OLEH :
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan
makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah
membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah. Pembuatan makalah ini
diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Massage
Olahraga.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada seluruh
pihak yang telah banyak membantu dalam terselesainya makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat.
Lubuklinggau, 17 Februari
2021
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Permasalahan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Massage di Dunia dan di Indonesia
PENDAHULUAN
Dewasa ini massage telah menjadi bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan,
terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan,
mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu
sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Selain itu, massage mulai merambah ke dalam
dunia bisnis, dimana banyak salon, panti pijat yang memberikan layanan massage. Dari
contoh tersebut, membuktikan bahwa massage sangat penting untuk dipelajari karena
fungsinya yang sangat penting dalam pemulihan kondisi tubuh.
Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu
absorbsi, sekresi, mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam jaringan, serta dapat
memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf. Massage umumnya dianjurkan setelah bekerja
berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh kepada
keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang
menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan lemas.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage dan telah terdapat di berbagai belahan dunia, seperti:
1) Bangsa India Kuno yang telah mengenal massage dengan hygiene seperti mandi,
menggosok badan dan senam. Hal ini terdapat dalam kitab suci veda.
2) Tiongkok telah mengenal massage dalam kitab Kong Fu (2700 SM) terdapat tulisan
yang berhubungan dengan massage dan senam penyembuhan. Pada saat itu telah
dikenal pemijatan (petrissage) dan gossokkan (frictions).
3) Bangsa Mesir dan Persia kuno telah mengenal massage dan senam dengan bukti
peninggalan pada benda-benda relief, tetapi peninggalan dalam bentuk tulisan tidak
ditemukan.
4) Bangsa Yunani Kuno telah mengenal massage dan senam penyembuhan. Massage
yang mereka lakukan pada umum nya berhubungan dengan mandi yang mereka
anggap mempunyai unsur-unsur penyembuhan.
Pada permulaan tahun 1975, massage dikembangkan lagi oleh seorang ahli bedah
bangsa prancis yaitu Ambroise paree, tetapi belum menggunakan dasar ilmiah. Pada abad ke
17, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan Anatomi dan Pisiologi, massage telah
mempunyai dasar ilmiahnya.
Pada permulaan abad ke 19 banyak dokter Prancis diantaranya Laisne, Se’e , Estradore,
Delpech, Gerrard dan Heidelbrand berusah mengembangkan massage. Oleh karena itu,
banyak kata-kata bahasa Prancis yang digunakan dalam istilah-istilah massage.
Sedangkan sejarah massage di indonesia yaitu ketika sebelum perang dunia ke II sudah
ada orang indonesia yang belajar massage dari orang belanda. Terutama dari serdadu belanda
bagian kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggara Asian Games yang
banyak membutuhkan tenaga ahli Massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di
Surakarta, Bandung, dan Semarang.
2.2 Pengertian, Tujuan dan Pengaruh Massage
1) Pengertian Massage
Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Gerakan tangan dalam massage disebut manipulasi atau
pegangan massage. Manipulasi-manipulasi tadi dapat berupa Urutan pijatan, dan lain-lain
yang dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip Fisiologi dan Anatomi,
serta disesuaikan dengan kondisi jaringan.
2) Tujuan Massage
3) Pengaruh Massage
a) Efek Mekanis
b) Efek Reflektoris
c) Efek Khemis
Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek
dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.
Disamping ketiga efek itu tadi secara psikilogis massage memberikan perasaan nyaman
dan segar serta percaya diri.
A) Pengaruh massage terhadap peredaran darah dan limpa
1) Indikasi massage
Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar
manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage
membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa
pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan lemas. Massage demikian biasanya dilakukan kepada
seluruh tubuh dalam waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.
Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk atau berdiri
atau dlam pekerjaan yang begitu begitu juga menimbulkan kejenuhan dan kelelahan. Dalam
hanl ini kelelahan mungkin bersifat mental ataupun fisik. Biasanya massage diakhir tugas
tersebut mengembalikan tubuh maupun peresaan kembali nyaman.
Di dalam dunia olahraga dewasa ini masage telah menjadi sebagian dari upaya
pemeliharaan kondisi ada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan, masa
pertandingan dan setelah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga dewasa ini selalu
mengikutsertakan sedikitnya seorang maaseur.
Dalam keadaan keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra
indikasi. Hal ini biasanya menyangkut keadaan sbb:
a) Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.
b) Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti: cacar, campak, demam kuning,
dll.
f) Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat separti penderita chorea dan neurathenia.
g) Menderita penyakit haemophilia, karena kecenderungannya terjadi pendarahan, walau
karena sabab, yang tak bararti.
i) Pembengkakan ikibat cidera yang masih baru yang menujukkan adanya pendarahan di
dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat pecah kembali
bila dimassage. Juga pada luka yang belum sembuh atau yang baru sembuh.
j) Patah tulang yang belum sembuh. Massage dapat menggagu letak sambungan.
l) Sedang datang bulan atau hamil muda. Juga pada peradangan usus buntu
(appendicitis), gastroentiritis, colitis, dll. Demikiam juga bila ada batu dalam kandung
empedu.
m) Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan paru-paru.
A) Manipulasi massage
B) Pelaksanaan massage
C) Posisi pasien
A) Manipulasi massage
Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijitan gosokan dan lain-lain. Dalam
mempelajari pegangan atau manipulasu ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
mempelajari dan berlatih melaksanakan pengangan dan berlatih meraba dan merasakan
bagaimana kondisi jaringan yang di massage. Misalnya jalur-jalur otot dan kelainan-kelainan
yang mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam praktek.
a) Superfisial stroking
b) Deep stroking
2) COMPRESSION = Parasan
b) Wringing (memeras)
c) Rolling (menggeser)
d) Walken (menekan)
3) FRICTIONS = Gosokan
a) Spiral
b) Circulary
c) Rotary
4) TAPOTEMENT = Pukulan
a) Hacking (mencencang)
f) Spatting (cipratan)
5) VIBRATIONS = Getaran
6) SHAKING = Guncangan
Dalam praktek massage manipulasi yang sebanyak itu tidak perlu selalu digunakan
seluruhnya, melainkan disesuaikan dengan keperluan saja. Berikut ini adalah penjelasan dari
berbagai macam pegangan massage pada manipulasi.
1) STROKING
a) Superficial Stroking. Manipulasi ini merupakan elusan lembut pada permukaan kulit
sehingga menpunyai pemgaruh menenangkan (sadatif). Arah gerakan tidak tertantu.
Biasanya dilakukan dengan telapak jari atau telapak tangan. Manipulasi ini biasa
dipakai untuk memulai atau mengakhiri acara massage.
b) Deep Stroking. Manipulasi ini terdiri atas gerakan mengurut atau menggerus ke arah
pusat (centripetal) secara kontinyu dengan tekanan yang lebih dalam. Stroking
merupakan manipulasi yang merangsang secara mekanis ujung-ujung syaraf di kulit
untuk menbantu melancarkan peredaran darah dan limpa. Stroking dalam
menghaluskan dan merampimgkan otot. Untuk memberikan tekanan yang lebih dalam,
masseur harus memindahkan berat badan ke tangan yang bekerja. Untuk itu bangku
massage harus diatur setinggi pusar.
A) Palmar (dengan telapak tangan). Jari-jari harus rapat kecuali ibu jari. Seluruh permukaan
telapak tangan harus kontak dengan permukaan kulit. pada otot yang karena bentuknya mudah
dipegang seperti pada paha dan betis pegangan harus melingkar memegang otot agar
dorongan menjadi lebih baik. Manipialsi ini dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan.
Bila dengan dua tangan dilakukan bergandengan atau bergantian. Gerakan harus selalu
menuju ke pusat bila tekanan cukup dalam. Berikut ini adalah gambar pegangan palmar:
B) Digital (dengan ujung atau telapak jari tangan). Manipulasi ini dikerjakan dengan satu, Dua
atau seluruh jari tangan. Keuntungan dari bentuk manipulasi ini ialah dapat digunakan pada
bagian-bagian tubuh yang sempit. Lebih dapat merasakan kelainan-kelainan yang ada, seperti
penebalan dan pengerasan jaringan dll. Berikut ini adalah gambar pegangan digital:
C) Knuckle (kepalan). Dipergunakan terutama untuk otot-otot yang tebal dan keras seperti
misalnya tractus ilio tibialis, karena pengaruh bentuk manipulasi palmar dan digital dirasakan
kurang. Berikut ini adalah gambar pegangan knucle:
2) COMPRESSION
b) Wringing (perasaan). Pagangan ini seperti memeras kain cucian, tangan bergerak
bertentangan yang satu mendorong dan yang lain menarik. Berikut ini adalah gambar
manipulasi wringing:
c) Rolling (menggeser). Pegangan ini dimulai dengan sikap memegang otot seperti pada
petrissage, yang dilakukan oleh tangan terjauh, sednag tangan yang lain memegang
dan mengangkat otot di bagian yang lebih dekat ke pusat. Gerakan memeras dilakukan
oleh tangan terjauh debgan merapatkan telunjuk ke ibu jari. Kemudian tangan lain
tergeser ke arah pusat sambil mengangkat otot disusul gerak perasan berikutnya.
Berikut ini adalah gambar manipulasi rolling:
d) Walken. Pegangan ini dikerjakan dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada pada
bagian proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jari lain terpisah. Tangan
kanan memegang otot tadi pada bagian distal dengan posisi ibu jari berada diantara
telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Tanagan kiri lebih dulu melakukan pijatan dan
sementara itu ibu jari tangan kanan melakukan pijatan dengan ibu jari. Tangan kiri
kendur dan menggeser ke atas dan melakukan pijatan lagi yang kemudian diikuti
tangan kanan. Manipulasi ini dilakukan pada bagian tubuh yang bulat seperti pada
tungkai bawah, tungkai atas dan lengan bawah, lengan atas. Dengan manipulsi ini
terjadi pengosongan dan pengisian jaringan. Berikut ini adalah gambar manipulasi
walken:
3) FRICTIONS ( RUBBING)
Frictions yang berarti menggosok atau menggerus, dapat dilakukan baik dengan jari
maupun telapak tangan. Friktions digunakan untuk menggerakan lemak di bawah kulit,
memperbaiki sirkulasi, memperbaiki penyerapan, melonggarkan ikatan sendi yang kaku, serta
menghilangkan pengerasan dan penebalan. Variasi dari pegangan ini ialah:
a) Spiral, yaitu gerakan menggosok dengan jari atau telapak tangan mengikutu garis
melingkar-lingkar berbentuk spiral.
b) Circulary, menggosok dengan ibu jari atau telapak tangan menbuat lingkaran-lingkaran
tertutup hingga seluruh permukaan tergosok.
c) Rotary, yaitu gerakan menggosok membuat lingkaran yang luas seperti misalnya pada
punggung ataupun panggul. Dapat dilakukan dengan satu tangan dan dapat juga
dengan dua tangan. Dapat juga dengan menggunakan hasta untuk mengeraskan
gosokan. Frictions dengan talapak jari lebih efektif karena rabahannya lebih peka dan
dapat menelusuri bagian ataupun lekukan yang sempit.
B) Pelaksanaan massage
b) Harus diketahui kondisi bagian tubuh yang akan dimassage, misalnya memar, sakit,
pegal atau bekas keseleo, dsb.
c) Harus ditentukan untuk tujuan apa massage dilakukan, apakah perawatan, pemanasan
atau pemulihan.
d) Pegangan atau manipulasi harus benar, dilakukan dengan teratur, berirama dan
kontinyu serta tidak sering diangkat dari permukaan tubuh pasien. Hindarkan tindakan
yang ragu-ragu, tersentak-sentak atau menimbulkan rasa geli.
f) Tekanan pijitan atau pukulan harus dikerjakan dengan keyakinan bahwa hal tersebut
tidak terlalu menyakitkan sehingga pasien seringkali mengeluh. Perhatikan bila
massage bagian dari jaringan yang belum sembuh benar untuk menghindarkan
pecahnya kembali pembuluh yang baru sembuh.
C) Posisi pasien
Ada tiga hal penting yang berhubungan dengan posisi pasien pada waktu massage:
3) Pada waktu bekerja masseur harus bebas dari rintangan serta berdiri dalam sikap yang
memungkinkan bekerja lebih effisien sehingga tidak cepat lelah.
Posisi pasien:
a) Berbaring telentang. Pada posisi telentang di bawah lutut diganjal dengan guling kecil
sehingga dinding perut dan otot=otot paha serta tungkai bawah menjadi kendur. Tangan
diletakkan diatas perut atau lurus di samping badan. Kepala dapat diberi bantal. Pada
massage perut posisi masseur sebaiknya disebelah kanan pasien.
b) Berbaring telungkup. Pada sikap ini kepala tidak perlu memakai bantal. Guling kecil
diletakkan dibawah pergelangan kaki sehingga otot-otot tungkai kendur. Kaki berada
diujung agak keluar kasur. Hal ini memudahkan pekerjaan masseur.
c) Berbaring miring. Pada sikap ini kepala perlu menggunakan bantal, demikian lutut kaki
yang diatas yang dibengkokkan ke depan. Posisi ini dipakai bila posisi lain kurang tapat.
d) Posisi duduk. Posisi duduk digunakan untuk massage kepala dan pundak. Dapat juga
untuk massage tungkai dan kaki, atau karena sesuatu hal pasien harus dalam posisi ini.
1) Ruangan massage
Ruangan massage harus cukup terang dengan ventilasi yang baik tatapi tidak terlalu
berangin. Diperlengkapi dengan:
a) Bangku massage lengkap dengan kasur, bantal, guling besar dan guling kecil serta
sprei.
b) Tempat ganti pakaian, tempat cuci tangan dengan sabun anti septik dan serbet.
d) Bahan pelicin: parafine atau minyak sla, massage cream atau bedak hygienis.
b) Selama massage. Bagian badan pasien yang tidak dimassage harus ditutu dengan
handuk besar. Massage dikerjakan dengan tenang dan hati-hati serta memberikan
kesempatan kepada pasien untuk beristirahat.
c) Selesai massage. Badan pasien dibersihkan dengan handuk kecil. Setelah massage
general, pasien diberi waktu istirahat 10 sampai 15 menit.
Massage dewasa ini telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan
olahragawan, terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya
mempercepat pemulihan, mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan
motorik yang semuanya itu sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Di dalam pembinaan
olahragawan massage dipergunakan dalam masa latihan, sebelum pertandingan atau latihan
berat, pada masa pertandingan dan setelah pertandingan.
Dalam masa latihan, massage digunakan terhadap bagian badan atau anggota yang
dipandang perlu sehingga sifatnya itu lokal. Dalam hal demikian ada baiknya bila
olahragawan sendiri mampu melakukanya sendiri dengan auto massage. Bila dilakukan juga
massage general maka waktunya tidak boleh terlalu dekat dengan acara latihan berikutnya,
mengingat massage juga mempunyani efek melemaskan, sehingga dapat mengurangi
kemampuan. Perlu tidaknya seseorang dimassage harus bergantung kepada petunjuk pelatih
atau dokter. Massage general dapat segera dilakukan setelah selesai latihan atau sete;ah
diberikan cukup istirahat bila diketahui bahwa pasien sangat lelah. Manipulasi yang
digunakan perasaan dengan tekanan agak dalam tetapi halus seperti effleurage rolling,
petrissage dan frictions ditambah vibrasi dan shaking. Setelah massage general perlu
diberikan istirahat seperlunya. Massage general dapat berlangsung satu jam. Oleh karena itu
seorang masseur mungkin hanya mampu melakukanya terhadap dua orang berturut-turut.
Massage lokal biasanya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit.
Aktifitas olahraga yang sangat intensif yang berlangsung dalamwaktu yang cukup lama
mungurus segala kemampuan akan menimbulkan fenomena kelelahan yang panjang dan
kelainan fungsional lainnya. Massage setelah pertandingan berusaha membantu proses
pemulihan yang lebih cepat dan sempurna dan menghilangkan bermacam gejala yang biasa
menyertai kelelahan seperti peresaan lesu, pegal, linu, nyeri, dll. Massage sebaiknya diberikan
segera setelah berkurangnya kerja organisme yang ditandai dengan kembalinya denyut nadi
ke keadaan normal. Tetapi dalam hal kelelahan yang berlebihan atau kepayahan maka
massage ditangguhkan sampai menurunnya kelelahan akut dalam waktu yang cukup lama.
