Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER

Oleh :
Kelompok 3

1. DEWA GDE SUDIASTA (203221096)


2. I WAYAN SELAMET WIDYAGUNA (203221097)
3. NI WAYAN SUPARTI (203221098)
4. NI MADE DIANTARINI (203221099)
5. NYOMAN RAI PARMINI (203221100)
6. NI WAYAN PANDE WIRA DEWI (203221101)
7. NI PUTU YULIA RESTIANA (203221102)
8. SAYU RAKA INDRAYANTI (203221103)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


PROGRAM SARJANA
STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2021
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas Waranugraha
Beliaulah penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Komplementer” ini tepat
pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak yang membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Denpasar, 2 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL……………………………………..……………………………………..
i
KATA PENGANTAR ……………………………………..……………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………...………………………iii
LAMPIRAN GAMBAR……………………………………………...……......... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………….….. 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 1
1.4 Manfaat....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Massage…………......................................................... 3
2.2 Biofisiologi Massage………….................................................. 7
2.3 Teknik Massage……………….................................................. 8
2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Massage......................................... 10

2.5 Evaluasi dari Massage…............................................................. 12

2.5 Jurnal terkait Massage…............................................................. 13

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ................................................................................... 17
3.2 Saran ......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18

iii
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1 : Titik Pijat Refleksi Pada Telapak Kaki ........................ …………… .................. 5

Gambar 1 : Titik Pijat Refleksi Pada Telapak Tangan ………….......... .............................. 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat merupakan investasi besar yang harus benar – benar dijaga. Bila perlu dilakukan
sedini mungkin, sampai dewasa bahkan tua sekalipun. Kesehatan tiada duanya bagi yang
mecintainya. Dijaman modern ini banyak aktivitas yang dilakukan dengan duduk atau berdiri,
ditambah lagi daya tarik gravitasi telah menyebabkan banyak racun dari sisa sisa metabolism
tertimbun di telapak kaki. Disamping itu kurang berolahraga dan makan yang tidak dijaga
menyebabkan banyak orang merasa letih, lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai
penyakit.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal Of Alternatif and
Complementary Medicine, orang yang merasa stress dan depresi merasa ada perbaikan setelah
menjalani terapi massage selama 30 menit minimal setiap minggu. Kata massage berasal
Bahasa Arab “mass” yang berarti menekan dengan imbuhan “age” dari Bahasa Perancis. Di
Indonesia massage dikenal dengan pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari pijian-pijitan lembut
dengan jari- jari. Cara memijat belum memiliki landasan teori. Sehingga perlu adanya saran
untuk memberikan petunjuk mengenai teknik-teknik massage. Lebih khususnya pada sport
massage.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dari massage ?
2. Bagaimana Biofisiologi dari massage ?
3. Bagaimana teknik massage ?
4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari massage ?
5. Bagaimana evaluasi dari tindakan massage ?

6. Bagaimana jurnal terkait massage?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep massage
2. Untuk mengetahui bagaimana biofisiologi dari massage
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik massage
4. Untuk mengetahui bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari massage
5. Untuk mengetahui evaluasi dari tindakan massage

6. Untuk mengetahui jurnal terkait massage

1
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang massage.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini dapat bermanfaat sebagai refrensi di Institusi Pendidikan dan sebagai bahan
bacaan tentang massage.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Massage

1. Definisi

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan


berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik
distraksi (Coyle, dkk 2007). Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan
dibawahnya dengan menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk
mengurangi nyeri, membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi. Dipijat merupakan
bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno. Dipercayai metode
ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai era modern
sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di China dan Jepang sebagai
alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

2. Macam-macam Massage

a. Massage tujuan terapi : suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh
yang baik terhadap keadaan patologi postrauma.

b. Massage kecantikan : menyalurkan darah kulit yang lebih baik,untuk menghindari


pembentukan keriput dan kekeringan kulit .

c. Massage kesehatan : dengan jalan massage memelihara kesehatan, menormalkan


fungsi organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan.

d. Massage olahraga : bermacam – macam pegangan, yang diterapkan dengan tangan


kosong pada kulit yang tidak tertutup dari olahragawan yang sehat pasif, dengan tujuan
mempertahankan kondisi tubuh, memperbaiki dan atau menghilangkan olahragawan
yang merugikan.

