Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Alsa (dalam Siyoto & Sodik, 2015) Desain penelitian pada

hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah

ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh

proses penelitian. Menurut Arikunto (dalam Siyoto & Sodik, 2015) desain

penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta

menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti

tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan

tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.

Penelitian ini merupakan penelitian Non-eksperimental dengan metode

penelitian korelasional dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan

dan sejauh mana hubungan antara dua variabel dalam penelitian. Pendekatan yang

akan digunakan yaitu cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan

waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu

kali pada satu saat. (Nursalam, 2015)

Desain penelitian analitik korelasional dapat dilihat pada gambar 3.1

Independent variable
Pengetahuan tentang
pencegahan penularan Interpretasi
COVID-19 Uji Hubungan makna/arti

Dependent variable
Kepatuhan menerapkan
protocol kesehatan
Gambar 3.1

Desain Rancangan Penelitian Analitik Korelasional

3.2 Kerangka Kerja Penelitian

Populasi
Populasi akan diambil dari seluruh siswa dan siswi SMP N 3
Tampaksiring sebanyak 917 orang

Teknik Sampling
Probability Sampling dengan teknik Simple Random Sampling

Sampel
Sampel yang akan digunakan pada kelas 7 sampai dengan 9 sebanyak
87 siswa dan siswi di SMP N 3 Tampaksiring

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner tingkat pengetahuan Kuesioner tingkat kepatuhan remaja


remaja tentang pencegahan dalam menerapkan protocol
COVID-19 kesehatan

Deskripsi Hasil Deskripsi Hasil

Analisa Data

Menggunakan uji statistic Spearman Rank (r) dengan


tingkat kesalahan (α) sebesar 0,05

Penyajian hasil penelitian


Gambar 3.2
Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan
Penularan COVID-19 Dengan Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan
Pada Remaja di SMPN 3 Tampaksiring Tahun 2021

3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 3 Tampaksiring. Alasan

pemilihan lokasi karena peneliti berasal dari wilayah tersebut dan ingin

mengetahui kondisi perkembangan kepatuhan siswa dan siswi dalam menerapkan

protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka terbatas di wilayah yang

menjadi tujuan penelitian. Pengumpulan data akan dilaksanakan mulai tanggal 22

Oktober - 15 Desember 2021

3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Menurut Nursalam, (2015) Populasi dalam penelitian adalah subjek

(misalnya manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Menurut

Siyoto & Sodik, (2015) Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi terdiri dari populasi target yaitu populasi yang memenuhi kriteria

sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian yaitu siswa dan siswi di SMPN 3

Tampaksiring. Populasi terjangku yaitu populasi yang memenuhi kriteria

penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya yaitu

siswa dan siswi SMPN 3 Tampaksiring kelas sebanyak 971 orang.


3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat

berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai

dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2

(dua) maca yaitu probability sampling dan non-probability sampling. (Siyoto &

Sodik, 2015). Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Probability Sampling. Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis sampling yang digunakan

yaitu simple random sampling dikatakan simple atau sederhana sebab

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa

memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat

lakukan jika anggota populasi dianggap homogen. Sampel dalam penelitian ini

adalah siswa dan siswi SMP 3 Tampaksiring kelas sebanyak 87 orang.

3.4.3 Sampel Penelitian

Sampel dapat diartikan sebagai suatu dari bagian populasi yang dianggap

dapat mewakili secara keseluruhan dari sifat dan karakter dari populasi tersebut.

Sampel ini menjadi hal yang penting dalam suatu penelitian bidang kesehatan

karena populasi yang diperoleh dalam jumlah besar tentunya tidak mungkin di

sekelsi semua menjadi sampel. (Pamungkas & Usman, 2017). Rumus yang akan

digunakan untuk menghitung sampel dalam penelitian ini adalah rumus Isaac dan

Michael dengan tingkat kesalahan 10% dengan diketahui jumlah populasi sebagai

berikut (Sugiyono, 2016):


Keterangan :

λ2 : derajat kemaknaan 95% (α = 0,05) sehingga diperoleh λ 2 = 1,96

s : Perkiraan besar sampel

N : Perkiraan besar populasi

P : Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

Q : 1 – p (100%-p)

d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d= 0,1)

Yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi

dari masing- masing kelas yang akan menjadi responden dalam penelitian ini.

