Anda di halaman 1dari 12

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial

Vol. 34, No. 2, November 2018 (103-114)

Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

Firdaus
Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia
firdausdiezo@gmail.com

ABSTRACT BPJS Health is a mandatory National Health Insurance imposed by the government to
all Indonesian citizens to ensure that everyone is able to receive healthcare services.
The first objective is to analyze patient protection under the said the Law No. 24 of
2011 on BPJS. The second objective is to identify the challenges of the implementation,
management, and monitoring of the BPJS Health Insurance Institution. Findings from
the study show that there are advantages and disadvantages in the BPJS Health system,
as not all citizens are involved as participants. Further, the health services are unequal
in respect of services rendered in different provinces in Indonesia. As a conclusion, the
researcher had provided several recommendations from the legal and implementation
aspects to strengthen the existing BPJS Health system, so that it can effectively protect
all patients.

KEYWORDS legal protections; BPJS Kesehatan; pasien.

PENDAHULUAN asuransi sosial/asuransi nasional, untuk


menjamin perlindungan kesehatan dan
Setelah melalui proses yang panjang memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
pasca kemerdekaan Indonesia 1945, pada 1 diberikan kepada setiap orang yang telah
Januari 2014 dimulailah reformasi kesehatan membayar iuran atau iuran yang telah
di Indonesia. Seluruh warga negara dibayarkan oleh pemerintah (Pramukti and
diwajibkan menjadi peserta Jaminan Panjaitan 2016, 122).
Kesehatan Nasional (Arsih 2014, 58). Jaminan Pada 1 Januari 2014 secara bertahap
Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan seluruh penduduk Indonesia diwajibkan
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengikuti program JKN. Kemudian pada 1
(BPJS) Kesehatan. Program ini, merupakan Maret 2015 BPJS Kesehatan secara resmi
badan hukum publik yang bersifat nirlaba meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
(Thabrany 2013, 11). Sumber pembiayaannya sebagai kartu pengenalan peserta Jaminan
terdiri dari dua sumber, yaitu pajak dan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh
premi/iuran peserta. Model asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
kesehatan sosial ini diatur dalam Undang- Kesehatan. Pada tahap awal KIS hanya
Undang (UU) No. 40 tahun 2004 tentang diberikan kepada peserta Penerima Biaya
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Premi (PBI) saja yaitu masyarakat tidak
No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Dalam mampu yang berjumlah 86,4 juta orang.
undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Tahap berikutnya KIS diberikan untuk seluruh
model jaminan sosial di Indonesia adalah peserta baru BPJS dengan kata lain seluruh
Firdaus

peserta JKN/BPJS adalah peserta JKN-KIS. kesehatan adalah hak dasar individu.
Sederhananya, KIS adalah kartu pengenalan Mayoritas masyarakat tidak punya pilihan lain,
peserta JKN yang diselenggarakan oleh BPJS selain berobat secara tradisional, atau memilih
Kesehatan, artinya dalam program ini KIS untuk tidak berobat. Karena mendapatkan
hanya ganti nama saja sedangkan ukuran, pelayanan medis adalah barang mahal, seperti
bentuk, dan fungsi kartunya sama saja biaya pengobatan penyakit jantung yang
(Firdaus 2017, 3). mencapai Rp 50 juta, tentu tidak semua orang
Untuk memastikan BPJS Kesehatan mampu membayarnya tanpa jaminan
berjalan dengan lancar telah diterbitkan UU kesehatan. Berbeda dengan negara tetangga,
No 24 Tahun 2011 tentang BPJS sebagai seperti Malaysia yang membebaskan biaya
payung hukum. Namun perlindungan pasien di pelayanan medis di rumah sakit pemerintah
bawah undang-undang tersebut masih untuk seluruh warga negaranya (Firdaus
memiliki tantangan yang perlu ditangani oleh 2017, 67).
BPJS Kesehatan untuk memastikan Dengan adanya BPJS, semua penduduk
terselenggaranya jaminan nasional yang memperoleh manfaat yang sama, baik pegawai
menyeluruh dan berkeadilan sosial bagi swasta, Aparatur Sipil Negara (ASN), pekerja
seluruh rakyat Indonesia. mandiri berseta keluarganya, orang kaya dan
miskin berpeluang mendapatkan pelayanan
METODE medis. Bukan hanya di rumah sakit
pemerintah, tapi juga di rumah sakit swasta.
Penelitian ini dilakukan dengan Program yang merupakan transpormasi dari
menggunakan metode kualitatif (qualitative perbagai program jaminan kesehatan
methodology), yaitu penelitian yang pemerintah sebelumnya ini, sudah
menganalisis data-data dokumentasi sebagai berlangsung 4 tahun lebih. Jumlah peserta
bahan kajian. Metode pengumpulan data program JKN per 1 Oktober 2018 mencapai
dalam penelitian ini menggunakan data 203.284.896 orang (BPJS Kesehatan 2017)
primer dan data sekunder. Data-data sekunder dari target 259.993.081 jiwa penduduk
diperoleh dari bahan-bahan hard-files maupun Indonesia (BPJS Kesehatan 2018b). Artinya
soft-files seperti perundangan, pembahasan hampir 78% rakyat Indonesia sudah dijamin
DPR, dokumen yang diterbitkan oleh biaya kesehatannya ketika ia jatuh sakit. Hal
pemerintah dan hasil penelitian. Data juga ini tentunya sebuah sejarah baru dalam
diperoleh daripada pihak BPJS Kesehatan. perkembangan asuransi sosial di Indonesia
dan asuransi sosial dengan jumlah peserta
TEMUAN DAN PEMBAHASAN terbesar di dunia, yang dikelola dengan
pendekatan single payer institution.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Roadmap pemerintah menuju universal
tentang BPJS telah memberi titik terang dalam health coverage paling lambat 1 Januari 2019
upaya perlindungan hukum bagi pasien di mendatang, seluruh rakyat Indonesia wajib
Indonesia, terutama untuk mewujudkan menjadi peserta BPJS Kesehatan, termasuk
terselenggaranya jaminan kesehatan yang warga asing (foreigner) yang telah memiliki
layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebelum tempo bekerja di Indonesia hingga 6 bulan
era BPJS Kesehatan, memperoleh manfaat atau lebih. Pemerintah punya waktu lebih
jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat adalah kurang 2 bulan lagi, untuk menjadikan seluruh
sebuah keniscayaan. Faktor ekonomi dan tidak penduduk Indonesia menjadi peserta BPJS.
adanya program semesta mengenai jaminan Lalu sejauh mana pasien menjadi isu
kesehatan, telah menjadikan akses kesehatan bagi BPJS Kesehatan dalam menjamin biaya
menjadi barang mahal dan hanya dinikmati pengobatan/transfer risiko rakyat Indonesia?
golongan tertentu saja. Sekalipun ketika itu, Kehadiran BPJS Kesehatan telah memberi
negara mengakui bahwa mendapatkan akses

104 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)
Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

dampak positif bagi rakyat Indonesia. 2 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN bahwa
Euphoria masyarakat terhadap JKN/BPJS fasilitas untuk peserta BPJS Kesehatan adalah
Kesehatan/KIS yang hadir untuk seluruh fasilitas pelayanan primer, seperti
membebaskan kecemasan mereka terhadap fasilitas kesehatan di Puskesmas, klinik dan
biaya kesehatan, telah dibuktikan dengan rumah sakit swasta dan pemerintah yang
besarnya manfaat BPJS bagi pasien dewasa ini. bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun Namun dalam keadaan darurat di dalam
2017, jumlah kunjung peserta BPJS Kesehatan pasal 23, ayat (1) 2 dinyatakan bahwa pasien
ke fasilitas kesehatan tingkat pertama peserta BPJS Kesehatan berhak mendapat
(Puskesmas dan Klinik) 150,2 juta kali pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak
kunjungan, jumlah rujukan 18,8 juta, bekerjasama dengan BPJS, manakala fasilitas
kunjungan rawatan rawat jalan tingkat lanjut kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
(out-patient treatment) ke rumah sakit Kesehatan tidak ada di wilayah atau jauh dari
rujukan sebanyak 64,4 juta dan 8,7 juta tempat tinggalnya. Fasilitas layanan kesehatan
kunjungan pasien rawat inap (in-patient dalam kasus ini, sesuai standar biaya
treatment) tingkat lanjut (BPJS Kesehatan perawatan yang ditanggung oleh pihak BPJS
2018, xxii) di rumah sakit di seluruh wilayah Kesehatan. Namun, ada beban biaya yang tidak
Indonesia. ditanggung oleh BPJS, yaitu layanan kesehatan
Sampai 31 Desember 2017 pihak BPJS tanpa melalui prosedur BPJS Kesehatan.
Kesehatan telah merealisasikan biaya manfaat Layanan lainnya seperti, layanan pengobatan
(termasuk biaya promotif dan preventif) untuk tujuan estetik, untuk mengatasi
sebesar Rp84,445 triliun (96,82% dari RKAT infertilitas dan gangguan kesehatan akibat
2017), dengan rasio klaim mencapai 113,74% sengaja mencelakai diri sendiri atau akibat
(BPJS Kesehatan 2018b). Sedangkan melakukan kegiatan yang membahayakan diri
pendapatan iuran tercatat sebesar Rp74,246 sendiri serta pengobatan non-medis.
triliun (86,65% dari RKAT 2017). BPJS Kesehatan diluncurkan pemerintah
Pertumbuhan peserta dari segmen non PBI untuk memenuhi keperluan esensial bagi
memberikan kontribusi sebesar 65,83% seluruh rakyat Indonesia agar dapat hidup
(Rp48,88 triliun) dari total pendapatan iuran, layak. Rakyat tidak dibedakan, dengan prinsip
hal tersebut menunjukkan pertumbuhan kebersamaan antara peserta dalam
peserta non PBI memberikan dampak positif, menanggung beban premi BPJS Kesehatan,
seiring dengan peningkatan pendapatan iuran setiap peserta BPJS Kesehatan membayar
(BPJS Kesehatan 2018b). Dari aspek premi sesuai penghasilannya. Bagi masyarakat
pemanfaatan layanan, Program JKN-KIS secara yang tidak mampu membayar premi, maka
nyata telah membantu masyarakat preminya akan ditanggung oleh pemerintah.
mendapatkan kemudahan akses secara Inilah prinsip gotong-royong yang dianut oleh
finansial (pembiayaan) di fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan di dalam undang-undang UU
baik di tingkat primer maupun di tingkat No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Undang-
lanjutan. Tingkat kepedulian masyarakat Undang ini bersifat imperative dan fakultatif,
terhadap dirinya ketika jatuh sakit meningkat sehingga BPJS wajib diikuti orang seluruh
tajam, sehingga masyarakat berani untuk penduduk.
datang berobat ke rumah sakit, karena mereka Lazimnya dalam asuransi kesehatan
tidak lagi khawatir akan beban biaya. komersial setiap peserta harus mengikuti
Untuk memenuhi hak pasien dalam hal medical checkup terlebih dahulu. Jika
ini fasilitas kesehatan, rumah sakit dituntut seseorang terkena penyakit kronis dan sudah
untuk mampu memberi pelayanan terbaik berumur di atas 40 tahun maka preminya
kepada peserta BPJS. Sistem berjenjang akan menjadi mahal, malah pengajuan polisi
seperti yang tertuang dalam Pasal 23 Ayat (1) akan ditolak. Berbeda dengan BPJS kesehatan,

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114) | 105
Firdaus

tanpa medical cek up, tidak ada batasan umur, dimana manfaatnya sesuai premi yang
bahkan bayi yang masih dalam kandunganpun ditanggung dan for profit. Jadi semakin tinggi
harus didaftarkan menjadi peserta. risiko penyakit, maka semakin tinggi pula
Kemudian prinsip ekuitas dalam biaya yang akan dibayarkan untuk preminya.
penyelenggaraan asuransi kesehatan nasional Jangan heran jika ada perusahaan asuransi
artinya setiap peserta memiliki hak yang sama yang menentukan biaya layanan atau claims
dalam memperoleh layanan sesuai dengan ratio mencapai 50% daripada premi yang
kebutuhan medisnya. Layanan medis yang dijual (Thabrany 2015, 98). Setiap Rp10 ribu
diperoleh peserta tidak terikat dengan premi yang diterima pihak perusahaan
besarnya premi yang telah dibayarkan oleh asuransi komersial hanya Rp5 ribu saja yang
peserta (Mudiharno 2012, 212). Peserta BPJS akan dibayarkan untuk kesehatan sebagai
Kesehatan bersifat wajib dan tidak selektif, benefit rasio peserta asuransi, sedangkan Rp5
jumlah premi berdasarkan gaji dan ribu lagi digunakan untuk biaya selain benefit
pendapatan. Namun, untuk tindakan medis rasio, berbeda dengan BPJS Kesehatan claims
dan jenis obat tidak berpengaruh dengan ratio mencapai 98%.
premi yang dibayar peserta. Perbedaannya Perbedaan BPJS Kesehatan dengan
hanya dari aspek fasilitas ruang perawatan asuransi kesehatan komersial dapat dilihat
saja, sedangkan obat telah diatur berdasarkan dari tujuan penyelenggaraan. Dimana BPJS
Keputusan Menteri Kesehatan No Kesehatan bertujuan untuk menjamin akses
328/Menkes/Sk/Ix/2013 tentang seluruh rakyat Indonesia yang memerlukan
Formularium Nasional (Fornas). pelayanan kesehatan tanpa memandang status
Premi minimal BPJS Kesehatan adalah ekonomi dan usianya untuk mewujudkan
kelas III sebesar Rp25,500 (dua puluh lima keadilan sosial. Asuransi kesehatan komersial
ribu lima ratus rupiah) kelas II Sebesar dikendalikan oleh perusahaan for profit.
Rp51,000 (lima puluh satu ribu rupiah) dan Artinya siapa yang punya uang saja yang
kelas I membayar iuran sebesar Rp80,000 mampu mendapatkan asuransi ini, sedangkan
(delapan puluh ribu rupiah) seorang setiap BPJS Kesehatan adalah jawaban daripada
bulannya (BPJS Kesehatan 2018a). Premi ketimpangan sosial tersebut. BPJS telah
tersebut, tentunya sangat murah dengan menjadi meeting point bagi pasien yang
pendapatan per kapita rakyat Indonesia Rp 45 selama ini terhalang status sosial dan
juta pertahun (Badan Pusat Statistik Indonesia menggerogoti hak pasien di negara ini.
2016). Dengan demikian, manakala seseorang Sebelum era BJPS, rumah sakit swasta
membayar premi Rp25.500 ia akan tidak tergiur mengikuti berbagai program
mendapatkan manfaat dengan dijaminnya jaminan kesehatan yang diluncurkan
kesehatannya (Suryono 2008, 101), sampai pemerintah. Rumah sakit swasta cenderung
sembuh dan tanpa batas. Penyakit ditanggung melirik market atau pasien dari golongan kaya
BPJS, mencakupi semua penyakit, dari dengan menyajikan kualitas dan fasilitas yang
penyakit paling rendah sampai peringkat lebih bagus, ketimbang rumah sakit
paling kronis, seperti jantung, hemodialisa, pemerintah. Ini berarti pasien miskin sebelum
kemoterapi, injeksi thalassemania, hemofilia era BPJS Kesehatan sulit untuk mendapatkan
dan sebagainya. pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta
Sementara asuransi kesehatan komersial karena biaya pengobatan yang mahal.
preminya sangat besar sehingga tidak Di era BPJS semua pasien bisa
terjangkau oleh sebagian besar rakyat mendapatkan layanan rumah sakit swasta dan
Indonesia dan benefit rasio asuransi rumah sakit pemerintah. Walaupun pada
kesehatan komersial juga terbatas. BPJS awalnya, banyak rumah sakit swasta dan
Kesehatan bersifat nirlaba, ini tentu berbeda klinik swasta tidak mau bekerjasama dengan
dengan asuransi kesehatan perorangan BPJS Kesehatan, karena banyak kalangan yang

106 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)
Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

meragukan kelangsungan BPJS. Munculnya spesialis dan alat kesehatan. Lagi pula rumah
anggapan tersebut bukan tanpa alasan, karena sakit swasta cenderung tanpa beban, sebab
memang besar klaim yang dibayar BPJS undang-undang tidak mewajibkan untuk
Kesehatan tidak sebesar yang diperoleh bekerja sama dengan BPJS. Pada 2019 nanti
rumah sakit dari pasien umum. Sedangkan barulah seluruh fasilitas kesehatan di
biaya operasional rumah sakit swasta sangat Indonesia wajib bekerjasama dengan pihak
besar, terutama untuk membayar jasa dokter BPJS.
Tabel 1
Pertumbuhan Fasilitas Kesehatan

Rumah Sakit Jan Mar Jun Sep Jan Mar Jun Sep Feb
Rujukan 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2017

Jumlah 1.727 1.783 1.739 1.815 1.839 1.853 1.910 1.971 2.086

Rumah sakit
760 821 853 865 873 880 923 1.005 1.166
dan Klinik Swasta

Proporsi (%) 44 % 47% 48% 48% 47% 47% 48% 54% 56%

Sumber: BPJS Kesehatan, 2017

Kekhawatiran banyak pihak tersebut Tabel 3


terjawab sudah, seiring membaiknya Faskes Rujukan Peserta JKN-KIS
pendapatan rumah sakit swasta yang
RS Tipe A RS Tipe B RS Tipe C RS Tipe D
dibuktikan dengan tingginya angka 19 169 348 166
pertumbuhan rumah sakit dan klinik di era
Klinik
BPJS. Sejak BPJS Kesehatan di luncurkan, ada RS Swasta RS TNI/Polri RS Khusus
Utama
banyak rumah sakit swasta telah berhasil 1.286 141 287
236
memetik surplus pasien peserta BPJS Source: BPJS Kesehatan 2018
Kesehatan. Hasil ini tentunya hanya bisa
dicapai oleh rumah sakit yang mampu Merujuk kepada tabel 1 di atas, terlihat
mengelola secara efisien, memiliki budaya bahwa BPJS Kesehatan telah membuka
sadar akan biaya, memperbaiki performa tim peluang bisnis bagi rumah sakit dan klinik
administrasi klaim BPJS Kesehatan, serta swasta. Bisa dipastikan bahwa rumah sakit
komitmen yang tinggi dari dokter spesialisnya dan klinik swasta akan loss of market apabila
dalam memberi pelayanan kepada pasien tidak mampu bersaing dengan rumah sakit
sesuai clinical pathway. Jumlah pertumbuhan lainnya di Indonesia. Dengan demikian sejalan
rumah sakit di era BPJS Kesehatan terdapat di dengan pertumbuhan jumlah rumah sakit, alat
dalam grafik berikut: kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan
Tabel 2 di Indonesia pada era BPJS Kesehatan,
Jumlah Rumah Sakit Rujukan
persoalan hak-hak pasien di Indonesia akan
yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan
(Faskes Tingkat Pertama) terjawab dengan sendirinya. Contohnya,
tingkat kepuasan peserta pada tahun 2017
Puskesmas Dokter Dokter
Pukesmas
R.Inap Praktek Gigi
tercapai 79,5% atau meningkat 0,9% dari
6.432 tahun 2016 (BPJS Kesehatan 2018b, xiv).
3.471 5.190 1.215
BPJS bisa dibubarkan dengan undang-
Klinik Klinik RS D undang sesuai dengan pasal 46 UU No. 24
Klinik TNI
Pratama Polri Pratama
639 Tahun 2011. Namun, Untuk memastikan
4.480 557 24
Source: BPJS Kesehatan 2018
program BPJS Kesehatan dapat melindungi

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114) | 107
Firdaus

pasien secara berkelanjutan, pemerintah telah Indonesia juga menimbulkan ketidakadilan


menjamin kelangsungan BPJS Kesehatan kesehatan (Maman et al. 2015, 34–42).
dalam memberi manfaat bagi rakyat Indonesia Ketidakadilan ini juga dapat dilihat di
(Firdaus 2017, 71). Pasal 47 menyatakan berbagai kasus yang terjadi di beberapa
bahwa BPJS tidak dapat dipailitkan wilayah di Indonesia. Berdasarkan data
berdasarkan ketentuan perundangan- Kementerian Dalam Negeri jumlah pemilik e-
undangan tentang kepailitan. Kemudian di KTP yang belum terdaftar sebagai peserta
dalam pasal 56 ayat 2 disebutkan bahwa BPJS Kesehatan, yaitu sebanyak 115 juta jiwa
ketika berlaku kebijakan fisikal dan moneter (Republika 2017). Dari data tersebut tidak
yang mempengaruhi tingkat solvabiliti BPJS tertutup kemungkinan, masyarakat miskin ada
Kesehatan, maka pemerintah dapat yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan.
mengambil kebijakan khusus untuk menjamin Ini menunjukan bahwa perlindungan hak
kelangsungan program JKN/BPJS Kesehatan. pasien dalam penyelenggaraan sistem BPJS
Berdasarkan ketentuan Ayat 3 Pasal 56 Kesehatan masih terabaikan.
disebutkan dalam hal terjadi krisis keuangan Jumlah dokter di Indonesia per Oktober
dan kondisi tertentu yang memberatkan 2018 sebanyak 203,416 orang (Konsil
perekonomian, pemerintah dapat melakukan Kedokteran Indonesia 2018), perawat 164,009
tindakan khusus menjaga kesehatan keuangan orang, bidan 30,470 orang dan tenaga
dan kesinambungan penyelenggaraan kesehatan di bidang farmasi sejumlah 10,095
program jaminan Sosial. Di dalam UU No. 24 orang serta tenaga kesehatan lainnya 189,943
Tahun 2011 dinyatakan bahwa BPJS orang (Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan berada langsung di bawah presiden Kesehatan 2017). Namun jumlah SDM
sebagai bentuk prioritas pemerintah dalam tersebut, tidak sebanding dengan jumlah
menempatkan jaminan kesehatan sebagai penduduk Indonesia yang mencapai 256,5 juta
kebutuhan dasar manusia yang dilindungi oleh orang (Badan Pusat Statistik Indonesia 2017).
undang-undang. Memastikan manfaat BPJS Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,
bisa berlangsung dengan sesuai dengan UU kekurangan tenaga dokter, perawat dan
No. 24 Tahun 2011 pihak BPJS tidak berhak tenaga kesehatan lainnya, mencapai 42 ribu
untuk mengubah, menambah dan mengurangi orang, terutama di wilayah tertinggal
manfaat BPJS Kesehatan, melainkan dengan (Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Perpres. Keberadaan BPJS Kesehatan memberi 2017).
harapan dan memperbaiki kesenjangan sosial Grafik 1
dan menjamin perlindungan hak pasien di Jumlah Dokter
131.357
Indonesia.
Implementasi program BPJS Kesehatan
Dokter
pada awal penyelenggaraannya mengalami
beberapa kendala. Seperti, belum semua Dokter Gigi
penduduk terlibat menjadi peserta, layanan
Dokter Spesialis
kesehatan yang belum merata, kualitas
layanan kesehatan yang berbeda-beda serta Dokter Gigi Spesialis
sistem rujukan dan pembayaran tuntutan yang
belum optimal. Ketidakmerataan fasilitas
37.261
kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) 31.293
pelaksana layanan kesehatan BPJS Kesehatan
seperti dokter/spesialis, dokter gigi, perawat,
3.737
bidan, labor dan tenaga medis dan keadaan
geografi yang sangat berbeda-beda di

108 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)
Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

kesehatannya. Tidak bisa dipungkiri


Grafik 2 kebanyakan dari mereka menumpuk di kota-
Persentase Jumlah Dokter
kota besar di Pulau Jawa. Padahal, masih
Dokter Dokter
Gigi banyak daerah pinggiran Jawa, apalagi luar
Gigi
15% Spesialis Jawa yang jumlah tenaga kesehatan maupun
2%
dokternya sangat kurang. Data dari Kemenkes
menyebutkan ada sekitar 1.700 puskesmas
yang tidak ada dokternya (Maharani 2018).
Hal ini menjadi sangat ironis ketika satu
Dokter puskesmas di kota-kota besar bisa memiliki
Spesialis beberapa dokter. Begitu juga dengan tingkat
18%
pendidikan dan kualitas tenaga kesehatan,
Dokter komunikasi dengan pasien dan keluarga
65%
pasien juga masih buruk. Ini menjadi aspek
Sumber: Konsil Kedokteran, 2018. yang paling penting untuk mewujudkan
layanan kesehatan yang berkualitas (Larasati
Grafik 3 2016, 81).
Jumlah Dokter/Dokter Gigi Teregistrasi
Pemerintah menyadari keterbatasan
Per Zona Wilayah
fasilitas, catatan dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, menyebutkan sekitar
2,958 Puskesmas (30,8%) yang belum
mempunyai sanitarian, dan 2,898 Puskesmas
(30,2%) yang belum mempunyai ahli gizi di
rumah sakit, dan ada 5.274 Puskesmas
(54,9%) yang mempunyai tenaga labor
(Kementerian Kesehatan RI 2014).
Sumber: Konsil Kedokteran Indonesia, 2018. Hambatan juga datang dari jumlah
rumah sakit sebagai provider BPJS Kesehatan.
Grafik di atas menujukan pemeretaan Jumlah rumah sakit saat ini sebanyak 2.829
jumlah dokter di seluruh wilayah di Indonesia unit, yang terdiri dari 935 rumah sakit
menjadi salah satu kendala implementasi pemerintah dan 1.894 rumah sakit swasta
sistem BPJS kesehatan. Rencana pemerintah (Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah 2017). Jumlah rumah sakit yang berkerjasama
penduduk Indonesia pada tahun 2019 adalah dengan JKN/BPJS/KIS sebanyak 2.652 unit.
seperti jumlah dokter 45% dari 100 ribu Rumah sakit akan sulit berkembang, manakala
orang penduduk, jumlah dokter gigi 13% tunggakan pembayaran klaim BPJS
daripada 100 ribu penduduk, jumlah perawat membengkak di beberapa rumah sakit di
180% daripada 100 ribu orang penduduk dan Indonesia (Republika 2017). Efek domino
jumlah bidan 120% daripada 100 ribu orang yang ditimbulkan adalah penurunan kualitas
penduduk (Kementerian Kesehatan RI 2016, layanan di rumah sakit, beban operasional
62). Sebenarnya proyeksi Kementerian mahal. Belum lagi lonjakan kunjungan pasien
Kesehatan untuk periode 2005-2025, ke rumah sakit yang signifikan pun tidak
Indonesia sudah memiliki jumlah tenaga sebanding dengan fasilitas yang ada di rumah
kesehatan dan dokter yang cukup. Kondisi itu sakit. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada
terjadi karena fakultas kedokteran dari capaian target kesehatan semesta pada 2019
berbagai universitas di Indonesia terbilang mendatang.
produktif mencetak tenaga kesehatan maupun Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1
dokter. Tetapi, lagi-lagi, persoalan klasik di Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pendaftaran
Indonesia adalah distribusi tenaga

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114) | 109
Firdaus

dan Pembayaran iuran, menyatakan bahwa ketentuan pasal 19 ayat (1) atau ayat (2)
kartu peserta BPJS Kesehatan kategori pekerja dipidana dengan ancaman hukuman penjara
mandiri akan aktif paling cepat 14 hari setelah paling lama 8 (delapan) tahun atau denda
registrasi. Peraturan tersebut diterbitkan BPJS paling banyak Rp. 1 milyar. Sanksi juga
Kesehatan, karena banyaknya peserta kategori dikenakan bagi pekerja mandiri dan ASN yang
ini menunggak. Dengan peraturan ini, pihak tidak mau mengikuti BPJS kesehatan melalui
BPJS Kesehatan berharap, peserta kategori Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2013.
pekerja mandiri serius mengikuti BPJS Namun implementasi daripada aturan
Kesehatan. Banyaknya iuran tertunggak dari tersebut masih lemah, sehingga masih banyak
kategori pekerja mandiri akan mempengaruhi pekerja penerima upah yang belum
pelaksanaan BPJS secara ekonomi. Namun didaftarkan oleh perusahaannya sebagai
peraturan tersebut, tidak mampu mencegah peserta BPJS Kesehatan (Firdaus 2017, 94). Ini
tunggakan peserta mandiri. Tidak mampu juga akibat ketidak beranian BPJS Kesehatan
mencegah prilaku peserta yang hanya mau untuk mepolisikan pihak perusahaan.
membayar iuran manakala dirawat di rumah Karyawanpun tidak berupaya melaporkan
sakit saja, begitu sembuh, peserta enggan pihak perusahaan tempat ia bekerja, manakala
membayar iuran. pemberi kerja tidak mendaftarkannya sebagai
Menurut penulis peraturan BPJS peserta BPJS Kesehatan.
Kesehatan tersebut, bertentangan dengan UU Untuk menjaga kelangsungan BPJS
No 24 Tahun 2011, sebab masyarakat yang Kesehatan, beberapa peraturan telah
sudah membayar premi berhak mendapatkan diterbitkan oleh pemerintah, seperti
manfaat/jaminan kesehatan dan informasi. Peraturan Presiden (Perpres) No 19 Tahun
Seharusnya seluruh kartu peserta BPJS 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Kesehatan langsung aktif setelah registrasi, Presiden No 12 Tahun 2013 untuk mencegah
tanpa perlu menunggu. Justru peraturan ini kecurangan (fraud) dalam BPJS Kesehatan,
akan mengabaikan hak-hak pasien, sebab sakit seperti membuat klaim berlebihan yang
adalah risiko yang penuh ketidakpastian. diancam sanksi penjara dan denda. Namun,
Dengan demikian menunda sampai 14 hari sejauh ini belum ada laporan ke pihak terkait
berpotensi menimbulkan risiko yang sangat tentang kecurangan ini. Sedangkan perintah
besar bagi pasien. Boleh jadi pasien akan wajib bagi peserta mandiri akan berlaku pada
meninggal dunia karena terlambat mendapat 2019 nanti.
pelayanan medis, dan tidak adanya biaya Lemahnya penegakan hukum, akan
pengobatan selama tempoh 14 hari tersebut. berpengaruh secara ekonomi dan administrasi
Ini menimbulkan ketidakadilan dan bagi BPJS Kesehatan. Kegagalan BPJS
diskriminasi bagi pasien kategori ini Kesehatan melakukan edukasi kepada peserta
(Thabrany 2015, 264). untuk taat membayar iuran, akan muncul
Menurut ketentuan Undang-Undang No paradigma bahwa program BPJS Kesehatan
24 Tahun 2011 tentang BPJS, benar tidak tidak terlalu penting untuk diikuti. Dengan
ancaman sanksi kepada setiap orang yang demikian sekalipun undang-undang sudah
menolak menjadi peserta BPJS. Sejauh ini mengatur sedemikian rupa hak pasien, tanpa
undang-undang tersebut hanya memberi penegakan hukum, penyelenggaraan hak
sanksi kepada pihak perusahaan yang tidak pasien di Indonesia adalah suatu keniscayaan.
mendaftarkan karyawannya menjadi peserta Usaha untuk mensinergikan program
BPJS Kesehatan. Pasal 19 menyatakan bahwa BPJS Kesehatan dengan kondisi Indonesia hari
pemberi kerja wajib membayarkan premi ini, pemerintah dituntut untuk mengurai
karyawannya kepada BPJS Kesehatan. Pasal 55 berbagai kendala dalam penyelenggaraan BPJS
menyatakan pemberi kerja yang tidak Kesehatan. Dalam bentuk hukum sudah ada
mendaftarkan karyawanya, melanggar Undang-Undang No. 40 Tentang SJSN dan

110 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)
Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Indonesia. Pelaksanaan Program WKDS


BPJS. Pemerintah juga sudah beberapa kali merupakan wujud kehadiran negara dalam
menerbitkan aturan untuk memperbaiki memenuhi dan memeratakan pelayanan
penyelenggaraan BPJS kesehatan, seperti medik spesialistik yang bermutu serta
Peraturan Presiden (Perpres) No 19 Tahun terdistribusi secara merata di seluruh
2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan Indonesia sebagaimana diatur dalam
Presiden No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun
Kesehatan dibanding peraturan sebelumnya. 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis
Perpres ini mengatur lebih rinci peserta yang (Kementerian Kesehatan RI 2018, 83).
menginginkan kelas perawatan yang lebih Program lainnya seperti Gerakan Masyarakat
tinggi daripada haknya. Perpres tentang Hidup Sehat (GERMAS) melalui pendekatan
kecurangan (fraud) dalam program BPJS keluarga, meningkatkan pelayanan kesehatan
Kesehatan, juga beberapa poin penting lainnya dan memberi perlindungan kesehatan bagi
dalam penyelenggaraan BPJS kesehatan seluruh masyarakat Indonesia melalui BPJS
termasuk peningkatan fasilitas. Kesehatan. Kemudian Program Indonesia
Kemudian untuk mekanisme, semua Sehat yang merupakan, edukasi tentang
sudah diatur dalam undang-undang, budaya hidup sehat di tengah masyarakat,
pelayanan rumah sakit diatur dalam undang lingkungan sehat, serta mampu menjangkau
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk
rumah sakit. Praktik kedokteran diatur dalam mencapai derajat kesehatan yang maksimum.
Undang-Undang No 29 Tahun 2004 tentang
praktik kedokteran. Tentang kesehatan secara SIMPULAN
umum juga sudah ada Undang-Undang No 36
Tahun 2009 tentang kesehatan. Secara umum BPJS Kesehatan telah
Untuk memudahkan akses pelayanan berhasil memberi perlindungan bagi pasien di
kesehatan bagi masyarakat, pemerintah Indonesia, dari resiko biaya kesehatan yang
membangun 124 Pusat Kesehatan Masyarakat tidak bisa dikira besarnya. BPJS Kesehatan
(Puskesmas) di wilayah Kalimantan, dan 362 telah menujukan keprihatinan pemerintah
Puskesmas di wilayah terpinggir. Sedangkan untuk memastikan rakyat Indonesia menjadi
untuk menambah jumlah rumah sakit, masyarakat yang produktif untuk
pemerintah sedang membangun 23 rumah pembangunan negara.
sakit dan meningkatkan level 104 rumah sakit Hal paling penting dari ini semua adalah
menjadi rumah sakit rujukan wilayah dan 4 bahwa Indonesia sudah punya dasar untuk
rumah sakit umum daerah menjadi rumah melindungi rakyat ketika jatuh sakit. BPJS
sakit rujukan nasional, yaitu Rumah Sakit Kesehatan telah memangkas jurang perbedaan
Sutomo, Rumah Sakit Sudarso Pontianak, antara masyarakat yang kaya dengan yang
RSUD Wahab Syahrani Samarinda dan RSUD miskin dalam mendapatkan pelayanan
Dok II Jayapura (Kementerian Kesehatan RI kesehatan yang selaras dengan cita-cita World
2017). Health Organization (WHO).
Pada Januari 2017 pemerintah Dari segi pelaksanaan untuk
meluncurkan Program Wajib Kerja Dokter mewujudkan perlindungan maksimal bagi
Spesialis (WKDS). Pada lulusan pertama, pasien, saat ini pemerintah telah melakukan
sebanyak 71 orang dokter spesialis, seperti pelbagai usaha untuk menambah jumlah
dokter spesialis obstetrik dan ginekologi, fasilitas kesehatan, rumah sakit dan tenaga
spesialis anak, spesialis penyakit dalam, kesehatan yang menyeluruh di setiap provinsi
spesialis bedah, spesialis anastesiologi dan di Indonesia. Di mana Roadmap pemerintah
terapi intensif, ditempatkan di 63 rumah sakit, pada 2019 seluruh penduduk Indonesia
di 61 kabupaten/kota di 25 Provinsi di menjadi peserta BPJS Kesehatan dan

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114) | 111
Firdaus

mendapatkan perlindungan maksimum di 2. BPJS Kesehatan harus memperkuat


bawah Undang-Undang No 24 Tahun 2011 kerjasama dengan pemerintah daerah
tentang BPJS. dalam memberi sanksi bagi pemberi kerja
BPJS Kesehatan telah memberikan yang tidak mendaftarkan pegawainya
benefit ratio yang komprehensif dalam sejarah menjadi peserta BPJS Kesehatan.
pembiayaan pelayanan kesehatan di Memperkuat sanksi seperti, tidak
Indonesia, dan menjamin biaya kesehatan mendapatkan izin mendirikan bangunan,
rakyat tanpa batas. BPJS telah menjadi menangguhkan izin usaha dan sebagainya.
meeting point bagi seluruh rakyat Indonesia Bagi pekerja mandiri yang belum
dan menandakan bahwa derajat kehidupan itu mengikuti program BPJS Kesehatan,
tidak terlalu jauh, inilah cara yang terbaik. dikenakan sangsi, seperti tidak boleh
Penulis pada akhirnya memberikan mengurus SIM, KTP, passport dan
usulan sebagai berikut: sebagainya;
1. Membatalkan Peraturan BPJS Kesehatan 3. Tindakan pidana perlu diberikan kepada
No. 1 Tahun 2015. Karena bertentangan bagian pihak BPJS Kesehatan mana kala
dengan Pasal 13 Undang-Undang No 24 dibuktikan bersekongkol dengan pihak
tahun 2011. Lagi pula bagi peserta yang pemberi kerja yang tidak mendaftarkan
terlambat membayar premi sudah ada karyawan dan tidak membayar iuran
sangsi sanksi denda dan bagi pemberi karyawannya. Serta pihak BPJS yang main
kerja yang tidak mendaftarkan mata dengan pihak rumah sakit dalam
karyawannya dan tidak membayar premi menetapkan klaim sesuai dengan Pasal
karyawannya sudah diatur dalam Pasal 19 378 KUHP tentang penipuan (fraud),
ayat (1) atau ayat (2) dan diancam ancaman hukuman 4 tahun penjara.
hukuman penjara paling lama 8 (delapan)
tahun penjara atau denda paling banyak
Rp1 milyar;

112 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)
Perlindungan Pasien di Era BPJS Kesehatan

BIBLIOGRAFI dokter.html#sthash.CN3yUMtN.dpuf.
———. 2018. “Profil Kesehatan Indonesia
Arsih, Budi. 2014. “Kesiapan Pemerintah Dalam Tahun 2017.” Jakarta.
Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional http://www.depkes.go.id/resources/dow
Bagi Warga Negara.” Jurnal Ilmiah Inkoma nload /pusdatin/profil-kesehatan-
25 (1). indonesia/profil-kesehatan-indonesia-
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2016. 2017.pdf.
“Perkembangan Beberapa Agregat Konsil Kedokteran Indonesia. 2018. “Konsil
Pendapatan Dan Pendapatan per Kapita Kedokteran Indonesia.” Konsil Kedokteran
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010- Indonesia. 2018.
2015.” BPS. 2016. https://www.bps.go.id/. Larasati, Niken. 2016. “Kualitas Pelayanan
———. 2017. “Data Sensus Penduduk Tahun Program Jaminan Kesehatan Nasional
2017.” Jakarta. Dalam Rangka Menjamin Perlindungan
BPJS Kesehatan. 2017. “Grafik Peserta.” BPJS Kesehatan Bagi Peserta BPJS Di RSUD Dr.
Kesehatan. 2017. https://bpjs- M. Soewandhie Kota Surabaya.” Kebijakan
kesehatan.go.id/bpjs/. Dan Manajemen Publik 4 (2).
———. 2018a. “Iuran.” BPJS Kesehatan. 2018. Maharani, Esthi. 2018. “Masalah Klasik
https://bpjs-kesehatan.go.id. Kesehatan Di Indonesia.” Republika. 2018.
———. 2018b. “Laporan Pengelolaan Program https://www.republika.co.id/berita/kolo
Dan Laporan Keuangan Jaminan Sosial m/fokus/18/05/13/p8nayr318-masalah-
Kesehatan Tahun 2017.” BPJS Kesehatan. klasik-kesehatan-di-indonesia.
2018. https://bpjs- Maman, S. Lenie, R. Fauzie, and R. Dian. 2015.
kesehatan.go.id/bpjs/index.php/arsip/cat “Program Jaminan Kesehatan Nasional
egories/MzA/publikasi. Dari Aspek Sumber Daya Manusia
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Pelaksana Pelayanan Kesehatan.” Jurnal
2017. “Rumah Sakit Berdasarkan Kesehatan Masyarakatkemas 11 (1): 32–
Kepemilikan.” Kementerian Kesehatan RI. 42.
2017. Mudiharno. 2012. “Peta Jalan Menuju Universal
http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/ Corange Jaminan Kesehatan.” Jurnal
report/report_by_catrs.php. Legislasi Indonesia 9 (2).
Firdaus. 2017. “The Patient Protection Under Pramukti, Annger Sigit, and Andre Budiman
The Law of BPJS Health Incurance in Panjaitan. 2016. Pokok-Pokok Hukum
Indonesia.” Unibersiti Kebangsaan Ansuransi. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Malaysia. Republika. 2017. “Dirut BPJS Kesehatan Dapat
Kementerian Kesehatan RI. 2014. “Peran Dan Teguran Keras Dari Jokowi.” Republika.
Mutu Tenaga Kesehatan Dukungan 2017.
Percepatan MDGs.” Kementerian https://republika.co.id/berita/ekonomi/k
Kesehatan RI. 2014. orporasi/18/10/17/pgq8wm383-dirut-
http://www.depkes.go.id/article/print/20 bpjs-kesehatan-dapat-teguran-keras-dari-
143250004/peran-jumlah-dan-mutu- jokowi.
tenaga-kesehatan-dukung-percepatan- Suryono, Arief Redjeki. 2008. “Ansuransi
mdgs-dan-implementasi-jkn.html. Kesehatan Sosial Sebagai Upaya Megara
———. 2016. “Profil Kesehatan Indonesia Dalam Mewujudkan Masyarakat
Tahun 2015.” Jakarta. Sejahtera.” Yudistira 74.
———. 2017. “Presiden Saksikan Pencanangan Thabrany, Hasbullah. 2013. “Kesejahteraan
Pembangunan 124 Puskesmas Di Sosial, Hukuman Bagi Pemerintah, Dan
Perbatasan Dan Program Wajib Kerja BPJS.” Jurnal Hukum Kesehatan 5 (7).
Dokter Spesialis.” Kementerian Kesehatan ———. 2015. Jaminan Kesehatan Nasional. 2nd
RI. 2017. ed. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://www.depkes.go.id/article/
view/17022800011/presiden-saksikan-
pencanangan-pembangunan-124-
puskesmas-di-perbatasan-dan-program-
wajib-kerja-

Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114) | 113
Firdaus

114 | Ijtihad: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol. 34 No. 2 November 2018 (103-114)

Anda mungkin juga menyukai