SISTEM BUDAYA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua
umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah
ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini
murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan
kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
B. Budaya yang ada di lingkungan keluarga
C. Perubahan budaya dalam lingkungan keluarga
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi sosial budaya menjadi salah satu fungsi keluarga yang mempunyai
peran penting untuk mengenalkan kebiasaan, adat istiadat, tradisi dan budaya
bangsa pada seluruh anggota keluarga. Sebagai institusi terkecil dalam
masyarakat, keluarga menjadi pintu pertama dan utama untuk menjadikan
seluruh anggota keluarga yang sekaligus sebagai anggota masyarakat paham
akan kebiasaan, adat istiadat, tradisi dan budaya sendiri. Pemahaman ini
harapannya akan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian seluruh anggota
keluarga untuk melestarikan kekayaan sosial budaya kita dengan berbagai
upaya yang positif.
Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh
keluarga agar seluruh anggota mendukung upaya pelestarian adat istiadat,
tradisi dan budaya bangsa kita di antaranya: Pertama, memberi contoh konkret
dalam kehidupan sehari-hari dalam pengamalan ajaran sesuai norma dan
budaya yang berlaku.Utamanya norma-norma dan budaya bangsa yang baik dan
dapat mengangkat masyarakat, keluarga dan bangsa ke posisi yang lebih
terhormat dihadapan bangsa-bangsa lain di dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem budaya?
2. Bagaimana bentuk kebudayaan yang ada di lingkungan keluargamu?
3. Bagaimana pengaruh perubahan dari budaya yang ada di lingkungan
keluargamu?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian sistem budaya
2. Mengetahui budaya apa saja yang ada di lingkungan keluarga
3. Mengetahui pengaruh perubahan dari budaya yang ada di lingkungan
keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Istilah masyarakat majemuk yang digunakan oleh ilmuan sosial pada mulanya
diperkenalkan oleh J. F. Furnival pada tahun 1967 dalam kajiannya mengenai dampak
pemerintahan kolonial di Burma dan Indonesia. Sebelumnya istilah ini dikembangkan
oleh M. G. Smith dalam kajiannya di kepulauan Karibia, dimana sukubangsa yang
berbeda “berbaur tapi tidak larut” (mix but do not combine), dominasi politik oleh satu
sukubangsa dan pengarahan kelompok-kelompok yang berbeda untuk terlibat didalam
suatu sistem ekonomi bersama, dimana masing-masing menempati suatu posisi khusus
dalam pembagian kerja (division of labour) adalah hal-hal yang memlihara masyarakat
majemuk dalam keseimbangan (Wacana Antropologi Nomor 4, 1999).
Fenomena di atas hanyalah sebagian contoh kecil budaya tidak baik di tengah
masyarakat. Maka disinilah perannya lingkungan keluarga untuk menumbuhkan
kesadaran berbudaya baik.
Ada banyak hal yang harus di lakukan atau di kerjakan dengan cara disiplin di
dalam keluarga saya, contohnhya adalah :
Setelah bangun tidur menata kembali tempat tidur
Kami biasanya saat bangun tidur, sudah menjadi kebiasaan untuk
membereskan kembali tempat tidur kami. Hal itu sudah di biasakan oleh
orang tua kami dari kecil jadi kami terbiasa sampai besar.
Mengerjakan tugas di rumah yang menjadi tanggung jawabnya.
Kami di rumah memiliki tugasnya masing”. Terlebih lagi saat hari libur,
misalkan ibu memasak di dapur untuk kami semua, bapak mencuci motor,
saya mencuci pakaian, dan adik menyapu halaman rumah. Hal tersebut
sudah menjadi kebiasaan yang keluarga kami lakukan.
Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Dari kecil kami di ajarkan untuk selalu bersikap sopan kepada yang lebih
tua dan tidak boleh membantah omongan orang tua. Misalkan adek tidak
boleh berbicara lantang apalagi kasar kepada kakaknya dan kakak tidak
boleh berlaku kasar atau seenaknya kepada adiknya.
Menjaga nama baik keluarga.
Bagi kami keluarga adalah sebuah privasi yang harus tetep dijaga nama
baiknya. Jadi mau itu di dalam atau di luar rumah kami harus tetap
bersikap baik agar nama baik keluarga kami tetap ada dan tidak rusak
atau di pandang jelek oleh orang lain.
Mentaati dan mematuhi peraturan yang ada dalam keluarga yang sudah
menjadi kesepakatan bersama.
Di dalam keluarga saya ada beberapa peraturan yang harus di taati.
Salah satunya adalah saya dan saudara saya tidak boleh keluar malam
tanpa dampingan dari orang tua. Walaupun saya sudah kuliah tapi tetap
tidak boleh keluar malam, kecuali memang ada acara bersama teman-
teman seperti reunian dan itupun tidak boleh pulang terlalu malam, hal itu
sudah di biasakan dari kecil jadi kita tidak ada yang berani melanggarnya.