Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

“ KONSEP DASAR MASSAGE”

OLEH :
Kelas B 13A
Kelompok 1
Ni Wayan Ariani 203221080
Ni Made Susanti 203221081
Ni Putu Diah Karmila Dewi 203221082
Ni Wayan Putri Erlina 203221083
Ni Wayan Nancy Dasnia 203221084
Ni Putu Dewi Ratni 203221085
Ni Luh Putu Widya Sari 203221086
Desak Nyoman Suwasti 203221087
Ni Luh Sugianti 203221088

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Konsep Dasar Massage ”ini tepat pada waktunya.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang telah
memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya
sehingga tugas ini bisa terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka itu
kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi agar dapat
lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Massage ...................................................................................................... 3
2.2 Biofisiologi Massage ............................................................................................... 6
2.3 Teknik Massage ....................................................................................................... 9
2.4 Indikasi dan kontra Indikasi Massage ..................................................................... 13
2.5 Evaluasi Massage .................................................................................................... 13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 15
3.2 Saran ........................................................................................................................ 15

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sehat merupakan investasi ke depan yang harus benar-benar dijaga. Bila perlu dilakukan
sedini mungkin, sampai dewasa bahkan tua sekalipun. Kesehatan tiada duanya bagi yang
mencintainya, seperti sebuah pepatah klasik mensana in coperasano atau dalam tubuh yang
sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Di jaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja
yang kita lakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah lagi daya tarik gravitasi telah
menyebabkan racun dari sisa-sisa hasil metabolisme tertimbun di telapak kaki. Di samping itu
kurangnya berolahraga dan makanan yang tidak dijaga menyebabkan banyak orang merasa
letih, lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit.
Pijat atau massage adalah seni gerak yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan
memelihara kesehatan. Pencegahan jauh lebih baik dari pada mengobati. Orang dengan semua
usia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan terapi-terapi alami sebagai cara untuk
meningkatkan rasa nyaman dari sakit. Saat tubuh dituntut untuk beraktifitas tinggi,
kemungkinan untuk stres sangatlah besar apabila tidak diimbangi dengan olah raga. Kondisi
ini akan berperngaruh pada fisik. Massage atau therapy pijat bisa di katakan sebagai salah satu
tradisi penyembuhan yang tertua.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal of Alternative and
Complementary Mediine, orang yang menderita stress dan depresi merasasa ada perbaikan
setelah menjalani terapi massage selama 30 menit minimal setiap minggu. Kata massage
berasal dari kata Arap “Mash” yang berarti menekan dengan lembut atau dari kata Yunani
“Massien” yang berarti memijat atau melulut. Manifulasi : gerakan tangan dalam memijat.
Pelaku untuk pria dinamakan : masseur dan Pelaku untuk wanita dinamakan : massaeuse. Di
Indonesia masaage dikenal dengan sebutan pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari pijitan-pijitan
lembut dengan jari-jari. Cara memijat belum mempunyai landasan teori. Sehingga perlu
adanya sarana untuk memberikan petunjuk mengenai teknik teknik di dalam massage.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari massage?
2. Bagaimana biofisiologi dari massage?
3. Bagaimana teknik massage?
4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari massage?
5. Bagaimana evaluasi massage?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep massage
2. Untuk mengetahui biofisiologi massage
3. Untuk mengetahui teknik massage
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage
5. Untuk mengetahui evaluasi massage

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Massage


➢ Pengertian Massage
Kata massage berasal dari kata Arap “Mash” yang berarti menekan dengan lembut atau dari
kata Yunani “Massien” yang berarti memijat atau melulut. Manifulasi : gerakan tangan dalam
memijat. Pelaku untuk pria dinamakan : masseur dan Pelaku untuk wanita dinamakan :
massaeuse.
Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap jaringan tubuh yang lunak. Gerakan tangan dalam massage disebut manipulasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk
mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini
akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
➢ Macam – Macam Massage
1. Sport Massage : Massage yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang-orang yang
sehat badannya, terutama olahragawan. Diberikan hanya kepada orang yang sehat. Macam
dan cara memijatnya lebih diutamakan kepada pengaruhnya terhadap kelancaran peredaran
darah, merangsang persyarafan, membersihkan dan menghaluskan kulit, mengurangi atau
menghilangkan ketegangan syaraf dan mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan
pasien.
2. Segment Massage : Massage yg ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap
gangguan atau kelainan - kelainan fisik, terutama disebabkan oleh cuaca, kerja yang
kelewat batas, perkosaan atau paksaan (trauma) pada badan serta kelainan fisik yang
disebabkan oleh penyakit tertentu.
Contoh : kekakuan persendian sesudah terjadinya radang sendi (arthritis), kelayuan atau
kelumpuhan otot karena berkurangnya fungsi syaraf, distorsi atau keseleo pada sendi, rasa
nyeri pada tengkuk dan sebagainya.
3. Cosmetic Massage : Massage yang khusus ditujukan untuk memelihara serta
meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka maupun keindahan tubuh
beserta bagian -bagiannya.

3
4. Macam Massage yang lain : Massage untuk merangsang jantung, erotic massage,
sensuele-massage, serta bentuk - bentuk massage yang lain.

➢ Tujuan Massage
Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi (pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke
dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
Selain tujuan seperti diatas, massage juga digunakan untuk :
1. Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
2. Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
3. Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
4. Meningkatkan kinerja.
5. Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga anda.

➢ Cara Cara Melakukan Massage (Prosedur Massage)


Persiapan Alat :
1. Pelumas (minyak hangat/lotion)
2. Handuk
3. Pengalas
4. Selimut
Prosedur Massage :
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
2. Identitas pasien
3. Memberitahukan pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Mencuci tangan
5. Atur pasien dalam posisi pronasi. Bila tidak bisa, diatur dengan posisi miring
6. Letakan sebuah bantal kecil dibawah perut pasien untuk menjaga posisi yang tepat
7. Tuangkan sedikit lotion ke tangan perawat. Usap kedua tangan sehingga lotion merata
di permukaan
8. Lakukan massase pada punggung . Massase dilakukan dengan jari, dan telapak tangan
: tekanan yang halus

4
➢ Jenis-jenis Massage
Teknik pijat memijat juga diakui oleh masyarakat eropa dan amerika, bahkan mereka
mengadopsi teknik pijatan ala jepang. Berikut merupakan jenis-jenis massage atau pijatan
yang ditawarkan kepada masyarakat luas.
1. Pijat refleksi
Pijat refeksi adalah teknik memijat titik-titik syaraf yang ada dikedua telapak kaki dan
telapak tangan. Setiap organ tubuh manusia saling terhubung melalui jalur syaraf yang
ada ditubuh manusia. Telapak kaki juga terdapat jaringan syaraf yang memberikan
stimulan bioelektik kepada organ tubuh manusia. Jika organ tubuh kita sedang
terganggu maka ketika titik syaraf pada kaki ditekan, akan terasa sakit. Pijat refleksi
bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit ringan maupun kronis. Ahli pijat
refleksi dapat mendeteksi penyakit dari pijatan kaki pasien. Awalnya pasien dipijat
seluruh kakinya . tahap berikutnya mencari titik-titik meridian yang skait. Setelah itu
ditekantekan selama sepuluh menit. Biasnya saat titik syaraf ditekan, pasien akan
mengerang kesakitan, ini tandanya proses penyembuhan sedang berlangsung. Masa
pemijatan berlangsung satu jam dan diulangi lagi pada kesempatan berikutnya dilain
hari. Teknik pemijatan refleksi terkadang menggunakan bilang kayu yang ujungnya
tumpul. Fungsinya untuk membantu menekan titik syaraf ytang terletak dibagian
dalam kulit. Teknik kedua menggunakan ujung jari seperti jempol dan ujung jari
telunjuk. Kelebihan menggunakan pijat jari ahli pijat dapat merasakan dnegan seketika
kontur syaraf yang dipijat.
2. Pijat shiatsu
Shiatsu merupakan metode pemijatan yang berasal dari jepang. Pijat shiatsu
dikembangkan untuk berbagai kebutuhan seperti kebugaran dan penyembuhan.
Teknik pemijatan shiatsu menggunakan metode penekan pada jari di titik-titik pijat
yang dituju. Pijat shiatsu mengandalkan tekanan pada telapak tangan dengan alur yang
konstan agar syaraf dan otot pasien mengendur. Metode ini begitu alokatif hanya
tertuju pada titik tertentu. Jika tekanan telapak tangan terasa sakit, maka pasien bisa
meminta untuk mengendurkan sedikit agar tak sakit lagi. Manfaat pijat shiatsu adalah
untuk penyembuhan insomnia, stres, nyeri pada punggung, rematik, meredakan otot
yang cidera, sakit kepala, dan masih banyak lagi. Pijat ini hanya bisa dilakukan

