Disusun Oleh :
Novitasari 1710711006
Gita Ekawati 1710711007
Dinna Wahyuni 1710711009
Heni Lestari 1710711011
Defina Ramandhani 1710711012
Tahun : 2016
Ringkasan Artikel :
Penggunaan hipnosis klinis pada penyakit kronis yang parah: tujuan pengobatan dan
integrasi dengan Dunia Perspektif global Organisasi Kesehatan (WHO) untuk perawatan
paliatif Karya ini adalah ulasan tentang penggunaan hipnosis klinis untuk mengurangi nyeri
dan gejala menyedihkan lainnya pada penyakit kronis yang parah.
Tujuan hipnosis klinis pada penyakit kronis yang parah dan dalam perawatan paliatif
adalah untuk meningkatkan, membantu mengurangi rasa sakit dan Mengurangi gejala dan
meningkatkan kualitas hidup. Istilah "perawatan paliatif" semakin sering digunakan tidak
hanya untuk penyakit kanker, tetapi juga pada penyakit jantung seperti itu sebagai gagal
jantung kongestif (CHF), obstruktif kronik penyakit paru-paru (COPD), gagal ginjal, HIV /
AIDS, kondisi neurologis progresif: Parkinson, Alzheimer, amyotrophic lateral sclerosis
(ALS) dan banyak lagi penyakit kronis yang lebih parah.
Perawatan paliatif sesuai untuk pasien dengan berbagai tahap penyakit, termasuk yang
menjalani perawatan untuk penyakit yang dapat disembuhkan dan mereka yang hidup dengan
penyakit kronis. Perawatan paliatif menggunakan pendekatan multidisiplin pada perawatan
pasien.
1. Pengurangan rasa sakit yang dirasakan sehari-hari dan intensitas gejala untuk banyak
pasien
2. Peningkatan kualitas hidup dan kemampuan untuk menggunakan selfhypnosis, untuk
mendapatkan kedamaian, ketenangan dan kesejahteraan dengan pengurangan rasa
sakit dan gejala yang dapat berlangsung selama beberapa jam, berhari-hari atau bulan
Secara khusus, dalam merawat pasien dengan rasa sakit dan gejala lain pada penyakit kronis
yang parah harus:
“Hipnosis biasanya melibatkan pengenalan prosedur di mana pasien diberitahu bahwa untuk
melakukan pengalaman imajinatif. hipnosis adalah sarana bagaimana sesorang untuk
menggunakan imajinasinya sehingga dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakannya”
Rekomendasi :
Hipnosis klinis dalam perawatan paliatif, tidak hanya disediakan untuk pasien dalam yang
terminal atau sudah berada dalam fase perawatan dari akhir hidupnya , tetapi juga pada
pasien dengan penyakit kronis yang parah, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien agar menjadi lebih baik.
PENGERTIAN Self-Hypnosis adalah suatu metode untuk “memasuki” pikiran bawah sadar,
sehingga kita dapat melakukan “pemrograman ulang” terhadap pikiran
bawah sadar kita, dan juga “pembersihan data”, sehingga yang tersisa
hanyalah hal-hal yang benar-benar “memberdayakan” diri kita
TUJUAN Melakukan induksi diri dan memfokuskan diri kemudian melakukan
visualisasi dan sugesti yang positif bagi diri sendiri
KEBIJAKAN a. mengistirahatkan pikiran sadar kemudian memberikan sugesti berupa
gambar dan afirmasi ke dalam pikiran bawah sadar
b. pikiran bawah sadar akan melakukan proses pengolahan informasi
dimana program pikiran yang telah tertanam akan dijalankan oleh
pikiran bawah sadar
PETUGAS Perawat
Contoh :
”Semakin hari dalam hidupku. Saya semakin percaya diri dan semakin
sehat. Dalam kondisi apapun dan dimanapun saya selalu percaya diri karena
saya mengetahui begitu luar biasanya diri saya”
“mata saya sangat rileks, leher saya sangat rileks….tangan dan kaki
saya sangat rileks….bahkan pikiran saya juga sangat rileks….”
[kita tambahkan imajinasi seakan akan seluruh tulang kita lepas,
sehingga tubuh kita benar benar lemas tanpa daya]
Catatan : kedua latihan di atas harus benarbenar dilatih sampai anda dapat
dengan mudah melakukannya.
b. Latihan Relaksasi
Silakan duduk bersandar atau berbaring di tempat yang nyaman,
misalkan di sofa atau di atas tempat tidur anda. Lakukan hal ini secara
pribadi dengan kondisi lingkungan yang tenang dan hening.
Matikan handpone anda dan hindari segala hal yang menimbulkan
kebisingan! Niatkan untuk menghentikan seluruh aktivitas dalam beberapa
menit. Letakkan tangan secara bebas di atas paha (jika dalam kondisi
duduk) atau julurkan searah kaki (jika dalam kondisi berbaring), dan
biarkan kaki anda lepas bebas pula (dalam kondisi duduk) atau luruskan dan
jangan disilangkan/ditumpuk (jika dalam kondisi berbaring). Sekali lagi
posisikan seluruh anggota tubuh anda senyaman mungkin hingga seluruh
urat-urat syaraf Anda terasa begitu bebas mengalirkan darah dan otot-otot
Anda dapat melemas dengan sangat mudahnya.
Pejamkan mata, perhatikan nafas Anda, berikan perhatian saat
menarik dan menghembuskan nafas. Ucapkan dalam hati :
c. Relaksasi Mata
“Mata ….. aku perintahkan kamu menjadi sangat santai …. sangat
rileks ….. dan sangat malas …… ! Sedemikian malasnya …. sehingga kamu
tidak mau membuka walaupun kamu berkeinginan untuk membuka …..
Bahkan untuk bergerakpun kamu sedemikian malasnya ……”
[Baca Script ini berulang-ulang, sampai anda merasakan bahwa mata anda
sudah sangat sangat santai] ……. [Lalu coba buka mata anda, bilamana
sudah terasa berat atau tidak mau terbuka, maka lanjutkan dengan Script
berikut ini]
d. Relaksasi Leher
“Leher kamu aku perintahkan menjadi sangat santai, malas, dan
lemas …. Sehingga aku sama sekali tidak dapat mengerakkanmu ……..
Leher kamu sangat malas dan lemas, bahkan kau sama sekali tidak
berkeinginan untuk bergerak sedikitpun juga walaupun aku berusaha
menggerakkanmu”
[Baca Script ini berulang-ulang, sampai anda merasakan bahwa leher anda
sudah sangat sangat santai] ……. [Lalu coba anda gerakkan leher anda,
bilamana sudah terasa malas dan tidak mau bergerak sama sekali, maka
lanjutkan dengan Script berikut ini]
e. Relaksasi Tangan
“Wahai kedua belah tangan dan jari-jemari ….. Kamu saya
perintahkan untuk memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga kau
menjadi sangat malas, lemas, dan tidak berkeinginan sama sekali untuk
bergerak, walaupun aku mencoba untuk menggerakkanmu …….”
[Baca Script ini berulang-ulang, sampai anda merasakan bahwa jari-jari
tangan anda sudah sangat sangat santai dan malas untuk bergerak] …….
[Lalu coba anda gerakkan tangan dan jari-jari anda, bilamana sudah terasa
malas dan tidak mau bergerak sama sekali, maka lanjutkan dengan Script
Relaksasi berikutnya]
f. Relaksasi Kaki
“Wahai kedua belah kaki dan telapak kaki ….. kamu saya
perintahkan untuk memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga kau
menjadi sangat malas, lemas, dan tidak berkeinginan sama sekali untuk
bergerak, walaupun aku mencoba untuk menggerakkanmu …….”
[Baca Script ini berulang-ulang, sampai anda merasakan bahwa kaki anda
sudah sangat sangat santai dan malas untuk bergerak] ……. [Lalu coba
anda gerakkan kaki anda, bilamana sudah terasa malas dan tidak mau
bergerak sama sekali, maka lanjutkan dengan Script Relaksasi berikutnya]
h. Relaksasi Pikiran
Langkah selanjutnya, anda bisa melakukan relaksasi pikiran dengan
berkata ”wahai pikiran aku perintahkan saat ini juga engkau untuk rileks
dan memasuki relaksasi yang sempurna sehingga saat ini juga engkau
menjadi sangat malas, sangat lemas, dan benar-benar engkau beristirahat
secara sempurna, benar-benar malas dan sangat lemas” [Baca Script ini
berulang-ulang, sampai anda merasakan pikiran relaks, maka lanjutkan
dengan Script Relaksasi berikutnya]
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan dan respon klien
2. Menjelaskan bahwa tindakan sudah selesai dilakukan pada klien/
keluarga dan pamit
3. Pendokumentasian tindakan dan hasil
E. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi perasaan klien (merasa aman dan nyaman)
2. Kontak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
Daftar Pustaka :
Brugnoli, Maria Paola. 2016. Clinical hypnosis for palliative care in severe chronic diseases:
a review and the procedures for relieving physical, psychological and spiritual symtoms.
Ann Palliat Med. 5(4): 280-297