Massage diberikan terutama terhadap otot-otot besar. Perlu diberikan dengan tekanan dalam,
hati-hati, tenang dan halus. Dengan massage ini sekresi dan sirkulasi dikembalikan ke
kedaaan normal dan otot-otot yang tegang dikendurkan. Vibrasi dan shaking diberikan untuk
mengembalikan fungsi syaraf dan memperbaiki tonus otot.
Dalam kegiatan olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik yang barat dengan
banyak kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan jaringan seperti
teregangnya tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau dislokasi ringan
yang mudah dikembalikan. Tujuan perawatan dengan massage ialah:
c) Mampercepat penyerapan.
Cedera yang berat selalu disertai oleh robeknya jaringan, ligament dan pembuluh darah,
rusaknya urat syaraf dan mungkin juga tulang patah.
Perubahan fungsi garak mungkin terjadi pincang dan lain-lain yang disebabkan oleh
over stretching otot, tendon maupun ligament. Atau karena berubahnya latak sendi seperti
pada dislokasi. Beberapa trauma yang sering tarjadi dalam olahraga ialah:
1) Kejang otot.
2) Contussion / distorsion.
Kontussi atau memar adalah trauma dengan sedikit kerusakan jaringan, biasanya diikuti
dengan bengkakan. Dalam keadaan ringan massage dapat setelah satu sampai dua hari.
Cedera demikian umumnya terjadi pada persendian.
c) Diberikan sekeliling persendian dengan frictions dan stroking yang halus untuk
mengurangu rasa sakit.
Pada kejadian yang lebih parah sering diikuti dengan pendarahan dan sobekan kapsula
sendi. Jika demikian masage harus ditangguhkan sementara, tetapi jangan terlalu lama untuk
menghindarkan pembekuan darah yang dapat menjadi perlekatan atau penumbuhan diantara
otot dan jaringan. Jika keadaan ini sidah sembuh, masssage diberikan untuk mempebaiki
sirkulasi.
3) Luxasio / dislocation.
Keseleo sehingga letak atau posisis tulang berubah, dalam hal ini perlu dilakukan
reposisi. Luksasi ini biasanya diikuti sobeknya kapsula sendi. Massage diberikan setelah
perawatan taga atau empat hari untuk membantu penyerapan. Massage pasa bagian otot dapat
mempengaruhi tegangan pada kapsula sendi sehingga resesi cairan intra articular dapat
diperbanyak. Luksasi pada articulatio cubiti, musculus brachialis internus perlu dimassage.
Luksasi yang agak parah dapat disembuhkan dalam dua sampai empat minggu. Walaupun
demikian biasanya masih terdapat keluhan.
4) Fraktura.
Terhadap patah tulang ini mssage diberikan sesudah sembuh, yaitu meneruskan
pekerjaan dokter. Massage perlu diberikan untuk memperbaiki sirkulasi, menghilangakn
lengketan kulit dan menyembuhkan otot yang atrophi (kaku). Manipulasi yang dipergunakan
ialah : effleurage, petrissage, rolling dan frictions pada persendian. Di ssamping itu kita
laksanakan pula latihan persendian (joint movement exercises prosedure).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage. Massage adalah suatu penyembuhan yang
menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage
umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu
mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan
dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan
lemas. Teknik massage Manipulasi massage, Pelaksanaan massage, Posisi pasien, dan
Penggunaan alat-alat massage.
Massage telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan, terutama
dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan, mencegah
dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu sekarang
menjadi perhatian ilmu massage. Dalam olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik
yang barat dengan banyak kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan
jaringan seperti teregangnya tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau
dislokasi ringan yang mudah dikembalikan.
3.2 Saran-saran
Massage merupakan suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Anggota tubuh yang lunak sebaiknya diolesi dengan baby
oil atau hand body sebelum dilakukannya massage, agar kulit terasa licin dan mudah untuk di
manipulasi pada massage.
DAFTAR PUSTAKA