3
3. Jenis-jenis massage

Teknik pijat memijat juga diakui oleh masyarakat Eropa dan amerika, bahkan mereka
mengadopsi teknik pijatan ala Jepang. Berikut merupakan jenis-jenis massage atau
pijatan yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

a. Pijat refleksi

Pijat refeksi adalah teknik memijat titik-titik syaraf yang ada dikedua telapak kaki
dan telapak tangan. Setiap organ tubuh manusia saling terhubung melalui jalur syaraf
yang ada ditubuh manusia. Telapak kaki juga terdapat jaringan syaraf yang
memberikan stimulan bioelektrik kepada organ tubuh manusia. Jika organ tubuh kita
sedang terganggu maka ketika titik syaraf pada kaki ditekan, akan terasa sakit. Pijat
refleksi bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit ringan maupun kronis. Ahli
pijat refleksi dapat mendeteksi penyakit dari pijatan kaki pasien. Awalnya pasien
dipijat seluruh kakinya . tahap berikutnya mencari titik-titik meridian yang sakit.
Setelah itu ditekan- tekan selama 3-10 menit. Biasanya saat titik syaraf ditekan, pasien
akan mengerang kesakitan, ini tandanya proses penyembuhan sedang berlangsung.
Masa pemijatan berlangsung satu jam dan diulangi lagi pada kesempatan berikutnya
dilain hari. Teknik pemijatan refleksi terkadang menggunakan bilang kayu yang
ujungnya tumpul. Fungsinya untuk membantu menekan titik syaraf yang terletak
dibagian dalam kulit. Teknik kedua menggunakan ujung jari seperti jempol dan ujung
jari telunjuk. Kelebihan menggunakan pijat jari ahli pijat dapat merasakan dengan
seketika kontur syaraf yang dipijat.

4
Gambar 1 : Titik Pijat Refleksi Pada Telapak Kaki

Gambar 2 : Titik Pijat Refleksi Pada Telapak Tangan

5
b. Pijat shiatsu

Shiatsu merupakan metode pemijatan yang berasal dari Jepang. Pijat shiatsu
dikembangkan untuk berbagai kebutuhan seperti kebugaran dan penyembuhan. Teknik
pemijatan shiatsu menggunakan metode penekanan pada jari di titik-titik pijat yang dituju.
Pijat shiatsu mengandalkan tekanan pada telapak tangan dengan alur yang konstan agar
syaraf dan otot pasien mengendur. Metode ini begitu alokatif hanya tertuju pada titik
tertentu. Jika tekanan telapak tangan terasa sakit, maka pasien bisa meminta untuk
mengendurkan sedikit agar tak sakit lagi. Manfaat pijat shiatsu adalah untuk penyembuhan
insomnia, stres, nyeri pada punggung, rematik, meredakan otot yang cidera, sakit kepala,
dan masih banyak lagi. Pijat ini hanya bisa dilakukan ditempat tidur atau lantai yang datar
dan pasien tidur menelungkup. Agar pijatannya lancar, bisa memakai minyak aroma terapi
dan sabun mandi. Setelah selesai proses massage, pasien akan diberi minuman air putih
maupun teh hijau. Manfaat minum air setelah pijat adalah membantu melancarkan sirkulasi
darah dan pencernaan. Sedangkan teh hijau memiliki zat antioksidan dan yang berguna
mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

c. Pijat bayi

Pijat bayi merupakan salah satu metode pijat yang diaplikasikan khusus untuk balita.
Fungsi pijat bayi antara lain untuk relaksasi, memacu pertumbuhan badan, dan menjaga
kesehatan bayi. Hanya orang tertentu yang memiliki keahlian memijat bayi. Terbukti
pijat pada bayi memiliki sejumlah manfaat bagi bayi itu sendiri, antara lain
meningkatkan berat badan, melancarkan pergerakan otot motorik, dan menimbulkan
rasa tenang. Pijat bayi menjadi salah satu cara alternatif yang dilakukan oleh para orang
tua untuk memberikan kenyamanan serta memanjakan bayi. Pijatan bayi memiliki
banyak variasi teknik dengan tujuan agar tubuh si kecil menjadi lebih rileks, termasuk
memijat dengan teknik I Love You.

Pijat I Love You adalah variasi pijat di area perut yang efektif mengatasi banyak
masalah kesehatan. Metode pijat ini akan dilakukan dengan sebuah gerakan yang
membentuk inisial I, L dan U. Penerapan pijat I Love You ini cocok diterapkan oleh
bayi usia 0 hingga 1 tahun seusai mandi atau setelah menyusu untuk memberikan
kenyamanan.

6
2.2 Biofisiologi Massage
a. Manfaat massage
Manfaat massage meliputi menciptakan respon relaksasi, meningkatkan proses
metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan lympatik, mempercepat penyembuhan dan
relaksasi otot, mengurangi tegangan otot, dan tingkat stress (Tappan & Benjamin, 1998
dalam Turner & Merriman, 2005). Adapun terapi massage bermanfaat untuk
memperbaiki sirkulasi darah, dan limfe, dengan cara meningkatkan hantaran oksigen
dan zat makanan ke dalam sel tubuh, sekaligus juga meningkatkan pengeluaran sampah
metabolisme dari tubuh (Mulyati, 2009). Mengurut dan meremas menstimulasi
sirkulasi lokal dan mobilisasi jaringan lunak. Manfaat secara psikologis yaitu berkaitan
dengan timbal balik sentuhan dan proses relaksasi yang berkaitan dengan masase.
Masase berguna untuk meningkatkan kesejahteraan individu baik sebagai terapi
terpisah atau pelengkap dalam pengobatan ortodoks. Masase secara klinis dapat
digunakan untuk mengurangi stress dan meningkatkan perbaikan jaringan dan
kerusakan otot. Terapi ini dapat dimasukan dalam aktivitas rutin seperti memandikan
ditempat tidur dan perawaatn daerah tekanan. Masase dapat digunakan sebagai teknik
tersendiri atau dapat dikombinasikan dengan minyak sari yang memberi lingkup
terapeutik.
b. Mekanisme kerja massage
Didalam teknik pijat refleksi atau masssage, suatu penyakit biasanya ditandai
dengan rasa sakit pada titik tertentu di tubuh ketika titik tersebut di tekan atau dipijat. Dan
ketika seorang pasien atas suatu penyakit dinyatakan sembuh, juga ditandai dengan
menghilangnya rasa sakit tersebut meski bagian tubuh tersebut dipijat. Sebenarnya cara
kerja pijat refleksi atau massage adalah ketika suatu titik pada tubuh dipijat dan terasa
nyeri, maka tubuh otomatis akan mengeluarkan semacam morfin atau yang dikenal dengan
nama neurotransmitter yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit. Salah satu zat
diantaranya yang paling penting adalah enkefalin endogen atau endorfin. Zat tersebut
berperan untuk menaikkan ambang rasa sakit pada manusia. Endorfin yang merupakan zat
semacam morfin, berbeda dengan morfin yang dikenal sebagai zat psikotropika atau
narkoba. Efeknya tidak membuat ketagihan, namun malah memberikan efek yang baik bagi
kesehatan. Dengan adanya pemijatan, maka

7
tubuh terus memproduksi zat tersebut hingga akhirnya rasa sakit tersebut menghilang
dan penyakitpun sembuh.
c. Efektifitas massage
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur, berkurang
gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah menjalani
rangkaian terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang
memeriksa efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu terapi untuk pasien yang
mengalami kegelisahan. Para peneliti secara acak memberikan kepada 68 pasien yang
mempunyai masalah kegelisahan untuk menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat
selama 10 jam sambil mendengarkan musik, berbaring & bernafas perlahan sambil
mendengarkan musik serta di kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya
dengan bantalan pemanas & handuk hangat sambil mendengarkan musik. Ketiga
kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan. Penemuan
ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and Anxiety. Terapi
pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain melancarkan mekanistis
memiliki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit, dan bisa
menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit bisa disembuhkan mulai penyakit
ringan seperti capek – capek , pusing, perut kembung hingga penyakit yang berat
diabetes, jantung, kanker , hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit , dll.

2.3 Teknik Massage


a. Effleurage
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara ritmis/berirama dan
berturut-turut ke arah atas. Arti gerakan mengusap, yaitu gerakan ringan dan terus menerus
yang dilakukan dengan ujung jari bagian bawah terutama pada bagian wajah yang sempit
seperti hidung dan dagu. Dan dengan telapak tangan pada bagian wajah yang lebar seperti dahi
dan pipi. Lakukan secara pelan dan berirama tanpa tekanan. Pijatan secara effleurage memiliki
efek sedatif yaitu efek menenangkan, oleh karena itu gerakan ini selalu dilakukan pada awal
dan akhir pemijatan. Untuk melakukan gerakan mengurut, otot-otot tangan dan jari-jari
dikendurkan. Pada gerakan effleurage telapak tangan atau jari harus melekat dan menyesuaikan
dengan bagian yang sedang diurut sambil menekan perlahan- lahan pada

8
setiap bagian yang diurut, dan tidak boleh dilepaskan dari kulit yang sedang diurut sebelum
keseluruhan bagian tersebut selesai. Pada tiap gerakan effleurage tekanan harus ringan
pada permulaan lalu menjadi keras dan berkurang lagi pada akhir gerakan Penting
diperhatikan bahwa tangan yang mengusap itu kembali ke tempat asal pengurutan lepas
dari kulit yang baru diurut. Effleurage sering dipakai untuk muka, leher, kulit kepala,
punggung, dada, lengan dan kaki. Khasiat gerakan ini seperti:
- Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel yang telah mengelupas. Pengusapan
dapat diperlancar dengan menggunakan krim atau minyak.
- Mempercepat pengangkutan zat-zat sampah dan darah yang mengandung
karbondioksida juga memperlancar aliran limfe baru dan darah yang mengandung
banyak sari makanan dan oksigen.
- Pertukaran zat (metabolisme) di semua jaringan meningkat dan pemberian
makanan kepada kulit dari dalam tubuh lebih terjamin.
b. Friction

Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi darah,
mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat otot kulit. Lakukan
pijatan melingkar ringan dengan dua ujung jari yang ditekankan tegak lurus pada bagian
yang dipijat. Pengurutan menggosok ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
serabut- serabut kenyal jaringan ikat. Karena tekanan vertikal ke bawah, serabut tersebut
berkerut dan jika tekanan dilepaskan akan memanjang lagi seperti gerakan gymnastik.
Friction memutar adalah gerakan yang biasa dipakai pada kulit kepala, muka, lengan dan
tangan. Mengurut cara friction jika dilakukan pada kulit kepala, mengakibatkan obat
rambut yang digunakan akan diserap lebih cepat karena panas yang timbul oleh gosokan.
Dan gosokan memutar dapat juga melepaskan sindap atau sisik pada kulit kepala. Gerakan
friction pada bagian lengan dan tangan yaitu dengan cara menggeser, dan meremas serta
memutar. Gerakan ini dilakukan dengan memegang lengan atau tangan dengan kuat,
dengan satu tangan dan menggerakkan secara bolak balik di atas tulang, dan tangan
satunya lagi memegang lengan supaya tidak bergerak. Khasiat gerakan friction yaitu
berpengaruh terhadap penyembuhan bagian-bagian jaringan yang sakit atau kurang
sempurna.