Setelah diketahui sampel dari populsi kemudian dilakukan perhitungan sampel

tiap kelas. Adapun perhitungan ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Penentuan Sampel Tiap Kelas

NO KELAS ANGGOTA PERHITUNGAN ANGGOTA


POPULASI SAMPEL
1 VII-A 35 35 3
x 87 = 3,135
971
2 VII-B 34 34 3
x 87 = 3,046
971
3 VII-C 34 34 3
x 87 = 3,046
971
4 VII-D 35 35 3
x 87 = 3,135
971
5 VII-E 35 35 3
x 87 = 3,135
971
6 VII-F 35 35 3
x 87 = 3,135
971
7 VII-G 34 34 3
x 87 = 3,046
971
8 VII-H 35 35 3
x 87 = 3,135
971
9 VII-I 35 35 3
x 87 = 3,135
971
10 VII-J 35 35 3
x 87 = 3,135
971
11 VIII-A 32 32 3
x 87 = 2,867
971
12 VIII-B 32 32 3
x 87 = 2,867
971
13 VIII-C 32 32 3
x 87 = 2,867
971
14 VIII-D 32 32 3
x 87 = 2,867
971
15 VIII-E 30 30 3
x 87 = 2,687
971
16 VIII-F 31 31 3
x 87 = 2,778
971
17 VIII-G 31 31 3
x 87 = 2,778
971
18 VIII-H 30 30 3
x 87 = 2,687
971
19 VIII-I 30 30 3
x 87 = 2,687
971
20 VIII-J 30 30 2
x 87 = 2,687
971
21 IX-A 32 32 3
x 87 = 2,867
971
22 IX-B 32 32 3
x 87 = 2,867
971
23 IX-C 30 30 2
x 87 = 2,687
971
24 IX-D 31 31 3
x 87 = 2,778
971
25 IX-E 33 33 3
x 87 = 2,956
971
26 IX-F 32 32 3
x 87 = 2,867
971
27 IX-G 32 32 3
x 87 = 2,867
971
28 IX-H 32 32 3
x 87 = 2,867
971
29 IX-I 32 32 3
x 87 = 2,867
971
30 IX-J 29 29 2
x 87 = 2,598
971
JUMLAH 971 87

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel yang diambil yaitu :

3.4.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015) kriteria inklusi

pada penelitian ini yaitu :

1. Siswa laki – laki dan siswi perempuan

2. Siswa dan siswi kelas sampai dengan

3.4.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria diluar kriteria inklusi (Nursalam, 2016).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

1. Siswa yang tidak bersedia untuk menjadi objek penelitian

2. Siswa yang tidak hadir saat proses penelitian berlangsung


3.5 Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel merupakan atribut sekaligus objek yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Komponen dimaksud penting dalam menarik kesimpulan atau

inferensi suatu penelitian. Selain itu kriteria atau syarat suatu variabel yang baik

dalam pengembangannya harus dipahami dan dimengerti dengan baik sehingga

menjadi dasar identifikasi dan pengembangan variabel-variabel penelitian.

Variabel dalam penelitian ini adalah bersifat bivariat (dua variabel). Variabel

bebas dan variabel terikat, Variabel bebas sering disebut independent.Variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau dependen adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

3.5.1.1 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen disebut juga variabel “treatmen” atau variabel

eksperimen. Variabel ini mempengaruhi variabel lain dan menyebabkan

perubahan atau berkontribusi terhadap outcome. (Heryana, 2019) Variabel bebas

pada penelitian ini yaitu pengetahuan remaja tentang pencegahan penularan

COVID-19

3.5.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel outcome sebagai efek atau

pengaruh dari variabel independen. (Heryana, 2019) Variabel terikat pada

penelitian ini yaitu kepatuhan remaja dalam menerapkan protokol kesehatan

3.5.2 Definisi Operasional


Definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi,

dan replikasi. (Nursalam, 2015) Definisi operasional adalah definisi variabel-

variabel yang akan diteliti secara operasional di lapangan. Definisi operasional

dibuat untuk memudahkan pada pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan

serta analisis data. Pada saat akan melakukan pengumpulan data, definisi

operasional yang dibuat mengarahkan dalam pembuatan dan pengembangan

instrumen penelitian. (Masturoh & Anggita T, 2018) Definisi operasional dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.2
Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan
Penularan COVID-19 dengan Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan
Pada Remaja di SMPN 3 Tampaksiring.

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala ukur Skoring


Tingakt Segala sesuatu yang Kuesioner tingkat Ordinal 1. Baik (76-
pengetahuan diketahui tentang pengetahuan 100%)
pencegahan penuluaran 2. Cukup
COVID-19 yang (56-75%)
meliputi pengertian, 3. Kurang (≤
penularan, tanda dan 55%)
gejala, dan pencegahan
penularan COVID-19
yang akan diukur
menggunakan kuesioner
yang diambil pada
remaja SMP N 3
Tampaksiring kelas 7
sampai dengan kelas 9
sebanyak 87 orang
Tingkat Tindakan yang dilakukan Kuesioner Ordinal 1. Baik (76-
kepatuhan remaja terkait dengan kepatuhan 100%)
protokol kesehatan 2. Cukup
pencegahan penularan (56-75%)
COVID-19 di 3. Kurang
lingkungan sekolah, (≤ 55%)
masyarakat dan
lingkungan dalam rumah
yang meliputi
penggunaan masker,
kebersihan tangan, etika
batuk dan bersin, jaga
jarak, isolasi mandiri dan
jaga kesehatan yang akan
diukur dengan
menggunakan kuesioner
yang diambil pada
remaja SMP N 3
Tampaksiring kelas7
sampai dengan kelas 9
sebanyak 87 orang

3.6 Jenis Dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis Data Yang Dikumpulkan

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2015). Data dalam penelitian kesehatan didefinisikan sebagai setiap

fakta yang dapat dibuktikan eksistensinya (keberadaannya) dan diamati secara

objektif. (Harlan & Sutjiati, 2018). Agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas,

maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan

dengan variabel yang diteliti. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu

pengetahuan pencegahan penularan COVID-19 dan kepatuhan remaja dalam

menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll), foto-
foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya data

primer. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan jumlah siswa dan siswi

(Siyoto & Sodik, 2015)

3.6.2 Cara Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data daam penelitian ini dapat di bagi

menjadi dua yaitu :

3.6.2.1 Prosedur Administrasi

1. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Wira Medika Bali

2. Mengajukan surat permohonan ijin untuk melakukan penelitian ke Badan

Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali

3. Mengajukan surat tembusan permohonan ijin penelitian ke Kantor

Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten

Gainyar

4. Mengajukan surat tembusan permohonan ijin penelitian ke Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar

5. Mengajukan surat penelitian ke Kepala Sekolah SMP N 3 Tampaksiring

3.6.2.2 Prosedur Teknis

1. Setelah mendapat izin, pengumpulan data akan dilakukan sesuai jadwal

yaitu ada tanggal 22 Oktober – 15 Desember 2021

2. Peneliti akan mencari populasi dari penelitian, menjadikan seluruh

populasi sebagai sampel yang akan diteliti


3. Peneliti akan melanjutkan dengan melakukan pendekatan kepada

responden sebagai calon sampel yang diteliti dengan menjelaskan maksud

dan tujuan penelitian dan mendapat persetujuan dengan memberikan

informed consent.

4. Pendekatan akan dilakukan dengan wawancara singkat ketika siswa-siswi

sudah menyelesaikan kegiatan belajar dengan terlebih dahulu meminta

persetujuan dari Kepala Sekolah dan masing-masing Wali Kelas.

5. Informed Consent yang merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

subjek dengan memberikan lembar persetujuan apabila responden

menyetujui lalu tanda tangan pada lembar persetujuan dan jika subjek

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

menghormati haknya.

6. Peneliti akan melakukan pendekatan secara formal kepada sampel

penelitian untuk menjelaskan teknis pengisian kuisioner dengan benar

7. Peneliti akan melaksanakan penelitian dengan memberikan kuesioner

tingkat pengetahuan tentang pencegahan penularan COVID-19 dan tingkat

kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan. Pengisian kuesioner

diberikan waktu 15 menit.

8. Peneliti akan mengumpulkan dan melakukan pengecekan kembali

kuesioner yang telah diii untuk menetahui data yang kurang

9. Data hasil pengisian kuesioner oleh responden akan direkapitulasi dan

dicatat pada lembar rekapitulasi (Master Table) untuk diolah.

3.6.3 Instrumen Pengumpulan Data


Instrument penelitian pada dasarnya alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Instrument penelitian sangat diperlukan

manakala jenis data yang digunakan adalah data primer, oleh karenanya yang

menggunakan data sekunder tidak diperlukan instrument penelitian (Purwanto,

2018). Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Pada jenis pengukuran ini peneliti mengumpulkan data secara formal kepada

subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2015). Kuisioner

merupakan sebuah form yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang telah

ditentukan yang daoat digunakan untuk mengumpulkan infromasi (data) dari dan

tentang orang-orang sebagai bagian dari sebuah survey (Swarjana, 2015).

