Nama Kelompok :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Psikoterapi Islam yang diampu oleh Bu Siti Thohurotul Ula, M.Pd.I
dengan judul “Memahami Prosedur Relaksasi Untuk Terapi Islam”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis ,
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................I
BAB II Pembahasan............................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh
menjadi rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan melepaskan
ketegangan otot di setiap tubuh (Potter & Perry, 2010). Teknik relaksasi
berguna dalam berbagai situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya
kebutuhan tidur, stres, serta emosi yang ditunjukkan. Relaksasi memelihara
reaksi tubuh terhadap respon fight or flight, penurunan respirasi, nadi, dan
jumlah metabolik, tekanan darah dan energi yang digunakan (Potter & Perry,
2010).
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh
menjadi rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan melepaskan
ketegangan otot di setiap tubuh (Potter & Perry, 2010). Teknik relaksasi
berguna dalam berbagai situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya
kebutuhan tidur, stres, serta emosi yang ditunjukkan. Relaksasi memelihara
reaksi tubuh terhadap respon fight or flight, penurunan respirasi, nadi, dan
jumlah metabolik, tekanan darah dan energi yang digunakan (Potter & Perry,
2010).
2. Karakteristik
1. Autogenic Training
2. Progressive Training
Adalah prosedur teknik relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar
lebih rileks, terasa lebih lemas dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah
proses neurologis akan berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa
pendapat yang melihat hubungan tegangan otot dengan kecemasan, maka
dengan mengendurkan otot-otot yang tegang serta mengucapkan istigfar
diharapkan tegangan emosi menurun dan demikian sebaliknya.
3. Meditation
Selain ketiga jenis di atas relaksasi juga dapat menggunakan media aroma,
suara, cita rasa makanan, minuman, keindahan panorama alam dan air.
Semua itu merupakan teknik relaksasi fisik/tubuh.
3. Differential Relaxation
Selain itu juga ada macam relaksasi kesadaran indra yang dikembangkan
oleh Goldfried yang dipelajari dari Weitzman. Dalam teknik ini konseli
diberi sutu seri pertanyaan yang tidak dapat dijawab secara lisan, tetapi
dirasakan sesuai dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami oleh konseli
pada waktu instruksi dilakukan. Seperti pada relaksasi otot, instruksi
relaksasi kesadaran indra juga dapat diberikan melalui tape recorder
sehingga dapat digunakan untuk latihan di rumah.
3. Kendorkan otot-otot serileks mungkin, mulai dari kaki,betis, paha, perut dan
lanjutkan ke semua otot tubuh.
4. Mulai dengan bernapas yang lambat dan wajar, serta mengucapkan dzikir
pada saat menarik nafas dan dulang saat mengeluarkan nafas.
Dengarkan baik-baik apa yang saya katakan pada Anda. Saya akan mencoba
suatu eksperimen dengan Anda. Saya terangkan lebih dulu rangkaian
eksperimen ini.
Tidak ada yang dinilai betul atau salah bagi siapapun. Jadi reaksi Anda atas
pertanyaan itu adalah jawaban yang benar-benar untuk diri Anda sendiri. Nah,
mari kita mulai.
Mungkin Anda membiarkan mata Anda menutup. Bila mata Anda sekarang
belum menutup silakan menutupnya sekarang secara perlahan.
Dapatkah Anda merasakan bagian belakang kepala Anda yang menempel
dikursi?
Mungkinkah Anda membayangkan jarak antara kedua mata Anda?
Dapatkah Anda membayangkan jarak antara kedua telinga Anda?
Mungkinkah Anda sadar betapa dekat napas Anda sampai ke bagian
belakang telinga setiap kali Anda bernapas?
Dapatkah Anda membayangkan Anda memandang ke suatu tempat yang
jauh, jauh sekali?
Dapatkah Anda membayangkan sepotong kain beludru yang tersentuh jari
tangan Anda?
Dapatkah Anda merasakan angin yang meskipun lembut sekali meniup pipi
Anda?
Sekarang saya akan menghitung mundur dengan lambat sekali dari sepuluh
sampai dengan satu. Saat saya mengucapkan masing-masing bilangan cobalah
untuk membayangkan dalam mata batin Anda. Dan biarkanlah diri Anda turut
terbawa lebih mendalam ke dalam keadaan tenang, bersamaan dengan langkah
kita menuruni tangga bilangan itu. Janganlah Anda terlalu menyadari perasaan
Anda dan apa yang sedang terjadi pada Anda. Biarkanlah semuanya berjalan apa
adanya pada diri Anda. Biarkanlah semuanya berjalan apa adanya. Biarkanlah
ketenanganyang meliputi diri Anda berkembang dengan sendirinya sewaktu kita
bergerak menuruti tangga.
Sekarang menit berikut ini tanpa harus mengingat dan menghitung waktu karena
hal itu saya yang akan mengaturnya. Saya hendak mengatur pernapasan Anda
secara halus. Tariklah napas sedikit lebih mendalam dari biasanya dan waktu
mengeluarkan napas ucapkan dalam hati kalimat laa ilaaha illallah ... kendalikan
ucapkan 3x. Jadi bersamaan dengan mengeluarkan napas ucapkan dalam hati
kalimat laa ilaaha illallah... kendalikan ucapkan 3x. Teruskan bernapas demikian
sampai saya mengatakan boleh berhenti. Siap ? ..... Mulai.. Tariklah napas agak
lebih mendalam ...... dan sekarang keluarkan napas sambil mengucapkan kalimat
laa ilaaha illallah..... kendalikan .. ucapkan 3x.
SubhanaAllah....... 3x
Arti: “Tidak ada Tuhan selain Allah yang Esa , tiada sekutu bagiNya, bagiNya
kerajaan dan bagiNya pujian, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia
maha kuasa atas segala sesuatu”
Kalimat motivasi
Kalimat motivasi
Arti: “Perkenankan do’a kami wahai yang maha pengasih dan penyayang, agar
kami tasbih dengan sebanyak banyaknya padaMu, dan agar kami ingat padaMu
dengan sebanyak banyaknya, sesungguhnya Engkau maha melihat keadaan
kami.”
4. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur
menjadi nyenyak
7. Kelelahan, aktivitas mental dan atau latihan fisik yang tertunda dapat
diatasi dengan menggunakan ketrampilan relaksasi
Pada dasarnya rasa cemas yang dialami konseli dapat membuat konseli merasa
tegang dan takut. Untuk itu hal yang dapat dilakukan yaitu membuat konseli
merasa nyaman dan tenang dengan mengajak konseli untuk beristighfar :
Artinya : “Aku mohon ampun pada Allah Tuhan sekalian makhluk, Aku mohon
ampun pada Allah dari pada segala dosa”. Kalimat istighfar di atas sangat
bermanfaat untuk menurunkan kecemasan yang dialami konseli sesuai dengan
QS. Ar-Rad: 28 yang berbunyi :
ْ َالقلُوبُ ت
طمئن هللا بذكر اال هللا بذكر قلوبهم وتطمئن امنوا الذين
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tentram”.
Ayat di atas juga diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
Ibnu Majah, al-Baihaqi dan ath-Thabarani yang artinya: Rasullullah
Shallaullahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang senantiasa
beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala
kesedihan yang mendengarnya, jalan keluar dari segala kesempitan yang
dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-
sangka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan ath-Thabarani)
Teknik pemusatan pikiran dapat dilakukan melalui teknik relaksasi dzikir.
penggabungan teknik relaksasi dengan bacaan dzikir yang diulang-ulang.
Bacaan dzikir yang diulang-ulang merupakan salah satu cara untuk memusatkan
pikiran seseorang terhadap makna dari kalimat dzikir. Kalimat dzikir sendiri
mengandung makna positif, sehingga pikiran negatif yang dialami seseorang
yang cemas akan digantikan dengan pikiran positif ketika orang tersebut
berfokus pada kalimat dzikir.
