Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL

DALAM PENCEGAHAN DECUBITUS PADA PASIEN


STROKE DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR

NI WAYAN ARIANI
NIM 203221080

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Insidensi stroke di Amerika
Serikat didapatkan bahwa lebih
dari 795.000 orang mengalami
stroke setiap tahunnya (Virani et
al., 2020)

LATAR Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia


BELAKAN didapatkan bahwa prevalensi stroke naik dari 7 permil menjadi
10,9 permil dibandingkan tahun 2013 (Kementerian Kesehatan
G
RI, 2018).
profil kesehatan provinsi Bali, tipe stroke yang memiliki tingkat
prevalensi yang tinggi adalah stroke iskemik. Stroke iskemik masuk ke
dalam pola 10 besar penyakit pada pasien rawat inap di RSU Provinsi
Bali dalam 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2014-2017 dan terjadi
peningkatkan kejadian stroke iskemik dari tahun 2015 ke 2016 sebesar
54% (Kesuma et al., 2019).
MASALAH YANG DAPAT
KERUSAKAN
DIAKIBATKAN OLEH INTEGRITAS

STROKE INI KULIT

PENELITI TERTARIK MEMBERIKAN


INTERVENSI PEMBERIAN VIRGIN COCONUT
OIL SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF
DEKUBITUS
KEJADIAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE
ATAU LUKA
TEKAN
DASAR
PEMIKIRAN
APA ITU VCO

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa yang


Risiko terjadinya kerusakan integritas diperoleh dari buah kelapa segar diproses secara
kulit dapat dicegah melalui tindakan mekanik atau alamiah dengan atau tanpa pemanasan,
keperawatan mandiri yaitu dengan tanpa melalui pemurnian atau penambahan bahan kimia
melakukan perawatan kulit (Muis, 2018). Virgin Coconut Oil (VCO) diyakini baik
menggunakan moisturizer (pelembab) untuk kesehatan kulit karena mudah diserap kulit dan
yang diyakini merupakan tindakan yang mengandung vitamin E yang mampu mempercepat
murah, tidak menimbulkan bahaya dan regenerasi jaringan, disamping itu VCO juga memiliki
memberikan perlindungan terhadap kulit asam lemak terutama asam laurat dan oleat yang
dari penguapan cairan yang berlebihan bersifat melembutkan kulit dan aman digunakan
(Sihombing et al., 2016) sebagai moisturizer untuk meningkatkan hidrasi kulit
(Dewi et al., 2017).
ALASAN KENAPA PENELITI
TERTARIK MENGANGKAT
JUDUL INI

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 13 September 2021 di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar
didapatkan data jumlah kasus stroke yang dirawat di Ruang ICU selama bulan Agustus sebanyak 32 kasus.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan ICU RSUP Sanglah Denpasar dikatakan bahwa rata-rata lama
rawat pasien stroke di ruang ICU kurang lebih 5-10 hari bahkan ada yang lebih dari 10 hari masa perawatannya.
Hasil wawancara mengenai pencegahan dekubitus pada pasien stroke dikatakan bahwa intervensi keperawatan yang
diberikan berupa perubahan posisi saja pada pasien. Pemberian intervensi berupa Virgin Coconut Oil (VCO)
terhadap pencegahan terjadinya dekubitus pada pasien stroke dikatakan belum pernah dilakukan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengangakat judul penelitian tentang “Pengaruh pemberian
Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap pencegahan terjadinya dekubitus pada pasien stroke di Ruang ICU RSUP
Sanglah Denpasar”
RUMUSAN MASALAH

• bagaimana pengaruh pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap pencegahan


terjadinya dekubitus pada pasien stroke di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar?
TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM

MANFAAT
TUJUAN KHUSUS PENELITI
AN

MANFAAT MANFAAT
TEORITIS PRAKTIS
BAB 2
HIPOTESIS

• Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua variabel atau lebih
yang diharapkan dapat menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri
atas suatu unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam, 2017). Hipotesis yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini antara lain:
• Hipotesis Alternatif (Ha)
• Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu
hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2017). Ha: Ada
pengaruh pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap pencegahan terjadinya dekubitus
pada pasien stroke di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar.
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap
BAB 3 keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan
bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan Desain yang
dipilih untuk penelitian ini adalah quasi experiment dengan
rancangan pre-post-test with control group design rancangan
ini berguna untuk menggambarkan hubungan sebab akibat
dengan cara meletakkan kelompok kontrol disamping
kelompok eksperimental sebagai pembanding (Nursalam,
2017). Caranya adalah setelah diberikan perlakuan, dilakukan
pengamatan pada kelompok perlakuan dan pada kelompok
kontrol hanya dilakukan pengamatan saja (Notoatmojo,
2018).
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN

• Penelitian ini akan dilakukan di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar dari bulan
Oktober hingga November 2021.

POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien stroke yang dirawat di Ruang ICU RSUP
Sanglah Denpasar sebanyak 32 orang.
PERHITUNGAN SAMPEL
Kriteria Inklusi
Penderita stroke di Ruang ICU
RSUP Sanglah Denpasar yang
bersedia menjadi responden
Penderita stroke yang menjalani
bedrest total hari pertama dirawat.
Penderita stroke yang baru pertama
kali dilakukan pemberian VCO
 
Kriteria Eksklusi
Penderita stroke yang tidak
kooperatif
Penderita stroke yang
mengalami dekubitus derajat III
atau lebih.
DEFINISI OPERASIONAL
JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN

• Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer. Data primer yaitu
data yang langsung didapatkan dari sumber aslinya baik menggunakan kuesioner maupun wawancara.
Data primer dalam penelitian ini yaitu data hasil penilaian menggunakan lembar observasi Skala Braden
• Instrumen pengumpulan data merupakan media yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti (Sugiyono, 2016). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi skala
braden. Risiko terjadinya luka dekubius dapat diukur menggunakan skala Braden. Skala braden adalah
skala untuk menilai risiko terjadinya dekubitus. Skala Braden terdiri dari 6 variabel yang meliputi
persepsi sensori, kelembaban, tingkat aktifitas, mobilitas, nutrisi dan gesekan dengan permukaan kasur
(matras). Skore maksimum pada skala Braden adalah 23. Skore diatas 20 risiko rendah, 16-20 risiko
sedang, 11-15 tinggi dan < 10 risiko sangat tinggi (Novitasari, 2018).
MENGGUNAKAN PROGRAM
PENGOLAHAN DATA SPSS

ANALISIS ANALISIS
UNIVARIAT BIVARIAT
ETIKA PENELITIAN

Hak Self Determination (hak untuk


ikut/ tidak menjadi responden) Protection from discomfort and harm

Informed Consent

Right to fair treatment.


Hak Anonymity (tanpa nama)

Confidentiality
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai