Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

In general, the purpose of guidance and counseling is to help individuals develop themselves optimally
according to the stage of development and predisposition they have (such as basic abilities and talents),
various existing backgrounds (such as family background, education, social status and various other
matters. The implementation of counseling has a variety of techniques and strategies, one of the
counseling strategies to reduce, reduce and overcome emotional stress and tension is in the form of
relaxation techniques. Relaxation is one of the techniques in behavior therapy. This technique was
pioneered by the physiologist and psychologist Edmund Jacobson around 1930. Jacobson believed that
when we can rest or stretch tension in muscles or physically in an appropriate way then this will be
followed by mental/mind relaxation. Relaxation can be used to reduce stress because relaxation is an
active coping skill when used to teaches individuals about when and how to apply relaxation techniques
in conditions where the individual is experiencing anxiety. Relaxation techniques are based on the belief
that the body responds to anxiety which stimulates the mind. This technique is done by lying down or
sitting in a chair. The main thing that must be considered in this technique is the client in a comfortable
position, a calm environment, and a relaxed mind. Relaxation is easy to do and not risky.

Secara Umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah Untuk membantu individu memperkembangkan
diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti
kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status sosial dan berbagai hal lainnya. Pelaksanaan dalam pemberian konseling
memiliki beragam teknik dan strategi, salah satu strategi konseling untuk mengurangi, menurunkan dan
mengatasi stress dan ketegangan emosi adalah berupa teknik relaksasi. Relaksasi merupakan salah satu
teknik dalam terapi perilaku. Teknik ini dipelopori oleh ahli fisiologis dan psikologi Edmund Jacobson
pada sekitar tahun 1930. Jacobson yakin bahwa ketika kita dapat megistirahatkan atau meregangkan
ketegangan pada otot atau fisik dengan cara yang tepat maka ini akan diikuti dengan relaksasi
mental/pikiran. Relaksasi dapat digunakan untuk menurunkan stress karena relaksasi merupakan
keterampilan coping yang aktif bila digunakan untuk mengajarkan kepada individu tentang kapan dan
bagaimana menerapkan teknik relaksasi di dalam kondisi dimana individu yang bersangkutan mengalami
kecemasan.Teknik relaksasi didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh memberikan respon pada
kecemasan yang merangsang pikiran. Teknik ini dilakukan dengan cara berbaring ataupun duduk di
kursi. Hal utama yang harus diperhatikan dalam teknik ini klien dalam posisi yang nyaman, lingkungan
yang tenang, dan pikiran yang relaks. Relaksasi mudah dilakukan dan tidak beresiko.

PENDAHULUAN

Bimbingan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik baik individu/ kelompok
agar peserta didik dapat mandiri, berkembang secara optimal memberikanbantuan kepada siswa dalam
mengembangkan potensinya secara optimal. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat
diperlukan karena setiap siswa di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik masalah pribadi
maupun masalah dalam belajarnya, dan setiap masalah yang dihadapi masing-masing siswa sudah
pastilah berbeda. Seiring dengan ragam problematika yang dihadapi siswa sekolah di era global dewasa
ini, menutut para pendidik, khususnnya para guru Bimbingan Konseling untuk memiliki pengetahuan
dan wawasan yang luas untuk membantu para siswa dalam menyelesaikan masalah. Salah satu teknik
untuk membantu dalam menyelesaikan masalah siswa adalah dengan teknik Rileksasi.

Teknik relaksasi dalam konseling adalah suatu proses konseling yang membebaskan mental dan fisik dari
segala bentuk faktor yang menyebabkan adanya ketegangan, serta mengatasi kekhawatiran, kecemasan,
atau kondisi stres yang terjadi atau bersumber pada objek-objek tertentu melalui pengendoran otot-
otot dan syaraf.

