KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari kelompok yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Palopo, 11 Februari 2019
DAFTAR ISI
Sampul ........ i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi ...... iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 1
D. Manfaat................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Diversity...................................................................................... 2
B. Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia.......................... 2
C. Pengaruh Keragaman Dan Kehidupan Beragama.Bermasyarakat.Bernegara
Dan Kehidupan Sosial................................................................................... 4
D. Problem Deskriminasi....................................................................... 6
E. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat Multikultural...................... 7
BAB III PENUTUP......................................................................................... ....... 8
A. Kesimpulan.................................................................................................. 8
B. Saran................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langganan, warna corak ragam, laras. Sehingga
keragaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis; perihal ragam hal jenis keragaman yang
di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam
berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan
serta situasi ekonomi.Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokkan
besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,
ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
2. Bagaimana pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
3. Bagaimana alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
2. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
2. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
3. Dapat mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat multikultur
BABII
PEMBAHASAN
Berdirinya negara Indonesia di latar belakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk
baik secara etnis, biogarfis. kultural, maupun religius.Kita tidak dapat mengingkari prulalistik
bangsa kita. Sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa
dan kebudayaan beragama yang di anut oleh warga Indonesia.Masalah suku bangsa dan kesatuan
di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik memerlukan
suatu kebudayaan nasional untuk memanifestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas
nasional di antara warganya.Gagasan tentang kebudayaan nasional yang menyangkut kesadaran
dan identitas suatu bangsa telah di rancang saat bangsa kita belum merdeka.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai
harmoni. Perbedaan yang berwujud baik secara fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan
kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah
kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi di kehidupan sehari-hari, Kebudayaan Suku Bangsa
dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara,
mewarisi perilaku dan kegiatan kita.berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi.
Bahkan mampu saling menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari tetapi sering kali yang terjadi
malah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antara
anggota masyarakat. Hal ini di sebabkan oleh sifat dasar yang selalu di miliki oleh masyarakat
majemuk sebagaimana di jelaskan oleh Van de Berghe:
1. Terjadinya sikmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang
berbeda.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non
komplenter
3. Kurang mengembangkan konsensuf di antar anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang
bersifat dasar.
4. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
5. Secara relatif integrasi tumbuh di atas paksaan yang saling ketergantungan di dalam bidang
ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelomok terhadap kelompok yang lain.
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa karena dengan
kemajemukan yang ada dapat di pertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap
dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya kesesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia
lingkungannya. Disharmonisasi di bawa oleh virus paparoks yang ada dalam globalisasi. Paket
globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan tawarannya akan keseragman global untuk
maju bersama dan komunikasi gaya hidup ,manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan
dunia, dengan menyampingkan keunikan dan keberagaman indonesia sebagai pelaku utama.
2. Perilaku diskriminatif terdapat etnis atau kelompok masyarakat tertentu akanmunculmasalah
yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja yang tidak mengentungkan
bagi hidup berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivme,realisis, bersumber dari superioritas, alasannya dapat bermacam-macam antara
lain; keyakinan bahwa secara koadrati ras/sukunya ke kelompoknya lebih tinggi dari
ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa halyang dapat dilakukan memperkecil masalah yang di akibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
a. Semangat religius
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat pluralisme
d. Semangat humanisme
e. Dialog antar umat beragama
f. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antara
agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran globalyang bersifat inklusif, kesadaran
kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modalyang menentukan bagi terwujudnya
sebuah bangsa yang berBhineka Tunggal Ika.menyatu dalamkeragaman, dan beragam dalam
kesatuan.Segala bentuk kesenjangan di dekatkan, segala keanekaragaman di pandang
sebagaikekayaan bangsa milik bersama.Sikap inilah yang perlu di kembangkan dalampikiran
masyarakat untuk menuju Indonesia Raya Merdeka.
D. Problem Deskriminasi
Diskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan terhadap seseorang atau
kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas soaial
ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan ideologi dan
politik. serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-prinsip hak asasi
manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali tidak dapat di pisahkan dan
saling tenrgantung. Berangkat dari pemahaman tersebut seyogianyasikap-sikap yang didasarkan
pada ethnosentrisme, resisme, religius fanatisme,dan diskrimination harus dipandang sebagai
tindakan yang menghambat pengembangan kesederajatan dan demokrasi, penegakan hukum
dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang berhak
bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu pasal 3 UU No
1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa “... setiap orang di lahirkan bebas dengan harkat
dan martabat yang sama dan sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang
mendasari prinsip non-diskriminasi di indonesia.
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal berbagai instrumen hukum yang mengatur
HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi realitas yang
promblematika sehingga:
a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di berbagai belahan
dunia
b. Prinsip non-diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup
dalamkebebasan keadilan dan perdamaian
Dalam demokrasi diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan
dalam bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal dalam
kehidupan negara yang demokratis. Akan tetapi berbagai penelitian dan pengkajian
menunjukkan bahwa kondisi di Indonesia saat ini belum mencerminkan penerapan asas
persamaan di muka hukum secara utuh.
Promblematika lainnya timbul dan harus di waspadai adalah disintegrasi bangsa dari
kajian yang di lakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara
dapat di simpulkan adanya enam faktor utama secara gradual bisa menjadi penyebab utama
proses itu, yaitu:
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisispolitik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
E. Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural
Kemampuan untuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman kebudayaan
dalam sebuah kesatuan yang di landasi suatu ikatan kebersamaan.Salah satu pengembangan
konsep toleransi terhadap keberagaman budaya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
multikultural dengan bentuk pengakuan dan toleransi, terhadap perbedaan dalam kesetaraan
individual maupun secara kebudayaan. Dalam masyarakat multikultural, masyarakat antar suku
bangsa dapat hidup berdampingan, bertoleransi, dan saling menghargai. Selain itu, alternatif
penyelesaian keberagaman budaya yang ada di Indonesia di lakukan melalui interaksi lintas
budaya dengan mengembangkan media sosial, seperti pengembangan lambang-lambang
komunikasi lisan maupun tertulis, norma-norma yang di sepakati dan di terima sebagai pedoman
bersama, dan perangkat nilai sebagai kerangka acuian bersama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keragaman berasaldarikata ragamyang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya
tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras. Sehingga kergaman
berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal jeniskergaman yang di maksud di
sini suatu kondisi dalammasyarakat diman terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai bidang,
terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta situasi
ekonomi.
Unsur – unsur keragaman dalam masyarakat Indonesia mencakup suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, tata karma, kesenjangan ekonomi, kesenjangan social.Dimana unsur –
unsur ini dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
kehidupan secara Global.
Salah satu problem yang ditimbulkan keragaman ini adalah Problem Diskriminasi.Dan
untuk menghindari dan menyelesaikan masalah ini pemerintah telah mengaturnya dalam PASAL
218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap orang berhak bebas dari
perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan
terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu pasal 3 UU No 1999 tentang
HAM telah menegaskan bahwa “... setiap orang di lahirkan bebas dengan harkat dan martabat
yang sama dan sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang mendasari
prinsip non-diskriminasi di indonesia.
Kemampuan untuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman kebudayaan
dalam sebuah kesatuan yang di landasi suatu ikatan kebersamaan adalah salah satu pemecahan
masalah yang dapat digunakan dalam masyarakat multicultural.
B. Saran
Sebagai mahasiswa Keperawatan seharusnya kita bisa mengetahui dan memahami
bagaimana keberagaman yang ada dalam masyarakat khususnya di Indonesia, agar dalam
memberikan Asuhan Keperawatan yang Holistik ( Bio-Psiko-Sosial-Spritual dan Budaya) kita
bisa meminimalisir segala kendala yang berhubungan dengan keragaman dalam masyarakat ini,
sehingga Asuhan Keperawatan yang diberikan dapat berhasil dengan maksimal.
Daftar Pustaka
M. Si, Dr. Elly M. Setiadi, et al. 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar edisi kedua