saraf pusat,saraf
tepi dan saraf otonom.
Mudah – mudahan dengan mempelajari materi – materi yang ada dalam makalah ini
menambah wawasan pembaca mengenai materi yang di paparkan sebagai salah satu materi
pokok dalam mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca,agar nantinya penulis
dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.

Palangka Raya , 31 Juli 2018

ii.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam mata kuliah dasar – dasar neurologi kita harus mengetahui segala sesuatu yang
berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari saraf,pengetahuan ini nantinya
juga sangat berguna bagi para calon pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna
anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi
mereka,dan hal tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami
dan di mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta – fakta di lapangan mengenai anak –
anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga dapat mengetahui
saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu kita perlu mempelajari dan
memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian – bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi
masing – masing dari bagian saraf tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik
turun kelapangan dan melihat fakta yang terjadi mengenai anak – anak yag mengalami
khusus kita tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag
terganggu pada peserta didik kita nantinya.

Rumusan Masalah
a. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf ?
b. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat ?
c. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf tepi ?
d. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf otonom ?

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat mengetahui
bagian – bagian dari sitem saraf serta fungsi masing – masign dari sistem saraf yang terdiri
dari sistem saraf pusat,sistem saraf tepi,dan sistem saraf otonom. Dan juga nantinya dapat
mengetahui fungsi saraf apa yang terganggu pada anak yang mengalami kebutuhan khususdi
lapangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
bertugas menerima rangsangan,menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh,serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara,cahaya,bau,
panas,dingin,manis,pahit dan sebagainya.Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam
tubuh disebut juga rangsangan internal,misalnya rasa haus,lapar,dan nyeri. Seluruh aktivitas
tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan
mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan
dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar.

Salah satu penelitian yg paling menjanjikan di bidang pengetahuan olahraga adalah


mengenai adaptasi syaraf terhadap olahraga. Istilah neuromuscular mencakup keduanya,
sistim otot dan syaraf, maka dalam makalah ini kita akan mengarahkan pada struktur syaraf
serta fungsinya dengan sistem otot dipakai dalam gerak, khususnya olahraga.

2
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini
yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan
atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf
pusat terdiri dari :
A. Otak

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan ikat yang
disebut meninges. Meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Dura mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat. Dura mater
dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan
dalam dan luar dura mater dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari
mesenkim.
b. Arachnoidea mater bentuknya seperti jaring laba-laba. Terdiri atas jaringan ikat
tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Memiliki 2 komponen, yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan
sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia
mater.Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan
serebrospinal (CSF).

3
Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-
juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini (yang
dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah untuk
menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.
c. Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh
darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pia
mater menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya
untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pembuluh darah menembus SSP
melalui terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia
mater lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler.
Bagian – bagian otak :
1. Korteks cerebrum (cerebral cortex)
fungsinya :
a. Persepsi sensorik
b. Kontrol gerakan volunteer
c. Kemampuan berbahasa
d. Sifat dan kepribadian
e. Berpikir, memori, pembuatan keputusan, kreatifitas, dan kesadaran diri

2. Ganglia basalis
a. Koordinasi gerakan berulang dan lambat
b. Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan
3. Thalamus
a. Stasiun relay input sensorik
b. Kesadaran terhadap sensasi
c. Kesadaran
d. Berperan dalam control motorik
4. Hipothalamus
a. Regulasi fungsi homeostatic seperti control suhu, rasa haus, pengeluaran urin,
dan rasa lapar
b. Penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin
c. Pengatur emosi dan pola sifat dasar

4
5. Cerebellum
a. Keseimbangan
b. Pengaturan tonus otot
c. Koordinasi pergerakan

6. Batang otak (mesenchepalon, pons, dan medulla oblongata)


a. Tempat keluar nervus cranialis
b. Pusat pernapasan, kardiovaskular, dan pencernaan
c. Pengaturan refleks otot yang berhubungan dengan kesembangan dan postur
d. Penerima dan pengintregasi input sinaptik dari medulla spinalis, aktivasi
korteks cerebrum
e. Pengatur siklus tidur
Lobus Letak Fungsi
Frontalis Anterior sulkus 1. Aktivitas motorik volunter pada sisi tubuh yang
frontalis berlawanan (terletak di gyrus presentralis).
2. Sebagai area bicara motorik yang sering disebut
area broca (terletak di gyrus frontalis inferior).
3. Elaborasi pikiran
Parietalis Di sulkus sentralis Bertanggung jawab dalam area sensoris yaitu
menerima dan mengintreprestasikan sensasi nyeri,
raba, tekanan dari permukaan tubuh (terletak di gyrus
postsentralis).
Temporalis Di sebelah lateral Menerima dan menginterprestasikan suara.
Area wernicke yang berfungsi sebagai area
pemahaman bahasa (asosiasi) afasia reseptif.
Occipitalis Posterior occipital Area visual primer yang berfungsi menerima informasi
dari retina mata.
Area asosiasi visual yang berperan untuk
menginterprestasikan pengalaman visual.

5
Secara umum, terdapat 4 lobus pada otak yaitu lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan
occipital. Tabel di bawah ini menjabarkan fungsi korteks serebri masing-masing lobus.
Bagian otak lainnya :

a. Otak besar (cerebrum)


Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari
dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri
mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian
kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan
neurit. Otak besar merupakan saraf pusat yang utama.Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.
b. Otak tengah (midbrain)
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak
tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak
mata, refleks penyempitan pupil mata.
c. Otak belakang (hindbrain)
Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
 Jembatan Varol (pons Varolli)
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus
kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak
besar.

6
 Otak kecil (serebelum)
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil
berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak,
koordinasi kerja otot dan rangka
 Sumsum lanjutan (medula oblongata).
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi
sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks
seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak.

B. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang
belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung
tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum
tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari
kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam
tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal. Pada potongan
melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar
berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian
dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang
mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik
dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut
sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
Saat memasuki medulla spinalis, serabut saraf sensorik akan dipisahkan menjadi
tractus di substansia alba. Beberapa serabut saraf berperan menghubungkan segmen-
segmen medulla spinalis sedangakn serabut yang lain naik menuju ke otak. Berkas
serabut saraf yang berjalan menuju otak inilah yang disebut tractus ascenden.

7
Tractus ascenden menghantarkan informasi aferen baik yang disadari maupun tidak.
Informasi ini dapat dibagi menjadi informasi eksteroseptif (input dari luar tubuh seperti
nyeri, suhu dll.) dan proprioreseptif (input dari dalam tubuh seperti dari otot atau sendi).
Berikut nama tractus ascenden dan rangsang yang dibawa:
1. Tractus spinothalamicus lateralis : jaras nyeri dan suhu.
2. Tractus spinothalamicus anterior : jaras raba dan tekanan ringan.
3. Tractus spinocerebellaris posterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
4. Tractus spinocerebellaris anterior : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
5. Tractus cuneocerebellaris : jaras sensasi sendi otot ke cerebellum.
6. Tractus spinotectalis : jaras refleks spinovisual
7. Tractus spinoreticularis : mempengaruhi kesadaran.
Tractus descenden merupakan serabut saraf yang turun di dalam substansia alba
dari berbagai pusat saraf. Berikut nama tractus descenden dan fungsinya:
1. Tractus corticospinalis :jaras gerakan volunter
2. Tractus reticulospinalis :memfasilitasi dan menghambat aktivitas refleks
dan gerakan volunter.
3. Tractus tectospinalis :respon stimulus visual.
4. Tractus rubrospinalis :antigravitasi
5. Tractus vestibulospinalis :memfasilitasi otot ekstensor, menghambat otot
fleksor dan keseimbangan.
6. Tractus olivospinalis :belum diketahui, berhubungan dengan aktivitas
otot

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Tepi


Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron
yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Saraf perifer
meliputi 12 saraf kranial, saraf tulang belakang, dan saraf otonom yang mengatur otot
jantung, otot-otot di dinding pembuluh darah, dan kelenjar.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :

8
a. Sistem saraf sadar atau somatik
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar
atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf
sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (kranial) yang terdiri dari :

9
10
sistem saraf tulang belakang (spinal) yang terdiri dari :

Jumlah Medula spinalis Menuju


daerah
7 pasang Serviks Kulit kepala, leher dan otot
tangan
12 pasang Punggung Organ-organ dalam
5 pasang Lumbal/pinggang Paha
5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki
1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor

b. Sistem saraf tak sadar


Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak
disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ
tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas :
 sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena
saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan
ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang
terdapat di sumsum tulang belakang.

11
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mempercepat denyut
jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis,
memperlebar pupil, menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi
ludah, dan meningkatkan sekresi adrenalin. Sistem ini mengatur fungsi
kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem
saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Bandingkan
sistem saraf parasimpatik.
 sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang
cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf simpatik. Sistem
saraf parasipatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan
saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju
ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf
parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem
saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang.
Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-
organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem
pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf
otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

12
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion
pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut
saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut
serabut post-ganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut
saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf
parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion
pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi
pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik
mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi,
memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan
mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat
denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada skema berikut:

Kritik dan Saran

Setelah membaca dan memahami materi yang ada dalam makalah ini,gambar yang
kami sajikan masih belum cukup lengkap.Jadi pembaca silakan menambahkan isi materi
kepada kelompok kami. Dan juga disarankan untuk membandingkan materi yang ada dalam
makalah dengan buku sumber yang ada.Karena sebagai penulis kami hanyalah manusia yang
tidak luput dari kesalahan, baik itu kesalahan dalam penyampaian materi ataupun pengetikan.

14
Daftar Pustaka
Iswari. Mega.2010. Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal dan
Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP Press
Pearce. Evelyn.C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta :PT. Gramedia

Diakses pada 14 februari 2013 : http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-


DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Saraf.Manusia/materi5.html

Daftar gambar diakses pada 9 februari 2013 : http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-


Pendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm

15

Anda mungkin juga menyukai