Dosen Pengampu :
Abbasiah,SKM.,M.Kep
dds
Di Susun Oleh :
Kelompok I0
1. Dian Apdal
2. Dewi Diah Aqtiani
3. Dina Okta
4. Ermawati
5. Indok Sogi
6. Ayu Rita
i
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan anugrah dan karunianya, hingga
akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Diversity dalam
Masyarakat” . Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas kuliah.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kata kesempurnaan, maka untuk semua kekurangan baik dari segi penyusunan
kalimat, pengajian kata, maupun dari segi pembahasan, penyusun mengharapkan koreksi dan
tanggapan baik yang berupa saran atau kritik yang positif demi sempurnanya penyusunan
Penyusun
i
i
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah............................................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................................ 4
D. Manfaat.............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diversity........................................................................................... 5
B. Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia .....................................5
C. Pengaruh Keragaman dan Kehidupan Beragama,Bermasyarakat,
Bernegara,Dan Kehidupan Global......................................................................6
D. Problem Deskriminasi........................................................................................ 8
E. Contoh Diversity dalam Keperawtan..................................................................9
F. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat Multikulitural......................................10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................. 13
B. SARAN......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
3
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal
jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta situasi ekonomi. Suku bangsa yang menempati
wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan
ras muncul karena adanya mpengelompomkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri
biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata,
ukuran kepala dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
2. Bagaimana pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
3. Bagaimana altemative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur ?
4. Bagaimana contoh keberagaman dalam dunia Keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
2. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui altemative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur
4. Untuk mengetahui keberagaman dalam keperawatan
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
2. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
3. Dapat mengetahui altemative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur
4. Dapat mengetahui keberagaman dalam keperwatan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diversity (Keragaman)
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal
jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta situasi ekonomi.
Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari sabang sampai merauke
sangat beragam, sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan
besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriyah yamg sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
Di indonesia, terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras mongoloid
melayu muda. Kecuali batak dan toraja yang termasuk mongoloid melayu tua sebelah
timur indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan
kelompokterbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan chinayang
termasuk atratic mongooid
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan usur penting dalam keragaman bangsa
indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di indonesia.
c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa j awa yang berarti “adat sopan
santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur
sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di
kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo di patuhi di
harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku bangsa
memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara
turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan memiliki adat dan
kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus di
tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan
yang tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemmuk dengan bermacam
tingkat pangkat, dan seterata sosial yang hierarkis.hal ini, dapat terlihat dan di rasakan
dengan jelas dengan adanya penggologan orang berdasarkan kasta.Hal ini yang dapat
menimbulkan kesenjangan sosialyang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga
6
membahayakan bagi kerukunan masyarakat.Tak hanya itu bahkan menjadi sebuah
pemicu perang antara etnis atau suku.
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan
kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan tercipta masalah-masalah
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
8
dekatkan, segala ke anekaragaman di pandang sebagaikekayaan bangsa milik
bersama. Sikap inilah yang perlu di kembangkan dalampikir masyarakat untuk
menuju indonesia raya merdeka.
D. Problem Deskriminasi
Dsiskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan terhadap
seseorang atau kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis, kelompok,
golongan, status, dan kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh,
usia,orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan
kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip
hak asasi manusia. Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di
pisahkan dan saling tenrgantung. Berangkat dari pemahaman tersebut sikap-sikap yang
didasarkan pada ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus
dipandang sebagai dipandang 8 tindakan yang menghambat pengembangan
kesedarajatan dan demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan
pemenuhan HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang
berhak bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.”
Sementara itu pasal 3 UU No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “... setiap
orang di lahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat... “
ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang mendasari prinsip nondiskriminasi
di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur HAM
pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang
promblematik sehingga:
Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah disentegrasi bangsa dari
kajian yang di lakukan terhadap berbagai kasus dissntegrasi bangsa dan bubarnya sebuah
negara dapat di simpulkan adanya enam faktor utama secara gradualbisa menjadi
penyebab utama proses itu, yaitu:
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditunjukkan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Dafithizar,
1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “sunrise
model” yaitu:
1
0
a. Faktor teknologi (tecnological faktor s)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat
penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Perawat perlu
mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan
alternatif dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk
mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
b. Faktor agama dan falsafah hidup (religios andphilosophicalfactors)
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat
realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motifasi yang sangat kuat
untuk menempatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupan sendiri.
Faktor agama yang hars dikaji oleh perawat adalah : agama yang dianut, status
pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan
kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan.
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
Perawat pada tahap ini harus mengkaji fakor-faktor : nama lengkap, nama
panggilan, umur dan tampat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga, dan hubungan klien dengan kepala
keluarga.
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and live ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah
suatu kaidah ia mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait.
Yang peru dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan jabatan yang dipegang oleh
kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang
dipantang dalam kondisi sakit, seperti sakit berkaitan dengan aktifitas sehari-hari
dan kebiasaan membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors) Kebijakan
dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi
kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (andrew and boyle,
1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu,
1
1
cara pembayaran untuk klien yang dirawat.
1
2
3. Perencanaan dan pelaksaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkulturl adalah suatu
proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses
memilih strategi yang tepat dan pelaksaan adalah melaksakan tindakan yang sesuai
dengan latar belakang budaya klien (Giger and Dafithizar, 1995). Ada tiga
pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (andrew and boyle,
1995) yaitu: mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien
kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang
dimiliki klien bertantangan dengan kesehatan.
a. Cultural care preservation/maintenance/mcm^cvtCadLn^n budaya dilakukan bila
budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan
implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang
telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan
status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
1) Identivikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat tentang poses kelahiran
dan perawatan bayi
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinteraksi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya
klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangan bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi
dapat diketahui asuhan keperawatan yang ssuai dengan latar belakang buadaya klien.
1
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga keragaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jenis
keragaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalammasyarakat diman terdapat
perbedaaa-perbedaan dalamberbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan,ideologi,adat keseponan serta situasi ekonomi.
B. Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada
dalam masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi masalah harus
sesuai norma yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan atau
permasalahan.
1
6
DAFTAR PUSTAKA
Tumanggor ,Rusmin. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 12 No. 2 Tahun 2017
1
7