Anda di halaman 1dari 19

PENGGUNAAN TERAPI MASSASE DALAM KLINIK

PENNGUNAAN TERAPI LATIHAN DAN


TERAPI RELAKSASI OTOT
Dosen Pembimbing:
Bapak. Ahamadi S.Kep.,Ns

Di susunOleh :
Kelompok : 5
VitriaNingsih
Suci ardiana putri
Ach.SamliAlmadani
Musliahtun ayna
Hafif

FAKULTAS KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN


SEMESTER III
UNIVERSITAS NAZHATUT TULLAB (NATA)
SAMPANG
2016

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada


Allah SWT atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah ini.
Adapun judul dari Makalaah ini “ Teori Penggunaan Terapi Massase Di Klinik,
Pengunaan Terapi Latihan Dan Terapi Relaksasi Otot".Semoga dengan adanya makalah
ini kita dapat memahami bagaimana proses terjadinya penyakit hepar dan pencegahannya
untuk merubah menjadi hidup sehat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amin.

Sampang, 28 November 2016

Penyusun

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG................................................................................... 1
1.2 RUMUSANMASALAH.............................................................................. 2
1.3 TUJUAN...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TERAPI MASSASE..................................................................................... 3
2.1.1 PENGERTIAN.................................................................................... 3
2.1.2 TUJUAN DAN MANFAAT............................................................... 3
2.1.3 CARA MELAKUKAN MASSASE.................................................... 4
2.1.4 MACAM-MACAM MASSASE DAN KEGUNAANYA.................. 5
2.2 TERAPI LATIHAN..................................................................................... 7
2.2.1 PENGERTIAN.................................................................................... 7
2.2.2 MACAM-MACAM TERAPI LATIHAN........................................... 8
2.3 TERAPI RELAKSASI OTOT..................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN............................................................................................ 12
3.2 SARAN........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil
ciptaan beberapa orang tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang
zaman ke zaman. Pijatan atau yang lebih di kenal dengan massage ini memiliki beberapa
jenis dia antaranya massage kecantikan yang biasanya ada di salon salon kecantikan yang
gunanya untuk merawat bagian tubuh agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita
bahas sekarang adalah massage olahraga ( sport massage) yang biasa di lakukan pada atlet
atau olahragawan.
Massage ini sebenarnya di peruntukkan bagi orang-orang yang sehat. Sport massage
umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolahraga, atau kapanpun dimana anda
mengalamin kelelahan otot. Pemijatan justru tidah boleh langsung di lakukan setelah anda
mengalami cidera yang serius. ‘’ lakukan tindakan RICE –Rest (istirahat), Ice (kompres
dengan es), dan Elevation (peninggian). Bagian yang cidera tidak boleh di pijat setidaknya
selama 2x 24 jam.

Tidak hanya terapi massage yang umumnya di lakukan oleh olahragawan melainkan
terapi latihan juga dapat di lakukan pada olahragawan Karen terapi latihan merupakansuatu
aktivitas yang sistematis dengan pemberian program latihan dari gerak tubu8h, postur atau
aktivitas tubuh yang memiliki tujuan untuk memulikan atau mencegah gangguan,
menigkatkan kemampuan fisik, mengurangi atau mencegah reziko cidera dan
mengoptimalkan keseluruhan statu kesehatan, kebugaran (kisner, 2007)

Dan terapi non farmakologi sudah banyak di kembangkan di luar negeri dan menjadi
intervensi pandamping yang dapat di gunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional
salah satu yang mudah di gunakan yaitu terapi relaksasi dan dapat di lakukan kapan saja
tanpa efek samping yang merugikan, biasanya terapi relaksasi ini di gunakan untuk
melepaskan stress dan untuk mengurangi ketengangan dan kecemasan yang dialami sehari-
hari di rumah. Dalam keadaan rileks segala kegiatan fisiologis akan berkurang, dan
ketergangan otot akan hilang. Hal ini bukan hanya memungkinkan tubuh untuk membangun
serta memperbaiki bagian-bagiannya yang rusak, tetapi juga merupakan oabt mujarab bagi
otak sadar.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang telah di kemukakan maka beberapa masalah yang
dapat penulis rumuskan dan akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian terapi massage dan manfaat massase beserta macam-macam nya?
2. Pengertian terapi latihan dan macam-macamnya beserta pelaksanaannya?
3. Pengertian terapi relaksasi otot dan macam-macam relaksasi otot?

1.3 TUJUAN
Tujuan makalah ini supaya mahasiswa tahu penggunaan dari terapi massase dan terapi
latihan, serta terapi relaksasi otot

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TERAPI MASSASE


2.1.1 Pengertian
Terapi massase adalah terapi yang menggunakan manipulasi secara fisik dengan
beberapa teknik yang ada seperti effleurage, friction dan petrissase pada jaringan-jaringan
lunak diseluruh tubuh atau bagian tubuh yang mengalami cedera. Terapi massasge sekarang
berkembang pesat dalam dunia olahraga terutama digunakan untuk penanganan-penangan
kasus cedera yang dialami oleh atlet saat beraktifitas dilapangan.
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Terapi Massase/ Pijat:
 Melepaskan ketegangan otot kronis
 Mengurangi rasa sakit
 Meningkatkan sirkulasi darah
 Meningkatkan fleksibilitas sendi
 Mengurangi kelelahan mental & fisik & stres
 Mempromosikan penyembuhan lebih cepat dari jaringan otot terluka
 Mengurangi tekanan darah
 Memposisikan sendi yang cedera
Massase juga bermanfaat bagi atlet dapat membantu:
 Menjadikan tidur lebih rileks dan nyaman
 Meningkatkan konsentrasi
 Mengurangi kecemasan
Massase setelah latihan yang berat, fisik, hiking, bersepeda gunung, mendaki,
bermain golf atau ski: Setelah Anda melatih otot-otot Anda mungkin merasa sakit, kaku &
lelah. Maasase dapat membantu dengan salah satu dari berikut:
 Peregangan & memperpanjang otot dipersingkat
 Mengurangi kejang
 Meningkatkan sirkulasi
 Mempercepat penghapusan produk limbah atau asam laktat yang dapat membuat
otot-otot Anda sakit
 Membawa oksigen dan nutrisi otot Anda keseluruh tubuh
 Setelah Massase, kami selalu menyarankan agar Anda minum banyak air.

6
2.1.3 Cara Cara Melakukan Massase
Metode massase
a. Selang seling tangan massase punggung dengan tekanan pendek, cepat, bergantian
tangan
b. Remasan usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang di kerjakan secara bersama
c. Gesekan massase penggung dengan ibu jari, dengan gerakan memutar sepanjang
tulang punggung dari sacrum ke bahu
d. Eflurasi massase punggung dengan kedua tangan, dengan menggunakan tekanan
lebih halus dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena.
e. Petriasi tekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda dengan arah yang
berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas.
f. Tekanan penyakit secara halus tekan punggung dengan ujung jari untuk mengakhiri
massase.
Teknik melakukan massase
Persiapan alat
1. Pelumas(minyak hangat/lotion)
2. Hamduk
3. Pengalas
4. Selimut
Prosedur massase
1. Siapkan alat yang di butuhkan
2. Identitas pasien
3. Memberitahu pasien tindakan yang akan di lakukan
4. Mencuci tangan
5. Atur pasien dalam posisi pronasi, bila tidak bisa , di atur dengan posisi miring.
6. Letakkan sebuah bantal kecil di bawah perut pasien untuk menjaga posisi yang tepat.
7. Tuangkan sedikit lotion ke tangan perawat. Usap kedua tangan sehingga lotion merata
di permukaan
8. Lakukan massase pada punggung. Massase dilakukan dengan jari, dan telapak
tangan ; tekanan yang halus
2.1.4 Macam-Macam Massase Dan Kegunaannya
1. Pijat refleksi
Pijat yang berasal dari cina, ini melakukan penekanan kuat pada titik syaraf tertentu.
Biasanya syaraf tangan dan kaki yang di pijat. Media pemijatannya dengan benda

7
khusus yang terbuat dari kayu, plastic dan karet. Pijat refelksi di percaya menjadi
media penyembuhan berbagai penyakit.
2. Pijat shiatsu
Kalau yang ini jenis pemijatan dari jepang. Hampir sama seperti refleksi pijatan kuat
di lakukan pada bagian titik tertentu di tubuh. Hanya saja media pemijatannya
menggunakan jari atau telapak tangan. Organ tubuh yang mkengalami gangguan bisa
dib terapi dengan ini.
3. Massase hot sone
Pemijatan ini menggunakan media batu vulkanik yang di panaskan. Batu panas itu di
letakkan pada tubuh sampai rasa hangat pada batu hilang. Kurang lebih memakan
waktu 10 menit sampai hangatnya hilang. Pemijat hanya memijat pada bagian tangan
dan kaki saja. Batu panas dapat melebarkan pembuluh darah yang memudahkan
penghisapan racun-racun dalam tubuh. Tubuh anda akan rileks setelah itu.
4. Massase swedish
Teknit pijat ala swedia ini dengan melakukan penekanan tidak terlalu keras` dan
cenderung lembut. Media pemijatan dengan memakai telapak tangan yang di
tekankan pada otot dan tulang.
5. Thai massase
Manfaat pemijatan ini untuk relaksasi dan di percaya untuk membangkitkan gairah
seksual. Teknik pijat asal Thailand ini di lakukan gerakan lembut seperti sedang
menari. Pemijat vakan menari badan anda hingga terdengan bunyi otot anda. Bahkan
pemijat juga akan menggunakan kaki untuk menambah kelenturan otot.
6. Massase French
Pijat ini berasal dari perancis dari negeri yang terkenal dengan wanita yang cantik dan
langsing yaitu perancis. Pijatan ini berfungsi menambah kecantikan. Pada proses
pemijatan, akan di gunakan aromaterapi, scrub, minyak essensial yang akan
membantu menghilanghkan lemak pada tubuh dan menambah kebersihan kulit.
7. Massase hawaian
Anda akan di tekan dengan keras pada pijatan ini. Pemijat menggunakan siku yang
akan di tekan dengan kuat. Cocok bagi anda yang habis kerja dan mengalami pegal
pegal pada tubuh.
Macam-macam manipulasi dalam massase dan pengaruhnya. Manipulasi yang
dimaksud adalah cara menggunakan tangan untuk melakukan masase pada daerah-

8
daerah tertentu serta untuk memberikan pengaruh tertentu pula. Ahmad Rahim (1988:
1) mengemukakan manipulasi pokok massase adalah:
a. Effleurage (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan pada
seluruh permukaan tubuh. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan
cairan getah bening (limfe).
b. Friction (menggerus), yaitu gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun
secara bebas. Tujuannya adalah membantu menghancurkan
miogelosis, yaitu timbuan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat
pada otot yang menyebabkan pengerasan pada otot.
c. Petrissage (memijat), yaitu gerakan menekan kemudian meremas jaringan.
Tujuannya adalah untuk mendorong keluarnya sisa-sisa metabolisme dan
mengurangi ketegangan otot.
d. Tapotemant (memukul), yaitu gerakan pukulan ringan berirama yang diberikan
pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau mempercepat
aliran darah dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat
persembunyiannya.
e. Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara
manual atau mekanik. Mekanik lebih baik daripada manual. Tujuannya adalah
untuk merangsang saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau
melemahkan rangsang yang berlebihan pada saraf yang dapat menimbulkan
ketegangan.
Tjipto Soeroso (1983: 21) mengatakan bahwa di dalam memasase harus
memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah indikasi dan kontraindikasi dalam masase.
a. Indikasi
Indikasi merupakan suatu keadaan atau kondisi tubuh dapat diberikan manipulasi
masase, serta masase tersebut akan memberikan pengaruh yang positif terhadap tubuh.
Indikasi dalam masase adalah:
1) Keadaan tubuh yang sangat lelah.
2) Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau kerja yang kelewat
batas (sehingga otot menjadi kaku dan rasa nyeri pada persendian serta gangguan pada
persarafan).

9
b. Kontraindikasi
Kontraindikasi atau pantangan terhadap masase adalah sebagai keadaan atau kondisi
tidak tepat diberikan masase, karena justru akan menimbulkan akibat yang merugikan
bagi tubuh itu sendiri. Kontra- indikasi dalam masase adalah:
1) Pasien dalam keadaan menderita penyakit menular.
2) Dalam keadaan menderita pengapuran pembuluh darah arteri.
3) Pasien sedang menderita penyakit kulit. Adanya luka-luka baru atau cedera akibat
berolahraga atau kecelakaan.
4) Sedang menderita patah tulang, pada tempat bekas luka, bekas cedera, yang belum
sembuh betul.
5) Pada daerah yang mengalami pembengkakan atau tumor yang diperkirakan sebagai
kanker ganas atau tidak ganas.

