Anda di halaman 1dari 33

* PROSES PERUBAHAN PADA

LANSIA
BY :
Maria Magdalena Purba
PROSES MENUA
 Aging process atau proses penuaan
merupakan suatu proses biologis yang tidak
dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap
orang atau individu.
 Proses penuaan sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada
otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga
tubuh menurun funsinya sedikit demi sedikit
sesuai bertambahnya usia.
Batasan umur lanjut usia
Menurut WHO (World Health Organization)
kategori lanjut usia meliputi:

• Usia pertengahan (middle age): 45-59 tahun.


• Usia lanjut (elderly): 60-74 tahun.
• Usia tua (old): 75-90 tahun.
• Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
Menurut Fatimah (2010) macam-macam penuan
meliputi:
• perubahan biologik
• Perubahan fisik
• Perubahan kejiwaan,
• dan perubahan sosial
1. Penuan biologik
• Merujuk pada perubahan struktur dan fungsi
yang terjadi sepanjang kehidupan.

2. Penuan fungsional
• Merujuk pada kapasitas individual mengenai
fungsinya dalam masyarakat, dibandingkan
dengan orang lain yang sebaya.
3. Penuan psikologik
• Perubahan perilaku, perubahan dalam persepsi diri,
dan reaksinya terhadap perubahan biologis.

4. Penuan sosiologik
• Merujuk pada peran dan kebiasaan sosial individu di
masyarakat.

5. Penuan spritual
• Merujuk pada perubahan diri dan persepsi diri, cara
berhubungan dengan orang lain atau menempatkan
diri di dunia dan pandangan dunia terhadap dirinya.
Perubahan-Perubahan yang Terjadi
Akibat Proses Penuaan
Perubahan kondisi fisik

• Perubahan kondisi fisik pada lansia meliputi


perubahan dari tingkat sel sampai ke semua
sistem organ tubuh yang meliputi:

• sistem pernapasan, pendengaran, penglihatan,


kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal,gastrointestinal, urogenital,
endokrin, dan itegumen.
Perubahan kondisi fisik

Pada sistem pendengaran


• Membran timpani menjadi atrofi
menyebabkan otosklerosis, penumpukan
serumen, sehingga mengeras karena
meningkatnya keratin, perubahan degeneratf
osikel, bertambahnya persepsi nada tinggi,
berkurangnya ‘pitch’ diserimination, sehingga
terjadi gangguan pendengaran serta tulang-
tulang pendengaran mengalami kekakuan .
Perubahan kondisi mental
• Pada umumnya lansia mengalami
penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor.
• Perubahan-perubahan mental ini erat
sekali hubungannya dengan perubahan
fisik, keadaan kesehatan, tingkat
pendidikan atau pengetahuan, dan
situasi lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi mental
• Perubahan fisik khususnya organ perasa
• Kesehatan umum
• Pendidikan
• Lingkungan
• Gangguan syaraf panca indra
• Gangguan konsep diri akibat kehilangan
jabatan
• Kehilangan
Perubahan psikososial
• Reaksi individu terhadap perubahan ini sangat
beragam
• Orang selama ini bekerja, mendadak
dihadapkan untuk menyesuaikan dirinya
dengan masa pensiun.
• Bila dapat mempersiapkan diri menghadapi
pensiun maka dapat memberikan kesempatan
untuk menikmati sisa hidupnya.
• Pensiun berarti terputus dengan lingkungan,
teman-teman yang akrab, dan disingkirkan.
Perubahan Sosial
• Kehilangan pekerjaan
• Kehilangan pasangan
• Berpisah dengan anak
• Menerima kehadiran cucu

13
Perubahan kemampuan kognitif
– Suka lupa, ingatan tidak lagi berfungsi
dengan baik
– Ingatan kepada hal-hal dari masa muda lebih
baik dari pada hal-hal yang baru terjadi; yang
pertama dilupakan adalah nama-nama.
– Orientasi umum & persepsi terhadap waktu
& ruang/ tempat juga mundur
– Skor dlm inteligensi rendah
– Tidak muda menerima hal-hal atau ide-ide
baru.

14
4. Perubahan Spritual
• Keterlibatan religi relatif stabil seiring bertambah
usia, kebutuhan religius mungkin meningkat pada
lansia.
• semakin bertambah usia seseorang,
agama/kepercayaannya makin terintegrasi dalam
kehidupannya
• lansia semakin matur dlm kehidupan keagamaannya
• Perkembangan spiritual usia 70 th “universalizing”,
berfikir & bertindak dg memberikan contoh cara
mencintai keadilan
• Lansia disamping kematangan spiritual, dipercaya
lebih mudah mengalami spiritual distres krn dekat dg
kematian & kondisi sakit kronik.
MASALAH YANG LAZIM TERJADI PADA
LANSIA
MASALAH KESEHATAN FISIK UTAMA

1. Gangguan Penglihatan, antara lain :


 Degenerasi makular senilis
 Katarak
 Glaukoma
 dll
2. Gangguan Pendengaran, antara lain :

 Presbikusis (=Presbiacustic)
 Gangguan komunikasi akibat :
→Interferensi
→Distorsi
→Akustik ruangan yang tidak
sempurna
3 Saluran Cerna, antara lain :
 “Dry mouth” (mulut kering)
 Disfagia
 Dispepsis
 dll
4. Perubahan Komposisi Tubuh
5. Hepar (= hati )
6. Ginjal
7. Sistem Kardiovaskuler
8. Sistem Pernafasan
8. Sistem Hormonal
10. Sistem Muskulo-skeletal (= otot-rangka )
Masalah yang sering ditemukan pada lansia
1.Delirium
2. Jatuh
3. Gizi kurang/buruk
4. Osteoporosis
5. Depresi dan dementia
6. Inkontinensia urin
7. Immobilisasi
8. Dekubitus
Orientasi Tindakan :

1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif ringan
4. Penemuan kasus dini (case finding)
*
1. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas
fisik sesuai kemampuan dan aktifitas mental
yang mendukung
2. Melakukan diagnosa dini secara tepat dan
memadai
3. Melakukan pengobatan yang tepat
4. Memelihara kemandirian secara maksimal *
*

*Kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap


gangguan gizi dan berbagai penyakit. Seperti
terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit
hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus,
osteoporosis, osteoartritis dll.

* Kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan


pada kelompok usia lanjut agak berbeda
dibanding kelompok dewasa.
*Membatasi konsumsi gula, garam dan
minyak
*Komsumsi tinggi purin.
*Lebih banyak mengonsumsi sayuran dan
buah-buahan dalam jumlah yang cukup.
Pesan Gizi Seimbang untuk usia lanjut
*

*Seorang laki-laki berusia 87 tahun,


tinggal di panti werda, mengeluh sering
buang air kecil dan susah untuk menahan
BAK hingga sampai ke toilet
*Apa yang terjadi pada lansia tersebut?
*Jelaskan proses perubahan apa yang
terjadi.
*jelasakn Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan

Anda mungkin juga menyukai