Rikiy
Biologis
Heriditer, gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan
riwayat penggunaan NAPZA.
Psikologis
Pengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkan perasaan frustasi ,
gagal dan tidak berguna.
Sosiokultural
Pembelajaran sosial yang membenarkan perilaku kekerasan:
- korban kekerasan
_ kontrol sosial yang kurang (pembenaran perilaku kekerasan)
Faktor Presipitasi
Faktor internal:
perasaaan gagal dan kehilangan
Faktor eksternal:
Korban kekerasan, lingkungan yang stresful (ribut, padat,
dihina).
Tanda dan Gejala
Data Subjektif:
Ungkapan perasaan kesal, kecewa
Ungkapan ingin memukul
Data Objektif:
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar
• Suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mondar-mandir
• Melempar atau memukul benda/orang lain
Proses Keperawatan
PENGKAJIAN
Wawancara:
Apa penyebab perasaan marah?
Apa yang dirasakan saat terjadi
kejadian/penyebab marah?
Apa yang dilakukan saat marah?
Apa akibat dari cara marah yang
dilakukan?
Apakah dengan cara yang digunakan
penyebab marah hilang?
Observasi:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Mondar mandir
Nada suara tinggi, menjerit atau
berteriak
Melempar atau memukul
benda/orang lain
Contoh Pengkajian : …………………….
1. Perilaku Kekerasan
KELUARGA Klien
1. Orientasi
Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang perawat
sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan klien
yang disukai
Evaluasi: Tanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini
Validasi: Tanyakan cara yang digunakan
Buat kontrak asuhan : apa yang akan lakukan dan
tujuannya, berapa lama, dan tempatnya dimana
Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi
yang diperoleh untuk kepentingan terapi
Tunjukkan sikap empati
Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Menjelaskan penyebab marah
Diskusikan bersama klien penyebab/alasan rasa
marah/perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
Pasien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan, perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan
akibat perilaku kekerasan.
Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai
jadual:
• secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
• secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan
mengungkapkan perasaan dengan cara baik
• secara spiritual
• terapi psikofarmaka
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam
mencegah perilaku kekerasan
Evaluasi Kemampuan Keluarga
Keluarga mampu :
1. Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko
perilaku kekerasan)
2. Mengambil keputusan merawat risiko perilaku kekerasan
3. Merawat risiko perilaku kekerasan
4. Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasien mengontrol perasaan marah
5. Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam
mencegah perilaku kekerasan pasien
6. Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda
kambuh dan melakukan rujukan.
Salam Sehat
Tanpa
Marah