9
c. Petrissage

Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit beberapa
bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure). Tujuan pijatan dengan
sedikit menjepit atau menekan adalah untuk memberikan stimulasi yang lebih dalam pada
kulit dan memperlancar sirkulasi. Tekanan dan jepitan harus dilakukan secara ringan dan
berirama. Pada pengurutan badan, pertisage dilakukan di antara jari-jari dan telapak
tangan. Pada pengurutan muka dan leher hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk atau
kelingking. Fulling adalah suatu bentuk petrisage yang kebanyakan dipakai untuk
mengurut lengan.

d. Shaking
Shaking adalah gerakan menggetar yang berfungsi untuk merangsang atau untuk
menenangkan urat syaraf serta menghilangkan kerut pada wajah. Pada pijatan ini
gunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara bergantian.
Pijatan ini dapat pula menggunakan alat yang disebut vibrator. Gerakan menggetar untuk
merangsang dan dilakukan dengan cara menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf
dinamakan vibrasi statis dan gerakan menggetar yang bertujuan untuk menenangkan
dinamakan vibrasi dinamis yakni getaran yang dilakukan sepanjang jalannya syaraf
dengan ujung jari. Untuk mencegah rangsangan yang berlebihan, gerakan vibrasi hanya
dilakukan sekali-kali dan tidak boleh berlangsung lebih dari beberapa detik pada satu
tempat. Khasiat gerakan vibrasi adalah untuk melemaskan jaringan-jaringan dan
menghilangkan ketegangan.

2.4 Indikasi dan Kontraindikasi Massage


a. Indikasi Massage
Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar
manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage
membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa
pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage demikian biasanya dilakukan diseluruh
tubuh dalam waktu tertentu.

10
Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya
pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan, masa
pertandingan, dan sesudah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga dewasa ini selalu
mengikutsertakan sedikitnya seorang masseur.
Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera, membantu
mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan
pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah tulang.
Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang biasanya
mengalami kekakuan.
b. Kontra Indikasi Massage
Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra indikasi.
Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:
1) Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.
2) Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular serta sakit kulit seperti: cacar,
campak, demam kuning, dll.
3) Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
4) Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat benar-benar.
5) Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti:
erteriosclerosis, trombosis, dll.
6) Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat separti penderita chorea dan
neurathenia.
7) Menderita penyakit haemophilia, karena kecenderungannya terjadi pendarahan,
walau karena sabab, yang tak bararti.
8) Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan meluasnya
infeksi seperti bisul, borok, dsb.
9) Pembengkakan akibat cidera yang masih baru yang menujukkan adanya
pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Juga pada luka yang belum sembuh atau yang baru
sembuh.
10) Patah tulang yang belum sembuh. Massage dapat menggagu letak sambungan.
11) Menderita penyakit tumor atau kanker.

11
12) Sedang datang bulan atau hamil muda. Juga pada peradangan usus buntu
(appendicitis), gastroentiritis, colitis, dll. Demikiam juga bila ada batu dalam
kandung empedu.

2.5 Evaluasi dari Massage

Berkurangnya spasme dapat diperoleh juga dari efek massage yang diberikan dengan
teknik friction yang berfungsi untuk membantu menghancurkan myloglosis, yaitu
timbunan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat pada otot yang
menyebabkan pengerasan pada otot dan meningkatkan relaksasi otot sehingga mengurangi
ketegangan/spasme atau kram otot, hal itu juga didukung dengan teknik efflurage yang
dapat melancarkan sirkulasi darah, dengan begitu maka penimbunan sisa-sisa metabolisme
yang mengendap pada otot yang mengalami spasme akan terbawa oleh sirkulasi pembuluh
balik yang menuju kejantung dan ketegangan otot akan berkurang (Best ,2008).

12
2.6 Jurnal terkait massage
PENGARUH LIGHT MASSAGE TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA
HIPERTENSI PRIMER DI KABUPATEN BANYUMAS

Sidik Awaludin, Arif Setyo Upoyo, Iwan Purnawan


Jurusan Keperawatan FIKES Unsoed Purwokerto

Abstract : Blood Pressure, Light Massage, Hypertention. The impact of hypertension


leads to heart attack, renal failure and stroke if the blood pressure is not controlled. Light
massage is a complementary therapy for blood pressure control of patients with primary
hypertension. Light massage can cause a relaxation response and reduce stress. The
purpose of this study was to identify the effect of light massage on the decr ease in blood
pressure. Research design is pre experimental. The number of respondents in this study
were 16 respondents. Sampling technique used is purposive sampling. The study was
conducted by measuring blood pressure before and after light massage therapy. Blood
pressure measurement using digital tensimeter. Test the difference in blood pressure
before and after intervention using Wilcoxon test. The results showed a significant
difference in blood pressure before and after treatment in the group receiving light
massage therapy (p value 0.035). Light massage affects the decrease in blood pressure
in patients with primary hypertension.

Keywords: Blood Pressure, Light Massage, Hypertention

Abstrak: Tekanan Darah, Light Massage, Hipertensi. Dampak hipertensi


menyebabkan seragan jantung, gagal ginjal ginjal dan stroke jika tekanan darah nya tidak
terkendalikan. Light massage merupakan terapi komplementer untuk pengendalian
tekanan darah penderita Hipertensi primer. Light massage dapat menyebabkan respon
relaksasi dan menurunkan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh light massage terhadap penurunan tekanan darah. Desain penelitian yaitu pra
eksperimental. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 16 responden. teknik sampling
yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan mengukur
tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan terapi light massage. Pegukuran tekanan
darah menggunakan tensimeter digital. Pengujian perbedaan tekanan darah sebelum dan
setelah intervensi menggunakan Wilcoxon test. Hasil menunjukkan ada perbedaan
tekanan darah yang bermakna sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok yang
mendapat terapi light massage (nilai p 0,035). Light massage berpengaruh terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer.

Kata Kunci: Tekanan Darah, Light Massage, Hipertensi

PENDAHULUAN Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013


Hipertensi masih menjadi masalah menunjukkan, sebagian besar kasus
serius di dunia (Shapo et al, 2003). hipertensi di masyarakat belum
Kejadian hipertensi atau tekanan darah terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
tinggi di Indonesia masih tinggi. Hasil pengukuran tekanan darah pada usia lebih

13
dari 18 tahun ditemukan prevalensi pelepasan endorfin sehingga menghasilkan
hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%, perasaan nyaman pada pasien, selain itu
dimana hanya 9,2% penduduk yang dapat terjadi reduksi hormon stres seperti
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan adrenalin, kortisol, dan norephinefrin. Efek
hanya 0,1% kasus yang minum obat lain dari terapi pijat adalah mengurangi
hipertensi sendiri.Kejadian hipertensi di tekanan pada ototsehingga meningkatkan
Jawa Tengah juga cukup tinggi sebesar relaksasi, memperbaiki sirkulasi darah, dan
26,4% (Riskesdas, 2013). Hasil survey menurunkan tekanan darah sistolik dan
kejadian hipertensi tahun 2013 di RSUD diastolik (Aorella, 2005; Hernandez et al,
Banyumas dalam rentang waktu empat 2000;Morales,2008; Wiyoto, 2011).
bulan tergolong tinggi dengan jumlah
kunjungan penderita hipertensi mencapai METODE PENELITIAN
2190 kunjungan. Desain penelitian ini yaitu pra
Hipertensi merupakan faktor risiko eksperimen. Subyek penelitian adalah
yang paling berpengaruh terhadap kejadian penderita hipertensi primer. Jumlah
serangan jantung dan gangguan pembuluh responden dalam penelitia ini 16
darah. Hipertensi syang dialami responden. Tekanik sampling yang
seringnya tidak menunjukkan gejala, digunakan yaitu purposive sampling.
sehingga akan disadari ketika Telah Responden diberikan terapi light massage.
menyebabkan gangguan organ Seperti Tekanan darah diukur menggunakan
gangguan fungsi jantung atau stroke. tensimeter digital sebelum dan setelah
Fenomena tersebut diakibatkan oleh tidak intervensi. Analisis data menggunakan
terkontrolnya tekanan darah pada Wilxocon test.
penderitanya. Faktor penyebab utama tidak
terkontrolnya tekanan darah adalah faktor HASIL PENELITIAN
stress dan ketidakpatuhan pada diet 7. Karakteristik responden
(Upoyo, 2014). Karakteristik responden penelitian
Stress psikologis berpengaruh ditampilkan pada tabel 1.
terhadap timbulnya hipertensi esensial. Tabel 1
Stress berpengauh terhadap peningkatan Karakteristik Responden
tekanan darah melalui aktivasi saraf Kelompok Light
simpatis. Peningkatan aktivitas saraf Karakteristik massage (n=16)
f %
simpatis dapat meningkatkan tekanan
Umur (Tahun)
darah secara intermitten (tidak menentu). 50-60 10 62,50
Apabila stress berkepanjangan, dapat 61-70 3 18,75
mengakibatkan tekanan darah menetap > 70 3 18,75
tinggi (Junaidi, 2010; Simone et al, 2005). Jenis kelamin
Pijat merupakan sentuhan pada Laki – laki 3 18,75
Perempuan 13 81,25
jaringan lunak tubuh dengan menggunakan Tingkat Pendidikan
tangan sebagai alat untuk menimbulkan SD 15 93,75
efek positif dari pembuluh SMP 0 0,00
darah, otot, dan sistem syaraf tubuh SMA 1 6,25
(Clay&Pounds,2008). Terapi
keperawatan seperti pijat dapat Memicu

