Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

“KONSEP TERAPI MASASE”

DOSEN PENGAMPU :

DARYANTO S,Kp.M,Kep

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. Agnes Rahayu Putri

2. Anissa Mappario

3. Dian Apdal

4. M.Fajar Sunarya

5. Reza Nurmala

6. Tialawati Sirait

7. Vina Febriyola

8. Wulan Arda Putri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kehadirat Allah SWT. Hanya dengan rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam proses pembuatan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu dan
mendukung untuk menyelesaikannya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam


makalah ini.Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, kami sebagai penyusun
mengharapkan kririk dan saran yang bersifat membangun.Semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca pada umumnya dan perawat pada khususnya.

Jambi,14 Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................4

a. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
b. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
c. TUJUAN MAKALAH.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….………..6

a. Pengertian Masase….………………………………………………………...6
b. Sejarah Perkembangan Masase……..………………………………………..6
c. Cara Kerja Terapi Masase……………………………………………………8
d. Implikasi Keperawatan…………………………………………………...…11
e. Manfaat Masase………….…………………………………………………11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………13

a. Kesimpulan………………………………………………………….............13
b. Saran ………………………………………………………………………..13
Daftar pustaka………………………………………………………………..……14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap individu tidak terlepas dari aktivitas atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Sebagaian aktivitas dan pekerjaan membutuhkan energy dan kekuatan otot yang cukup
besar sehingga dapat menimbulkan berbagai macam keluhan, salah satunya adalah nyeri
pinggang. Sekitar 80% setiap orang dalam hidupnya pernah mengalami nyeri pada daerah
pinggang karena kesalahan postural tanpa mengenal jenis kelamin, tingkat sosial dan
pekerjaan.
Angka kejadian nyeri pinggang hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh
dunia, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Dari hasil penelitian Cropcord
Indonesia menunjukan bahwa penderita nyeri pinggang pada jenis kelamin pria prevalensinya
sebesar 18,2% dan pada wanita sebesar 13,6%. Sedangkan dari popiulasi pernah mengalami
nyeri pinggang bahwa sekali dan lebih selama hidupnya antara 60% hingga 90%.
Penaganan nyeri dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi.
Terapi farmakologi dengan menggunakan siklooksigenase inhibitor sering menimbulkan efek
samping yaitu gangguan gastroimtestinal. Selain itu penggunaan jangka panjangnya dapat
mengakibatkan perdarahan pada saluran cerna, tukak peptic, perforasi dan gangguan ginjal.
Stimulus kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri.
Salah satu langkah sederhana dalam upaya menurunkan nyeri dengan menggunakan stimulus
kutaneus adalah dengan melakukan masase dan sentuhan. Masase dan sentuhan merupakan
tehnik integrasi sensori yang mempengaruhi aktifitas system saraf otonom. Apabila individu
mempersiapkan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan muncul respon
relaksasi. Relaksasi sangat penting dalam membantu klien untuk meningkatkan kenyamanan
dan membebaskan diri dari ketakutan serta stress akibat penyakit yang dialami dan nyeri
yang tak berkesudahan.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Terapi Masase ?

2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Masase?

3. Bagaimana Cara Kerja Terapi Masase ?

4. Apa Saja Implikasi Keperawatan ?

5. Apa Saja Manfaat dari Masase ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Terapi Masase

2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Masase

3. Untuk Mengetahui Cara Kerja Terapi Masase

4. Untuk Mengetahui Implikasi Keperawatan

5. Untuk Mengetahui Manfaat dari Masase ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

            Masase berasal dri bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah yang
paling popular yang digunakan dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya “menggosok”.
Menurut pengertiannya massage yang berasal dari bahasa inggris “massage” adalah
pemijatan pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan atau
alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah.

            Massage adalah manipulasi aringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi
system saraf otot pernafasan sirkulasi darah dan limfa secara local maupun umum. Massage
menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh dengan cara menekan dan meregangkan.
Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak dan mengubah uung-ujung saraf yang
berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan ketegangan pada jaringan-
jaringan lunak. (C.K Giam, 1993: 172)

            Massage merupakan tindakan instingtif dan pengobatannya yang berdasarkan intuisi.
Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan teknik-teknik lainnya berkembang dan
memiliki pengaruh yang spesifik pada pemberiannya. (Harrold, 1992: 16)

2.2 Sejarah Perkembangan Masase

            Masase sebagai cara pengobatan telah dikenal sejak zaman pra sejarah oleh berbagai
suku bangsa di dunia. Data-data menunjukan bahwa usia masase sama tuanya dengan
peradaban manusia.

            Catatan sejarah menunjukan bahwa bangsa Cina telah mengenal masase kurang lebih
3.000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran-ajaran Kung Fhu Tzu, diketahui bahwa masase
telah dipergunakan bukan semata-mata untuk pemeliharaan kesehatan saja tetapi juga sebagai
salah satu cara pengobatan. Demikian pula masase juga dikenall pleh bangsa Yunani purba
yang menggunakan masase sebagai bentuk kemewahan setelah melakukan latihan-latihan
gymnastic untuk membentuk keindahan tubuh.

6
            Masase dapat menguatkan sendi-sendi yang lemah dan melemaskan sendi-sendi yang
kaku. Dalam mempraktekan masase, pemijatan menuju kearah jantung disebut “Anaptripsis”,
yaitu mulai dari kaki menuju ke atas, sedangkan dari atas yaitu dari mulai kepala atau leher
ke bawah ke arah jantung.

            Menjelang akhir abad XIX masase telah benar-benar mempunyai kedudukan yang
baik dala dunia pengobatan. Salah satu dokter terkenal yaitu Dr. Mezger menyebarluaskan
masase. Sejak saat itu masase menjadi salah satu cara perawatan terkenal di Eropa dan
Amerika.

            Pada tahun 1894 wanita di Inggris membentuk himpunan Massseuse dengan tuuan
meningkatkan standar masase dan memperbaiki status wanita yang memilih masase sebagai
profesinya. Perhimpunan tersebut kemudian bergabung dengan The Institute of Massage And
Remedial Exercice yang pada waktu itu anggotanya telah mencapai 5.000 orang. Masase dan
medical Gimnastyc terus berkembang menjadi Physical Treatment untuk melengkapi
perawatan pengobatan pembedahan.

Perkembangan Masase di Indonesia

            Di Indonesia, masase telah dikenal dengan sebutan daerah (pijat atau urut). Orang
yang mempraktekan masase atau pijat di Indonesia sering disebut dengan dukun pijat. Dalam
melakukan pemijatan seorang dukun pijat memperoleh keahliannya karena bakat keturunan
dan pengalaman prakteknya. Semakin tua usia seorang dukun praktek maka semakin ahli
juga kemampuan seorang dukun pijat tersebut.

            Pada umumnya hasil pemijatan memberikan rasa nyaman dan memuaskan pasiennya
tetapi ada pula yang meninggalkan rasa sakit setelah dipijat karena tekanan-tekanan yang
diberikan terlalu kuat. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman dan pengalaman
tentang masase yang benar. Pada tahun 1960 pernah diajarkan system dan teknik masase
swedia di Solo sebagai pedoman tata cara memijat yang benar.

            Masase atau pijat merupakan keterampilan yang melibatkan unsur-unsur pengetahuan
naluri dan seni merawat tubuh yang diperoleh dari seringnya melakukan praktek masase.
Seorang pemijat harus mempunyai kekuatan, kelincahan dan kerja tangan secara mekanis
diarahkan ke jantung untuk menghasilkan rasa nyaman dan menyegarkan sehingga rasa sakit
dari suatu cedera dapat berkurang.

7
            Banyak kegiatan olahraga yang dapat menyebabkan terjadinya cedera baik itu ringan
ataupun berat. Maka dalam sebuah Tim Olahraga masseur (pelaku praktek Masase) sangat
dibutuhkan. Namun jika terjadi cedera menyebabkan patah tulang maka sebaiknya pasien
segera dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2.3 Cara Kerja Masase

            Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam memenuhi
kebutuhan rasa nyaman pada otot atau tulang. Tindakan masase ini hanya membantu
mengurangi rasa nyeri akibat sirkulasi yang tidak lancar.

 Tujuan dilakukan masase ini adalah:

1.  Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang diberikan masase.

2.  Meningkatkan relaksasi tubuh.

 Adapun beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan masase adalah:

1.  Minyak zaitun atau minyak apapun sejenisnya.

2.  Handuk, untuk mengeringkan tubuh dari minyak.

 Prosedur Kerja dari masase adalah sebagai berikut:

1.  Menjelaskan kepada klien prosedur apa saja yang akan dilakukan.

2.  Mencuci tangan terlebih dahulu untuk menjaga kebersihan.

3.  Melakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.

4.  Melakukan masase menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan yang halus.

5.  Cuci tangan setelah melakukan prosedur masase.

6.  Catat respon pasien setelah dilakukan tindakan masase.

 Berikut ini adalah teknik-teknik yang terdapat pada masase:


a. Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling
Teknik masase dengan tekanan pendek, cepat, dan bergantian dengan
menggunakan telapak tangan  dan jari dengan memberikan tekanan yang ringan.
Teknik ini biasa dilakukan pada pasien penderita nyeri pinggang.

8
b. Teknik remasan (mengusap otot bahu) ,dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah
sekitar bahu.

c. Teknik masase dengan gerakan menggesek ibu jari dengan gerakan memutar,
dilakukan bila rasa nyeri terdapat di daerah punggung dan pinggang secara
menyeluruh

d. Teknik Efakurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada
punggung atau pinggang.

9
e. Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal.

f. Teknik tekanan menyikat dengan ujung jari, dilakukan pada akhir masase daerah
pinggang.         

10
2.4 Implikasi Keperawatan

1.  Kegeliasahan

2.  Peradangan

3.  Nyeri punggung

4.  Rasa nyeri yang kronis

5.  Sulit buang air besar

6.  Depresi

7.  Sakit kepala

8.  Tekanan darah tinggi

9.   Insomnia

2.5 Manfaat Masase

           Selain meringankan nyeri pada bagian nyeri tertentu, masase ini pun memiliki
beberapa manfaat lainnya, yaitu:

1.  Mengurangi tekanan pada otot

2.  Mengurangi Hormon Stress

3.  Memperlancar sirkulasi darah

4.  Merangsang system Limfatik

5.  Meningkatkan mobilitas dan kelenturan persendian

6.   Menyegarkan permukaan kulit

7.   Mempercepat pemulihan cedera pada jaringan lunak

8.   Menambah kewaspadaan mental

9.   Menguragi kegelisahan dan depresi

11
Maka dari itu terapi koplementer masase ini sangat dianjurkan untuk membantu
mempercepat pemulihan cedera otot dan juga sebagai relaksasi pemanjaan tubuh setelah
bekerja begitu keras. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
masase. Pastikan bahwa masseur atau orang yang melakukan pemijatan adalah orang yang
memang benar-benar ahli dalam bidang ini dan juga  memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang cukup baik. Karena, jika seorang masseur amatiran akan menimbulkan efek samping
yang berat seperti bertambah parahnya nyeri atau cedera pada otot. Selain itu pastikan
kebersihan masseur dan telitilah bahan yang digunakan oleh masseur tersebut, seperti minya
jenis apa yang digunakan untuk  melakukan masase agar terhindar dari iritasi atau alergi pada
kulit.

12
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

 Masase yang berarti menekan dengan lembut atau memijat ini sudah dikenal
diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia dari zaman kuno. Di Indonesia sendiri
masase dikenal dengan sebutan pijat, dan orang yang dapat malakukan pijat ini disebut
dengan dukun pijat.

            Masase atau pijat ini dilakukan pada pasien yang menderita cedera pada otot tertentu.
Pada umumnya pasien dengan keluhan nyeri pinggang, punggung dan bahu yang melakukan
masase. Namun berdasarkan penelitian masase tidak hanya dapat mengurangi rasa nyeri pada
bagian yang cedera saja. Masase juga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah,
mengurangi hormone stress, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, peradangan, selain itu
masase juga dapat meningkatkan mobilitas persendian dan kelenturan.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam dunia
pengobatan tradisional. Bagi masyarakat, disarankan dapat memilih dan menggunakan
pengobatan tradisional apa pun dengan catatan, pengobatan tersebut sudah mendapatkan ijin
dari pemerintah dan sudah terbukti baik secara medis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A.Aziz Alimul & Uliyah Musrifatul. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta:EGC.
Sumber:  http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-publichealth/2239760-
pengertian-pijat-atau-massage/#ixzz2fiflIzBa

14

Anda mungkin juga menyukai