KURANG ISTIRAHAT
Disusun oleh :
ADE RINI ADIATI
YANTI SUMIATI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu
Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari
dosen mata kuliah Kesehatan Masyarakat dengan judul “Kurang Istirahat”.
Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang
positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Istirahat dan tidur merupakan dasar yang dibutuhkan oleh semua
orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan
istirahat dan tidur yang cukup. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh
melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga
berada dalam kondisi yang optimal.
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang
berbeda. Pola istirahat dan tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang
bagus terhadap kesehatan. Namun dalam keadaan sakit, pola tidur seseorang
biasanya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya untuk membantu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.
Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Orang yang sakit
sering kali memerlukan istirahat dan tidur lebih banyak dibandingkan
biasanya. Sering kali, orang yang lemah karena sakit menghabiskan sejumlah
besar energi untuk kembali sehat atau melaksanakan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Akibatnya, orang tersebut mengalami keletihan yang meningkat
dan sering serta membutuhkan istirahat dan tidur tambahan. Istirahat
memulihkan energi seseorang, yang memungkinkan orang tersebut untuk
menjalankan fungsi dengan optimal. Apabila waktu istirahat seseorang
berkurang, orang tersebut sering kali mudah marah, depresi, dan lelah, serta
memiliki kontrol emosi yang buruk. Menyediakan lingkungan yang tenang
untuk klien merupakan fungsi penting perawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Istirahat dan Tidur ?
2. Apakah fungsi dari Istirahat dan Tidur ?
3. Bagaimana mekanisme Istirahat dan Tidur ?
4. Bagaimana tahap-tahap Istirahat dan Tidur?
1. Bagaimana kebutuhan Istirahat dan Tidur dalam berbagai usia ?
2. Apa sajakah masalah yang sering kali ditemukan dalam
pemenuhan kebutuhan Istirahat dan Tidur ?
3. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien gangguan pemenuhan
kebutuhan Istirahat dan Tidur ?
C. Tujuan
Untuk mempelajari serta memahami masalah-masalah yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan Istirahat dan Tidur serta aplikasi
dalam asuhan keperawatan.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang kebutuhan Istirahat dan Tidur
2. Mengetahui masalah-masalah pada pasien dengan gangguan Istirahat dan
Tidur
3. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien
4. Menumbuhkan sikap “caring” terhadap pasien
5. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan pemenuhan
kebutuhan Istirahat dan Tidur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Istirahat
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional,
bukan hanya keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang
membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk
melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan
melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan
menjengkelkan.
1. Istirahat
Periode waktu yang lama tidak tidur (secara alami terus menerus). Dalam
periode kesadaran (budi sanrosa, 2005-2006).
Istirahat tidak berarti tanpa aktivitas, meskipun setiap orang sering berfikir
tentang hal itu seperti duduk di kursi yang nyaman atau berbaring di tempat tidur.
Ketika orang sedang istirahat mereka berada pada keadaan aktivitas mental dan
fisik yang menyegarkan mereka kembali bergairah dan siap untuk menyelesaikan
aktivitas (potter & perry,2005).
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari
kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai
di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk
istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka
sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian
merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal
ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk
beristirahat bagi klien/pasien.
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat
beristirahat : Merasa segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa
diri mengerti apa yang sedang berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak
nyamanan ; Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna ;
Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
Karakteristik istirahat
Narrow (1967) yang dikutip oleh Perry dan Potter 1993 mengemukakan 6
karakteristik yang berhubungan dengan istirahat diantaranya: Merasakan bahwa
segala sesuatu dapat diatasi, merasa ditrima, mengetahui apa yang terjadi, bebas
dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap
aktivitas yang mempunyai tujuan, dan mengetahui adanya bantuan sewaktu
memelukan.
Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila semua karakteristik diatas terpenuhi.
Hal ini dapat dijumpai jika pasien merasakan segala kebutuhannya dapat diatasi
dan adanya pengawasan maupun penerimaan dari asuhan keperawatan yang
diberikan sehingga dapat memberikan kedamaian. Apabila pasien tidak merasakan
keenam kriteria diatas, maka kebutuhan istirahatnya masih belum terpenuhi
sehingga diperlukan tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan terpenuhinya
kebutuhan istirahat dan tidur, misalnya mendengarkan secara hati-hati tentang
kekhawatiran personal pasien dan mencoba meringankannya jika memungkinkan.
Kata ‘istirahat’ mempunyai arti yang sangat luas meliputi bersantai menyegarkan
diri, dalam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari
apa pun yang membosankan, menyulitkan, atau menjengkelkan. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa istirahat merupakan keadaan yang tenang,
rileks, tanpa tekanan emosional dan beban dari kecemasan (ansietas).
Makna istirahat dan kebutuhan tidur bervariasi pada setiap individu. Istirahat
bermakna ketenangan, relaksasi tanpa stres emosional, dan bebas dari ansietas.
Oleh karena itu, istirahat tidak selalu bermakna tidak beraktivitas; pada
kenyataannya, beberapa orang menemukan ketenangan dari beberapa aktivitas
tertentu seperti berjalan di udara segar. Saat istirahat diprogramkan untuk seorang
klien, perawat dan klien harus sama-sama mengetahui apakah klien tidak boleh
beraktivitas dan apakah inaktivitas tersebut melibatkan seluruh tubuh atau bagian
tubuh (misal: sebuah lengan).
Kata ‘istirahat’ mempunyai arti yang sangat luas meliputi bersantai, menyegarkan
diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari
apapun yang membosankan, menyulitkan atau menjengkelkan. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa istirahat merupakan keadaan yang tenang, rileks, tanpa
tekanan emosional dan bebas dari kecemasan (Asmadi, 2008). Istirahat adalah
suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi
lebih segar (Asmadi, 2008).
Seseorang dapat benar-benar istirahat bila:
1. Merasa segala sesuatu dapat diatasi dan di bawah kontrolnya.
2. Merasa diterima eksistensinya baik di tempat tinggal, kantor, atau di mana
pun. Juga termasuk ide-idenya diterima oleh orang lain.
3. Mengetahui apa yang terjadi.
4. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan.
5. Memiliki kepuasan terhadap aktivitas yang dilakukannya.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu-waktu bila memerlukan
2. Bayi
3. Toodler
4. Pra Sekolah
5. Usia Sekolah
6. Remaja
7. Dewasa Muda
8. Dewasa pertengahan
9. Dewasa Tua
Mengapa tubuh kita memerlukan istirahat harian? Setiap hari tubuh kita
melakukan kegiatan sebagai berikut:
jantung berdenyut sebanyak 110.000 kali,
kita berbicara beribu-ribu kata,
kita bernafas sebanyak 28.000 kali,
kita menggerakkan otot-otot utama beratus kali,
otak kita menjalankan kegiatan dari 15 – 20 billion sel otak
dan darah diedarkan sepanjang berjuta-juta kilometer melalui pembuluh
darah arteri maupun vena dan kapiler. Tidak heran kita perlu tidur sebagai
istirahat harian kita.
ISTIRAHATMINGGUAN
Banyak yang hanya tidur beberapa jam pada malam hari, namun mengambil
waktu untuk tidur sebentar beberapa kali sepanjang hari. Sebaliknya, Albert
Einstein memerlukan paling sedikit 9 jam tidur pada malam hari.
Kalau begitu pertanyaan yang perlu kita tanyakan ialah: “Bagaimanakah Anda
tahu bahwa Anda telah tidur secukupnya?” Para pakar tidur menyatakan bahwa
kebutuhan tidur seseorang sudah dianggap cukup, jika ia tidak merasa mengantuk
keesokan harinya maupun sempoyongan, dan merasa segar serta cukup sigap
dalam melakukan aktivitas hariannya. Para mahasiswa ataupun siswa yang belajar
sepanjang malam untuk menghadapi ujian mereka, sering menderita konsekwensi
kekurangan tidur (sleep deprivation) yang dimanifestasikan dengan angka yang
lebih inferior. Bilamana pekerjaan Anda tidak mengizinkan Anda untuk
memperoleh cukup tidur pada malam hari, maka keesokan harinya kegiatan Anda
di tempat kerja akan dilakukan dengan tidak seteliti mungkin.
Orang merasakan suasana rileks yang mendalam di mana ia sama sekali tidak
sadar terhadap apa yang sedang terjadi di alam sekitarnya. Inilah yang disebut
dengan tidur yang nyenyak. Tidur tipe NREM biasanya memakan waktu sekitar
40 menit setelah Anda mulai tidur, kemudian Anda memasuki tidur tipe REM,
penting untuk memulihkan fungsi mental dan emosi Anda. Tidur ini dikenal juga
dengan sebutan istirahat mental di mana tiba-tiba catatan
electroencephalographmenunjukkan lemparan-lemparan kegiatan listrik seolah-
olah orang itu sudah dalam keadaan bangun.
Pada tidur tipe REM ini, biji mata orang yang tidur itu bergerak bolak balik
dengan sangat cepat dan orang tersebut dapat mulai mendengkur, berjalan selagi
tidur, ngompol, dan gemertak gigi. Selama tidur tipe REM ini, selalu terjadi
mimpi, meskipun hal itu tidak dapat diingat keesokan harinya. Kedua tipe tidur ini
akan terulang 4 sampai 6 kali setiap malam dalam 90 menit putaran. Jelaslah
bahwa tidur tipe NREM dan REM, sama penting untuk kehidupan kita agar dapat
menjamin adanya isitrahat secara fisik maupun mental.
Tubuh bekerja setiap hari menurut siklus 24 jam (circadian rhythm). Ini
berdasarkan musim yang beraneka ragam di mana terdapat variasi panjangnya
hari dan malam. Pada umumnya panjangnya siang hari mempengaruhi keluarnya
hormon dan intensitas dari sekresinya. Hormon di mana sekresinya dipengaruhi
oleh masa tidur termasuk:
(1) Cortisol.
Hormon ini dikeluarkan pada periode kedua dari tidur Anda, di mana gunanya
untuk menyediakan tubuh Anda untuk melakukan kegiatan hari berikutnya.
Cortisol berguna untuk berbagai hal termasuk mempengaruhi kadar gula darah,
mengatur kadar sodium dan kalium, mengatur tekanan darah dan mempengaruhi
kekuatan otot Anda dan menghadapi stressor kehidupan. Bilamana Anda tidur
secara teratur, maka sekresi cortisol juga akan dikeluarkan secara teratur.
Hormon ini disekresikan secara maksimum sewaktu Anda lagi tidur menjelang
tengah malam (pada periode pertama dari tidur). Hormon ini penting untuk
pertumbuhan dan mempengaruhi transportasi asam amino ke otak (tryptophan) ke
kelenjar pineal untuk merubah serotonin menjadi melatonin dan Anda dapat tidur
dengan nyenyak. Kemudian growth hormone juga membuat apa yang telah
dipelajari lebih berdaya guna. Tidaklah heran bilamana Anda telah belajar untuk
menghadapi ujian, kemudian tidur dengan baik sehari sebelum ujian, Anda dapat
lebih mengingat pelajaran yang telah dipelajari. Bilamana growth hormone ini
tidak disekresikan maka akan terjadi penurunan kekebalan di mana produksi dari
cytotoxic T cells akan menurun, sehingga Anda mudah untuk menderita penyakit.
Tidaklah heran sebutan “Early to bed, early to rise, makes a man healthy, wealthy
and wise”perlu dipraktekkan dalam kehidupan kita.
Kulit Kusam
Kurang istirahat juga akan menyebabkan kulit tampak lebih pucat lho, girls. Hal
ini disebabkan karena kulit kita yang terhambat regenerasinya. Yuk, istirahat yang
cukup.
Gemuk
Menurut Michael Breus, Phd, spesialis gangguan tidur di Scottsdale, Arizona,
kurang tidur akan menyebabkan meningkatkan nafsu makan dan memperlambat
metabolisme tubuh.
Home » Hidup Sehat » Kurang Istirahat Dapat Menyebabkan Penyakit Darah
Tinggi
Kurang Istirahat Dapat Menyebabkan Penyakit Darah Tinggi
Istirahat merupakan kebutuhan biologis, seperti makan, minum, dan buang air
kecil. Istirahat adalah salah satu upaya untuk meremajakan sel-sel dalam tubuh
sehingga orang yang cukup istirahat akan terlihat segar dan bersemangat,
sedangkan orang yang kurang istirahat akan terlihat lesu dan bermalas-malasan.
Istirahat terdiri dari dua macam, yaitu istirahat pasif dan istirahat aktif. Contoh
istirahat pasif yaitu menonton TV, mengobrol dan lain-lain. Sedangkan contoh
istirahat aktif yaitu Tidur. Istirahat aktif akan jauh lebih baik daripada istirahat
pasif karena istirahat aktif seluruh tubuh benar-benar istirahat total.
Ada juga manfaat yang dapat kita peroleh dari istirahat pasif, yaitu meningkatkan
proses sosialisasi. Proses sosialisasi yang baik akan menjauhkan diri dari depresi
serta mengurangi tingkat hormon stres.
Kurang istirahat, aktivitas fisik yang terlalu berat hingga kecapaian dan kurang
tidur dapat merupakan penyebab penyakit liver. Pernyataan tersebut merupakan
suatu hal yang kurang tepat. Kondisi kurang istirahat memang tidak baik bagi
tubuh, namun hal itu tidak akan langsung menyebabkan penyakit liver. Secara
umum, kurang istirahat dapat menyebabkan tubuh dalam kondisi tidak fit dan ini
dapat meningkatkan risiko Anda terkena berbagai macam penyakit.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. ISTIRAHAT adalah salah satu cara untuk menenangkan diri dari kepenatan
selama beraktivitas seharian. Tidur nyenyak dapat mengembalikan vitalitas
seseorang menjadi lebih baik. Tidak mengherankan bila waktu tidur pada setiap
orang pun berbeda-beda.
2. Setiap hari kita melakukan kegiatan yang menguras tenaga dan fikiran, organ-
organ tubuh kita juga memerlukan istirahat untuk kembali meningkatkan vitalitas
sehingga kita dapat melakukan kegiatan dihari esok dengan maksimal.
3. Manfaat yang kita peroleh dari istirahat tidur dimulai dari meningkatkan
kekebalan tubuh manusia sampai membuat diri kita berkualitas pada masa depan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur adalah umur, penyakit, motivasi, emosi,
lingkungan, obat-obatan, makanan & minuman, aktifitas.
5. Akibat yang ditimbulkan akibat kurangnya istirahat tidur adalah jadi “tulalit”
dan kurang konsentrasi, selalu lapar, gampang sakit, gampang menangis, ceroboh,
antibody menjadi lemah, rentan terserang diabetes, stress meningkat, memicu rasa
gelisah, tampak lebih tua, resiko kanker lebih tinggi.
6. Banyak cara untuk memperoleh kualitas tidur. Di antaranya dengan melakukan
olahraga ringan sebelum tidur. Jauhi hal-hal yang dapat membuat tidur kurang
nyenyak. Di antaranya makan terlalu kenyang, makan yang mengandung tinggi
lemak dan kolesterol dan konsumsi kafein dengan waktu 4-6 jam sebelum tidur
sehingga dapat merangsang otak.
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat meningkatkan tindakan
untuk memenuhi kebutuhan istirahat tidur, karena pengaruhnya terhadap
kesehatan sangatlah besar.
DAFTAR PUSTAKA