14
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Lansia terjadi perubahan struktur
semua penderita hipertensi berusia pembuluh darah yaitu penurunan elatisitas
3. 50 tahun, yang didominasi oleh otot polos pembuluh darah yang dapat
perempuan (81,25%). Pada tabel tersebut meningkatkan resistansi perifer
diketahui pula bahwa sebagian besar meningkat. Selain hal tersebut, semakin
penderita hipertensi primer berpendidikan lanjut usia semakin tebal timbunan lemak
SD (93,75%). atau plak pada dinding mukosa pembuluh
darah yang mengakibatkan kekakuan
Tekanan darah sebelum dan setelah pembuluh darah. Ketika memasuki lansia
perlakuan banyak timbul faktor risiko lain dari
Tekanan darah sebelum dan setelah hipertensi yang merupakan konsekuensi
perlakuan disajiakan pada tabel 2. proses penuaan alamiah, dan karenanya
akan meningkatkan kemungkinan
Tabel 2. hipertensi (Smeltzer, 2008) . Faktor risiko
Tekanan Darah Sebelum Dan Setelah tersebut yaitu :1) Perubahan struktur
Perlakuan pembuluh darah; 2) Kekakuan pembuluh
Kelompok Sebelum Setelah darah dan menurunnya daya lentur
p
(elastisitas) dari pembuluh darah; 3)
x SD X SD Penurunan fungsi ginjal yang alamiah.
Light 159,06 11,45 154, 17,5 0,03
Massage 00 3 5 Jenis kelamin termasuk dalam faktor yang
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada
bahwa tekanan darah sistolik sebelum dan usia muda hipertensi lebih banyak diderita
setelah dilakukan tindakan light massage laki – laki dibanding wanita. Namun,
mempunyai perbedaan yang signifikan (p setelah menapouse resiko hipertensi pada
value< 0,035). wanita meningkat. Hal tersebut diduga
oleh perubahan hormon estrogen yang
PEMBAHASAN mempengaruhi distribusi lemak tubuh
Laki- laki dan perempuan setelah (Price & Wilson, 2006).
memasuki usia 50 – 60 tahun mempunyai Sebagian besar penderita hipertensi
risiko peningkatan tekanan darah berpendidikan rendah. Pendidikan yang
meningkat. Pada wanita peningkatan rendah dapat mempengaruhi perilaku
terjadi setelah menapouse. Peningkatan pencegahan atau pengendalian tekanan
tekanan darah sistolik sampai usia 70 tahun darah. Hal ini menyebabkan tekanan darah
disebabkan oleh penurunan elatisitas penderita hipertensi tidak terkontrol hal ini
filamen pada aorta dan arteri besar. Selain dapat menyebabkan komplikasi penyakit
hal tersebut pada usia lanjut tekanan darah jantung, ginjal dan stroke (Notoatmojo,
dipengaruhi oleh intake natrium, volume 2002).
cairan ekstra seluler dan serum protein. Tindakan light massage
Umur juga berhubungan dengan produksi mempunyai sistem kerja yang sama
katekolamin. Pada usia lanjut produksi sehingga mampu menurunkan tekanan
noreprineprin meningkat, konsentrasi renin darah pasien secara signifikan hal ini
menurun, konsentrasi aldosteron plasma terlihat pada tabel 3. Light massage
dan urin menurun. (Gray, 2009; Sigarlaki memberikan banyak manfaat, utamanya
& Herleke, 2006) memperbaiki sirkulasi darah. Setiap sel

