Oleh:
Dr. MUH. RYMAN NAPIRAH, SKM., M.Kes.
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Landasan Filosofis
Pasal 34 ayat 2 UUD 45 "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
Pasal 28 H ayat 3 UUD 45 “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermanfaat".
Konvensi ILO 102 tahun 1952 Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan,
tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua,
tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan
persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris
UU No. 40/2004
Prinsip Makna
1. Kegotong-royongan 1. Solidaritas, subsidi silang
2. Nirlaba 2. Optimalisasi biaya pelkes
3. Keterbukaan 3. Transparansi publik
4. Kehati-hatian 4. Administrasi sesuai ketentuan
5. Akuntabilitas 5. GCG
6. Portabilitas 6. Aksesibilitas (wilayah RI)
7. Kepesertaan wajib 7. Seluruh masyarakat
8. Dana amanat 8. Dana adalah milik masyarakat
9. Hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya 9. Pengelolaan fokus pada sustainibilitas
diserahkan untuk pengembangan program dan peningkatan manfaat bagi peserta
dan sebesar-besarnya untuk kepentingan
peserta
Kedudukan Jaminan Kesehatan Nasional
Subsistem Sistem Kesehatan Nasional
Sebelumnya....
Sistem Asuransi: Sosial
(Askes) & Komersial
Out of Pocket
Tax Based
2014 dst….
Asuransi Kesehatan Sosial
1.Gotong-royong/Subsidi Silang
2.Kepesertaan wajib
3.Pengelolaan nirlaba
4.Iuran sesuai persentase
penghasilan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
Amanat UU Terkait Jaminan Kesehatan
UU No. 40/2004 Pasal 19
Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dan prinsip ekuitas
* Ekuitas: Kesetaraan memperoleh manfaat & akses
Daftar dan harga obat serta BMHP yang dijamin BPJS ditetapkan
pemerintah
Jenis pelayanan yang tidak dijamin ditetapkan pemerintah
Amanat UU Terkait BPJS
UU No. 40/2004
BPJS bernegosiasi dengann asosiasi wilayah di setiap wilayah untuk menetapkan
pembayaran fasilitas kesehatan
Pasal 22
BPJS wajib membayar paling lambat 15 hari setelah klaim lengkap diterima
BPJS berkewajiban mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem mutu
dan sistem pembayaran yang efisien dan efektif
UU No. 24/2011
Kewenangan BPJS : Menagih iuran, investasi dana, pengawasan dan
pemeriksaan kepatuhan peserta dan pemberi kerja, membuat kesepakatan
Pasal 11
Efektif
Indonesia → Equity + Efisiensi…?
Populasi → Seluruh penduduk indonesia Korelasi manfaat dengan biaya
Cakupan manfaat → Komprehensif
Proteksi finansial → Cost sharing ?
❶ Sustainibilitas
Optimalisasi pendapatan, Rasionalisasi Sistem Pelayanan,
Sistem Pembayaran, Penetapan Standar Kualitas
❷ Customer Focus
Pemenuhan kebutuhan peserta secara efektif dan efisien
Sosial
Mental Sehat
l
Pr sia
o m Spiritual So Pemerintah
os
iK kan
ij a
es b
eh Ke
at i /
APBN
an l as
u
R eg
Cost
Penanganan
Equity ↓↓ subspesialistik
Biaya sgt mhl
ba nasi
i
las
alik
eg u
Tim ordi
lB
Penanganan
T, R
Ko
Equity ↓= spesialistik
I
an
tergantung income
ng
ku
DRG/INA CBG’S
• Pelayanan Sekunder: pelayanan kesehatan
spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi
spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan spesialistik
DRG/INA CBG’S
• Pelayanan Tersier: pelayanan kesehatan sub
spesialistik yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi
sub spesialis yang menggunakan pengetahuan dan
teknologi kesehatan sub spesialistik
16
Konsep Tata Laksana dan Rujukan Pelayanan Primer
No Item Dulunya BPJS
1 Gatekeeper Dokkel atau Dokter Termasuk bidan/perawat untuk
Puskesmas sebagai daerah yang tidak memiliki tenaga
Gatekeeper dokter
2 Pemberi Rujukan Rujukan dari Dokkel atau Rujukan dari PPK Pelayanan
Puskesmas Primer (termasuk bidan/perawat
yang tidak tersedia dokter)
3 Mekanisme Berjenjang Berjenjang dengan penunjukkan
sentra-sentra rujukan di tiap
daerah (regionalisasi)
4 Dasar PPK di Tiap Clinical judgement Panduan klinis (Evidence Based)
Tingkatan untuk
Merujuk
5 Perlakuan di Sesuai kartu terdaftar Sesuai PPK terdekat
Daerah Perbatasan
6 Model Pembayaran Kapitasi Pay for Performance (Kapitasi
dengan mekanisme withold sesuai
performa)
7 Monitoring Laporan Manual SIM Dokkel
Model Regionalisasi
Cakupan Populasi
500.000 –
5.000.000
Tersier Propinsi
kan
u
50.000 –
Ruj
3.000 –
50.000
Primer Kecamatan
Tingkat Layanan Tingkat Pengelolaan
Negosiasi Dan Kontrak
UU No. 40/2003 & UU No. 24/2011
Menteri Kesehatan
Penetapan Pola Pembayaran
BPJS
Seleksi, Nego, Kontrak, & Evaluasi PPK
Konsep Kemitraan
Tingkat III Mampu memberikan RS kelas A dan B baik milik Kementerian Kesehatan,
pelayanan kesehatan sub pemerintah, TNI/Polri, BUMN organisasi profesi, institusi
spesialistik maupun swasta pendidikan
Konsep Seleksi Provider Pelayanan Sekunder /
Tersier
KRITERIA MUTLAK (Harus Terpenuhi)
Surat Permohonan dari Faskes Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Surat izin tetap / sementara penyelenggaraan (Dinkes) Kabupaten/Kota bahwa tidak sedang
Rumah Sakit dalam masa sanksi dari Dinkes
Surat Keputusan / Surat Keterangan Surat Pernyataan Kesediaan:
Penetapan Kelas Rumah Sakit dari Direktorat o menggunakan pola pembayaran BPJS
Jenderal Bina Upaya kesehatan Kemenkes RI o memberikan kemudahan akses rekam medis
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika diperlukan
Surat Rekomendasi dari PERSI bahwa tidak o mematuhi ketentuan BPJS yang berlaku
sedang dalam masa sanksi pelanggaran etik o bahwa jika pada masa PKS dengan BPJS
terjadi pelanggaran kode etik, adalah bukan
merupakan tanggung jawab BPJS
49 RS 98 RS 158 RS
melayani melayani melayani
Onkologi Thalasemia /
PJT Hemofili
169 RS
melayani
964 RS HD
964 RS 375 RS
menggunakan 940 RS Koneksi
Aplikasi Askes VPN
SIM RS Center
Jumlah PKS dengan Askes
Kategori Provider Jumlah RS
Sudah PKS % Belum PKS %
RS Provider PT Askes (Persero) 946 946 100,00% - 0,00%
RS Provider PT Jamsostek (Persero) 614 400 65,15% 214 34,85%
RS Provider Jamkesmas 1.107 724 65,40% 383 34,60%
RS Milik TNI 110 75 68,18% 35 31,82%
RS Milik POLRI 45 32 71,11% 13 28,89%
TOTAL RS Belum PKS dengan PT Askes (Persero) 2.177 645
• Total Provider yang akan bermitra dengan BPJS pada Awal Implementasi
adalah sebanyak 1.591 RS
Harapan pada Profesi Kesehatan