DOSEN PENGUJI :
DR. SIGID KIRANA L.B.,SP.KF (K)
RESIDEN PEMBIMBING :
DR. HENDRIK SEPTIANA
KELOMPOK II
“Tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh Peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi
pelayanan kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan
keuntungan finansial dari program jaminan kesehatan dalam Sitem Jaminan Sosial Nasional
melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan”
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
KESEHATAN
BPJS
KETENAGAKERJAAN
LANDASAN HUKUM BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL (BPJS)
Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 28 H ayat (1), (2), (3) Pasal 34 ayat (1), (2), (3)
• 1. Setiap orang berhak hidup sejahtera • 1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan dipelihara oleh negara.
memperoleh pelayanan kesehatan • 2. Negara mengembangkan sistem
• 2. Setiap orang berhak mendapatkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
kemudahan dan perlakuan khusus untuk memberdayakan masyarakat yang lemah
memperoleh persamaan dan keadilan. dan tidak mampu sesuai dengan martabat
• 3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial kemanusiaan
yang memungkinkan pengembangan • 3. Negara bertanggung jawab atas
dirinya secara utuh sebagai manusia yang penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
bermartabat dan fasilitas pelayanan umum yang layak
LANDASAN HUKUM BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL (BPJS)
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang dijelaskan dalam BAB III pasal 2 dan 3
kepesertaan bersifat
dana amanat; dan
wajib;
Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan
program dan untuk sebesar-besar kepentingan Peserta
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BPJS
UNDANG-UNDANG REPUBIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL BPJS KESEHATAN
1. Kecurangan (fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada SJSN yang
selanjutnya disebut Kecurangan JKN adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja
oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, serta penyedia
obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program
jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang
yang tidak sesuai dengan ketentuan.
2. Klaim jaminan kesehatan yang selanjutnya disebut klaim adalah permintaan
pembayaran biaya pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO.36 TAHUN
2015
Petugas BPJS
Kesehatan
Kecurangan JKN
Pemberi Pelayanan
Kesehatan
Phantom
Upcoding Cloning Inflated Bills
Billing
Services
Prolonged
Unbundling or Selfs-referals Repeat billing
length of stay
fragmentation
TINDAKAN KECURANGAN JKN YANG DILAKUKAN
PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DI FKRTL
Menambah panjang
Phantom
waktu penggunaan Readmisi
procedures
ventilator
KPK
2014
175.774 klaim
Hingga Juni Faskes Rp. 440 Milyar
2015 Rujukan terduga Fraud
Tingkat Lanjut
ANGKA KECURANGAN (FRAUD) SISTEM JKN
Indonesia Corruption Watch (ICW) tahun 2017 Pelaku peserta
BPJS sebanyak
10 temuan
BPJS
kesehatan 1
temuan
49 Kecurangan
terkait jaminan
kesehatan di
15 provinsi
Fasilitas
Kesehatan 36
temuan
Penyedia obat
sebanyak 2
temuan
ANGKA KECURANGAN (FRAUD) SISTEM JKN
Korupsi Dari 26
dana Jaminan kasus
Kesehatan kerugian
BPJS mencapai Rp.
Meningkat 62,1 Milyar
Data ICW
tahun 2010-
2016
PRODUK PENCEGAHAN FRAUD
Juknis Verifikasi
Leaflet Fraud
Aplikasi UR
Laporan PIN-F
ALUR PENGELOLAAN FRAUD DALAM BPJS
KESEHATAN
Duta BPJS Kantor Cabang/BPJS Center
• Mendeteksi kejadian teridentifikasi Fraud
• Membuat laporan kejadian
Kantor Pusat
• Rekomendasi dan Tindak Lanjut
PENGAWASAN BPJS