15
dalam tubuh manusia membutuhkan suplai oksigen dan nutrien yang cukup untuk metabolisme
yang didapat dari aliran darah. Aliran darah juga membawa produk sisa dan toksin dari sel,
sehingga secara umum pijat meningkatkan kesehatan. Light massage memfasilitasi aliran energi
positif dan komunikasi antar
sistem organ seperti sistem kardiovaskular, pernafasan, pencernaan, urinari dan sebagainya
untuk menjaga homeostasis. Light massage juga meningkatkan rasa nyaman dan relaksasi
dengan menstimulasi sistem syaraf perifer (Moralez et al, 2008). Light massage dapat memicu
pelepasan endorfin sehingga menghasilkan perasaan nyaman pada pasien, selain itu dapat
terjadi reduksi hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan norephinefrin. Light massage akan
memberi efek pada otot dan berefek pada alam bawah sadar di otak yang mengontrol nyeri dan
emosi (Sagar, 2007), mengurangi tekanan pada otot
sehingga meningkatkan relaksasi, memperbaiki sirkulasi darah, sehingga menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik (Wiyoto, 2011; Davis, 2005; Hernandez et al, 2000).

KESIMPULAN DAN SARAN


Penderita hipertensi meningkat setelah usia 50 tahun, proporsi perempuan lebih besar
dibandingkan dengan laki – laki dan sebagian besar penderita masih berpendidikan rendah.
Light massage
berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi primer.
Light massage dapat diterapkan sebagai terapi komplementer pada penderita hipertensi primer
untuk pengendalian tekanan darah

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau meningkatkan
sirkulasi. Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno.
Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai
era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di China dan Jepang sebagai
alternative penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

3.2 Saran

Setelah memahami mengenai massage sebagai terapi komplementer, para mahasiswa


khususnya para pembaca dan perawat agar dapat mengambil intisari dari makalah ini sehingga
dapat menerapkannya dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia kerja karena massage
sebagai terapi komplementer sangat bermanfaat bagi pasien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bertolini R.F Gladson, Silva ST, Trindade LD, Ciena PA, Carvalho RA. 2009.Neural
mobilization and static stretching in an experimental sciatica model –an experimental study.
Rev Bras Fisioter, São Carlos, v.13, n.6, p. 493-8: ISSN 1413-3555
Best, T. M. R. Hunter, A. Wilcox and F. Haq .2008. Effectiveness of massage for recovery of
skeletal muscle from strenuous exercise. Clinical Journal of Medicine 18(5): 446.
Tandiyo, Desy Kurniawati. 2012. Rehabilitasi Medik Pada Torticollis.
www.torticolis/rehabilitasi-medik-pada-tortikolis.html. Di akses tanggal 19 Desember 2020.
https://www.popmama.com/baby/7-12-months/fx-dimas-prasetyo/manfaat-pijat-i-love-you-
untuk-bayi/1. Di akses tanggal 2 Maret 2021

https://www.50-Article Text-113-1-10-20190525 Diakses tanggal 1 Maret 2021

18

Anda mungkin juga menyukai