Disusun Oleh :
Seperti pepatah yang mengatakan “Tak ada gading, yang tak retak” kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami minta maaf atas segala
kekurangan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sebagai pembelajaran bagi kami agar menjadi lebih baik kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan
dan keragaman. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender,
status, hirarki sosial, dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-
perbedaan serta persamaan-persamaan. Sedangkan konsep keragaman
merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat
manusia. “Manusia, Keragaman dan Kesetaraan” yakni dapat menyadarkan
kepada manusia bahwa keragaman merupakan keniscayaan hidup manusia,
termasuk di Indonesia. Dalam paham multikulturalisme, kesederajatan, dan
kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat.
Paham ini sebetulnya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama
(besar) terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai
kelompok. Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan
kesetaraan dalam hidup manusia.
Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di
Indonesia menjadikan pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan
budaya sangat mudah terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak
goncangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik yang
keras, indonesia sudah selayaknya mempersiapkan masyarakatnya mengenai
adanya keragaman. Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar harus
diletakkan dalam bingkai kebersamaan dan kesetaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat keragaman dan kesetaraan manusia?
2. Bagaimana kemajemukan dalam dinamika sosial budaya?
3. Bagaimana kemajemukan dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial?
4. Bagaimana promblema keragaman dan kesetaraan serta solusinya dalam
kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat keragaman dan kesetaraan manusia?
2. Untuk mengetahui kemajemukan dalam dinamika sosial budaya?
3. Untuk mengetahui kemajemukan dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial?
4. Untuk mengetahui promblema keragaman dan kesetaraan serta solusinya
dalam kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
1. Makna Keragaman Manusia
Keragaman berasal dari kata ‘’ragam’’. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), berarti sikap, tingkah laku, cara, macam, jenis, warna,
corak, laras ( tata bahasa). Jadi dapat disimpulkan bahwa keragaman
menunjukkan adanya banyak macam, banyak jenis. Keragaman manusia
bukan berarti manusia itu bermacam-macam seperti binatang dan
tumbuhan, tetapi yang dimaksudkan setiap manusia memiliki suatu
perbedaan.
Perbedaan itu ada karena manusia adalah mahkluk individu yang
setiap individu memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama
ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan,
temperamen, dan hasrat. Contoh sebagai mahasiswa baru kita akan
menjumpai teman-teman mahasiswa lain dengan sifat dan watak yang
beragam. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga menemukan keragaman
sifat dan ciri khas dari setiap orang yang dijumpai. Selain individu terdapat
juga keragaman sosial.
Keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau
perorangan sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Jadi, manusia merupakan
pribadi unik dan beragam. Selain makhluk individu, manusia juga sebagai
makhluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup. Masyarakat
sebagai persekutuan hidup itu berbeda dan beragam karena ada perbedaan.
unsur-unsur yang membentuk keragaman dalam masyarakat adalah
agama,suku,ras,ideologi dan politik, adat dan kesopanan, kesenjangan
ekonomi dan sosial, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dll.
2. Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan
dapat diartikan sebagai sama, tidak berbeda, atau sederajat. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), derajat artinya sama
tingkatan(Kedudukan ,pangkat). Jadi, kesetaraan atau kesederajatan
menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama , tidak
lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk Tuhan
memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan
yang sama itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia diciptakan
dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai mahkluk mulia dan tinggi
derajatnya dibanding makhluk lain. Di hadapan Tuhan, semua manusia
adalah sama derajat, kedudukan atau tingkatannya, yang membedakan
nantinya adalah tingkatan ketakwaan manusia tersebut terhadap Tuhan.
Persamaan kedudukan atau tingkatan manusia ini berimplikasi pada
adanya pengakuan akan kesetaraan atau kesederajatan manusia. Jadi
kesetaraan tidak sekedar bermakna adanya persamaan kedudukan manusia.
Kesederajatan adalah suatu sikap menagakui adanya persamaan derajat ,
persamaan hak dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia.