Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER KLIEN DENGAN PERAWATAN PALIATIF


CARE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Ajal dan Paliatif
Care Relaksasi Distraksi
Dosen Pembimbing : Rully Andika, MAN

DISUSUN OLEH :

1. Dias Sulistiono 108 118 054


2. Neng Fatimah 108 118 059
3. Feliyah 108 118 062
4. Esa Amalia Sasih 108 118 066

ROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL – IRSYAD AL- ISLAMIYYAH CILACAP

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
selesainya makalah. Makalah yang berjudul “Terapi Komplementer Klien Dengan
Perawatan Paliatif Care Relaksasi Distraksi”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Ajal dan
Paliatif Care. Makalah ini berisi tentang Relaksasi Distraksi. Penulis
mengucapkan terima kasih atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, kepada :

1. Dosen Bapak Rully Andika, selaku Dosen Pembimbing kami, yang


memberikan masukan kepada penulis
2. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu
Penulis menyadari makalah ini belum sempurna. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah di waktu yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Cilacap, 24 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Makalah...................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Teknik Relaksasi..................................................................................................2
1. Definisi...............................................................................................................2
2. Efek Relaksasi....................................................................................................2
3. Macam – Macam Teknik Relaksasi....................................................................2
B. Teknik Distraksi...................................................................................................3
1. Definisi...............................................................................................................3
BAB III.............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................................6
B. Penutup.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang terkait dengan
penyakit yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan penderitaan
melalui identifikasi awal, pengkajian secara menyeluruh, dan pengobatan
nyeri serta masalah fisik, psikososial dan spritual. Perawatan paliatif
dilakukan oleh tim multidisiplin yang melibatkan banyak tenaga kesehatan
untuk tujuan yang sama. Yang merupakan penyakit terminal adalah
penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis,
cystic fibrosis, stroke, prakinson, gagal jantung, penyakit genetika,
penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu pengobatan yang dapat
dilakukan adalah non formakalogis yaitu terapi distraksi relaksasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Terapi Relaksasi?
2. Apa yang dimaksud dengan terapi Distraksi?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Terapi Relaksasi
2. Mengetahui yang dimaksud dengan terapi Distraksi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Relaksasi
1. Definisi
Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan
tubuh menjadi rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan
melepaskan ketegangan otot di setiap tubuh (Potter & Perry, 2010).
Teknik relaksasi berguna dalam berbagai situasi, misalnya nyeri,
cemas, kurangnya kebutuhan tidur, stres, serta emosi yang
ditunjukkan. Relaksasi memelihara reaksi tubuh terhadap respon fight
or flight, penurunan respirasi, nadi, dan jumlah metabolik, tekanan
darah dan energi yang digunakan (Potter & Perry, 2010).
2. Efek Relaksasi
Adapun efek relaksasi menurut Potter & Perry (2010), relaksasi
memiliki beberapa manfaat, yaitu: menurunkan nadi, tekanan darah,
dan pernapasan; penurunan konsumsi oksigen; penurunan ketegangan
otot; penurunan kecepatan metabolisme, peningkatan kesadaran;
kurang perhatian terhadap stimulus lingkungan; tidak ada perubahan
posisi yang volunteer; perasaan damai dan sejahtera; periode
kewaspadaan yang santai, terjaga, dan dalam.
3. Macam – Macam Teknik Relaksasi
a. Napas Dalam

2
Latihan pernapasan terdiri atas latihan dan praktik pernapasan yang
dirancang dan dijalankan untuk mencapai ventilasi yang lebih
terkontrol (Smeltzer & Bare, 2009).
Prosedur teknik Relaksasi Napas Dalam :
1. Usahakan tetap rileks dan tenang
2. Menarik nafas dalam dari hidung dengan hitungan 1,2,3
3. Perlahan-lahan hembuskan melalui mulut sambil merasakan
esktermitas atas dan bawah rileks
4. Anjurkan bernafas selama 3x
5. Ulangi prosedur hingga nyeri berkurang

b. Relaksasi Otot Progresif

Relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang terdiri


atas penegangan dan pelepasan otot tubuh secara berurutan dan
individu yang melakukan teknik ini dapat merasakan perbedaanya.
Relaksasi progresif sangat baik dilakukan bila pasien dalam posisi
berbaring pada bantalan yang lunak atau lantai dan di ruang yang
tenang (Smeltzer & Bare, 2009).
Langkah- langkah :
1. Duduk atau berbaring di ruangan yang nyaman serta jauh dari
kebisingan
2. Kencangkan otot-otot kaki selama lima detik
3. Lalu lemaskan otot-otot tersebut

3
4. Rentangkan jari-jari kaki anda agar tidak kram.
5. Kembali kencangkan dan lemaskan otot-otot betis dengan durasi
waktu yang sama.
6. Selanjutnya, kencangkan dan lemaskan otot-otot pinggul dan
bokong.
7. Lalu, lakukan juga metode yang sama pada otot-otot perut dan
dada.
8. Setelah itu, kencangkan otot-otot bahu lalu lemaskan.
9. Anda lalu bisa mengencangkan otot-otot wajah dengan cara
mengerutkan wajah sambil memejamkan mata selama 5 detik
10.Lalu lemaskan otot-otot wajah selama 5 detik
11.Terakhir, lemaskan otot-otot tangan Anda dengan mengepal tangan
selama 5 detik dan melepaskan kepalan perlahan-lahan selama 5
detik

c. Biofeedback

Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan


memberikan individu informasi tentang respon fisiologis. Terapi ini
untuk menghasilkan relaksasi dalam dan sangat efektif untuk
mengatasi ketegangan otot dan nyeri kepala. Teknik ini merupakan
teknik yang digunakan untuk membiasakan perilaku otomatis
manusia (Smeltzer & Bare, 2009).

4
Langkah langkah :
Pada sesi terapi biofeedback, elektroda atau sensor listrik akan
dipasang pada kulit pasien. Elektroda ini akan mengirim sinyal ke
monitor dan menampilkan suara, gambar, atau cahaya yang
menandakan denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, suhu
tubuh, keringat, atau aktivitas otot pasien.

d. Relaksasi Benson

Relaksasi Benson dikembangkan oleh Benson di Harvard’s


Thorndike Memorial Laboratory dan Benson’s Hospital. Relaksasi
Benson dapat dilakukan sendiri, bersama-sama, atau bimbingan
mentor. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi yang
digabungkan dengan keyakinan yang dianut oleh pasien. Formula
kata-kata atau kalimat tertentu yang dibaca berulangulang dengan
melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan menimbulkan
respon relaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan hanya
relaksasi tanpa melibatkan unsur keyakinan. Keyakinan pasien
tersebut memiliki makna menenangkan (Benson & Proctor, 2000).

5
B. Teknik Distraksi
1. Definisi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain
sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Tujuan penggunaan teknik
distraksi dalam intervensi keperawatan adalah untuk pengalihan atau
menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu yang sedang dihadapi,
misalnya rasa nyeri. Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini,
yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman,
santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan.
Prosedur teknik distraksi berdasarkan jenisnya, antara lain :
a. Distraksi visual

Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat


pemandangan, dan gambar.
Langkah-langkahnya :
1) Atur posisi senyaman mungkin
2) Siapkan media yang akan digunakan untuk melakukan distraksi
3) Mulai untuk melakukan distraksi dengan melihat sesuatu yang
dapat mengalihkan rasa sakit seperti video lucu kartun, komedi dll
4) Lakukan selama berulang-ulang sampai rasa sakit tersebut
berkurang

6
b. Distraksi pendengaran

Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik


air. Klien dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik
yang tenang, seperti musik klasik. Klien diminta untuk
berkonsentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu, seperti
bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
Langkah –langkahnya sebagai berikut :
1) Klien dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik
yang tenang, seperti musik klasik.
2) Klien diminta untuk berkonsentrasi pada lirik dan irama lagu.
3) Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti
irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
4) Jika sakit yang dirasakan muncul bisa dilakukan sampai rasa sakit
tersebut berkurang

c. Distraksi pernafasan

7
Cara pertama, yaitu bernafas ritmik. Anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata, lalu
lakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan satu
sampai empat (dalam hati), kemudian menghembuskan nafas
melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu sampai
empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada
sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,
lanjutkan teknik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Cara
kedua, yaitu bernafas ritmik dan massase. Instruksikan klien untuk
melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan
lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan
melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.

d. Distraksi intelektual

Dapat dilakukan dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,


melakukan kegemaran (ditempat tidur), seperti mengumpulkan
perangko atau menulis cerita. Pada anak-anak dapat pula digunakan
teknik menghitung benda atau barang yang ada di sekeliling.
Cara melakukan terapi ini adalah sebagai berikut:
1) Siapkan benda yang akan dipakai seperti teka teki silang
2) Atur posisi klien senyaman mungkin
3) Mulai untuk melakukan kegiatan yang akan dilakukan seperti
mengisi teka teki silang untuk mengalihkan rasa sakit yang
dirasakan

8
4) Lakukan kegiatan tersebut sampai rasa sakit klien berkurang
Jika merasa bosan dengan hal yang dilakukan sebelumnya bisa
diganti dengan kegiatan lain seperti menghitung dan menulis cerita.
Lakukan selama 3x

e. Teknik sentuhan

Distraksi dengan memberikan sentuhan pada lengan, mengusap,


atau menepuk-nepuk tubuh klien. Teknik sentuhan dapat dilakukan
sebagai tindakan pengalihan atau distraksi. Tindakan ini dapat
mengaktifkan saraf lainnya untuk menerima respons atau teknik
gateway control. Teknik ini memungkinkan impuls yang berasal
dari saraf yang menerima input sakit atau nyeri tidak sampai ke
medula spinalis sehingga otak tidak menangkap respons sakit atau
nyeri tersebut. Impuls yang berasal dari input saraf nyeri tersebut
diblok oleh input dari saraf yang menerima rangsang sentuhan
karena saraf yang menerima sentuhan lebih besar dari saraf nyeri.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan :
1) Meminta persetujuan klien
2) Mencuci tangan terlebih dahulu
3) Menanyakan kesiapan klien
4) Lakukan sentuhan pada lengan, mengusap, atau menepuk-nepuk
tubuh klien.
5) Lakukan selama 3-5x sampai rasa sakit berkurang
Ulangi teknik tersebut jika rasa sakit muncul

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman ini
dipersepsikan berbeda pada tiap orang. Dalam konteks asuhan
keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memeruhi rasa nyaman.
Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien diatasi oleh perawat
melalui intervensi keperawatan. Dalam keperawatan paliatif ada beberapa
intervensi diantaranya terapi relaksasi distraksi.
B. Penutup
Tentunya kami sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya kami siap melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangundari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Herniyatun dan Safrudin (2011), dengan judul Pengaruh teknik


distraksi relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post
laparatomi di PKU Muhammadiyah Gombong.

WHO. Integrated Management of Aldoscent and Adult Illness. Palliative


Care: Symtomp Management End Of Life Care. Geneva 2007.

11

Anda mungkin juga menyukai