Kuesioner yang digunakan peneliti terdiri dari :

1. Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner pengetahuan digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

sisa-siswi tentang pencegahan penularan COVID-19 menggunakan kesioner

yang diadopsi dari penelitian sebelumnya Yanti et al., (2020) tentang

gambaran pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 dan perilaku

masyakarat di masa pandemi COVID-19. Kesioner ini disusun berdasarkan

tinjauan teori yang meliputi pengertian COVID-19, penularan dan pencegahan

penularan COVID-19. Kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup (close-

ended questionnaire) dengan skala guttman yaitu dengan memberikan

jawaban yang tegas benar atau salah terhadap suatu permasalahn yang ditanya

yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Jumlah skor semua adalah 10 dengan

rincian apabila pertanyaan favorable atau positif maka skor tiertinggi akan
diberikan untuk jawaban ya. Apabila pertanyaan unfavorable atau negative

maka skor tertinggi akan diberikan untuk jawaban tidak. Pertanyaan positif

untuk jawaban ya akan diberikan skor 1 dan jawaban tidak akan diberikan

skor 0, sedangkan untuk pertanyaan negative jawaban ya akan diberikan skor

0 dan jawaban tidak diberi skor 1 (Sugiyono, 2016). Pengetahuan dapat

diinterpretasikan berdasarkan skor hasil jawaban pada kuesioner yang dapat

dihitung berdasarkan rumus :

f
p= x 100 %
n

Keterangan :

P: proporsi atau presentase

f: jumlah skor jawaban responden

n: jumlah skor maksimal

Berdasarkan rumus tersebut diatas pengetahuan siswa dan siwi tentang

pencegahan penularan COVID-19 dapat dikelompokkan berdasarkan

presentasi skor jawaban kuesioner sebagai berikut (Wawan dan Dewi, 2010)

1) Baik, bila skor 76-100%

2) Cukup, bila skor 56-75%

3) Kurang, bila skor ≤ 55%

2. Kuesioner Kepatuhan

Kuesioner untuk menilai kepatuhan siswa-siswi dalam menerapkan

protokol kesehatan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian

sebelumnya Yanti et al., (2020) tentang gambaran pengetahuan masyarakat

tentang pandemic COVID-19 dan perilaku masyarakat di masa pandemic


COVID-19. Kuesioner dimodifikasi oleh peneliti sebelumnya dengan

menambahkan jumlah item pertanyaan yang disusun berdasarkan tinjauan

teori tentang protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang meliputi

penggunaan masker, kebersihan tangan, etika batuk dan bersin, jaga jarak dan

isolasi mandiri. Kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup (closed-ended

questionnaire) dengan skala likert yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan tiga

alternatif jawaban, yaitu selalu (S), kadang-kadang (KK) dan tidak pernah

(TP) dengan skor jawaban S bernilai 3, KK bernilai 2, dan TP bernilai 1. Skor

untuk pertanyaan negaitf merupakan kebalikannya.

f
p= x 100 %
n

Keterangan :

P: proporsi atau presentase

f: jumlah skor jawaban responden

n: jumlah skor maksimal

Berdasarkan rumus tersebut diatas pengetahuan siswa dan siwi tentang

pencegahan penularan COVID-19 dapat dikelompokkan berdasarkan

presentasi skor jawaban kuesioner sebagai berikut (Wawan dan Dewi, 2010)

4) Baik, bila skor 76-100%

5) Cukup, bila skor 56-75%

6) Kurang, bila skor ≤ 55%

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner pengetahuan yang akan digunakan dalam penelitian ini sudah

dilakukan uji validitas pada penelitian sebelumnya dengan hasil uji validitas
didapatkan nilai r hitung 0,187-1 > r tabel 0,1409 sehingga dapat disimpulkan

semua item dalam kesioner valid dan hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach

0,770 > 0,7 sehingga dapat disimpulkan semua item dalam kesioner valid dan

reliabel (Yanti et al., 2020). Kuesioner kepatuhan karena dimodifikasi peneliti

sebelumnya, dilakukan uji validitas dan reliabilitas ulang, dimana peneliti

sebelumnya melakukan uji validitas ini (content validity) kepada responden

yang mempunyai karakteristik yang sama. hasil uji validitas didapatkan hasil

bahwa dari 10 butir pertanyaan tentang kepatuhan penerapan protokol

kesehatan yang diuji coba, semua pertanyaan pada kesioner valid dimana nilai

r hitung sebesar (0,479-0,830) lebih besar dari r tabel (0,361, n=30). Hasil uji

reliabilitas dengan Teknik Alpha Cronbach didapatkan hasil nilai r hitung =

0,876 > 0,7, dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan

sebagai alat pengumpulan data.

3.7 Pengolahan Dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), Analisa data dilakukan melalui pengolahan

data yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu editing, coding, entry, cleaning

data dan tabulating data.

1. Editing Data

Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isi formular atau kuesioner yang telah di isi. Dalam penelitian

ini yang dilakukan oleh peneliti adalah memerikssa kembali data


responden yang diperoleh atau dikumpulkan. Kemudian editing dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding Data

Bertujuan mengidentifikasi data yang terkumpul dan memberikan

angka. Hal ini dikasud untuk mempermudah dalam melakukan Analisa

data. Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah setelah

kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding, yakni memberikan kode pada hasil jawaban pertanyaan masing-

masing responden yaitu umur yaitu :

1. Jenis Kelamin

Kode 1 : laki-laki

Kode 2 : perempuan

2. Umur

Kode 1 : umur 11-12 tahun

Kode 2 : umur 13-14 tahun

Kode 3 : umur 15-16 tahun

3. Tingkat pengetahuan dan kepatuhan

Kode 1 : Baik

Kode 2 : Sedang

Kode 3 : Kurang

3. Entry Data

Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga

sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah


memproses data agar dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara meng-

entry data dari kuesioner ke master table atau database computer dengan

bantuan Microsoft excel, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana agar data dapat dianalisa dengan bantuan SPSS.

4. Cleaning Data

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry

untuk melihat kemungkinan adalah kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

kemudian dilakukan koreksi. Setelah semua data diolah, peneliti

melakukan pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan

kode atau ketidaklengkapan.

5. Tabulating Data

Memasukkan data dalam tabel distribusi frekuensi yang diajikan

dalam presentase sehingga diperoleh data dari masing-masing variabel.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan tabulasi data menggunakan

software SPSS.

3.7.2 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu :

3.7.2.1 Analisis Univariat

Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini

dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif.

Hasil penghitungan statistik tersebut nantinya merupakan dasar dari penghitungan

selanjutnya (Siyoto & Sodik, 2015). Setelah dianalisa kemudian dimasukkan ke


dalam dummy tabel (master table) dan dihitung presentasenya. Data yang sudah

diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dalam bentuk narasi

3.7.2.2 Analisis Bivariat

Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua

variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan

variabel terpengaruh (tidak bebas) (Siyoto & Sodik, 2015). Mengetahui hubungn

tingkat pengetahuan tentang pencegahan penularan COVID-19 dengan kepatuhan

dalam menerapkan protokol kesehatan pada remaja di SMPN 3 Tampaksiring

Tahun 2021 akan dianalisis dengan uji statistic Spearman Ranks. Uji Spearman

Ranks ini merupakan metode untuk mengetahui hubungan variabel dependent dan

variabel independent dengan skala ordinal dengan tigkat signifikan yang peneliti

tetapkan adalah α = 0,05 yang artinya hipotesis diterima apabila harga p hitung

lebih kecil dari tingkat signifikan yang telah ditentukan (Riwidikdo,2013). Data

yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan bantuan komputerisasi.

Pedoman dalam melakukan penafsiran untuk menjawab hipotesa penelitian

adalah sebagai berikut (Riwidikdo, 2013) :

1. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai

berikut :

1) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 hubungan kedua variabek signifikan.

2) Jika probabilitas/signifikansi ≥ 0,05 hubungan kedua variabel tidak

signifikan.

2. Koefisien korelasi untuk menentukan kuat lemahnya hubungan kedua variabel

yang akan peneliti gunakan yaitu :


1) 0,00 – 0,199 : Korelasi sangat lemah

2) 0,20 – 0,399 : Korelasi lemah

3) 0,40 – 0,599 : korelasi sedang

4) 0,60 – 0,799 : korelasi kuat

5) 0,80 – 1,00 : korelasi sangat kuat

3. Sifat korelasi

1) Korelasi positif : menunjukkan arah yang sama antar variabel, artinya jika

variabel 1 besar, maka variabel 2 semakin besar pula.

2) Korelasi negative : menunjukkan arah yang beralwanan antara variabel,

artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 kecil.

3.8 Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2015) Secara umum prinsip etika dalam

penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip

manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan.

1. Prinsip manfaat.

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya

dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan


dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk

apa pun.

c. Risiko (benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan

yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responsden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai

hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,

tanpa adanya sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya,

jika mereka seorang klien.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to

full disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta

bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

c. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responsden. Pada informed consent

juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan

dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)


Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan

rahasia (confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai