Anda di halaman 1dari 16

CONTOH PERILAKU BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING : RITAWATI,AK,MPH

DISUSUN OLEH :

AULIA RAHMI (P07120121044)

POLTEKKES KEMENKES ACEH

D-III KEPERAWATAN BANDA ACEH

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Contoh
Perilaku Budaya Yang Berhubungan Dengan Kesehatan”. Shalawat beriring salam juga tak lupa
penulis hanturkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun perjalanan
kehidupan manusia menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat menghargai dan mengharapkan adanya saran-
saran dan masukan demi kesempurnaan untuk penulisan yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4

1.3 Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

2.1 Mayarakat.............................................................................................................................5

2.2 Kebudayaan..........................................................................................................................6

2.3 Perubahan Sosial Budaya....................................................................................................7

2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status Kesehatan
......................................................................................................................................................8

2.5 Aspek budaya yang mempengarubi status kesehatan dan perilaku kesehatan...........10

2.6 Perubahan Sosial Budaya..................................................................................................12

BAB III.........................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13

3.2 Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan
semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas Kesehatan, 2007).
Berhasilnya pembangunan kesehatan diandai dengan lingkungan yang kondusif, perilaku
masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya
penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah
Indonesia.Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.
Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa ntaranya adalah: penyakit-
penyakit seperti DBD, flu Burung, dan sebagainya ya menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang
semakin marak, prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi
sebenarnya individu yang menjadi faktor dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah
pola hidup atas kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan zaman. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Masyarakat ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Budaya ?
3. Apakah yang dimaksud dengan perubahan social budaya ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Budaya yang Mempengaruhi Kesehatan ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
dan Status Kesehatan ?
6. Apakah yang dimaksud dengan Aspek Budaya yang Mmempengaruhi Perilaku Kesehatan dan
Status Kesehatan ?
7. Apakah yang dimaksud dengan Perubahan Sosial Budaya ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuat makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah juga agar kita mengetahui
apa saja aspek aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat.
BAB II 

PEMBAHASAN 

2.1 Mayarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta
alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia
memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh
hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
5. Menurut Koentjaraningrat (1996): masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa
identitas bersama
6. Menurut Gillin (1954): masyarakat adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai
kebiasaan, sikap, tradisi dan perasaan persatuan yang sama

Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat . Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya


memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik. Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria
yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

2.2 Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
 Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
 Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
 Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
 Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan. kepercavaan. kesenian. moral. hukum, adat istiadat. dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat sescorang sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
 alat-alat teknologi
 sistem ekonomi
 keluarga
 kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:


 Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
 Organisasi ekonomi
 Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
 Organisasi kekuatan (politik)

2.3 Perubahan Sosial Budaya


Dalam teori HL blum tentang status ksehatan,maka dijelaskan tentang beberapa faktor yang
mempengaruhi status kesehatan, antara lain:
1. lingkungan yang terdiri dari lingkungan fisik,social budaya,ekonomi,prilaku,keturunan,dan
pelayanan kesehatan.
2. Belum juga menjelaskan,bahwa lingkungan sosial budaya tersebut tidak saja mempengaruhi
status kesehatan,tetapi juga mempengaruhi perilaku kesehatan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang
mempunyai latar budaya yang beraneka ragam.lingkungan budaya tersebut sangat mepegaruhi tingkah
laku manusia yang memiliki budaya tersebut,ehingga dengan beranekaragam budaya,menimbulkan
variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk  dalam perilaku
kesehatan.
Dengan masalah tersebut,maka petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dangan latar budaya yang beraneka ragam, perlu sekali mengetahui budaya dan masyarakat
yang dilayaninya,agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan memberikan hasil
yang optimal, yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat.

Manusai adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri sehingga
membentuk kesatuan hidup yang dinamakan masyarakat.dengan definisi tersebut,Ternyata pengertian
masyarakat masih dirasakan luas dan abstrak sehingga untuk lebih konkretnya maka ada beberapa unsur
masyarakat,unsur masyarakat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu:
1. kesatuan sosial dan
2. pranata sosial.
Kesatuan sosial merupakan bentuk dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang berinteraksi dengan
kehidupan masyarakat.sedangkan yang dimaksud, pranata sosial adalah himpunan norma-norma dari
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. norma-norma
tersebut memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup dalam masyarakat. Kebudayaan.
dalam pengertian yang terbatas,banyak orang yang memberikan definisi kebudayaan sebagai bangunan
yang indah,candi,tari-tarian,seni suara dan seni rupa.
Taylor memberikan definisi kebudayaan sebagai keseluruhan yang komlcks yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan,kepercayaan dan kemampuan kesenian.moral hukam adat istiadat dan
kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.sedangkan
menurut Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan
manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang haus didapatkannya dengan belajar dan yang semuanya
tesusun dalam kehidupan masyarakat.

2.4 Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan dan Status Kesehatan

Selanjutnya dijelaskan beberapa aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status
kesehatan.yang pertama yaitu:
1. umur
2. jenis kelamin
3. pekerjaan.
4. sosial ekonomi
Jika dilihat dari aspek umur,maka ada perbedaan golongan penyakit berdasarkan golongan umur.misalnya
dikalangan balita banyak yang menderita penyakit infeksi, sedangkanpada golongan dewasa atau usia
lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis.demikian juga dengan aspek golongan menurut jenis
kelamin,dikalangan  wanita lebih banyak menderit kanker payudara,sedangkan pada pria,lebih banyak
menderita kanker prosat.begitu juga dengan jenis pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita
penyakit cacingan,karena aktifiasnya banyak dilakukan disawah,sedangkan pada buru tekstil lebih banyak
menderita penyakit salura pernafasan kaena banyak terpapar debu. keadaan sosial ekonomi juga
mempengaruhi pada pola penyakit,bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya angka kematian
lebih tinggi pada golonga yang status ekonominya rendah dibandingkan dengan status ekonominya tinggi.
demikian juga obesitas lenih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan status ekonoinya tinggi.

Menurut H Ray Elling (1970) ada beberapa faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku
kesehatan,antara lain :
1. self concept
2. image kelompok.G.M foster menambahkan,bahwa identifikasi individu kepada kelompoknya
juga berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.

A.pengaruh self concept


Kita ditentukan oleh tingkat kepuasan atau tidak kepuasan yang kita rasakan terhadap diri kita
sendiri,terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain,oleh karena itu,secara
tidak langsung self concept kita cenderung mementukan,apakah kita akan menerima keadaan diri kita
seperti adanya atau berusaha untuk mengubahnya. Self concept adalah faktor yang penting dalam
kesehatan,karena mempengaruhi perilaku masyarakat dan juga perilaku petugas kesehatan.

B.pengaruh image kelompok.


Image seseorang individu sangat dipengaruhi olch image kelompok.sebagai contoh,seorang anak dokter
akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan tinggi,sedangkan anak
petani tidak terpapar dengan lingkungan medis,dan besar kemungkinan juga tidak becita-cita untuk
menjadi dokter.

C.pengaruh identifikasi kelompok sosialnya terhadap perilaku kesehatan.


Identifikasi kelompok kecilnya sangat penting untuk memberikan keamanan psikologis dan kepuasan
dalam pekerjaan mereka.
2.5 Aspek budaya yang mempengarubi status kesehatan dan perilaku kesehatan
Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang
antara lain adalah:
1. Tradisi
2. Sikap Fatalism
3. Nilai
4. Ethnocentrisme
5. Unsur Budaya Dipelajari Pada Tingkat Awal Dalam Proses Sosialisasi.

A.pengaruh tradisi terhadap perilau kesehatan dan status kesehatan.


Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan
masyarakat, misalnya di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru.penyakit ini menyerang
susunan saraf otak dan penyebabnya adalah virus.penderita hamya terbatas pada anak-anak dan
wanita.setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini menyebar karena adanya tadisi kanibalisme.

B.pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan status kesehatan.


Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan,beberapa anggota
masyarakat di kalangan kelompok yang beragama Islam percaya bahwa anak adalah titipan 'Tuhan,dan
sakit atau mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari pertolongan
pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan seseorang dari kematian.

