OLEH KELOMPOK 1
KELAS B13-B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat rahmat-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Terapi Komplementer Massage” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komplementer Dasar.
Makalah ini disusun dengan berbagai kajian pustaka, dan pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Konsep Massage................................................................3
B. Biofisiologi Massage...........................................................................5
C. Teknik Dasar Massage.........................................................................8
D. Indikasi dan Kontra Indikasi..............................................................11
E. Evaluasi Massage..............................................................................12
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pijat atau massage adalah seni gerak yang bertujuan untuk mendapatkan
kesenangan dan memelihara kesehatan. Pencegahan jauh lebih baik dari pada
mengobati. Orang dengan semua usia mulai mempertimbangkan untuk menggunakan
terapi-terapi alami sebagai cara untuk meningkatkan rasa nyaman dari sakit. Saat tubuh
dituntut untuk beraktifitas tinggi, kemungkinan untuk stres sangatlah besar apabila
tidak diimbangi dengan olah raga. Kondisi ini akan berperngaruh pada fisik. Massage
atau therapy pijat bisa di katakan sebagai salah satu tradisi penyembuhan yang tertua.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal of Alternative and
Complementary Mediine, orang yang menderita stress dan depresi merasasa ada
perbaikan setelah menjalani terapi massage selama 30 menit minimal setiap minggu.
Kata massage berasal dari kata Arap “Mash” yang berarti menekan dengan lembut
atau dari kata Yunani “Massien” yang berarti memijat atau melulut. Manifulasi :
gerakan tangan dalam memijat. Pelaku untuk pria dinamakan : masseur dan Pelaku
untuk wanita dinamakan : massaeuse. Di Indonesia masaage dikenal dengan sebutan
pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari pijitan-pijitan lembut dengan jari-jari. Cara
memijat belum mempunyai landasan teori. Sehingga perlu adanya sarana untuk
memberikan petunjuk mengenai teknik teknik di dalam massage.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari massage?
2. Bagaimana biofisiologi dari massage?
3. Bagaimana teknik massage?
4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari massage?
5. Bagaimana evaluasi massage?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep massage
2. Untuk mengetahui biofisiologi massage
3. Untuk mengetahui teknik massage
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage
5. Untuk mengetahui evaluasi massage
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tujuan Massage
Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi (pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi
ke dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi
syaraf.
Selain tujuan seperti diatas, massage juga digunakan untuk :
a. Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
b. Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
c. Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
d. Meningkatkan kinerja.
e. Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga anda.
B. Biofisiologi Massage
1. Sistem Saraf
Sangat dipengaruhi aplikasi pijat. Efek pijat terasa sangat nyaman dan
sedatif, dan mampu mengurangiiritabilitas syaraf. Gangguan-gangguan seperti
imsonia, ketegangan, sakit kepala dan kondisi-kondisi lain yang diakibatkan oleh
stress merespons kekuatan penyembuhan dari sentuhan seperti kembalinya
kedamian dan harmonike dalam pikiran yang kacau balau. Efek pijat pada syaraf
mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah
dan kelejar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi
kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang
yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemas.
2. Sistem Otot
Memperoleh banyak manfaat dari pijat. Otot membutuhkan keseimbangan
dalam kondisi rileks atau ketika ia memgalami kontraksi. Beberapa kegiatan pijat
mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan ototdan kram. Jaringan-jaringan halua,
adhesi dan jaringan bekas luka bisa pecah dan membersihkan kandungan kotoran
yang ada. Ketika otot berkontraksi, produk-produk beracun akan dibuang. Gerakan
lain akan menghasilkan kontraksi otot sehingga menghasilkan irama gerakan otot
yang bagus. Kelelahan dan ketegangan pada otot karena aktivitas yang berlebihan
dan akibat penumpukan substansi beracun di otot bisa dikurangi dengan kontraksi
dan relaksasi otot.
3. Sistem Rangka
Sistem rangka bisa menjadi lebih kuat dengan pijat. Tulang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot
akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait.
Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti
arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam
bergerak.
4. Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan tekanan pada arteri dan vena, sehingga
memperlancar aliran darah yang mengalir dalam system sehingga mengurangi
kemungkinan timbulnya masalah pada sirkulasi dan jantung. Detak jantung menjadi
semakin kuat, rata-rata detak jantung menurun dan tekanan darah tinggi juga bisa
diturunkan.
5. Sistem Getah
Akan dirangsang dan aliran getah dalam system tersebut menjadi semakin
kencang. Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan substansi beracun dalam
tubuh yang menerima terlalu banyak tekanan akan segera hilang. Ketika kita
cedera, sering kali muncul banyak oedema (bengkak) yang akan menghambat
sirkulasi getah bening. Pijat bisa mengosongkan pembuluh getah bening dan
menghilangkan bengkak. Jika cairan itu tidak dialirkan, maka ia akan menjadi
cairan semi padat dan tidak bisa mengalir ke dalam pembuluh getah bening. Oleh
karena itu, ia akan melekat pada jaringan-jaringan yang ada disekitarnya (otot,
tulang, tendon, dan ligament) dan membentuk apa yang dikenal dengan nama
“adhesi”. Jika sebuah adhesi terbentuk dalam sebuah sendiri maka gerakan kan
terganggu secara permanen.
6. Sistem Penapasan
Akan memberikan respon ketika terjadi peningkatan aktivitas dalam paru-
paru karena pijat. Ketika treatment tersebut terus dilanjutkan, maka pernapasan
menjadi lambat dan dalam. Jika perlu, ingus dan sekresi bronchial juga bisa
didorong keluar dari paru-paru dengan gerakan perkusif pada punggung dan diatas
paru-paru.
7. Sistem Pencernaan
Memperoleh manfaat ketika pijat mampu meningkatkan aktivitas peristaltis
(gerakan seperti gelombang) dalam calon sehingga zat-zat faekal menghilang dan
pijat juga mengatasi sembelit. Pijat mampu memperkuat dinding otot-otot dari usus
dan abdomen, dan merangsang sekresi sisa pencernaan dari hati, pancreas, perut,
dan usus. Selain mempelancar pencernaan dan memproses makanan, pijat juga bisa
meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.
8. Kulit
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat dari pijat. Keringat dan
kelenjar sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga meningkatkan fungsi
mereka dan memastikan pengeluaran produk-produk limbah. Ketika kulit-kulit mati
hilang, maka pori-pori akan tetap terbuka sehingga respirasi, fleksibilitas dan
elastisitas kulit meningkat. Kondisi, tekstur dan irama kulit juga mengalami
perbaikan menjadi sehat dan bersinar.
9. Sistem Urinari-genito
Penggunaan pijat abdominal dan pijat punggung mampu meningkatkan
aktivitas ginjal, sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan mengurangi
retensi cairan.
2. Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan
atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan
jaringan otot yang tebal.
Petrissage a. (Pegang-Tekan-Angkat-Lepas)
b. Efek :
1) Melemaskan jaringan yang spasme
2) Menambah fleksibilitas jaringan
3) Mengurangi perlengketan jaringan superfisial
c. Tehnik Pegangan :
“C” Grips untuk Otot Besar
“V” Grips untuk Otot Kecil
3. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil - kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh
tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat
yang berlebih.
Friction a. Tehnik massage dengan mengerus jaringan
(Gerusan) dapat terputus-putus atau terus menerus tanpa
mengangkat tangan dan gesekan dapat
menggunkan : ibu jari, pangal tangan, siku atau
alat bantuk.
b. Efek :
1) Menghancurkan atau membebaskan
perlengketan antar jaringan
2) Menurunkan ketegangan jaringan
c. Kelebihan :
1) Dapat menjangkau jaringan letaknya dalam
: jaringan lunak sekitar persendian,
ligament, tendon.
2) Dapat meningkatkan rom akibat kontraktur.
4. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan
menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
Menggetar a. Tehnik massage dasar mengetarkan tubuh atau
(vibration) jaringan dengan menggunakan pegangan “v” atau “c”
b. Efek :
1) Rileksasi jaringan lunak (efek sedatif).
2) Vasodilatasi normal dengan getaran nilai ambang
reseptor akan meninggi akan terjadi penurunan
akibat dari kemampuan receptor menerima
rangsang mejadi tidak peka terhadap rangsangan.
3) Mengetarkan ujung - ujung saraf sensoris sehingga
menaikkan ambang sensoris threshold.
5. Memukul (tapotement atau tapotage)
A. Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:
1. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan
dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
2. Secara biofisiologi massage berpengaruh terhadap sistem saraf, otot, rangka,
sirkulatori, getah, pernafasan, pencernaan, kulit, urinari-genito, dan reproduksi.
Efek yg ditimbulkan dapat berupa efek mekanis, efek reflektoris, efek khemis,
pumpin, dan mengurangi nyeri.
3. Teknik massage antara lain, mengusap (Efflurage atau strocking), meremas
(Petrisage), friction, menggetar (vibration), dan memukul (tapotement atau
tapotage).
4. Indikasi dari massage antara lain untuk pelepasan zat atau sputum pada jaringan
berongga contoh pada : TBC, bronkhitis. Sedangkan kontraindikasinya adalah
arterosklerosis, trombus, infark, nekrosis, varises, peningkatan tonus akibat
kerusakan di SSP, wanita hamil trimester awal, dan keguguran.
5. Pada terapi massage evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui respon pasien terhadap tindakan, meliputi perasaan pasien,
perbandingan keluhan sebelum dan setelah tindakan. Kemudian dikaitkan dengan
diagnosa keperawatan yang telah dibuat untuk evaluasi sumatif.
B. Saran
Untuk mahasiswa keperawatan agar senantiasa mengembangkan kemampuan diri
terutama dalam bidang keperawatan komplementer sehingga dapat berperan dalam
melengkapi terapi konvensional. Untuk perawat yang sudah bekerja agar dapat
mengaplikasikan ilmu keperawatan komplementer khususnya massage di tempat kerja
(selama tidak bertentangan dengan regulasi di tempat kerja) dan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA