Anda di halaman 1dari 25

RESUME KEPERAWATAN DI RUANGAN IGD RS TNI AU DR.

SALAMUN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktk Pendidikan profesi


Ners Stase Keperawatan Dasar Profesi

Disusun Oleh :

Megga Siti Nurlani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2020
Resume 1

pada pasien Ny. W dengan gangguan sistem pernafasan akibat ispa


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : senin, 05 april 2021

Diagnosa medis : ISPA

A. Identitas pasien
Nama : Ny. W
Umur : 48 thn
JK :P
No. RM : 218988
Keadaan saat tiba : batuk disertai demam, sesak
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : jalan nafas bersih
Batuk tidak berdahal
- Breathing : pernafasan cuping idung , otot bantu nafas, terdengar suara
ronchi, pergerakan dada simetris
- Circulation : TD : 100/70 Mmhg N : 100x/menit S : 37,6C CRT 2
detik akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM , KU lemah
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : TD : 100/70 mmhg
N : 100x/menit
RR : 26 x/menit
S : 37,6 C
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Pasien mengeluh batuk dan demam sudah 1 minggu sebelum masuk
RS
- Riwayat kesehatan dulu
Pasien memiliki riwayat ispa
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- Therapi obat
Ceftriaxone 2x 200
Ambroxol 3x1
Paracetamol 3x500
D. Diagnosa keperawatan
Pola nafas todak efektif b.d proses imflamasi salura pernafasan
E. Action
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi data bila perlu
3. Keluarkan secret dengan batuk
4. Monitor respirasi dan satatus O2
5. Pertahankan jalan nafas yang paten
6. Mengajarkan cara batuk efektif
F. Respons
1. Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
2. Batuk sudah mulai berkurang
3. Pasien menolak dirawat intervensi dihentikan
Resume 2

pada pasien Ny. D dengan gangguan sistem pernafasan akibat asma


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : selasa, 06 april 2021

Diagnosa medis : ASMA

A. Identitas pasien
Nama : Ny. D
Umur : 64 thn
JK :P
No. RM : 328663
Keadaan saat tiba : pasien mengeluh sesak
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : pada jalan nafas terdapat akumulasi sekret pada jaan nafas,
terdengar mengi dan ronki batuk
- Breathing : nafas spontan, RR 24x/menit ada retraksi dada
- Circulation : TD : 150/90 Mmhg N : 98x/menit S : 36,6C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : tidak terpasang alat monitor TTV dan Spo2
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Pasien mengeluh 1 minggu yang lalu sesak disertai batuk
- Riwayat kesehatan dulu
Pasien memiliki riwayat asma 3 tahun hal ini menimbulkan serangan
sejak 1 minggu yang lalu
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
- Inspeksi : simestris tidak ada kaku kuduk
- Palpasi : tidak teraba adanya benjolan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
- Inspeksi : tidak ada penonjoloan
- Palpasi : tidak ada peningkatan kekuatan denyutan
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- Pemeriksaan penunjang
1. EKG
2. Injek obat
- Therapi obat
Salbutamol 3x4 mg
Ceftri
Mepradzole 3x4 mg
Flumucly 3x1
D. Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d oenumpukan sekret dijalan nafas

E. Action
1. Observasi tanda tanda vital
2. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Keluarkan sekret dengan pengisapan/cara batuk efektif
F. Respons
1. Observasi dalam batas normal
2. Pasien terlihat rileks dan nyaman dengan posisinya
3. Mengajarkan batuk efektif yang baik dan benar
Resume 3

pada pasien Ny. R dengan gangguan sistem pernafasan akibat


bronchopneumonia diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : Rabu, 07 april 2021

Diagnosa medis : brounchopneumonia

A. Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 48 thn
JK :P
No. RM : 227114
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada secret, ada refleks batuk tapi tidak kuat
- Breathing : nafas cepat dongsol RR 29x/menit, spo2 96% nafas cuping
hidung , suara nafas tambahan ronchi
- Circulation : TD : 130/70 Mmhg N : 83x/menit S : 37,6C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM , KU lemah
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : TD : 130/70 mmhg
N : 83x/menit
RR : 26 x/menit
S : 37,6 C
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Batuk disertai sesak
- Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga mengatakan pasien batuk selama 2 hari, tidak mau minum
obat, lemas dan sesak nafas pagi hari nafsu makan turun sejjak 2 hari
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan

D. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d sekresi yang tertahan
E. Action
- Memberikan posisi semi fowler
- Memberikan oksigen
- Memberikan obat fortanes
- Memasang infus RL
F. Respons
- Pasien tampak masih sesak nafas
- Pasien terlihat rileks
- Obat masuk
- Infus terpasang
Resume 4

pada pasien Tn. L dengan gangguan sistem percernaan akibat dispepsia


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : senin, 05 april 2021

Diagnosa medis : ISPA

A. Identitas pasien
Nama : Tn. L
Umur : 48 thn
JK :L
No. RM : 01270708
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada sumbatan jalan nafas/obstruksi jalan nafas paten
- Breathing : pernafasan cuping idung , otot bantu nafas, terdengar suara
ronchi, pergerakan dada simetris
- Circulation : TD : 160/70 Mmhg N : 82x/menit S : 39,4C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : tidk terpasang alat TTV dan Spo2 dimonitor
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Nyeri ulu hati
- Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengaluh nyeri pada ulu hati disertai mual, pusing, dan lemas
sejak 3 hari yang lalu. Makan dan minum hanya sedikit, pasin tamak
meringis kesakitan dengan skla nyeri 4 yang sifatnya hilang timbul
aktivitas dibanttu keluarga dan hanya berbaring ditempat tidur.
P : nyeri terjadi tanpa seba yang jelas
Q : nyeri dirasa seperti ditusuk tusuk
R : nyeri terasa diabdomen sebelah kiri
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul

- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen :
- Inspeksi : abdomen terlihat normal, permkaan perut datar
- Palpasi terdapat nyeri tekan pada area sebelah kiri
- Perkusi : tympani
- Auskultrasi : peristaltic usus 8x/menit
- Therapi obat
Asrtasid 3x1
Lanso 2x1
domperidor
D. Diagnosa keperawatan
- Nyeri b.d mukosa lambung teriritasi
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan nutrisi yang tidak
ade kuat
E. Action DX 1
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji keluhaan nyeri PQRST
3. Ajarkan teknik relaksasi
Action Dx 2
1. Dorong tirah baring/pembatasan selama sakit
2. Anjurkan istirahat sebelum makan
3. Batasi makan uanng dapat menyebab kan kram abdomen

F. Respons DX 1
1. Untuk melakukan tindakan selanjutnya
2. Menurunkan rasa nyeri
Respon DX 2
1. Menurunkan kebutuhan metabolic
2. Meningkatkan peristaltic dan menungkatkan energi untuk makan
3. Mencegah serangan akut
Resume 5

pada pasien Tn. D dengan gangguan sistem Reproduksi akibat inspeksi


saluran kemih diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 12 april 2021

Diagnosa medis : ISK

A. Identitas pasien
Nama : Tn. D
Umur : 31 thn
JK :L
No. RM : 349002
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : jalan nafas bersih
- Breathing : pernafasan cuping idung , nafas spontan , terdengar suara
ronchi, pergerakan dada simetris
- Circulation : TD : 120/80 Mmhg N : 72x/menit S : 36,6C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : tidak terpasang alat TTV dan Spo2 di monitor
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih
- Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri diperut sampai kepunggung merasa mual
muntah
P : nyeri muncul saat berkemih
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri timbul dari abdomen bawah sampai ke punggung
S : Skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul
- Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit sebelumnya
seperti diabetes dan hipertensi
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
Reproduksi : tidak dilakukan pemeriksaan
Genetallia : terdapat nyeri tekan daerah suora pubis, tidak terpasang
kateter nyer pada pinggul pada saat BAK
- Therapi obat
Clprofloxacyme 2x1 tablet
Asammefemana 3x500 mg
Katerolac 1 ampul
D. Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot sekunder
E. Action
7. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
8. Lakukan fisioterapi data bila perlu
9. Keluarkan secret dengan batuk
10. Monitor respirasi dan satatus O2
11. Pertahankan jalan nafas yang paten
12. Mengajarkan cara batuk efektif
F. Respons
4. Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
5. Batuk sudah mulai berkurang
6. Pasien menolak dirawat intervensi dihentikan
Resume 6

pada pasien Ny. T dengan gangguan sistem perncernaan akibat hemmoroid


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 13 april 2021

Diagnosa medis : hemmoroid

A. Identitas pasien
Nama : Ny. T
Umur : 84 thn
JK :P
No. RM : 227395
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada secret, ada refleks batuk tapi tidak kuat
- Breathing : nafas cepat dongsol RR 29x/menit, spo2 96% nafas cuping
hidung , suara nafas tambahan ronchi
- Circulation : TD : 130/70 Mmhg N : 83x/menit S : 37,6C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM , KU lemah
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : TD : 130/70 mmhg
N : 83x/menit
RR : 26 x/menit
S : 37,6 C
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Nyeri pada area anus
- Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien keluar darah segar setelah
mengejan saat BAB , sejak malam ada benjolan merah keluar masuk
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Mata : konjuntiva anemis, sclera anikterik
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- Pemeriksaan penunjang
EKG
- Obat obatan
Asam tratexamat 3x500 mg
Hesroid 3x2 cap
Asam mefenamat 3x500 mg
Ranitidine 2x150 mg
Metronidazole 3x500 mg
D. Diagnosa keperawatan
Nyeri b.d adanya cedera fisik
E. Action
- Kaji skala nyeri
- Berikan posisi nyaman tirah baring
- Ajarkan teknik relaksasi
F. Respons
- Nyeri sedikit berurang
- Pasien terlihat rileks dan nyaman
Resume 7

pada pasien Ny. Y dengan gangguan sistem percernaan akibat peritonitis


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 14 april 2021

Diagnosa medis : peritonitis

A. Identitas pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 46 thn
JK :P
No. RM : 346328
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada secret, ada refleks batuk tapi tidak kuat
- Breathing : nafas cepat dongsol RR 29x/menit, spo2 96% nafas cuping
hidung , suara nafas tambahan ronchi
- Circulation : TD : 111/65 Mmhg N : 83x/menit S : 37,6C RR :
20x/meniit CRT 2 detik akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : tidak terpasang alat di monitor
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Nyeri perut kanan bawah

- Riwayat kesehatan sekarang


Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah
P : nyeri perut kanan bawah
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri timbul pada perut kkanan bawah
S : skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : terjadi distennsi abdomen, bising usus menurun dan
gerakan peristalltic usus turun
- Therapi obat
Infus asering 15-20 tpm
Cetriaxone 2x1 IV
Metronidazol 3x500
Ranitidine 2x1

D. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d agen cedera biologis yang menginflamasi peritoneum
E. Action
- Kaji skala nyeri
- Memberikan posisi yang nyaman
- Monitor tanda tanda vital
- Membatasi pengunjung
F. Respons
- Nyeri terasa berkurang setelah melakukan posisi trendelembury yang
dapat mengurangi ketegangan abdomen sehingga nyeri berkurang
- Monitor TTV
- Pasien tampak rileks
Resume 8

pada pasien Ny. R dengan gangguan sistem pernafasan akibat


bronchopneumonia diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 15 april 2021

Diagnosa medis : brounchopneumonia

G. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 51 thn
JK :L
No. RM : 349699
Riwayat alergi : tidak ada
H. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada secret, ada refleks batuk tapi tidak kuat
- Breathing : nafas cepat dongsol RR 29x/menit, spo2 96% nafas cuping
hidung , suara nafas tambahan ronchi
- Circulation : TD : 130/70 Mmhg N : 83x/menit S : 37,6C CRT 2 detik
akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM , KU lemah
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : TD : 130/70 mmhg
N : 83x/menit
RR : 26 x/menit
S : 37,6 C
I. Secondery Survey
- Keluhan utama
Batuk disertai sesak
- Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga mengatakan pasien batuk selama 2 hari, tidak mau minum
obat, lemas dan sesak nafas pagi hari nafsu makan turun sejjak 2 hari
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan

J. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d sekresi yang tertahan
K. Action
- Memberikan posisi semi fowler
- Memberikan oksigen
- Memberikan obat fortanes
- Memasang infus RL
L. Respons
- Pasien tampak masih sesak nafas
- Pasien terlihat rileks
- Obat masuk
- Infus terpasang
Resume 9

pada pasien Ny. J dengan gangguan sistem hematologi akibat anemia


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 16 april 2021

Diagnosa medis : anemia

A. Identitas pasien
Nama : Ny. J
Umur : 30 thn
JK :P
No. RM : 349124
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada secret, ada refleks batuk tapi tidak kuat
- Breathing : nafas cepat dongsol RR 29x/menit, spo2 96% nafas cuping
hidung , suara nafas tambahan ronchi
- Circulation : TD : 139/70 Mmhg N : 83x/menit S : 36C RR 21x/menit
CRT 2 detik akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM , KU lemah
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : TD : 139/70 mmhg
N : 83x/menit
RR : 21 x/menit
S : 36 C
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Pasien mengatakan lemah
- Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan lemas dan pandangan kabur, keluarga pasien juga
mengatakan pasien kurang nafsu maka tidak bergairah
- Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit sebelumnya
seperti penyait turunan hipertensi atau diabetes
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- Obat obatan
Cagluconat 1x ampul
Furosemide 1x 1 ampul
Infus Nacl 20 tpm
Transfusi PRC 2 labu
Cek ulang HB
D. Diagnosa keperawatan
Gangguan perfusi jaringan b.d Hb turun
E. Action
- Memonitor TTV
- Jaga kesehatan pasien
- Anjurkan pasien untuk merubah posisi powler
F. Respons
- Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya
- Pasien tampak bedrest
Resume 10

pada pasien Ny. E dengan gangguan sistem pencernaan akibat dispepsia


diruangan IGD RS TNI AU Salamun

Tanggal pengkajian : 18 April 2021

Diagnosa medis : dispepsia

A. Identitas pasien
Nama : Ny. E
Umur : 57 thn
JK :P
No. RM : 349128
Riwayat alergi : tidak ada
B. Pengkajian Primary Survey
- Airway : tidak ada sumbatan jalan nafas/obstruksi jalan nafas paten
- Breathing : pernafasan cuping idung , otot bantu nafas, terdengar suara
ronchi, pergerakan dada simetris
- Circulation : TD : 120/90 Mmhg N : 82x/menit S : 36,4C RR :
20x/menit CRT 2 detik akral hangat
- Disabilty : kesadaran CM
- Exposure : tidak ada cedera dileher/ tulang belakang, luka maupun
pendarahan
- Foley cateter : tidak terpasang cateter
- Gastric tube : tidak terpasang NGT
- Health monitor : tidk terpasang alat TTV dan Spo2 dimonitor
C. Secondery Survey
- Keluhan utama
Mual
- Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan mual 5 hari yang lalu disertai mutah sering
sendawa kurang nafsu makan
- Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya
dan tidak memiliki riwayat hipertensi
- Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada lesi dikepala dan nyeri tekan
Leher : tdak ada massa dan pembesaran vena jugularis nyeri tekan
Mulut : membran mukos lembab
Dada : bentuk dada simetris, terdapat suara ronchi
Ektremitas : klien mampu enggerakan tangan dan kaki
Abdomen :
- Inspeksi : abdomen terlihat normal, permkaan perut datar
- Palpasi terdapat nyeri tekan pada area sebelah kiri
- Perkusi : tympani
- Auskultrasi : peristaltic usus 12x/menit
- Pemeriksaan penunjang
EKG
- Therapi obat
Suralfat 3x2
Lansu 2x1
Domperidone 1x1
D. Diagnosa keperawatan
- Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d adanya mual muntah
E. Action
- Observasi TTV
- Berikan posisi nyaman
F. Respons
- Pasien terlihat rileks dan nyaman

Anda mungkin juga menyukai