Kelompok 5 :
Afla Khatul Mazidah
Hidayataul Aeni
Zaelasti Jamri
Kelas 1B
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman bagi pembaca.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Keragaman
B. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya sama tingkatan
(pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di
3
mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang
sama dan satu tingkatan hierarki.
kesederajatan atau Kesetaraan tidak sekedar bermakna adanya persamaan kedudukan
manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak,
dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia.
5
paradoks yang ada dalam globalisasi. paket globalisasi begitu memikat
masyarakat dunia dengan tawarannya akan keseragaman global untuk
maju bersama dalam komunikasi gaya hidup manusia yang bebas dan
harmonis dalam tatanan dunia, dengan menyampingkan keunikan dan
keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai
bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain; keyakinannya bahwa secara kodrati
ras/sukunya, kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar-umat beragama
6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia.
Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran
kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi
terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal ika.
Menyatu dalam keragaman dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan
didekatkan. Segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. sikap
inilah yang perlu dikembangkan dalam pola pikir masyarakat untuk menuju Indonesia Raya
Merdeka.
6
BAB lll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu
ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas
tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak,
kelakuan, temperamen ,dan hasrat.
Kesederajatan atau Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan atau
kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih
tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesederajatan manusia bermakna bahwa
manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Semua manusia
diciptakan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya
dibanding makhluk lain. Di hadapan Tuhan, semua manusia sama derajatnya, kedudukan atau
tingkatannya. Yang membedakan adalah tingkat ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan.
3.2 Saran
Dalam hidup bermasyarakat yang memiliki keragaman kita harus memahami bahwa
kedudukan kita sama, serta mampu menyesuaikan pikiran dan sikap dengan sistem norma
meliputi norma agama, adat, susila dan hukum yang hidup dalam masyarakat.
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi dari berbagai Tindakan Diskriminasi adalah
Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia
yang “majemuk” atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial
dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah,dan
tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional.
7
DAFTAR PUSTAKA