C.pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan


Sikap ethnosentrime adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan sendiri yang paling baik
jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.misalnya orang-orang barat merasa bangga terhadap
kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling
maju,schingga merasa superior terhadap budaya dari masyarakat yang sedang berkembang. tetapi dari sisi
lain,semua anggota dari budaya lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secar alamiah adalah yang
terbaik. Oleh karena itu,sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang menganggap bahwa
petugas adalah orang yang paling pandai,paling mengetahui tentang masalah kesehatan karena pendidikan
petugas lebih tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikut sertakan
masyarakat tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam hal ini memang petugas lebih menguasai
tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di
masyarakatnya sendiri.

D.pengaruh perasaan bangga pada statusya,terhadap perilaku kesehatan.


suatu perasaan bangga terhadap budayannya berlaku bagi setiap orang.hal tersebut berkaitan
dengan sikap ethnosentrisme.

E.pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan.


Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya,norma dimasyarakat sangat mempengaruhi
perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut. sebagai contoh,untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena adanya norma yang
melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan

F.pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan


Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan.nilai-nilai tersebut
ada yang menunjang dan ada yang merugikan kesehata.beberapa nilai yang merugikan kesehatan
misalnya adalah penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat mengetahiu bahwa
beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1 jika dibandingkan dengan beras putih,masyarakat ini
memberikan nilai bahwa beras putih lebih enak dan lebih bersih. Contoh lain adalah masih banyak
petugas kesehatan yang merokok meskipun mereka mengetahui bagaimana bahaya merokok terhadap
kesehatan.

G.pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi terhadap perilaku
kesehatan
Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain bagaimana cara
makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air kecil dan besar,dan lain-lain. Kebiasaan tersebut
terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat
mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.

H.pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan


Tidak ada perubahan yang terjadi dalam isolasi,atau dengan perkataan lain,suatu perubahan akan
menghasilkan perubahan yang kedua dan perubahan yang ketiga. apabila seorang pendidik kesehatan
ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang harus dipikirkan adalah
konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan,menganalisis faktor-faktor  yang
terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi
dengan perubahan tersebutapabila ia tahu budaya masyarakat setempat dan apabila ia tahu tentang proses
perubahan kebudayaan,maka ia harus dapat mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi
outcome dari perubahan yang telah direncanakan.

2.6 Perubahan Sosial Budaya

 Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga harus dirubah
budayanya
 Bentuk perubahan sosial budaya:
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya besar
3. Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
 Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek disebut inovasi

 Syarat inovasi:
1. Masyarakat merasa membutuhkan perubahan
2. Perubahan harus dipahami dan dikuasi masyarakat
3. Perubahan dapat diajarkan
4. Perubahan memberikan keuntungan di masa yang akan datang
5. Perubahan tidak merusak prestise pribadi dan kelompok
 Penyebab perubahan tidak meluas:
1. Pengguna perubahan baru mendapat suatu hukuman
2. Penemuan baru sulit diintegrasikan ke dalam pola kebudayaan yang ada
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial,
setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi
kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan,
sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.
Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social, budaya
dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga
hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama
kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

3.2 Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu peran aktif
semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan, masyarakat,
pemerintah dan perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan masyarakat secara
terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam merumuskan dan mengembangkan program
kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat
sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan masyarakat
dan pada akhirnya memiliki selfbelonging bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab
bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi
Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan
sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan
masyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang
berada di masyarakat seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak
Pedesaan dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta

Fisher, Augrey, 1986, Theories of Communication (Terjemahan Soejono Trimo), Bandung, Remaja
Karya

Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopk ins University,
Maryland, Mayfield Publishing Company

Koentjaraningrat, 1996, Pengantar Anthropologi

Elling, Socio Cultural Intluences On Health and Health Care

Foster, 1973, Traditional Societes in Technological Change

Elling,Ray,H,socio cultural influences on health and helth care

Foster,G,M, traditional societes in technological change, 1973.Loentjaraningrat,pengantar


anthropologi, 1996

Kresno,sudarti,dkk.pencarian pertolongan pengobatan bagi anak balita dengan diare di Jakarta utara,
1996

Notoatmodjo,Soekidjo,promosi kesehatan teori dan aplikasi,edisi revisi,rineka cipta,Jakarta, 2010

Anda mungkin juga menyukai