الخير مسه وإذا جزوعا اشر مسه اذا هلوعا خلق اإلنسان المصلين األ منوعا
Artinya : “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia
ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia
jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat”.
Ketika seseorang merasa cemas maka sistem tubuh akan bekerja dengan
meningkatkan kerja saraf simpatis sebagai respon terhadap stres. Sistem saraf
simpatis bekerja melalui aktivasi medula adrenal untuk meningkatkan
pengeluaran epinephrine, norepinephrine, cortisol serta menurunkan nitric oxide.
Keadaan tersebut akan menyebabkan perubahan respon tubuh seperti
peningkatan denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, aliran darah ke berbagai
organ meningkat serta peningkatan metabolisme tubuh. Untuk menghambat
kerja saraf simpatis dapat dilakukan dengan meningkatkan aktivasi kerja saraf
parasimpatis untuk menimbulkan respon relaksasi. Respon relaksasi yang
ditimbulkan oleh saraf parasimpatis bekerja dengan cara menstimulasi medula
adrenal untuk menurunkan pengeluaran epinephrine, norepinephrine, cortisol
serta meningkatkan nitric oxide. Keadaan tersebut akan menyebabkan perubahan
respon tubuh seperti penurunan denyut nadi, tekanan darah, konsumsi oksigen,
metabolisme tubuh, produksi laktat dan seseorang merasakan perasaan nyaman
(Benson, 2000; Park, dkk,2013).
Apabila secara fisik kondisi tubuh sudah rileks, maka kondisi psikisnya juga
merasakan perasaan tenang (Yamamoto & Nagata, 2011). Salah satu teknik
untuk meningkatkan kerja parasimpatis yaitu dengan teknik relaksasi (Benson,
2000). Teknik relaksasi nafas dalam dan otot merupakan jenis relaksasi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kerja parasimpatis (Catherine & King,
2013) Teknik relaksasi yang digabungkan dengan bacaan dzikir mampu
menimbulkan respon relaksasi sehingga dapat menurunkan kecemasan. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa dengan intervensi relaksasi dzikir
dapat menurunkan kecemasan pasien GGK yang menjalani hemodialisis.
Intervensi relaksasi dzikir untuk menurunkan kecemasan klien sangat relevan
dengan peran perawat. dalam melaksanakan peran dalam memberikan asuhan
keperawatan, perawat seharusnya melihat dari semua aspek yang dimiliki pasien
meliputi: aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual (Perry & Potter, 2005).
Pendekatan relaksasi dzikir terhadap pasien GGK memandang unsur spiritual
pasien, dimana seseorang dengan penyakit kronis cenderung berupaya
memperkuat aspek spiritualnya. Hal ini akan mendukung keberhasilan teknik
relaksasi dzikir untuk pasien penyakit kronis salah satunya penyakit gagal ginjal,
dalam hal ini perawat sangat berperan penting dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan pendekatan spiritual melalui proses keperawatan (Mauk &
Schmidt, 2004).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh menjadi
rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan melepaskan ketegangan
otot di setiap tubuh, Seseorang yang sedang mengalami cemas, cenderung
mengalami perubahan persepsi dan memiliki pikiran negatif terkait permasalah
yang dihadapinya Teknik pemusatan pikiran dapat dilakukan melalui teknik
relaksasi dzikir. Teknik relaksasi yang digabungkan dengan bacaan dzikir
mampu menimbulkan respon relaksasi sehingga dapat menurunkan kecemasan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah penulis tentunya mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca agar dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya , kami berharap
bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya .
DAFTAR PUSTAKA
Fatahilah, A., & Adika Fatahilah, S. S. (2017). Model Latihan dengan Teknik
Relaksasi Berbantuan Aromaterapi dan Musik . Journal of Physical
Education and Sports, 7.