WAJAH
Kelompok I:
Ayu Murnila Sari
Bayu Setyawan
Firda Rismawati
Husna Febyolita
Lilis Rahmawanti
Winda Novriola
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-
Nya dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Modalitas
Pada Masa Nifas” Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Modalitas yang insyaallah tepat waktu. Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis akan sangat menhargai
kritikan dan saran agar makalah ini lebih baik lagi. Semoga Makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan teman - teman.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. MASA NIFAS
B. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
C. PENGERTIAN TOTOK WAJAH
D. MANFAAT TOTOK WAJAH
E. CARA MELAKUKAN TOTOK WAJAH
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas (puerperium) adalah masa kembalinya organ reproduksi seperti
keadaan sebelum hamil dalam waktu enam minggu setelah melahirkan (Nirwana,
2011:59). Dalam masa nifas, ibu nifas akan mengalami adaptasi fisiologis, psikologis dan
adaptasi sosial. Namun, tidak semua ibu nifas bisa melewati adaptasi masa nifas dengan
lancar. Ibu nifas bisa saja mengalami gangguan psikologis masa nifas (Simkin,
2008:333).
Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Di terapi
tradisional beberapa daerah Pada ibu nifas biasanya mengkonsumsi jamu kepyokan untuk
melancarkan ASI dan jamu kunyit asam untuk mengurangi nyeri perut. Selain itu ibu
nifas biasa menggunakan pilis untuk mengurangi sakit kepala. Tetapi ada juga sebagian
orang yang segera menuju ke tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk sekedar
berkonsultasi.
Totok wajah juga merupakan terapi salah satu terapi modalitas yang berguna
untuk mengurangi stress dan kecemasan (Kwan, 2010:13). Penekanan pada titik- titik
akupuntur pada wajah bertujuan untuk mengirim sinyal yang menyeimbangkan sistem
syaraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorfin yang mengurangi rasa sakit dan
stress (Trionggo, 2013:5).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil yaitu
bagaimana Terapi modalitas pada masa nifas?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian Masa nifas
2. Menjelaskan perubahan psikologis masa nifas
3. Menjelaskan pengertian totok wajah
4. Menjelaskan manfaat totok wajah
5. Menjelaskan cara melakukan totok
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) yang berlangsung
selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati, 2009 : 1).Selama masa pemulihan berlangsung,
ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis yang
sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak mendapatkan pendampingan melalui
asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi patologis.
Asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien
mulai dari saat setelah bayi lahir sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti
sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Anik Maryuni, 2015: 6)
B. Perubahan fisiologis
Setelah melahirkan, ibu akan mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga
mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikisnya. Wanita mengalami banyak
perubahan emosi selama masa nifas sementara ia harus menyesuaikan diri menjadi
seorang ibu (Sulistyawati,2009: 87). Ketidakseimbangan hormon pada 48 jam pertama
postpartum, tingkat estrogen dan progesteron turun menjadi 90% hingga 95%. Estrogen
adalah hormon yang mempengaruhi pengaturan emosi, kogmisi, mood dan fungsi –
fungsi otak lainnya. Perubahan psikologi pada masa nifas terjadi karena pengalaman
persalinan, tanggung jawab peran sebagai ibu, dan adanya anggota keluarga baru (bayi).
Sehingga, ibu nifas membutuhkan mekanisme penanggulangan untuk mengatasi
perubahan fisik dan ketidaknyamanan selama postpartum dan perubahan hubungan
dengan keluarga. (Anik Maryunani, 2015: 58) Dalam hal ini, kehamilan, persalinan, dan
perubahan menjadi orang tua menyebabkan terjadinya keadaan krisis yang membutuhkan
adaptasi, apabila adaptasi tersebut tidak berhasil, maka wanita tersebut akan mengalami
depresi dengan tanda tanda perubahan mood yang cepat, sedih, suka menangis, hilang
nafsu makan, gangguan tidur, mudah tersinggung, cepat lelah, cemas, dan merasa
kesepian
C. Pengertian Totok Wajah
Terapi totok merupakan salah satu metode terapi yang berasal dari Tiongkok.
Sistem kerja terapi totok adalah melancarkan aliran energi pada tubuh pasien dengan cara
menekan titik – titik akupuntur yang dipadukan dengan teknik memijat (Indrawati, 2015:
11) Akupresur wajah adalah cara yang proaktif untuk merangsang dan merawat kulit
wajah serta merilekskan otot dan saraf bawah kulit yang tegang sehingga otot dapat
beristirahat, terbebas dari keletihan, mengurangi rasa nyeri serta tegang otot dan
membuat mental penuh vitalitas. Selama melakukan totok wajah harus melaksanakan
hidup sehat seperti tidur cukup, mengatur emosi, perkuat nutrisi (makanan seimbang),
cukup asupan air, olahraga yang sesuai agar energi darah lancar. (Luo Zhong Yao, 2016:
44-46)
Totok wajah dapat melancarkan energi dan aliran darah pada tubuh dengan cara
menekan titik – titik akupuntur yang dipadukan dengan teknik memijat yang dapat
memberikan rasa nyaman sehingga memberikan rangsangan ke hipotalamus untuk
mengendalikan system saraf simpatis dan system korteks adrenal. System saraf akan
mengaktifkan berbagai organ dan otot polos yang berada dibawah pengendaliannya
seperti mengendalikan frekuensi denyut jantung serta dilatasi pupil. Selanjutnya sistem
saraf simpatis juga akan memberi sinyal ke medula adrenal untuk menghambat
pengeluaran epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Terhambatnya hormon epineprin
akan mengaktifkan zona fasikulata korteks adrenal untuk mensekresikan hormon
glukortikoid yaitu kortisol. Hormon kortisol ini berperanan dalam proses umpan balik
yang dihantarkan ke hipotalamus dan kemudian sinyal diteruskan ke amigdala untuk
mengurangi tingkat stress atau kecemasan. (Greenberg (2015), Guyton (2007), &
Videbeck (2008))
a. Menarik bagian zigomatic (pipi) ke atas dengan cara melakukan pengurutan dari
bawah mandibulla (dagu) ke atas sampai zigomatic bone (tulang pipi) dengan
kedua tangan dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan pada sisi kiri secara
bergantian yang dilakukan sebnayak 4 kali.
b. Melakukan massase dengan membentuk zigomatic bone (tulang pipi) dari arah
dalam keluar sebanyak 4 kali.
c. Melakukan massage pada bagian Temporalit (pelipis) menggunakan digitus
secundus (jari telunjuk) dan digitus medius (jari tengah) dengan gerakan memutar
sedangkan pollux (ibu jari) diletakkan pada os Frontal (dahi) untuk menahan
beban
d. Melakukan pengurutan pada bagian frontal (dahi) dengan dua Pollux (jempol)
sebatas Supracillia (alis) ke atas rambut sebanyak 4 kali, kemudian menekan
daerah anterior fontanel turun 2 cm kemudian tekan hingga mencapai bagian os
fontalis (ubun – ubun).
e. Mengurut bagian os frontal (dahi) ke samping di mulai dari pertengahan titik
yintang keluar. Pemijatan pada daerah ini dilakukan sebanyak 8 kali.
f. Malakukan pengurutan secara memutar pada bagian orbital region. Melakukan
pengulangan pemijatan sebanyak 7 kali.
g. Selanjutnya jari turun kebawah menuju mandibulla kemudian tekan pada dagu
samping (Depressor labii inferioris muscle) dilanjutkan totok pada orbicularis oris
muscle , mulut samping, hidung, hidung atas, rahang, tengah kuping atau pada
bagian superficial temporal artery, pelipis dan dahi. Melakukan pemijatan secara
berulang sebanyak 3 kali. 8) Menggosokkan kedua telapak tangan, kemudian tarik
bagian zigomatic dari bagian bawah mandibulla,
h. Melakukan pemijatan pada bagian telinga yaitu tekan pada superficial temporal
artery kemudian memijat mengitari daun telinga,
i. Melakukan pemijatan pada bagian kepala dengan ibu jari berada pada bagian atas
dahi dan jari – jari lainnya melingkupi kepala, lakukan pijatan secara memutar
sebanyak 4 kali
j. Melakukan pemijatan pada bagian pundak dari tengah kesamping kemudian
menekan pundak atas ke bawah,
k. Kedua tangan masuk menyangga leher kemudian pijat leher secara bergantian
l. Pada tahap terakhir melakukan pemijatan pundak dari lengan atas kemudian
kearah leher.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Terapi totok merupakan salah satu metode terapi yang berasal dari Tiongkok. Sistem
kerja terapi totok adalah melancarkan aliran energi pada tubuh pasien dengan cara
menekan titik – titik akupuntur yang dipadukan dengan teknik memijat. Pemijatan
dilakukan dengan memberi tekanan pada penerima pijat dengan lembut dan jangan
menekan terlalu kuat agar tidak menyakiti penerima pijat dengan menciptakan sensasi
rasa nyaman dan aman bagi pasien (Putu Oka, 2008: 43)). Apabila sensasi rasa dapat
tercapai maka di samping sirkulasi energi dan darah, juga dapat merangsang keluarnya
hormon endomorfin (hormon sejenis morfin yang dihasilkan oleh tubuh untuk
memberikan rasa tenang)
B. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Hawari, D., 2013, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Haruyama, S., 2013, The Miracle of Endorphin, Qanita, Bandung.Jhaquin, A., 2010, Psikologi
Untuk Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Kwan, H.K., 2010, Totok Aura/ Wajah Meridian 312 Cantik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nirwana, A. B., 2011, Psikologi Ibu, Bayi dan Anak, Nuha Medika, Bantul.
Simkin, P., et all, 2008, Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi, Penerbit Arcan,
Jakarta.