Disusun Oleh :
1. Moh thoriqurizki (1710438)
2. Febri Nur Antika Putri Sugiharto (18104171)
3. Asyfa Iftitah Savitri (18104257)
4. Bela Munika Sari (18104167)
5. Rofif iskandar (18104160)
6. Belinda Marchivana Utami (18104170)
7. Febi Kurniawan (18104169)
8. Ach syawal
9. Choirul asmi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Manusia
Keragaman Dan Kesetaraan”.
(Penulis)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan...........................................................2
1.4 Metode Penulisan...............................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
2.1 Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia....................................4
2.2 Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya................................5
2.3 Kemajemukan dan Kesetaraan Sebagai Kekayaan Sosial Bangsa 8
2.4 Problematika Keragaman dan Kesetaraan Dalam Kehidupan.........10
BAB III PENUTUP........................................................................................15
3.1. Kesimpulan.......................................................................................15
3.2. Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kebudayaann Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh
kebudayaan Indonesia yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia
pada tahun 1945. Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas
perbedaan, dari seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia,
baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan sosial. Pancasila yang digali dan
dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas yang telah
teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang
majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang
bernama Indonesia.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari makalah ini
sebagai berikut :
2
c. Untuk memahami Apa saja yang terjadi dalam kemajemukan dan
kesetaraan social budaya bangsa?
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab
pembahasan, bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar. Ketiga bab penutup
yang berisi kesimpulan dan saran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan atau
kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang
sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain
(Mauliana,2015).
5
dalam sebuah satuan politik. Konsep ini merujuk pada masyarakat Indonesia
masa kolonial. Masyarakat Hindia Belanda waktu itu dalam pengelompokkan
komunitasnya didasarkan atas ras,etnik,ekonomi,dan agama (Setiadi,2006).
b. Bahasa daerah
d. Agama
b. Pendidikan
c. Pemukiman
d. Pekerjaan
1. Ras
Kata ras berasal dari bahasa Prancis dan Italia, yaitu razza. Pertama
kali istilah ras diperkenalkan Franqois Bernier,antropolog Prancis, untuk
mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan ketegori
atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.
6
wajah,rambut,tinggi badan, dan karakteristik fisik lainnya. Jadi, ras adalah
perbedaan manusia menurut atau berdasarkan cirri fisik biologis.
Di dunia ini dihuni berbagai ras. Pada abad ke-19, para ahli biologi
membuat klasifikasi ras atas tiga kelompok,yaitu Kaukasoid,Negroid,dan
Mongoloid. Sedangkan Koentjaraningrat (1990) membagi ras dunia ini
dalam 10 kelompok,yaitu Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, Australoid,
Polynesia, Melanisia, Micronesia, Ainu, Dravida, dan Bushmen. Orang-
orang yang tersebar di wilayah Indonesia termasuk dalam rumpun
berbagai ras. Orang-orang Indonesia bagian barat termasuk dalam ras
Mongoloid Melayu, sedangkan orang-orang yang tinggal di Papua
termasuk ras Melanesia.
7
lingkaran hukum adat (Koentjaraningrat,1990). Jadi berdasarkan
klasifikasi etnik secara nasional, bangsa Indonesia adalah heterogen.
3.
8
Bhineka Tunggal Ika. Bhineka artinya aneka,berbeda-beda,banyak ragam.
Tunggal Ika menunjukkan semangat akan perlunya persatuan dari
keanekaragaman tersebut. Bhineka adalah kenyataan (das sein) sedang Ika
adalah keinginan (das sollen). Kemajemukan adalah karakteristik sosial
budaya Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain
adalah :
3. Posisi silang
6. Persebaran pulau
9
bantuan agar bisa hidup sejahtera. Demokrasi ekonomi mengharapakan
distribusi yang adil dalam hal pendapatan dan kekayaan.
4. Secara relative, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu
dengan yang lain.
10
5. Secara relative, integrasi social tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
11
negatif atau memandang rendah kelompok lain. Konsep stereotip ini dalam
bentuk lain disebut stigma atau cacat. Stigmatisasi oleh sekelompok orang
kepada kelompok lain cenderung negatif.
a. Semangat religious
b. Semangat nasionalisme
c. Semangat pluralisme
d. Semangat humanism
12
Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan
bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, yang langsung
ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat pada
pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan,
atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hokum, social,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
13
Pada tataran operasional, upaya mewujudkan persamaan di depan
hokum dan penghapusan diskriminasi rasial antara lain ditandai dengan
penghapusan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI)
melalui Keputusan Presiden No. 56 Tahun 1996 dan Instruksi Presiden
No. 4 Tahun 1999.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi dari berbagai Tindakan
Diskriminasi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang
menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk” atau “heterogen”.
Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku
bangsa dan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan
tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17