Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERUBAHAN SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH


KEMANUSIAAN

DISUSUN OLEH:

1. RIFKY SYARIF S. (1709045017)


2. ANDI WARDA
3. M. NUR HIDAYAD
4. ZUL TAUFIQUR R.

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan rahmatnya, karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Tanda Baca ini dengan baik meskipun masih terdapat banyak
kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih pada bapak Akhmad
Murtado selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan serta


pengetahuan kita mengenai penggunaan tanda baca yang baik dan dan benar dan
dapat di terapkan dalam berbahasa.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Samarinda, November 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
Latar Belakang....................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
Tujuan ................................................................................................................................... 5
Manfaat................................................................................................................................. 5
BAB II ......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6
Perubahan Sistem Nilai Budaya ............................................................................................ 6
Konsep Sistem Nilai Budaya .............................................................................................. 6
Masalah Kemanusiaan ........................................................................................................ 12
Hakikat Manusia Sama .................................................................................................... 12
BAB III ...................................................................................................................................... 15
BAB PENUTUP ......................................................................................................................... 15
Kesimpulan.......................................................................................................................... 16
Saran ................................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama pleh
sebuah kelompok orang dan di wariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit , termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, pekakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orng
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan prilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial budaya.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang darai budaya lain terlihat dalam definisi budaya. Budaya suatu
perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung
pandangan atas keistimewaannya sendiri. “citra yang memaksa” itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti, ‘individualisme kasar” di
amerika, “keselarasan individu dengan alam” di jepang dan “kepatuhan kolektif” di
cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya.
Dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat di pinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup merka.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu sistem nilai budaya?
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan?
c. Dampak perubahan pada sistem nilai budaya?

4
C. Tujuan
D. Manfaat

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan Sistem Nilai Budaya


1. Konsep Sistem Nilai Budaya

Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup


dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai
pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka. Sistem
nilai budaya adalah hasil pengalaman hidup yang berlangsung dalam kurun waktu
yang lama, sehingga menjadi kebiasaan yang berpola. Sistem nilai budaya yang
berpola merupakan gambaran sikap dan tingkah laku anggota masyarakat yang
diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat.

Unsur-unsur Kebudayaan (Menurut Koentjaraningrat) :


a. Sistem religi yang meliputi: sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan
hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan
b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:kekerabatan,asosiasi
dan perkumpulan,sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan
c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: flora dan fauna, waktu, ruang
dan bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: lisan dan tulisan
e. Kesenian yang meliputi: seni patung/pahat, relief, lukis dan gambar, rias, vokal,
musik, bangunan, kesusastraan, drama
f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan
g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi,
transportasi, peralatan komunikasi, peralatan konsumsi dalam bentuk wadah,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, senjata.

6
Kehidupan masyarakat adalah pola kehidupan yang berkelompok dalam
bentuk-bentuk tertentu karena..
a. Ikatan perkawinan dan keturunan darah, seperti keluarga;
b. Kesatuan geografi, seperti desa dan marga.
c. Kesamaan asal-usul, seperti etnis melayu, cina, dan sunda.
d. Lesamaan kepentingan dan tujuan, seperti subak, organisasi muda,, dan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta
e. Kesamaan keahlian yang terampil dan keterampilan , seperti profesi keilmuan.

Setiap anggota/warga masyarakat menyesuaikan diri terhadap sistem yang ada


yang telah berpola. Sistem nilai budaya tersebut adalah hasil pengalaman hidup yang
berlangsung terus menerus, terbiasa dan akhirnya di sepakati sebagai pedoman hdup
mereka. Dan sebagai identitas kelompok msyarakat. Sistem budaya yang telah
berpola,antara lain mengenai ;

a. Sruktur kelompok msyarakat,


b. Bentuk rumah dan anggota penghuninya,
c. Perkawinan dan proses penglangsungannya
d. Bentuk dan cara serta penggunaannya
e. Bahasa dan tutur kata dalam berkomunikasi,
f. Bentuk dan cara berpakaian serta penggunaanya, dann
Tata tertib makan dan minum(jenis ,cara, dan pengkajiannya

1. Perubahan Sistem Nilai Budaya.


Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi
keadaan yang fungsinya tidak serasi bagi kehidupan (Herimanto dan Winarno, 201

7
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan:
a. Discovery dan invention
Discovery dan invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai
pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur
yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia.Menurut
Linton, Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah
penerapan yang baru dari pengetahuan. Basic invention dapat diterangkan sebagi
suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari prinsip
baru. Basic disini mempunyai arti, bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya
kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention. Improving invention Artinya
adalah memperbaiki penemuan yang telah ada
b. Difusi kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu
individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.Penyebaran
dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi
intramasyarakat.Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi
intermasyarakat.
Heriamanto dan winarno, mengemukakan penyebaran budaya atau difusi
adalah proses menyebarnya unsur-unsur kebudadayaan dari satu kelompok ke
kelopok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain.kebudayaan kelompok
masayarakat di suatu wilayah bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain.misalnya
kebudayaan dari masyarakat Barat (negara-negara eropa) masuk dan mempengaruhi
kebudayaan timur (bangsa asia dan arika).Globalisasi budaya bisa dikatakan pula
sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara meluas.
Difusi budaya bisa menimbulkan masalah.Masyarakat penerima akan
kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang
masuk.contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era
sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak
negatif bagi prilaku sebagian masyarakat indonesia. Misalnya, pola hidup komsumtif,

8
pragmatis, dan individualistik.Akibatnya seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan
lambat laun bisa hilang dari masyarakat indonesia.
c. Akulturasi
Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi
fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok – kelompok manusia yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara
langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola
kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya.Gillin
dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi
adalah proses dimana masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya menglami
perubahan oleh kontak yang lama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada
percampuran yang komplit dan bulat dari dua kebudayaan itu.
Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa , sehingga
unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaa
sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
1. Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat menimbulkan proses akulturasi:
Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja
dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua
kelompok.
2. Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan.
3. Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai.
4. Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda
besarnya.
5. Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang
sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang
komplek dengan yang komplek pula.

9
Herimanto dan winarno( 2010.Hal 37), mengemukakan akulturasi berarti
petemun antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda.Akulturasi merupakan
kontak antar kebudayaan, namun masing- masing masih memperlihatkan unsur-unsur
kebudayaannya.
d. Asimilasi
Asimilasi dalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai oleh
makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok,
dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan
dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
Asimilasi berarti peleburan antarkebudayaan yang bertemu.Asimilasi terjadi
karena proses yang berlansung lama dan intensif antara mereka yang berlainan latar
belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan.pada umunya, asimilasi menghasilakan
kebudayaan baru.
Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:
1. Faktor toleransi
2. Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi
3. Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain.
4. Faktor perkawinan campuran
Ada beberapa alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang
system nilai budaya menurut Munandar Sulaiman, antara lain;
A. Jarak komunikasi antar etnis
B. Pelaksanaan pembangunan
C. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Alasan Perubahan Sistem Nilai Budaya menurut Munandar Sulaiman (1992)
mengemukakan 3 hal sebagai alasan mendasar terjadi perubahan sistem nilai budaya,
yaitu :
a. Jarak berkomunikasi antara kelompok etnis,
Peristiwa perkawinan antar etnis dapat menimbulkan pergeseran sistem
nilai budaya. Pergeseran tersebut misalnya muncul nilai budaya baru yang

10
berlainan dengan yang sudah ada pada pihak keluarga suami dan keluarga
istri. Sistem nilai budaya yang baru dan berkembang di lingkungan
keluarga hasil perkawinan etnis campuran dapat lebih kuat pengaruhnya.,
lebih maju pola kehidupannya dan lebih banyak unsur positif yang menjadi
perekat persatuan dan kesatuan keluarga campuran tersebut.
b. Pelaksanaan pembangunan,
Pelaksanaan pembangunan dapat menimbulkan perubahan dan pergeseran
sistem nilai budaya yang tentunya akan mempengaruhi pula pada sikap
mental, pola pikir, dan pola perilaku keluarga/msyarakat/bangsa
indonesia.perubahan dan pergeseran nilai budaya di satu sisi dapat menjadi
pendorong kearah kondisi kehidupan yang lebih baik.
Perubahan dan sistem nilai budaya dpat mendorong kearah perbaikan dan
peningkatan kualitas dari :
1) Pola hidup tradisional, konvensional dan bertaraf lokal berbau
mistis. Berubah menjadi pola hidup modern bertaraf
nasional/internasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2) Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada alam
lingkungan, meningkat menjadi pola hidup modern yang mampu
menguasai alam lingkungan dengan dengan dukungan prasyarana
dan sarana serta teknologi.
3) Pola hidup makmur yang hanya berkecukupan sandang, pangan
dan perumahan meningkat menjadi pola hidup makmur dan juga
sehat, teratur, bersih dan senang serta aman.
4) Kemampuan bekerja hanya berbasis kekuatan fisik dan
pengalaman, meningkat menjadi kemampua berkerja berbasis
keahlian dan keterampilan yang di dukung teknologi,
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.perubahan kondisi manusia,

11
Perubahan kondisi kehidupan manusia sehingga bingung sendiri terhadap
kemajuan yang telah didiciftakan. Hal ini merupakan akibat dari
ambivalen teknologi, yang telah diciftakan. Hal ini merupakan akibat sifat
ambivalen teknologi, yang selain emeiliki segi positif dan negatif. Sebagai
dampak negatif, manusia menjadi resah. Keresahan muncul akibat adanya
benturan nilai tenologi modern dengan niali-nilai tradisional.

3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya


Perubahan sistem nilai budaya dapat berakibat negatif. Perubahan sistem nilai
budaya disebut “masalah kemanusian’. Jadi masalah budaya adalah masalah yang
berkenaan dengan perubahan sistem nilai budaya, sedangkan masalah kemanusiaan
adalah masalah yang berkenaan dengan akibat negatif perubahan nilai budaya.

Apabila terjadi perubahan pada system nilai budaya maka akan terjadi juga
perubahan sikap mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi dua
yaitu manusiawi dan tidak manusiawi. Aspek kehidupan manusiawi diungkapkan
sesuai dengan system nilai budaya sebagai pandanagan hidup, melalui sikap saling
menyayangi, melindungi, menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan
hidup. Sebaliknya aspek kehidupan tidak manusiawi diungkapkan melalui sikap dan
perbuatan yang merugikan, menggelisahkan, dan menjadikan manusia menderita.

B. Masalah Kemanusiaan
1. Hakikat Manusia Sama
Manusia diciptakan Tuhan sama, mempunyai cipta, rasa, dan karsa. Sebagai
makhluk budaya manusia selalu menginginkan yang benar, baik dan bermanfaat.

12
Sifat ini disebut manusiawi. Sebab manusia memang diciptakan sama dan universal.
Namun dalam menghadapi lingkungan alam dan sosial budaya manusia tidak saja
menunjukkan kesamaan, tetapi juga perbedaan dan ketidak seragaman, maka dari itu
manusia berupaya untuk menciptakan kesatuan pandangan guna mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak manusiawi. Untuk mengontrol corak pikiran, perasaan, dan
perbuatan mana yang manusiawi dan mana yang tidak manusiawi, manusia sebagai
makhluk budaya berupaya menciftakan pandangan guna mencegah terjadinya hal-
hal yang tidak manusiawi. Nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman hidup
bermasyarakat biasa di sebut sistem nilai budaya.

2. Manusia Sebagai Subjek dan Objek


Dalam mengkaji masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda
yaitu, tidak hanya sebagai subjek tetapi juga menjadi objek. Tema masalah
kemanusiaan diarahkan kepada:
a. Diri manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan.
b. Hubungan manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan

3. Manusia dan Peradaban

Istilah peradaban dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita


terhadap perkembangan kebudayaan.Peradaban merupakan tahap tertentu dari
kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang
didirikan oleh tingkat pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Pada saat ini telah terjadi peradaban secara global yang dipengaruhi oleh
globalisasi.globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas
bagi semua bangsa dan masyarakat internasional.

13
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan.globalisasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu
sebagai ancaman dan sebagai peluang.
Sebagai ancaman globalisasi membawa permasalahan bagi bagi manusia
dimana dengan globaalisasi banyak hal yang berdampaka negatif, seperti merebaknya
konsemerisme, materialisme, hedonisme, sekularisme, kemewahan yang tidak
semestinya, foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi,
dan semacamnya.pengaruh tersebut bukan saja lewat dunia film, namu juga lewat
media cetak dan televisi dengan satelitnya, serta yang sekarang menjadi trend adalah
internet.jadi peradaban global terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi
sikap dan prilaku individu yang dalam masyarakat.

4. Manusia, nilai, moral dan Hukum


Moral adalah salah satu bagian dari nilai, yaitu nilai moral.Moral berkaitan
dengan nilai baik buruk perbuatan manusia.Pada daasarnya, manusia yang bermoral
tindakannya didasari oleh nilai-nilai moral.Tindakan moral adalaha tindakan yang
menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat, dan martabat manusia.
Nilai moral diwujudkan dalam norma moral.Norma moral, norma kesusilaan,
atau disebut juga norma etik adalah peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan mrupakan perwujudan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.Norma
moral menjadi acuan prilaku baiik buruknya manusia.prilkau yang baik adalah
prilaku yang sesuai dengan norma-norma moral.Sebaliknya, priaku buruk adalah
prilkau yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Selain norma moral, ada pula hukum.Pada dasarnya, hukum adalah norma
yang merupakan perwujudan dari nilai, termasuk nilai moral.prilaku atau perbuatan
manusia, baik secara pribadi maupun hidup bernegara terikat pada norma moral, dan
norma hukum.secara ideal manusia seharusnya taat pada norma moral dan norma
hukum yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagai upaya perwujudan kehidupan

14
yang damai, tertib, aman, dan sejahtera.pelanggaran norma moral merupakan
pelanggaran kode etik, pelaggran norma hukum merupakan pelanggaran hukum.
Pada dewasa ini banyak manusia yang melakukan pelanggaran norma moral
dan norma hukum.contohnya seorang guru melanggar kode etik guru, pelanggaran
hukum seperti pencurian,perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi dan masih
banyak lainnya.

5. Manusia, ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni


Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni( IPTEKS)
sudah sedemikian pesatnya, bahkan telah berpengaruh baik secara lansung maupun
tidak lansung bagi kehidupan manusia, dan pengaruhnya tersebut menyangkut pola
pikir, pola kerja, pola hidup, maupun tingkah lakunya.

BAB III

BAB PENUTUP

15
1. Kesimpulan
a. Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman
tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan: discovery dan
invetion, difusi, Akulturasi, Asmilasi
c. Dampak perubahan pada sistem nilai budaya yaitu akan terjadi perubahan sikap
mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan.

2. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagi pembaca sehingga


memiliki gagasan untuk menyikapi perubahan sistem budaya yang ada di dalam
masyarakat.

16

Anda mungkin juga menyukai