5
ditempat tidur atau lantai yang datar dan pasien tidur menelungkup. Agar pijatannya
lancar, bisa memakai minyak aroma terapi dan sabun mandi. Setelah selesai proses
massage, pasien akan diberi minuman air putih maupun teh hijau. Manfaat minum air
setelah pijat adalah membantu melancarkan sirkulasi darah dan pencernaan.
Sedangkan teh hijau memiliki zat antioksidan dan yang berguna mengeluarkan racun
dari dalam tubuh.
3. Pijat bayi
Pijat bayi merupakan salah satu metode pijat yang diaplikasikan khusus untuk balita.
Fungsi pijat bayi antara lain untuk rilaksasi, memacu pertumbuhan badan, dan
menjaga kesehatan bayi. Hanya orang tertentu yang memiliki keahlian memijat bayi.
Terbukti pijat pada bayi memiliki sejumlah manfaat bagi bayi itu sendiri, antara lain
meningkatkan berat badan, melancarkan pergerakan otot motorik, dan menimbulkan
rasa tenang

2.2 Biofisiologi Massage


1. Sistem Saraf
Sangat dipengaruhi aplikasi pijat. Efek pijat terasa sangat nyaman dan sedatif, dan
mampu mengurangi iritabilitas syaraf. Gangguan-gangguan seperti imsonia, ketegangan, sakit
kepala dan kondisi-kondisi lain yang diakibatkan oleh stress merespons kekuatan
penyembuhan dari sentuhan seperti kembalinya kedamian dan harmonike dalam pikiran yang
kacau balau. Efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan
aktivitas otot, pembuluh darah dan kelejar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat
bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi
orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemas.
2. Sistem Otot
Memperoleh banyak manfaat dari pijat. Otot membutuhkan keseimbangan dalam
kondisi rileks atau ketika ia memgalami kontraksi. Beberapa kegiatan pijat mampu
mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga
mengurangi ketegangan otot dan kram. Jaringan-jaringan halus, adhesi dan jaringan bekas
luka bisa pecah dan membersihkan kandungan kotoran yang ada. Ketika otot berkontraksi,
produk-produk beracun akan dibuang. Gerakan lain akan menghasilkan kontraksi otot

6
sehingga menghasilkan irama gerakan otot yang bagus. Kelelahan dan ketegangan pada otot
karena aktivitas yang berlebihan dan akibat penumpukan substansi beracun di otot bisa
dikurangi dengan kontraksi dan relaksasi otot.
3. Sistem Rangka
Sistem rangka bisa menjadi lebih kuat dengan pijat. Tulang dipengaruhi secara tidak
langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan
sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit
yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa
nyaman dan kemudahan dalam bergerak.
4. Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan tekanan pada arteri dan vena, sehingga memperlancar
aliran darah yang mengalir dalam system sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya
masalah pada sirkulasi dan jantung. Detak jantung menjadi semakin kuat, rata-rata detak
jantung menurun dan tekanan darah tinggi juga bisa diturunkan.
5. Sistem Getah
Akan dirangsang dan aliran getah dalam system tersebut menjadi semakin kencang.
Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan substansi beracun dalam tubuh yang menerima
terlalu banyak tekanan akan segera hilang. Ketika kita cedera, sering kali muncul banyak
oedema (bengkak) yang akan menghambat sirkulasi getah bening. Pijat bisa mengosongkan
pembuluh getah bening dan menghilangkan bengkak. Jika cairan itu tidak dialirkan, maka ia
akan menjadi cairan semi padat dan tidak bisa mengalir ke dalam pembuluh getah bening.
Oleh karena itu, ia akan melekat pada jaringan-jaringan yang ada disekitarnya (otot, tulang,
tendon, dan ligament) dan membentuk apa yang dikenal dengan nama “adhesi”. Jika sebuah
adhesi terbentuk dalam sebuah sendiri maka gerakan kan terganggu secara permanen.
6. Sistem Penapasan
Akan memberikan respon ketika terjadi peningkatan aktivitas dalam paru-paru karena
pijat. Ketika treatment tersebut terus dilanjutkan, maka pernapasan menjadi lambat dan dalam.
Jika perlu, ingus dan sekresi bronchial juga bisa didorong keluar dari paru-paru dengan
gerakan perkusif pada punggung dan diatas paru-paru.

7
7. Sistem Pencernaan
Memperoleh manfaat ketika pijat mampu meningkatkan aktivitas peristaltis (gerakan
seperti gelombang) dalam calon sehingga zat-zat faekal menghilang dan pijat juga mengatasi
sembelit. Pijat mampu memperkuat dinding otot-otot dari usus dan abdomen, dan merangsang
sekresi sisa pencernaan dari hati, pancreas, perut, dan usus. Selain mempelancar pencernaan
dan memproses makanan, pijat juga bisa meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.
8. Kulit
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat dari pijat. Keringat dan kelenjar
sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga meningkatkan fungsi mereka dan
memastikan pengeluaran produk-produk limbah. Ketika kulit-kulit mati hilang, maka pori-
pori akan tetap terbuka sehingga respirasi, fleksibilitas dan elastisitas kulit meningkat.
Kondisi, tekstur dan irama kulit juga mengalami perbaikan menjadi sehat dan bersinar.
9. Sistem Urinari-genito
Penggunaan pijat abdominal dan pijat punggung mampu meningkatkan aktivitas
ginjal, sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan mengurangi retensi cairan.
10. Sistem Reproduksi
Pijat abdominal dan pijat punggung bisa membantu mengurangi masalah menstruasi
seperti periode rasa sakit, menstruasi yang tidak teratur dan gejala-gejala menopause.
11. Efek Mekanis
Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan terjadinya
pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymph, sehingga membantu memperlancar
sirkulasi, membantu sekresi, dan pemberian nutrisi kedalam jaringan.
12. Efek Reflektoris
Massage menimbulkan pacuan terhadap syaraf, peredaran darah yang menimbulkan
proses vasso kontriksi yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal sehingga memperlancar
peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsang meningkatkan tonus otot.
13. Efek Khemis
Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek
dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.

8
14. Pumpin
Gerakan membelai (stroking) dalam massage akan mengisap cairan melalui pembuluh
darah dan pembuluh getah bening. Dengan meningkatkan tekanan di depan pada teknik stroke,
vakum (pengosongan) dibuat di belakang. Hal ini terutama penting dalam ketegangan atau
kerusakan jaringan otot sebagaimana otot kencang akan menekan darah keluar seperti spons,
menghilangkan jaringan nutrisi vital dan energi untuk perbaikan.
15. Fisiologis Nyeri
Pengurangan nyeri ketegangan dan produk-produk sisa metabolisme pada otot dapat
menimbulkan rasa nyeri. Massage membantu mengurangi ini dalam banyak cara, termasuk
tubuh melepaskan endorfin. Relaksasi otot melalui panas yang dihasilkan, sirkulasi dan
peregangn. Mechanoreceptors memberikan sensasi sentuhan, tekanan, pemanjangan dan
penghangatan jaringan yang dirangsang yang menyebabkan reflex relaksasi.

2.3 Teknik Dasar Massage


1. Mengusap (Efflurage atau strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan.
Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar -
kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung - ujung syaraf.

Stroking a. Tehnik gosokan tanpa tekanan, arah tidak beraturan.


b. Irama ritmis
c. Fungsi : meratakan media
d. Efek Stroking : efek sedatif, mengurangi nyeri, sensasi
menghanyutkan sehingga dapat menurunkan spasme otot

9
Effluarage a. Prinsipnya (pegang – tekan – dorong – lepas)
b. Efek :
1) Untuk adanya tekanan merangsang vaskuler untuk
melancarkan aliran darah ke jantung
2) mengatasi kelelahan akibat asam laktat yang tertimbun
dalam jaringan
3) Adanya streaching pada jaringan dan otot superfisial
melepaskan perlengketan atau kontraktur jaring.

2. Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari
tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.

Petrissage a. (Pegang-Tekan-Angkat-Lepas)
b. Efek :
1) Melemaskan jaringan yang spasme
2) Menambah fleksibilitas jaringan
3) Mengurangi perlengketan jaringan superfisial
c. Tehnik Pegangan :
“C” Grips untuk Otot Besar
“V” Grips untuk Otot Kecil

10
3. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil - kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu
yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.

Friction a. Tehnik massage dengan mengerus jaringan


(Gerusan) dapat terputus-putus atau terus menerus tanpa
mengangkat tangan dan gesekan dapat
menggunkan : ibu jari, pangal tangan, siku atau
alat bantuk.
b. Efek :
1) Menghancurkan atau membebaskan
perlengketan antar jaringan
2) Menurunkan ketegangan jaringan
c. Kelebihan :
1) Dapat menjangkau jaringan letaknya dalam :
jaringan lunak sekitar persendian, ligament,
tendon.
2) Dapat meningkatkan rom akibat kontraktur.

4. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan
menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
Menggetar a. Tehnik massage dasar mengetarkan tubuh atau jaringan
(vibration) dengan menggunakan pegangan “v” atau “c”

11
b. Efek :
1) Rileksasi jaringan lunak (efek sedatif).
2) Vasodilatasi normal dengan getaran nilai ambang
reseptor akan meninggi akan terjadi penurunan akibat
dari kemampuan receptor menerima rangsang mejadi
tidak peka terhadap rangsangan.
3) Mengetarkan ujung - ujung saraf sensoris sehingga
menaikkan ambang sensoris threshold.

5. Memukul (tapotement atau tapotage)

Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot,
dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang
ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan
fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang
bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
a. Memukul (beating)
b. Mencincang (hacking)
c. Menepuk (clapping)

12
2.4 Indikasi dan Kontra Indikasi
a. Indikasi :
1) Pelepasan zat atau sputum pada jaringan berongga contoh pada : TBC, bronkhitis.
2) Mekanisme vibrasi pada saluran pernafasan, sekresi dinding nafas berbentuk bintik -
bintik yang menempel pada dinding saluran pernafasan.
b. Kontra indikasi :
1) Arteriosklerosis
2) Trombus
3) Infark
4) Nekrosis
5) Varises
6) Peningkatan tonus akibat kerusakan di SSP
7) Wanita hamil awal trimester
8) Keguguran

2.5 Evaluasi Massage


Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektivitas asuhan keperawatan antara
dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku klien yang stabil.
(Craven dan Hirnle, 2000). Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil atau tindakan dengan
standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan tercapai. Evaluasi
keperawatan komplementer adalah membandingkan efek atau hasil suatu tindakan
keperawatan komplementer dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat.
Tujuan Evaluasi Dalam Komplementer adalah untuk menentukan perkembangan
kesehatan klien, untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas dari tindakan
komplementer yang telah diberikan, mendapatkan umpan balik, mengakhiri rencana tindakan
keperawatan, dan memodifikasi rencana tindakan keperawatan.
Type pernyataan tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses tindakan keperawatan, sedangkan
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. Pernyataan evaluasi formatif adalah hasil observasi
dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat atau setelah dilakukan tindakan.

13
Sedangkan pernyataan evaluasi sumatif adalah rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada catatan perkembangan.
Pada terapi massage evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui respon pasien terhadap tindakan, meliputi perasaan pasien, perbandingan keluhan
sebelum dan setelah tindakan. Kemudian dikaitkan dengan diagnosa keperawatan yang telah
dibuat untuk evaluasi sumatif.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:

1. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan
memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa
tenang dan nyaman bagi penerimanya.

2. Secara biofisiologi massage berpengaruh terhadap sistem saraf, otot, rangka, sirkulatori,
getah, pernafasan, pencernaan, kulit, urinari-genito, dan reproduksi. Efek yg ditimbulkan
dapat berupa efek mekanis, efek reflektoris, efek khemis, pumpin, dan mengurangi nyeri.

3. Teknik massage antara lain, mengusap (Efflurage atau strocking), meremas (Petrisage),
friction, menggetar (vibration), dan memukul (tapotement atau tapotage).

4. Indikasi dari massage antara lain untuk pelepasan zat atau sputum pada jaringan berongga
contoh pada : TBC, bronkhitis. Sedangkan kontraindikasinya adalah arterosklerosis,
trombus, infark, nekrosis, varises, peningkatan tonus akibat kerusakan di SSP, wanita
hamil trimester awal, dan keguguran.

5. Pada terapi massage evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui respon pasien terhadap tindakan, meliputi perasaan pasien, perbandingan
keluhan sebelum dan setelah tindakan. Kemudian dikaitkan dengan diagnosa keperawatan
yang telah dibuat untuk evaluasi sumatif.
3.2 Saran
Untuk mahasiswa keperawatan agar senantiasa mengembangkan kemampuan diri
terutama dalam bidang keperawatan komplementer sehingga dapat berperan dalam
melengkapi terapi konvensional. Untuk perawat yang sudah bekerja agar dapat
mengaplikasikan ilmu keperawatan komplementer khususnya massage di tempat kerja (selama
tidak bertentangan dengan regulasi di tempat kerja) dan di masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Craven & Hirnle. 2000. Fundamentals of Nursing. Philadelphia: Lippincott


http://kutablang15.blogspot.com/2010/10/teknik-pemijatan-tungkai-bagian.html
http://kutablang15.blogspot.com/2010/10/teknik-pemijatan-tungkai-bagian-depan.html
Mashoed.1979. Massage Olahraga Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Dan pendidikan
Keselamatan. Jakarta: Mutiara
Priyonoadi Bambang, 2008. Sport Massage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

16

Anda mungkin juga menyukai