Anda di halaman 1dari 10

Keperawatan Komunitas II

SOP TERAPI AUTOGENIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

1. Rabiyatul Awaliyah 70300119010


2. Masyita Fajriati Z 703001190 11
3. Andi Mutiara Muthahharah 70300119012
4. Hardiyanti Syah Nukuhehe 70300119070
5. Muhammad Raynaldi 70300119013
6. Sakina 70300119043
7. Wilda Sri Widari 70300119063
8. Rita Tenriani 70300117074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengaasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelsaikan tugas SOP Autogenik
Keperawatan Komunitas II.
SOP ini telah disusun semaksimal mungkin dan terimakasih kepada pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan Tugas ini.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan baik dalam
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari
pembaca mengenai tugas ini agar kami dapat memperbaiki nya
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
bagi pembaca.

Gowa, 13 Maret 2022

Kelompok 3
PENGERTIAN DAN DEFINISI TUJUAN

Definisi
Autogenic training adalah suatu latihan yang diciptakan diri sendiri untuk merasakan
kehangatan dan sensasi tubuh yang memberat dengan cara menemukan tingkat relaksasi fisik dan
ketenangan pikiran. Relaksasi ini memiliki metode yang sederhana dan berfokus pada diri sendiri
dengan memerintahkan tungkai dan lengan untuk merasakan sensasi berat dan hangat, detak
jantung dan kecepatan napas stabil, perut rileks serta dahi terasa bersih dan dingin (Nova, 2021).
Relaksasi autogenic adalah tehnik relaksasi dengan gerakan dan instruksi yang lebih
sederhana daripada tehnik relaksasi lainnya, dapat dilakukan dengan posisi berbaring,
duduk dikursi dan duduk bersandar yang memungkinkan klien dapat melakukannya dimana
saja tanpa menyita banyak waktu. (Martalina, 2015)

Tujuan
Autogenic training bertujuan agar melalui konsentrasi pasif, seseorang mampu untuk
mengembalikan pengaruh rangsangan aktivitas simpatis dari system saraf otonom untuk
mengaktifkan aktivas parasimpatis sehingga berpengaruh pada penutupan respon otonom seperti
ketakutan dan kecemasan terhadap sesuatu. (Nova, 2021)
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Indikasi Terapi Autogenik


a. Klien dengan masalah tekanan darah,
b. Klien dengan masalah mental seperti ketegangan dan stress.

Kontraindikasi Terapi Autogenik


a. Relaksasi autogenik tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun,
b. individu yang kurang motivasi atau individu yang memiliki masalah mental dan
emosional yang berat.
c. dengan masalah serius seperti DM atau masalah jantung harus dibawah pengawasan
dokter atau perawat ketika melakukannya.
d. Beberapa peserta latihan mengalami kenaikan tekanan darah dan sebagainya mengalami
penurunan tekanan darah yang tajam.
e. Jika cemas atau gelisah selama atau sesudah latihan, atau mengalami efek samping tidak
bisa diam, maka latihan harus dihentikan. (Mustopa Alim, 2021)
Alim Mustopa, A. (2021). Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Tingkat Kecemasan
Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Skripsi di Universitas Kusuma Husada Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Kusuma Husada Surakarta).
TINJAUAN TEORI

Terapi Latihan Autogenic


Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan
yaitu dengan latihan relaksasi. Beberapa literatur menyebutkan kalau relaksasi dapat
menurunkan stress, cemas dan tekanan. Teknik relaksasi memiliki banyak jenis dan salah
satunya adalah Autogenic training.
Relaksasi autogenik yaitu relaksasi yang seakan menempatkan diri kedalam kondisi
terhipnotis ringan. Anda memerintahkan tungkai dan lengan untuk rasa berat dan hangat, detak
jantung dan kecepatan napas stabil, perut rileks serta dahi terasa bersih dan dingin. Kemudian
anda ulangi perintah yang paling mudah dan relevan untuk mengatasi gejala stres misalnya
memerintahkan dahi terasa sejuk dan untuk meredakan nyeri kepala, saat mengulanginya dengan
mempertemukan jari-jari tangan. (Ni Luh Putu, dkk, 2018)
Dari beberapa penelitian yang ada, Autogenic training terbukti efektif menurunkan
kecemasan, stress, depresi dan dapat meningkatkan kualitas hidup.
Autogenic training sangat baik untuk mengelolah kecemasan maupun stress yang dapat
memberikan dampak positif secara fisiologis maupun psikologis. Individu dapat merasakan
ketenangan pada pikiran dan tubuh dan dapat digunakan untuk alternative pengobatan
kecemasan atau stress yang di perburuk dengan riwayat penyakit seperti Dispepsia, Angina
Pectoris dan Hipertensi. (Nova, 2021)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nova, didapatkan bahwa penelitian ini dapat
digunakan untuk menurunkan kecemasan pada lansia. Dimana Autogenic Training ini dapat
memanjangkan serabut otot, pengiriman impuls ke otak dan penurunan frekuensi jantung dan
napas, tekanan darah, konsumsi oksigen serta meningkatnya aktifitas otak dan temperature kulit
perifer (permukaan) yang merupakan beberapa respon dari relaksasi.
Terapi autogenic training dapat membantu individu mengembangkan keterampilaN
kognitif untuk menurunkan energy negatif serta berespon sesuai dengan lingkungan sekitar,
menurunkan kecemasan dengan tingkat ringan sampai sedang, mengurangi stress, meningkatkan
kualitas hidup,meningkatkan kepercayaan diri, dan dapat memberikan efek rileks kepada
individu. (Nova, 2021)
Penelitian sejalan juga dilakukan oleh Ni Luh Putu Ekarini dkk, yang mendapatkan
bahwa relaksasi autogenik cukup efektif menurunkan tingkat kecemasan dan tekanan darah.
Dengan dilakukan relaksasi autogenik membuat responden menjadi lebih relaks sehingga tingkat
kecemasan maupun stress juga bisa menurun. (Ni Luh Putu, dkk, 2018)
Ketika terapi latihan autogenik diintervensikana pada lansia akan memberikan efek
positif dalam menurunkan tekanan darah, dimana respon terhadap relaksasi akan merangsang
kerja korteks dalam aspek kognitif maupun emosi. Sehingga menghasilkan persepsi positif. Hasil
dari persepsi dan emosi yang positif akan memberikan respons koping menjadi positif. Dengan
koping yang positif akan menimbulkan perasaan yang tenang dan rileks terhadap ketegangan
yang ditimbulkan dari stress. (Sutomo, 2010)
Kemudian ada penelitian juga yang dilakukan oleh Endang dan Anita, yang berjudul
“Relaksasi Otot Progresif Dan Autogenik Untuk Menurunkan Stres Remaja Di Smkn 1 Depok
Sleman Yogyakarta.” Hasil penelitian mereka sesuai dengan teori yang menyatakan efek dari
terapi autogenik dapat mempengaruhi nada simpatik dan mengaktifkan sistem parasimpatis yaitu
memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah dan memberikan keadaan rileks.
Pada penelitian ini responden mendapatkan autogenic sebanyak 3 kali selama 30 menit.
Autogenik yang diberikan adalah sugesti positif untuk respons stres dengan menggunakan kata -
kata atau frase verbal yang singkat dan bertujan untuk memberikan efek sensasi pada tubuh
secara spesifik yang terdiri 6 tema yaitu tema perasaan berat, tema kehangatan, tema denyut
jantung, tema pernafasan, tema abdomen, tema dahi dan tema khusus yang dipandu oleh terapis.
Jika hal ini dilakukan dalam keadaan yang nyaman dan rileks, kata – kata (frase) yang diucapkan
oleh therapis dapat mempengaruhi alam bawah sadar secara mendalam. (Endang & Anita, 2019)
TAHAP PELAKSANAAN/PROSEDUR TINDAKAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) Terapi Autogenik

Dilaksanakan
No. Prosedur Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Tahap Persiapan
A. Persiapan Klien
1. Beritahu Klien mengenai
terapi yang akan diberikan
2. Atur posisi dalam posisi
duduk atau berbaring.
B. Persiapan Alat
Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan.
Bila diinginkan, dapat dilakukan
sambil mendengarkan musik ringan
melalui Handphone dsb.
C. Persiapan Lingkungan
Atur lingkungan senyaman dan setenang
mungkin agar pasien/klien mudah
berkonsentrasi.
2. Tahap Kerja
Pelaksanaan Prosedure
a Pilihlah satu kata/kalimat yang dapat
membuat kita tenang misalnya
“Astaghfirullah”. Jadikan
kata-kata/kalimat tersebut sebagai
“Mantra” untuk mencapai kondisi
rileks
b Atur posisi klien senyaman mungkin
c Tutup mata secara perlaan-lahan
d Instruksikan klien untuk melemaskan
seluruh anggota tubuh dari kepala,
bahu, punggung, tangan sampai kaki
secara perlahan-lahan.
e Instruksikan klien untuk menarik
nafas secara perlahan :
Tarik nafas melalui hidung dan buang
nafas melalui mulut.
f Pada saat menghembuskan nafas
melalui mulut, ucapkan dalam hati
“mantra” tadi.
g Lakukan berulang selama kurang
lebih selama kurang lebih 10 menit,
bila tiba-tiba pikiran melayang,
upayakan untuk memfokuskan
kembali pada kata-kata “mantra” tadi
h Bila dirasakan sudah nyaman atau
rileks, tetap duduk tenang dengan
mata masih tertutup untuk beberapa
saat.
i Langkah terakhir, buka mata secara
perlahan-lahan sambil rasakan
kondisi rileks.
3. Tahap Terminasi
A. Tahap Evaluasi
Menanyakan respon terhadap klien :
Respon Verbal :
- Klien mengatakan rileks
- Klien mengatakan
ketegangan berkurang
- Klien mengatakan sudah
merasa nyaman
Respon Non Verbal :
- Klien tampak tenang
- Ekspresi wajah klien tidak
tampak tegang
- Klien dapat melanjutkan
pekerjaannya kembali
- Tanda-tanda vital : tekanan
darah dan nadi dalam batas
normal.
B. Tahap Dokumentasi
- Catat tindakan yang telah
dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
- Catat respon klien terhadap
tindakan
- Nama dan tanda tangan
perawatt yang melakukan
tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Endang Lestiawati & Anita. (2019). RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN AUTOGENIK
UNTUK MENURUNKAN STRES REMAJA DI SMKN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.
Universitas Respati Yogyakarta
Ni Luh Putu, dkk. (2018). Pengaruh Relaksasi Autogenik terhadap Tingkat Kecemasan dan
Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Riwayat Hipertensi. Poltekkes Kemenkes Jakarta
II.
Nova Natalia Beba. (2021). EFEKTIVITAS AUTOGENIC TRAINING TERHADAP
KECEMASAN LANSIA DENGAN PENYAKIT KARDIOVASKULER. Universitas
Hasanuddin Makassar.
Sutomo, 2010. Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Stikes Dian
husada Mojokerto, pp.75–83.
FORMAT PENILAIAN SOP
Topik : Latihan Autogenik
No. Aspek Penilaian Bobot Nilai
Nilai
1. Isi dari SOP
a. Kesesuaian definisi
b. Kesesuaian tujuan 50
c. Kesesuaian indikasi
d. Kesesuaian kontraindikasi
e. Kesesuaian tinjauan teori
2. Alur Prosedur Pelaksanaan
a. Mudah dipahami 20
b. Saling terkait
c. Dilengkapi dengan gambar
3. Format penulisa
a. Memperhatikan kaidah penulisan dan EYD 10
b. Penulisan menggunakan format APA
c. Kerapihan penulisan
4. Penggunaan refensi
a. Referensi jelas (teksbook/buku wajib maksimal 10
tahun terakhir dan jurnal maksimal 5 tahun terakhir)
b. Jumlah referensi yang digunakan 10
c. Penggunaan referensi lain seperti berita online, data
statistik, sumber harus tepat dan jelas.
d. Penulisan referensi menggunakan mendeley
5. Waktu pengumpulan
10
Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
Total Nilai 100

Catatan : ..............................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Tanggal Dikumpulkan : 14 Maret 2022 Nama Anggota Kelompok

Dosen Pengampu : Aidah Fitriani, S.Kep., Ns., M.Kep.


1. Rabiyatul Awaliyah
2. Masyita Fajriati Z.
Tanda tangan 3. Andi Mutiara Muthahharah
4. Muhammad Raynaldi
5. Sakinah
Kelompok : Kelompok 3 6.Herdiyanti Syah Nukuhehe
7. Wilda Sri Widari
8.Rita Tenriyani

Anda mungkin juga menyukai