Noah Gordon (dalam Benson, 2000:27) mengartikan "teknik relaksasi sebagai teknik yang dapat
menunjukkan kepada seseorang cara menurunkan tekanan darah, memperbaiki kepribadian buruk
seseorang dan mungkin, bahkan menyelamatkan jiwa seseorang. Selain itu Chaplin (dalam Abimanyu,
1996:320) menjelaskan relaksasi sebagai kembalinya otot kedalam keadaan istirahat setelah kontradiksi.
Atau relaksasi adalah suatu keadaan tegang yang rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.

Teknik relaksasi dalam konseling merupakan salah satu strategi untuk mengurangi atau menurunkan
dan mengatasi stres dan ketegangan emosi. teknik relaksasi dalam konseling merupakan salah satu
teknik dalam pendekatan konseling perilaku (behavioral). Teknik relaksasi dalam konseling dipelopori
oleh seorang ahli fisiologis dan psikologis Edmund Jacobson pada tahun 1930-an. Jacobson yakin bahwa
ketika kita dapat mengistirahatkan atau meregangkan ketegangan pada otot atau fisik dengan cara yang
tepat, maka hal ini akan diikuti dengan relaksasi pada mental (pikiran).

Dalam kondisi rileks total, tidak mungkin manusia akan merasa takut ataupun cemas. Manusia selalu
menyerap pesan melalui pancaindra-nya, informasi tersebut kemudian akan dikirimkan ke dalam otak.
Apabila pesan yang dikirimkan merupakan pertanda akan adanya bahaya, maka tubuh secara otomatis
akan bertindak sebagai alat pertahanan diri dan akan timbul "respon panik". Dengan demikian
pancaindra harus diprogram ulang agar dapat kembali dalam kondisi rileks (National Safety Council,
2004:68). Dengan demikian, kemampuan seseorang untuk dapat menjadi rileks berbeda-beda. Karena
hubungan pikiran dengan fisik (tubuh) sangat kuat, relaksasi tidak hanya dapat menenangkan fisik tetapi
juga dapat menenangkan pikiran.

PENGERTIAN TEKNIK RILEKSASI

Pengertian General Relaksasi

Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks melalui sebuah
proses yang secara progresif akan melepaskan ketegangan otot di setiap tubuh (Potter & Perry, 2010).
Teknik relaksasi berguna dalam berbagai situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya kebutuhan tidur,
stres, serta emosi yang ditunjukkan. Relaksasi memelihara reaksi tubuh terhadap respon fight or flight,
penurunan respirasi, nadi, dan jumlah metabolik, tekanan darah dan energi yang digunakan (Potter &
Perry, 2010).

Teknik relaksasi didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh memberikan respon pada kecemasan yang
merangsang pikiran. Teknik ini dilakukan dengan cara berbaring ataupun duduk di kursi. Hal utama yang
harus diperhatikan dalam teknik ini klien dalam posisi yang nyaman, lingkungan yang tenang, dan pikiran
yang relaks. Relaksasi mudah dilakukan dan tidak beresiko.

Teknik relaksasi adalah suatu proses yang membebaskan mental dan fisik dari segala macam faktor yang
menyebabkan adanya ketegangan serta mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress yang terjadi
atau bersumber pada obyek-obyek tertentu melalui pengendoran otot-otot dan syaraf.

Pengertian Relaksasi dalam Konseling

Relaksasi merujuk pada berbagai prosedur dan teknik yang digunakan untuk mengurangi tekanan dan
kecemasan dengan melatih siswa agar mampu secara sukarela merilekskan otot-otot tubuh dalam
beberapa saat yang Ia inginkan.Teknik relaksasi merupakan suatu teknik yang dapat digunakan semua
orang untuk menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang baik,
menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidakberdayaan seseorang dalam
mengendalikan stress dan emosi yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri,
menyelamatkan jiwa dan membersihkan kesehatan dan kecantikan tubuh.

Teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi berupa pemberian instruksi kepada seseorang untuk
menutup mata dan berkonsentrasi pada pernafasan sehingga akan tercipta keadaan yang nyaman dan
tenang, serta memberikan instruksi berupa gerakan- gerakan mulai dari kepala sampai kaki yang
tersusun secara sistematis untuk melatih otot menjadi rileks. Otot yang dilatih antara lain otot lengan,
tangan, bahu leher, wajah, perut, dan kaki. Mengendurnya otot-otot tubuh yang tegang menjadi rileks
(santai) akan tercipta suasana perasaan yang tenang dan nyaman. Relaksasi atau penenangan sederhana
bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami ketegangan psikis sehingga ketegangan fisik menjadi
lebih tenang dan lebih segar. Munro dkk dalam Yeni Karneli mengemukakan bahwa cara ini juga dapat
dilakukan terhadap seseorang yang mengalami sesuatu keadaan yang mengecewakan atau keletihan
jasmani.

PERMASALAHAN YANG COCOK

Relevansi teknik relaksasi dalam konseling berguna untuk mencegah dan menyembuhkan gejala-gejala
yang berkembang dengan kondisi stres seperti klien atau konseli yang mengalami:

 Gangguan tidur
 Sakit kepala
 Tekanan darah tinggi
 Kecemasan
 Asma
 Hiperaktif
 Hilang selera makan atau makan berlebihan
 Kesulitan mengontrol emosi, dll

TEKNIK DAN TAHAP RELAKSASI

Prosedur teknik relaksasi dalam konseling di pembahasan ini lebih menekankan pada relaksasi otot.
Bernstein dan Borkevoc (dalam Jones, 2011: 461) melihat bahwa dalam mengajarkan relaksasi otot,
terdapat suksesi kejadian-kejadian yang perlu untuk diamati dengan kelompok otot. Siklus peregangan
relaksasi ini memiliki lima elemen sebagai berikut:

 Fokus, memfokuskan pada kelompok otot tertentu. Menentukan apakah yang perlu untuk
direlaksasi adalah semua bagian otot.
 Tense, meregangkan kelompok otot tersebut
 Hold, mempertahankan ketegangan tersebut selama 5 sampai 7 detik
 Release, melepaskan ketegangan pada otot tersebut (paling lama)
 Relax, memfokuskan perhatian pada saat melepaskan ketegangan dan relaksasi lebih jauh pada
setiap kelompok otot.

Prosedur Relaksasi menurut Gunarsa (2007: 210)

 Konselor memberikan contoh relaksasi pada klien atau konseli


 Instruksi-instruksi untuk relaksasi otot
 Memulai relaksasi otot
 Ulangi siklus peregangan-peregangan pada kelompok otot yang sama
 Meminta klien atau konseli untuk memberikan tanda jika ototnya tidak sepenuhnya rileks,
dengan demikian klien atau konseli dapat mengulangi sesi relaksasi
 Klien atau konseli hanya diminta untuk meregangkan kelompok otot yang diminta agar tidak
mempengaruhi kelompok otot yang lain
 Pengulangan langkah-langkah diatas sampai kelompok otot yang lain
 Setelah semua kelompok otot terjadi pelemasan, konselor mengarahkan perhatian klien atau
konseli agar merasakan relakspada seluruh tubuh melalui ucapan-ucapan sugestif.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan tahapan relaksasi sebagai berikut ini:

 Rasional
 Konselor menjelaskan tahap/ siklus peregangan otot: focus, tense, hold, release, dan relax
 Intruksi tentang hal-hal yang menunjang proses relaksasi misalnya seperti pakaian, posisi yang
nyaman, dll.
 Menciptakan kondisi yang nyaman
 Klien atau konseli memdemonstrasikan dengan mempraktikkan siklus tersebut dan meminta
klien atau konseli untuk melakukan hal yang sama (pernafasan dan lengan cenderung dilakukan
diawal). Pada kelompok otot yang lain boleh hanya dengan penjelasan saja.
 Setelah klien atau konseli mempelajari cara meregangkan berbagai kelompok otot, klien atau
konseli diminta untuk tetap memejamkan mata selama praktik.
 Masuk dalam tahap relaksasi
 Penilaian setelah pelatihan
 Pekerjaan rumah (PR) dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai