Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

KONSEP TERAPI KOMPLEMENTER MASSAGE

OLEH KELOMPOK 1
KELAS B13-B

1. NI MADE ARIANI (203221133)


2. I WAYAN JEVA SANISA PUTRA (203221134)
3. I MADE SEMARAGUNA SUINATA (203221135)
4. MADE ANGGA PERINGGA ADITYA (203221136)
5. PUTU DARA YULIANTI (203221137)
6. COK ISTRI OKTIA DEWI (203221138)
7. NI KADEK PEBRIYANTI (203221139)
8. NI MADE RUDIANI (203221140)
9. PUTU YULIANTARI JAYANTI (203221141)
10. NI NYOMAN ESTI SUNDARI (203221142)
11. I PUTU INDRAYANA (203221143)
12. IDA AYU GEDE SWANDEWI (203221144)
13. COKORDE ISTRI WULAN DIVYASITA (203221145)
14. NI KOMANG WAHYU WULAN DEWI (203221146)

PROGRAM STUDI S1 ILMU


KEPERAWATAN STIKES WIRA MEDIKA
PPNI BALI
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat rahmat-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Terapi Komplementer Massage” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komplementer Dasar.
Makalah ini disusun dengan berbagai kajian pustaka, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Denpasar, 1 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep Massage................................................................3
B. Biofisiologi Massage...........................................................................5
C. Teknik Dasar Massage.........................................................................8
D. Indikasi dan Kontra Indikasi..............................................................11
E. Evaluasi Massage..............................................................................12
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pijat atau massage adalah seni gerak yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan. Pencegahan jauh lebih baik dari pada
mengobati. Orang dengan semua usia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan
terapi-terapi alami sebagai cara untuk meningkatkan rasa nyaman dari sakit. Saat tubuh
dituntut untuk beraktifitas tinggi, kemungkinan untuk stres sangatlah besar apabila
tidak diimbangi dengan olah raga. Kondisi ini akan berperngaruh pada fisik. Massage
atau therapy pijat bisa di katakan sebagai salah satu tradisi penyembuhan yang tertua.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal of Alternative and
Complementary Mediine, orang yang menderita stress dan depresi merasasa ada
perbaikan setelah menjalani terapi massage selama 30 menit minimal setiap minggu.
Kata massage berasal dari kata Arap “Mash” yang berarti menekan dengan lembut
atau dari kata Yunani “Massien” yang berarti memijat atau melulut. Manifulasi :
gerakan tangan dalam memijat. Pelaku untuk pria dinamakan : masseur dan Pelaku
untuk wanita dinamakan : massaeuse. Di Indonesia masaage dikenal dengan sebutan
pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari pijitan-pijitan lembut dengan jari-jari. Cara
memijat belum mempunyai landasan teori. Sehingga perlu adanya sarana untuk
memberikan petunjuk mengenai teknik teknik di dalam massage.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari massage?
2. Bagaimana biofisiologi dari massage?
3. Bagaimana teknik massage?
4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari massage?
5. Bagaimana evaluasi massage?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep massage
2. Untuk mengetahui biofisiologi massage
3. Untuk mengetahui teknik massage
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage
5. Untuk mengetahui evaluasi massage
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Massage


Kata massage berasal dari kata Arap “Mash” yang berarti menekan dengan
lembut atau dari kata Yunani “Massien” yang berarti memijat atau melulut. Manifulasi
: gerakan tangan dalam memijat. Pelaku untuk pria dinamakan : masseur dan Pelaku
untuk wanita dinamakan : massaeuse.
Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan
atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Gerakan tangan dalam massage disebut
manipulasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa massage adalah seni gerak tangan yang
bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak
tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi
penerimanya.
1. Macam- Macam Massage
a. Sport Massage
Massage yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang-orang yang sehat
badannya, terutama olahragawan. Diberikan hanya kepada orang yang sehat.
Macam dan cara memijatnya lebih diutamakan kepada pengaruhnya terhadap
kelancaran peredaran darah, merangsang persyarafan, membersihkan dan
menghaluskan kulit, mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan
mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan pasien.
b. Segment Massage
Massage yg ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap gangguan atau
kelainan - kelainan fisik, terutama disebabkan oleh cuaca, kerja yang kelewat
batas, perkosaan atau paksaan (trauma) pada badan serta kelainan fisik yang
disebabkan oleh penyakit tertentu.
Contoh : kekakuan persendian sesudah terjadinya radang sendi (arthritis),
kelayuan atau kelumpuhan otot karena berkurangnya fungsi syaraf, distorsi
atau keseleo pada sendi, rasa nyeri pada tengkuk dan sebagainya.
c. Cosmetic Massage
massage yang khusus ditujukan untuk memelihara serta meningkatkan
kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka maupun keindahan tubuh
beserta bagian -bagiannya.
d. Macam Massage yang lain
Massage untuk merangsang jantung, erotic massage, sensuele-massage, serta
bentuk - bentuk massage yang lain.

2. Tujuan Massage
Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi (pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi
ke dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi
syaraf.
Selain tujuan seperti diatas, massage juga digunakan untuk :
a. Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
b. Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
c. Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
d. Meningkatkan kinerja.
e. Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga anda.

3. Cara Cara Melakukan Massage (Prosedur Massage)


Persiapan Alat :
a. Pelumas (minyak hangat/lotion)
b. Handuk
c. Pengalas
d. Selimut
Prosedur Massage :
a. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
b. Identitas pasien
c. Memberitahukan pasien tindakan yang akan dilakukan
d. Mencuci tangan
e. Atur pasien dalam posisi pronasi. Bila tidak bisa, diatur dengan posisi miring
f. Letakan sebuah bantal kecil dibawah perut pasien untuk menjaga posisi yang
tepat
g. Tuangkan sedikit lotion ke tangan perawat. Usap kedua tangan sehingga lotion
meratadi permukaan
h. Lakukan massase pada punggung . Massase dilakukan dengan jari, dan telapak
tangan : tekanan yang halus

B. Biofisiologi Massage
1. Sistem Saraf
Sangat dipengaruhi aplikasi pijat. Efek pijat terasa sangat nyaman dan
sedatif, dan mampu mengurangiiritabilitas syaraf. Gangguan-gangguan seperti
imsonia, ketegangan, sakit kepala dan kondisi-kondisi lain yang diakibatkan oleh
stress merespons kekuatan penyembuhan dari sentuhan seperti kembalinya
kedamian dan harmonike dalam pikiran yang kacau balau. Efek pijat pada syaraf
mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah
dan kelejar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi
kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang
yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemas.

2. Sistem Otot
Memperoleh banyak manfaat dari pijat. Otot membutuhkan keseimbangan
dalam kondisi rileks atau ketika ia memgalami kontraksi. Beberapa kegiatan pijat
mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan ototdan kram. Jaringan-jaringan halua,
adhesi dan jaringan bekas luka bisa pecah dan membersihkan kandungan kotoran
yang ada. Ketika otot berkontraksi, produk-produk beracun akan dibuang. Gerakan
lain akan menghasilkan kontraksi otot sehingga menghasilkan irama gerakan otot
yang bagus. Kelelahan dan ketegangan pada otot karena aktivitas yang berlebihan
dan akibat penumpukan substansi beracun di otot bisa dikurangi dengan kontraksi
dan relaksasi otot.

3. Sistem Rangka
Sistem rangka bisa menjadi lebih kuat dengan pijat. Tulang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot
akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait.
Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti
arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam
bergerak.

4. Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan tekanan pada arteri dan vena, sehingga
memperlancar aliran darah yang mengalir dalam system sehingga mengurangi
kemungkinan timbulnya masalah pada sirkulasi dan jantung. Detak jantung menjadi
semakin kuat, rata-rata detak jantung menurun dan tekanan darah tinggi juga bisa
diturunkan.

5. Sistem Getah
Akan dirangsang dan aliran getah dalam system tersebut menjadi semakin
kencang. Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan substansi beracun dalam
tubuh yang menerima terlalu banyak tekanan akan segera hilang. Ketika kita
cedera, sering kali muncul banyak oedema (bengkak) yang akan menghambat
sirkulasi getah bening. Pijat bisa mengosongkan pembuluh getah bening dan
menghilangkan bengkak. Jika cairan itu tidak dialirkan, maka ia akan menjadi
cairan semi padat dan tidak bisa mengalir ke dalam pembuluh getah bening. Oleh
karena itu, ia akan melekat pada jaringan-jaringan yang ada disekitarnya (otot,
tulang, tendon, dan ligament) dan membentuk apa yang dikenal dengan nama
“adhesi”. Jika sebuah adhesi terbentuk dalam sebuah sendiri maka gerakan kan
terganggu secara permanen.

6. Sistem Penapasan
Akan memberikan respon ketika terjadi peningkatan aktivitas dalam paru-
paru karena pijat. Ketika treatment tersebut terus dilanjutkan, maka pernapasan
menjadi lambat dan dalam. Jika perlu, ingus dan sekresi bronchial juga bisa
didorong keluar dari paru-paru dengan gerakan perkusif pada punggung dan diatas
paru-paru.

7. Sistem Pencernaan
Memperoleh manfaat ketika pijat mampu meningkatkan aktivitas peristaltis
(gerakan seperti gelombang) dalam calon sehingga zat-zat faekal menghilang dan
pijat juga mengatasi sembelit. Pijat mampu memperkuat dinding otot-otot dari usus
dan abdomen, dan merangsang sekresi sisa pencernaan dari hati, pancreas, perut,
dan usus. Selain mempelancar pencernaan dan memproses makanan, pijat juga bisa
meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.

8. Kulit
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat dari pijat. Keringat dan
kelenjar sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga meningkatkan fungsi
mereka dan memastikan pengeluaran produk-produk limbah. Ketika kulit-kulit mati
hilang, maka pori-pori akan tetap terbuka sehingga respirasi, fleksibilitas dan
elastisitas kulit meningkat. Kondisi, tekstur dan irama kulit juga mengalami
perbaikan menjadi sehat dan bersinar.

9. Sistem Urinari-genito
Penggunaan pijat abdominal dan pijat punggung mampu meningkatkan
aktivitas ginjal, sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan mengurangi
retensi cairan.

10. Sistem Reproduksi


Pijat abdominal dan pijat punggung bisa membantu mengurangi masalah
menstruasi seperti periode rasa sakit, menstruasi yang tidak teratur dan gejala-
gejala menopause.

11. Efek Mekanis


Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan
terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymph, sehingga
membantu memperlancar sirkulasi, membantu sekresi, dan pemberian nutrisi
kedalam jaringan.

12. Efek Reflektoris


Massage menimbulkan pacuan terhadap syaraf, peredaran darah yang
menimbulkan proses vasso kontriksi yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal
sehingga memperlancar peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsang
meningkatkan tonus otot.

13. Efek Khemis


Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang
memberi efek dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.
14. Pumpin
Gerakan membelai (stroking) dalam massage akan mengisap cairan melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Dengan meningkatkan tekanan di
depan pada teknik stroke, vakum (pengosongan) dibuat di belakang. Hal ini
terutama penting dalam ketegangan atau kerusakan jaringan otot sebagaimana otot
kencang akan menekan darah keluar seperti spons, menghilangkan jaringan nutrisi
vital dan energi untuk perbaikan.

15. Fisiologis Nyeri


Pengurangan nyeri ketegangan dan produk-produk sisa metabolisme pada
otot dapat menimbulkan rasa nyeri. Massage membantu mengurangi ini dalam
banyak cara, termasuk tubuh melepaskan endorfin. Relaksasi otot melalui panas
yang dihasilkan, sirkulasi dan peregangn. Mechanoreceptors memberikan sensasi
sentuhan, tekanan, pemanjangan dan penghangatan jaringan yang dirangsang yang
menyebabkan reflex relaksasi.

C. Teknik Dasar Massage


1. Mengusap (Efflurage atau strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau
bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju
jantung maupun kelenjar - kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah
merelaksasi otot dan ujung - ujung syaraf.

Stroking a. Tehnik gosokan tanpa tekanan, arah tidak beraturan.


b. Irama ritmis
c. Fungsi : meratakan media
d. Efek Stroking : efek sedatif, mengurangi nyeri,
sensasi menghanyutkan sehingga dapat menurunkan
spasme otot
Effluarage a. Prinsipnya (pegang – tekan – dorong – lepas)
b. Efek :
1) Untuk adanya tekanan merangsang vaskuler untuk
melancarkan aliran darah ke jantung
2) mengatasi kelelahan akibat asam laktat yang
tertimbun dalam jaringan
3) Adanya streaching pada jaringan dan otot
superfisial melepaskan perlengketan atau
kontraktur jaring.

2. Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan
atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan
jaringan otot yang tebal.

Petrissage a. (Pegang-Tekan-Angkat-Lepas)
b. Efek :
1) Melemaskan jaringan yang spasme
2) Menambah fleksibilitas jaringan
3) Mengurangi perlengketan jaringan superfisial
c. Tehnik Pegangan :
“C” Grips untuk Otot Besar
“V” Grips untuk Otot Kecil

3. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil - kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh
tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat
yang berlebih.
Friction a. Tehnik massage dengan mengerus jaringan
(Gerusan) dapat terputus-putus atau terus menerus tanpa
mengangkat tangan dan gesekan dapat
menggunkan : ibu jari, pangal tangan, siku atau
alat bantuk.
b. Efek :
1) Menghancurkan atau membebaskan
perlengketan antar jaringan
2) Menurunkan ketegangan jaringan
c. Kelebihan :
1) Dapat menjangkau jaringan letaknya dalam
: jaringan lunak sekitar persendian,
ligament, tendon.
2) Dapat meningkatkan rom akibat kontraktur.

4. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan
menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
Menggetar a. Tehnik massage dasar mengetarkan tubuh atau
(vibration) jaringan dengan menggunakan pegangan “v” atau “c”
b. Efek :
1) Rileksasi jaringan lunak (efek sedatif).
2) Vasodilatasi normal dengan getaran nilai ambang
reseptor akan meninggi akan terjadi penurunan
akibat dari kemampuan receptor menerima
rangsang mejadi tidak peka terhadap rangsangan.
3) Mengetarkan ujung - ujung saraf sensoris sehingga
menaikkan ambang sensoris threshold.
5. Memukul (tapotement atau tapotage)

Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan


otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan
tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan
tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak
boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang
serta area yang terasa sakit atau nyeri. Variasi gerakan tapotement, yaitu :
a. Memukul (beating)
b. Mencincang (hacking)
c. Menepuk (clapping)

D. Indikasi dan Kontra Indikasi


1. Indikasi :
a. Pelepasan zat atau sputum pada jaringan berongga contoh pada : TBC,
bronkhitis.
b. Mekanisme vibrasi pada saluran pernafasan, sekresi dinding nafas berbentuk
bintik - bintik yang menempel pada dinding saluran pernafasan.
2. Kontra indikasi :
a. Arteriosklerosis
b. Trombus
c. Infark
d. Nekrosis
e. Varises
f. Peningkatan tonus akibat kerusakan di SSP
g. Wanita hamil awal trimester
h. Keguguran
E. Evaluasi Massage
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektivitas asuhan keperawatan
antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku
klien yang tambil. (Craven dan Hirnle, 2000). Evaluasi adalah membandingkan suatu
hasil atau tindakan dengan standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat
sejauh mana tujuan tercapai. Evaluasi keperawatan komplementer adalah
membandingkan efek atau hasil suatu tindakan keperawatan komplementer dengan
norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat.
Tujuan Evaluasi Dalam Komplementer adalah untuk menentukan perkembangan
kesehatan klien, untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas dari tindakan
komplementer yang telah diberikan, mendapatkan umpan balik, mengakhiri rencana
tindakan keperawatan, dan memodifikasi rencana tindakan keperawatan.
Type pernyataan tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses tindakan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. Pernyataan evaluasi
formatif adalah hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada
saat atau setelah dilakukan tindakan. Sedangkan pernyataan evaluasi sumatif adalah
rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu
pada tujuan dan ditulis pada catatan perkembangan.
Pada terapi massage evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui respon pasien terhadap tindakan, meliputi perasaan pasien,
perbandingan keluhan sebelum dan setelah tindakan. Kemudian dikaitkan dengan
diagnosa keperawatan yang telah dibuat untuk evaluasi sumatif.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:
1. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan
dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
2. Secara biofisiologi massage berpengaruh terhadap sistem saraf, otot, rangka,
sirkulatori, getah, pernafasan, pencernaan, kulit, urinari-genito, dan reproduksi.
Efek yg ditimbulkan dapat berupa efek mekanis, efek reflektoris, efek khemis,
pumpin, dan mengurangi nyeri.
3. Teknik massage antara lain, mengusap (Efflurage atau strocking), meremas
(Petrisage), friction, menggetar (vibration), dan memukul (tapotement atau
tapotage).
4. Indikasi dari massage antara lain untuk pelepasan zat atau sputum pada jaringan
berongga contoh pada : TBC, bronkhitis. Sedangkan kontraindikasinya adalah
arterosklerosis, trombus, infark, nekrosis, varises, peningkatan tonus akibat
kerusakan di SSP, wanita hamil trimester awal, dan keguguran.
5. Pada terapi massage evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui respon pasien terhadap tindakan, meliputi perasaan pasien,
perbandingan keluhan sebelum dan setelah tindakan. Kemudian dikaitkan dengan
diagnosa keperawatan yang telah dibuat untuk evaluasi sumatif.

B. Saran
Untuk mahasiswa keperawatan agar senantiasa mengembangkan kemampuan diri
terutama dalam bidang keperawatan komplementer sehingga dapat berperan dalam
melengkapi terapi konvensional. Untuk perawat yang sudah bekerja agar dapat
mengaplikasikan ilmu keperawatan komplementer khususnya massage di tempat kerja
(selama tidak bertentangan dengan regulasi di tempat kerja) dan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Craven & Hirnle. 2000. Fundamentals of Nursing. Philadelphia: Lippincott


http://kutablang15.blogspot.com/2010/10/teknik-pemijatan-tungkai-bagian.html (diakses
13 Desember 2020 )
http://kutablang15.blogspot.com/2010/10/teknik-pemijatan-tungkai bagiandepan.html
(diakses 13 Desember 2020)
Mashoed.1979. Massage Olahraga Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Dan pendidikan Keselamatan. Jakarta: Mutiara
Priyonoadi Bambang, 2008. Sport Massage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Anda mungkin juga menyukai