2.2 TERAPI LATIHAN


2.2.1 Pengertian
Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak
tubuh baik secara active maupun passive untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan,
ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi,
koordinasi, keseimbangan dan kemampuan fungsional.
Teknologi intervensi Fisioterapi yang dapat digunakan antara lain :
Terapi latihan adalah suatu teknik fisioterapi untuk memulihkan dan meningkatkan
kondisi otot, tulang, jantung dan paru-paru, agar menjadi lebih baik pada seorang pasien.
Faktor penting yang berpengaruh pada efektifitas program terapi latihan adalah edukasi dan
keterlibatan pasien secara aktif dalam rencana pengobatan yang telah disusun. Pemberian
terapi latihan baik secara aktif maupun pasif, baik menggunakan alat maupun tanpa
menggunakan alat dapat memberikan efek naiknya adaptasi pemulihan kekuatan tendon,
ligament serta dapat menambah kekuatan otot, sehingga dapat mempertahankan stabilitas
sendi dan menambah luas gerak sendi.
Terapi latihan pada osteoarthritis lutut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
quadriceps, karena pada kondisi osteoarthritis sendi lutut sering menimbulkan rasa sakit serta
ketidakmampuan akan bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriseps dan atropi
otot, yang merupakan komponen yang penting dalam membantu menstabilisasi persendian.
Sedangkan kelemahan otot quadriseps dapat mengakibatkan semakin parahnya osteoarthritis.
Terapi latihan selain untuk penguatan otot quadriseps dapat juga meningkatkan peredaran

10
darah pada persendian, sehingga nutrisi pada tulang rawan terpenuhi. Disamping itu terapi
latihan juga bersifat baik pada fungsi jaringan di sekeliling persendian, misalnya kapsul
sendi, ligament dan tendon yang sering rusak akibat adanya osteoarhritis. Dengan demikian
resiko terjadinya luka atau cidera pada persendian bisa dihindari.
Menurut Kisner (1996) dosis terapi latihan yang digunakan sebanyak 6 kali
pengulangan disesuaikan dengan kondisi umum pasien, apabila keadaan umum pasien baik
maka latihan dapat diulang sampai 10 kali pengulangan.
2.2.2 Macam-Macam Tipe Terapi Latihan
1. active movement
adalah gerakan active dimana pasien yang bisa untuk melakukan latihan atau
menggerakkan anggota tubuh dengan kekuatannya sendiri tanpa di bantu oleh terapis
oleh orang lain.
Tujuan:
1. mencegah terjadi kelumpuhan pada otot-otot
2. memperlancar peredaran darah
3. mencegah terjadinya atropi
4. untuk mendorong dan membantu agar pasien dapat menggunakan lagi anggota
gerak yang lumpuh.
Active movement terbagi menjadi tiga yaitu:
1. active assisted movement
pasien melakukan gerakan secara di sadari/mengikuti aba-aba dan terapis
memberi bantuan
2. free active movement
pasien menggerakkan anggota tubuh yang di latih dengan kekuatannya sendiri
tanpa bantuan terapis
3. avtive resisted movement
pasien menggerakkan anggota tubuh yang dilatih dengan kekuatan sendiri di
tambah melawan beban.
2. passive movement
adalah suatu latihan yang digunakan dengan gerakan. Yang di hasilkan oleh tenaga/
kekuatan dari luar tanpa adanya kontraksi otot atau aktivitas otot. Semua gerakan
dilakukan sampai batas nyeri atau toleransi pasien.

11
Efek pada latihan ini adalah memperlancar sirkulasi darah, relaksasi otot, memelihara
dan meningkatkan luas gerak sendi, memperbaiki pemendekan otot, mengurangi
perlengketan jaringan. Tirapi gerakan dilakukan sampai batas nyeri pasien.
Gerakan passive movement ini dibagi menjadi dua :
1. Relaxed passive movement
Ini adalah gerakan yang terjadi oleh kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja otot
dari bagian tubuh itu sendiri. Dosis latihan 2x8 hitungan tiap gerakan
2. Forced passive movement
Adalah gerakan yang terjadi oleh karena kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja
otot tubuh itu sendiri tetapi pada akhirnya gerakan di berikan penekanan.
Gerakan ini bertujuan:
.a. Mengurangi pembentukan perlengketan jaringan lunak.
b. Menjaga elastisitas jaringan
c. Mengurangi kontraktur
d. Mengurangi nyeri
Indikasi terrapin latihan
Yang umum dapat di berikan intervensi terapi latihan:
a. Nyeri
b. Spasme
c. Kelemahan dan penurunan kekuatan otot
d. Keterbatasan LGS ( Lingkup gerakan sendi) bisa di berika oleh stiifnes joint maupun
contracture
e. Hipermobile pada sendi
f. Postur tubuh yang abnormal
g. Gangguan keseimbangan, stabilitas postur, koordinasi, perkembangan dan tonus otot
h. Gangguan kardiovanskulopulmonal
Kontarindikasi terapi latihan
a. Latihan tidak boleh dilakukan bila latihan tersebut mengganggu proses penyembuhan
seperti keadaan fraktur tulang
b. Latihan pada area tumit dan kaki harus di lakukan dengan hati-hati untuk
meminimalkan statis vena dan pembentukan thrombus.
c. Bila pasien merasakan nyeri yang sangat berat hentikan latihan. Tanda –tanda latihan
yang tidak tepat adalah timbulnya rasa nyeri dan peradangan.

12
d. Latihan harus do monitor dengan ketat terutama pada pasien dengan gangguan
jantung.

2.3 TERAPI RELAKSASI OTOT


Salah satu bentuk relaksasi yang terkenal adalah relaksasi otot yang dikembangkan
oleh Jacobson dan Wolpe (Prawitasari, 2011). Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan dengan cara melemaskan otot-otot badan. Bertein dan
Borkovac,1973.et.all (dalam Fitri Rochaini dan Titin Indah Pratiwi) interaksi relaksasi otot
dapat diberikan melalui tape recorder, dengan demikian individu dapat mempraktekkannya
sendiri di rumah. Menurut Bernstein dan Borkovec,1973.et.all (dalam Fitri Rochaini dan
Titin Indah Pratiwi) ada tiga macam relaksasi otot, yaitu tension relaxation, letting go, dan
difrential relaxation.
1. Tension relaxation
Dalam metode ini individu diminta untuk menegangkan dan melemaskan masing-
masing otot, kemudian diminta untuk merasakan dan menikmati perbedaan antara ketika otot
tegang dan ketika otot lemas. Disini individu diberi tahu bahwa pada fase menegangkan akan
membantu dia lebih menyadari sensasi yang berhubungan dengan kecemasan, dan sensasi-
sensasi tersebut bertindak sebagai isyarat atau tanda untuk melemaskan ketegangan. Individu
dilatih untuk melemaskan otot-otot yang tegang dengan cepat, seolah -olah mengeluarkan
ketegangan dari badan, sehingga individu akan merasakan rileks. Pada mulanya prosedur
pelemasan otot-otot dengan cepat ini dikenalkan oleh Lazarus dan Paul dikutip oleh
Goldfried dan Davison (dalam Subandi, 2003). Otot yang dilatih adalah otot lengan, tangan,
bisep, bahu, leher, wajah, perut dan kaki.
Menurut Bernstein & Borcovec (dalam Cormier, 1985), terdapat beberapa kelompok otot
dalam latihan relaksasi yang akan dilemaskan. Diantaranya adalah sebagai berikut: Menahan
lengan dominan dengan menekuk siku dan membentuk sudut 45 derajat dengan membuat
kepalan (tangan, lengan bagian bawah, dan otot biseps), Gerakan yang sama pada lengan non
dominan, Beberapa otot wajah. Mengerutkan dahi, mata, memoncongkan atau menekan lidah
pada mulut bagian atas, menekan bibir atau menarinya ke sudut mulut bagian dalam,
Menekan atau membenamkan dagu di dada, Dada, bahu, punggung bagian atas, dan daerah
perut, Paha ,betis, dan kaki.

13
2. Letting go
Bertujuan memperdalam relaksasi. Pada fase ini individu dilatih untuk lebih menyadari
ketegangannya dan berusaha sedapat mungkin untuk mengurangi serta menghilangkan
ketegangan tersebut menurut Goldfried dan Davidson,1979 (dalam Subandi.dkk, 2002).
3. Differentioan Relaxation
Digunakan untuk merilekskan otot yang ketegangannya berlebihan dan untuk
merilekskan otot – otot yang tidak perlu tegang pada waktu individu melakukan aktivitas itu,
menurut Berkin dan Borkanc,1973.et.all (dalam Subandi.dkk, 2002).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Terapi massage adalah terapi yang menggunakan manipulasi secara fisik dengan
beberapa teknik yang ada seperti effleurage, friction dan petrissase pada jaringan-jaringan
lunak diseluruh tubuh atau bagian tubuh yang mengalami cedera. Tjipto Soeroso (1983: 21)
mengatakan bahwa di dalam memasase harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya
adalah indikasi. Indikasi dalam masase adalah:
1) Keadaan tubuh yang sangat lelah.
2) Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau kerja yang kelewat
batas (sehingga otot menjadi kaku dan rasa nyeri pada persendian serta gangguan pada
persarafan).
Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak
tubuh baik secara active maupun passive untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan,
ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi,
koordinasi, keseimbangan dan kemampuan fungsional. Menurut Kisner (1996) dosis terapi
latihan yang digunakan sebanyak 6 kali pengulangan disesuaikan dengan kondisi umum
pasien, apabila keadaan umum pasien baik maka latihan dapat diulang sampai 10 kali
pengulangan.
Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara
melemaskan otot-otot badan. Menurut Bernstein & Borcovec (dalam Cormier, 1985),
terdapat beberapa kelompok otot dalam latihan relaksasi yang akan dilemaskan. Diantaranya
adalah sebagai berikut: Menahan lengan dominan dengan menekuk siku dan membentuk
sudut 45 derajat dengan membuat kepalan (tangan, lengan bagian bawah, dan otot biseps),
Gerakan yang sama pada lengan non dominan, Beberapa otot wajah. Mengerutkan dahi,
mata, memoncongkan atau menekan lidah pada mulut bagian atas, menekan bibir atau
menarinya ke sudut mulut bagian dalam, Menekan atau membenamkan dagu di dada, Dada,
bahu, punggung bagian atas, dan daerah perut, Paha ,betis, dan kaki.

3.2 SARAN
Setelah mengetahui penjelasan di atas kita bisa mengaplikasikan terapi massase sesuai
dengan indikasinya. Dan terapi latihan untuk maningkatkan kekuatan otot tubuh kita dan

15
relaksasi otot untuk mengurangi ketegangan otot dan kecemasan yang sering kita alami
sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

sumber: http://physioarticle.blogspot.com/2011/12/terapi-latihan-review.html
Fitri & Titin. Penggunaan Strategi Relaksasi Untuk Membantu Siswa Mengurangi Perasaan
Cemas Dalam Situasi Komunikasi Interpersonal.

17
PERTANYAAN

1. Kenapa di rumah sakit itu belum menggunakan terapi massase padahal terapi ini
sangat baik untuk di terapkan?
2. Apakah terapi massase ini sudah masuk ke undang undang kesehatan dan adakah
standart dalam melakukan terapi massase ini?
3. Dimana saja titik refleksi syaraf di bagian tubuh kita dan Tolong berikan contoh titik-
titik syaraf di tubuh kita yang dilakukan ketika melakukan pemijatan?

JAWABANNYA
1. Sebenarnya ada sebagian dirumah sakit yang menggunakan terapi massase ini
biasanya di dalam RS ada khusus terapi tadisional tetapi memang terapi ini tidak
banyak di terapkan di rumah sakit.
2. Terapi massase ini sudah masuk ke undang-undang kesehatan Indonesia masuk ke
undang-undang kepnoterapi dan untuk standart dalam melakukan terapi massase ini
sebenarnya ada indikasi dan kontraindikasinya:
a. Indikasi

1) Keadaan tubuh yang sangat lelah.


2) Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau kerja yang
kelewat batas (sehingga otot menjadi kaku dan rasa nyeri pada persendian serta
gangguan pada persarafan).
b. Kontraindikasi

1) Pasien dalam keadaan menderita penyakit menular.


2) Dalam keadaan menderita pengapuran pembuluh darah arteri.
3) Pasien sedang menderita penyakit kulit. Adanya luka-luka baru atau cedera
akibat berolahraga atau kecelakaan.
4) Sedang menderita patah tulang, pada tempat bekas luka, bekas cedera, yang
belum sembuh betul.
5) Pada daerah yang mengalami pembengkakan atau tumor yang diperkirakan
sebagai kanker ganas atau tidak ganas.

18
3. Sebenarnya untuk titik-titik syaraf refleksi di tubuh itu sangat banyak khususnya
untuk tangan dan kaki yang sering di gunakan untuk massase contohnya untuk darah
tinggi titi-titik syaraf refleksi itu kalau di wajah di antara kedua alis dan untuk di
tangan d telapak tangan jari tengah di bagian tengah jari dan untuk di kaki titik
refleksinya yaitu di ujung jari jempol dan masih banyak titik-titik refleksinya lainnya.

19

Anda mungkin juga menyukai