Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Dengan


Chronic Kidney Disease
(Ckd)
Kelompok II
Bayu Setiawan (19301006)
Ayu Murnila Sari (19301005)
Leli Nurafriani (19301017)
M. Bakri (19301018)
Maice Zafira (19301019)
Mega Feronita (19301020)
Rara Febrianti Nasti (19301031)
Rudi Sasongko (19301033)
Rona Bella Octaviani(19301032)
Definisi Gagal Ginjal Kronis / CKD

Gagal Ginjal Kronis (GGK) atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan
perburukan fungsi ginjal yang lambat, progresif dan irreversible yang
menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk membuang produk sisa dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit (Rizqiea et al., 2017).
Etiologi
Kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan GGK bisa
disebabkan dari ginjal dan diluar ginjal :

01 Kista di ginjal: polcystis kidney 01 Penyakit sistemik: diabetes


melitus, hipertensi,
02 Penyakit pada saringan (glomerulus): kolesterol tinggi.
glomerulonefritis 02 Dyslipidemia
Infeksi kuman: pyelonefritis, ureteritis 03 SLE (Systemic lupus erythematosus)
03
Infeksi: TBC, paru, sifilis,
04
04 Batu ginjal: nefrolitiasis malaria, hepatitis

Trauma langsung pada ginjal 05 Preeklampsia


05
Kehilangan banyak cairan
06
06 Keganasan pada ginjal yang mendadak (luka bakar)

07 Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur. 07 Obat-obatan :


Klasifikasi Gagal Ginjal Kronis / CKD
Dalam buku Keperawatan Medikal Bedah (2014), the National
Kidney Foundation(NKF) mengembangkan sistem klarifikasi
untuk stadium-stadium CKD sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi National Kidey Foundation tentang penyakit ginjal kronis
Stadium Deskripsi Istilah lain yang digunakan GFR(ml/menit/1,73m)

1 Kerusakan ginjal dengan Berada pada risiko >90


tingkat filtrasi glomerulus
(GFRA) normal
2 Kerusakan ginjal dengan Kelainan ginjal kronis (chronic 60-89
penurunan GFR ringan renal insuffciency-CRI)

3 Penurunan GFR sedang CRI, gagal ginjal kronis (chronic 30-59


renal failure-CRI)

4 Penurunan GFR parah CRF 15-29


5 gagal ginjal Penyakit ginjal stadium akhir End- <15
stage renal disease -ESRD)

Sumber : M.Black,Joyce&Hawks,Jane Hokanson.2014.Keperawatan Medikal Beda edisi 8 buku 2.Indonesia:CV Pentaseda Media Edukasi
Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronis / CKD

Menurut Smeltzer (2008) manifestasi klinis gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut:

Sistem pernapasan (B1/ Breathing)

Sistem Kardiovaskuler (B2/ Blood)

Sistem neurologi (B3/Brain)

Sistem Perkemihan

Sistem pencernaan
Menifestasi Klinis
M.Black,Joyce&Hawks,Jane Hokanson.2014.Keperawatan Medikal Beda edisi 8 buku 2.Indonesia:CV Pentaseda Media Edukasi

Manifestasi klinis CKD sangat bervariasi. Banyak orang dengan CKD hanya
memiliki sedikit keluhan. Pada stadium 1, klien biasanya memiliki tekanan darah
normal, tidak ada kelainan dalam tes laboratorium, dan tidak ada menifestasi klinis.
Klien pada stadium 2 umumnya asimtomatik, tetapi mungkin mengalami hipertensi,
dan ada kelainan pada tes laboratorium. Pada stadium 3, klien biasanya masih
asimtomatik tetapi nilai laboratorium menunjukkan kelainan di beberapa sistem organ,
dan hipertensinsering ada. Pada stadium 4, klien mulai mengalami manifestasi klinis
terkait dengan CKD seperti kelelahan dan nafsu makan buruk. Pada stadium 5, sesak
napas berat menjadi manifestasi klinis penyakit ginjal stadium akhir merupakan
buktinyaProteinuria adalah salah satu prediktor yang paling kuat akan perkembangan
CKD. Oleh karena GFR menurun, klien mungkin menunjukkan tidak hanya proteinuria
tetapi
juga hipertensi berbagai kelainan laboratorium, dan manifestasi yang di akibatkan dari
gangguan organ lain. Kelainan ini termasuk anemia, asidosis metabolik, dislipidemia,
Patofisiologi dan WOC Gagal Ginjal Kronis / CKD

Ada banyak penyakit yang menyebabkan CKD masing-masing memiliki


patofisiologinya sendiri-sendiri.ada mekanisme umum perkembangan penyakit.
Fitur patologis nya meliputi fibrosis hilangnya SD ginjal dan infiltrasi jaringan
ginjal oleh monosit dan makrofag ,proteinuria, hipoksia dan produksi angiotensin
II berlebih yang semuanya berkontribusi terhadap patofisiologi. Dalam upaya
menjaga GFR, glomelurus berhiperfiltrasi; hal ini mengakibatkan cedera endotel.
Protenuria disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas glomelurus dan
meningkatkan tekanan kapiler. Hipoksia juga berkontribusi terhadap
perkembangan penyakit. Angiotensin II meningkatkan hipertensi glomelurus yang
merusak ginjal lebih jauh.
M.Black,Joyce&Hawks,Jane Hokanson.2014.Keperawatan Medikal Beda edisi 8 buku 2.Indonesia:CV Pentaseda Media Edukasi
Komplikasi Gagal Ginjal Kronis / CKD
Komplikasi gagal ginjal kronis yang perlu menjadi perhatian perawat dan memerlukan
pendekatan kolaboratif untuk perawatan meliputi :

Hiperkalemia

Penyakit tulang
dan kalsifikasi
metastatik dan
Perikarditis
vaskular karena pada PD
retensi fosfor

Anemia Hipertensi
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Gagal Ginjal Kronis / CKD
Rencana tatalaksana penyakit ginjal kronik sesuai dengan derajatnya

• Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya der LFG Rencana Tatalaksana


1
aja (ml/mn
• Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
t t/1,73m
2 komorbid ( comorbid condition )
2)
• Memperlambat perburukkan fungsi ginjal. 1 ≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
3
evaluasi perburukan fungsi ginjal,
• Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
memperkecil resiko kardiovaskular.
4 kardiovaskular
2 60-89 Menghambat perburukkan fungsi ginjal
• Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi 3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi
5 4 15-29 Persiapan terapi pengganti ginjal
• Terapi pengganti ginjal berupa dialysis atau 5 < 15 Terapi pengganti ginjal
6 transplantasi ginjal.
Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Gagal Ginjal Kronis / CKD
Dalam Mutaqin (2011) disebutkan ada pengkajian diagnostik pada pasien dengan GGK yaitu :

Laboratorium Radiologi

Laju endap darah Foto polos abdomen


Intra Vena Pielografi
Ureum dan kreatinin
(IVP)
Hiponatremi USG

Hiperkalemia Renogram
Hipokalsemia dan
EKG
hiperfosfatemia
Phosphate alkalin
Hipoalbuminemia dan
hipokolesterolemia
Peningkatan gula darah

Hipertrigliserida

Asidosis metabolik
Asuhan Keperawatan (pengkajian keperawatan yang mungkin muncul,
rencana intervensi keperawatan Gagal Ginjal Kronis / CKD

Pengkajian Keperawatan
No Diagnosa Intervensi
1 Pengkajian yang dapat Bersihan jalan nafas tidak Manajemen Nafas
dilakukan pada pasien dengan efektif 1. Observasi
GGK dalam Muttaqin (2011) (b/d) Benda asing dalam• Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
meliputi : jalan nafas
• Monitor bunyi nafas tambahan (mis. Gurgling,mengi,wheezing,ronkhi
d/d ronkhi
• Keluhan utama 2. Terapeutik

• Riwayat Kesehatan • Posisikan semi fowler

Sekarang • Berikan minuman hangat


• Berikan oksigen
• Riwayat Kesehatan Dahulu
3. Edukasi
• Psikososial
• Anjurkan asupan cairan 200 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
• Pemeriksaan Fisik • Anjurkan tehnik batuk efektif
4. Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
2 Hipervolemia (b/d) Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Cairan
kelebihan asupan keperawatan 1x24 diharapkan 1. Observasi

cairan d/d edema KH:  Monitor frekuensi nafas

 mual menurun  Monitor tekanan darah


 frekuensi nafas membaik  Monitor jumlah, warna dan berat jebis
 irama nafas membaik urin

   Monitor intake dan output cairan


1. Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
1. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
3 Defisit Pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan

keterbatasan kognitif keperawatan 2x24 1. Observasi


 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
d/d menunjukkan diharapkan informasi
persepsi yang keliru KH:
 Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan
terhadap masalah  perasaan ingin mutah dan menurunkan inovasi perilaku hidup bersih dan
sehat
   menurun
1. Terapeutik
 pucat membaik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
1. Edukasi
 Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai