Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN TERAPI KOMPLEMENTER

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Terapi Komplementer

Di susun oleh :
Kelompok 4

Alifebri Raihan Firdaus


Arfina Nur Fauziyyah
Dika Putri Anggiani
M. Taupik Akbar

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


Jl. Pasir Gede Raya No. 19 Tlp.(0263)267206 Fax. 020953 Cianjur 43216
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta nikmat iman islam, sehingga atas kehendak-Nya
kita dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Terapi Komplementer Dengan Teknik
mind- Body Relaksasi Progresif” dapat selesai tepat pada waktunya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke
Islaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas . Makalah
ini kami harapkan dapat memberi sedikit ilmu dan pengetahuan tentang Teknik mind- Body
Relaksasi Progresif, juga kami harapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca serta rekan
mahasiswa.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan kata-kata. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca, rekan mahasiswa serta dosen.

Cianjur, 02 Setember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Pengertian Relaksasi Progresif.............................................................


B. Tujuan Relaksasi Progresif..................................................................
C. Manfaat Relaksasi Progresif................................................................
D. Prinsip Kerja Relaksasi Progresif.......................................................
E. Persiapan Relaksasi Progresif.............................................................
F. Prosedur Relaksasi Progresif..............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

Kesimpulan.................................................................................................
Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
A. Pengertian Relaksasi Progresif
Relaksasi progresif adalah memusatkan suatu perhatian pada suatu aktivitas otot
dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melakukan teknik relaksasi, untuk mendapat perasaan relaksasi (Townsend, 2010).
Relaksasi progresif merupakan kombinasi latihan pernafasan yang terkontrol dengan
rangkaian kontraksi serta relaksasi otot (P. A. Potter & Perry, 2005).
Relaksasi progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang memerlukan imajinasi dan
sugesti (Davis, 2008).
Menurut Miltenberger (2004), teknik relaksasi dibedakan menjadi lima jenis, yaitu
relaksasi otot progresif, pernafasan diafragma, imagery training, biofeedback, dan
hypnosis. Dalam pelaksanaannya terdapat kesamaan prinsip antara relaksasi otot
progresif, imagery training, dan Hypnosis; yaitu terapis barryak menggttnakan
instruksi verbal untuk mengarahkan klien sementara klien berkonsentrasi mengikuti
instruksi. Smith (2005), menyebutkan bahwa seseorang yang menguasai hypnosis
pada umumnya akan dengan mudah melakukan imagery training dan relaksasi
progresif; dan demikian pula sebaliknya.
B. Tujuan Relaksasi progresif
1. Dapat meringankan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher atau punggung,
menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar frekuensi jantung, serta
meringankan laju metabolisme.
2. Mengurangi disritmis (kelainan denyut jantung) serta kebutuhan oksigen.
3. Meningkatkan gelombang alpha yang berada diotak ketika seseorang dalam
keadaan sadar tetapi tidak memfokuskan perhatiannya secara rileks.
4. Menambah kebugaran serta konsentrasi seseorang.
5. Memperbaiki sistem kemampuan untuk menangani stress.
6. Mampu mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia
ringan dan gagap ringan.
7. Mampu memperbaiki emosi negatif menjadi emosi positif.
C. Manfaat Relaksasi Progresif
membantu orang yang mengalami insomnia (Erliana, E., 2008), hingga meningkatkan
kualitas hidup pasien pasca operasi CABG ( Jantung) (Dehdari, 2009)
Menurut (Davis, 2008) relaksasi progresif memberikan hasil yang memuaskan dalam
program terapi terhadao ketegangan otot, menurunkan ansietas, memfasilitasi tidur,
depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan punggung,
menurunkan tekanan darah tinggi, fobia ringan serta meningkatkan konsentrasi. target
yang tepat dan jelas dalam memberikan relaksasi progresif pada keadaan yang
memiliki respon ketegangan otot yang cukup tinggi dan membuat tidak nyaman
sehingga dapat mengganggu kegiatan sehari hari.
1. Relaksasi progresif dapat menurunkan nyeri.
2. Relaksasi progresif bisa meredakan stress serta depresi.
3. Relaksasi progresif sangat baik untuk penderita hipertensi.
4. Relaksasi progresif dapat meredakan gangguan psikomatis.
5. Relaksasi progresif sangat baik untuk kesehatan otot tubuh agar tidak menjadi
kaku.
6. Relaksasi progresif dapat mencegah atau menyembuhkan kram dan kesemutan.
7. Relaksasi progresif dapat melenturkan otot persendian.
8. Relaksasi progresif mampu mencegah insomnia serta program tidur.
9. Relaksasi progresif mampu menghilangkan pegal dan sakit pada leher.
D. Prinsip kerja relaksasi progresif
Menurut McGuidan & Lehrer (2007) dalam melakukan teknik relaksasi progresif hal
yang paling penting dikenali adalah ketegangan otot, ketika otot berkontraksi (tegang)
maka rangsangan akan disampaikan ke otak melalui jalur saraf afferent. tenson
merupakan kontraksi ari serat otot rangka yang menghasilkan sensasi tegangan.
relaksasi adalah pemanjangan dari serat otot tersebut yang dapat menghilangkan
sensasi ketegangan. setelah memahami dalah mengidentifikasi sensasi tegang,
kemudian dilanjutkan dengan merasakan relaks, ini merupakan sebuah prosedur
umum untuk mengidentifikasi lokalisasi, relaksasi dan merasakan perbedaan antara
keadaan tegang (tension) dan relaksasi yang akan diterapkan pada semua kelompok
otot utama.
E. Persiapan Relaksasi Progresif
Peralatan yang perlu disiapkan adalah kursi, bantal dan lingkungan yang tenang serta
sunyi. hal hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut :
1. Mengisi lembar persetujuan terhadap pasien untuk melakukan terapi relaksasi
progresif disertai dengan menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur prosedur yang
akan dilalui nantinya.
2. Memposisikan pasien pada tempat yang telah disediakan jika posisi berbaring
maka pasien berbaring dan tepat berada dibawah kepala dan lutut diberi alas
bantal tipis. jika posisi duduk maka pasien dipersilakan duduk dengan kepala
ditopang lalu memejamkan mata. relaksasi ini tidak dianjurkan dilakukan dalam
posisi berdiri.
3. Menginstruksikan pasien agar melepas segera aksesoris yang menempel pada
tubuhnya seperti kacamata, jam, sepatu dan lainnya.
4. Pastikan jika pasien mamakai dari maupun ikat pinggang dalam keadaan longgar
atau tidak ketat.
F. Prosedur Relaksasi Progresif
1. Gerakan 1 : Untuk Melatih Otot Tangan
a. Tangan kiri dalam keadaan menggenggam sekuat mungkin ( membentuk
sebuah kepalan) dan rasakan ketegangan yang terjadi
b. Beberapa saat kemudian, kepalan dilepaskan dan pasien dipandu untuk
merasakan rileks selama kurang lebih sepuluh detik
c. Lakukan gerakan serupa sampai dua atau tiga kali dengan tujuan agar pasien
lebih dapat merasakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan rileks
yang dialaminya
d. Begitu juga dengan tangan kanan, setelah tangan kiri selesai melakukan
gerakan tersebut lalu pindah ke tangan kanan dn lakukan hal serupa
2. Gerakan 2 : Untuk Melatih Otot Tangan Bagian Belakang
a. Tekuk pergelangan tangan kearah belakang sehingga otot tangan bagian
belakang dan otot lengan bawah mengalami ketegangan
b. Jari jari menghadap keatas (langit langit)
3. Gerakan 3 : Untuk Melatih Otot Bisep ( Otot Besar Pada Bagian Atas Pangkal
Lengan)
a. Mengepalkan kedua tangan sekuat mungkin
b. Kemudian kepalan tangan tersebut diletakan diatas pundak (tangan kiri
diletakan dipundak kiri begitu juga dengan tangan kanan)
4. Gerakan 4 : Untuk Melatih Otot Bahu Agar Mengendur
a. Mengangkat kedua bahu setinggi mungkin, seakan akan hingga menyentuh
kedua telinga
5. Gerakan 5 Dan 6 : Untuk Melatih Otot-Otot Wajah (Otot Dahi, Mata, Rahang,
Dan Mulut)
a. Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi serta alis hingga kulit
sekitar dahi dan alis terasa keriput.
b. Tutup keras keras mata sehingga dapat dirasakan mata dan otot otot yang
mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7 : Untuk Mengendurkan Ketegangan Yang Dialami Oleh Otot Rahang
a. Menggigit gigi sendiri secara kuat sehingga terjadi ketegangan otot disekitar
otot rahang
7. Gerakan 8 : Mengendurkan Otot Otot Disekitar Mulut
a. Memoncongkan mulut sekuat tenaga sehingga otot disekitar mulut merasakan
ketegangan.
8. Gerakan 9 : Untuk Merilekskan Otot Leher Bagian Depan Dan Belakang
a. Gerakkan kepala kedepan sekuat mungkin diimbangi dengan gerakan
kebelakang
b. Setelah dirasa cukup, istirahatkan kepala dengan cara meletakannya
kesandaran
c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sekuat tenaga sehingga otot
bagian dalam serta otot punggung mengalami ketegangan.
9. Gerakan 10 : Untuk Melatih Otot Bagian Depan
a. Menurunkan kepala kearah depan atau membenamkan dagu kearah dada
sehingga otot leher bagian belakang dalam posisi tegang
10. Gerakan 11 : Untuk Melatih Otot Punggung
a. Angkat tubuh dari sandaran kursi
b. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama sepuluh detik, dan lepaskan
c. Letakkan kembali tubuh pada sandaran kursi sambil merasakan otot otot yang
lepas
11. Gerakan 12 : Untuk Melemaskan Otot Dada
a. Tarik nafas panjang yang bertujuan untuk mengisi paru paru dengan udara
sebanyak mungkin
b. Tahan pernafasan selama beberapa saat sampai otot bagian dadan dan perut
mengalami ketegangan dan kemudian dilepas
c. Setelah melepaskan udara pernafasan lalu bernafaslah secara normal dengan
lega
d. Ulangi hal serupa sampai beberapa kali sehingga dapat merasakan antara
kondisi tegang dan rileks.
12. Gerakan 13 : Untuk Melatih Otot Perut
a. Tarik perut kearah dalam secara kuat
b. Tahan posisi tersebut sampai perut merasakan kencang dan keras selama
kurang lebih sepuluh detik lalu lepaskan.
c. Ulangi gerakan serupa sampai beberapa kali
13. Gerakan 14 : Untuk Melatih Otot Otot Kaki (Otot Paha Dan Betis)
a. Luruskan kaki kedepan hingga otot paha terasa tegang
b. Lanjutkan dengan mengunci lutut hingga ketegangan berpindah ke otot betis
c. Pertahankan posisi ini selama sepuluh detik lalu lepaskan
d. Lakukan gerakan ini masing masing sebanyak dua kali.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/630/3/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/presentation/516557767/PPT-Komplementer-mind-body-
relaksasi-progresif
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/166/jtptunimus-gdl-artantiema-8274-3-
9.babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai