Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK

1
SINTYA PAULINA C2200052
DEDE WINA RAHAYU C2200053
PERAN BPJS MEMBERDAYAKAN
RAKYAT INDONESIA DALAM
PEMBANGUNAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
RINGKASAN
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program jaminan
Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan
yang telah dimulai sejak 1 Januari 2014. Tujuan Pelaksanaan JKN adalah
untuk memberikan perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat
pemeliharaan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
yang diberikan kepada setiap orang.

Kartu BPJS Kesehatan akan menjadi syarat jual beli tanah atau
pendaftaran peralihan hak atas tanah. Hal ini tertuang dalam Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
LATAR BELAKANG
Kesehatan
PROBLEM &adalah hak
SOLUTION UU No 40 tahun 2004
dasar setiap orang, dan 02 Sistem Jaminan Sosial
semua warga negara
Nasional (SJSN)
berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan

Pasal 34 ayat 2 UUD 1945 UU No 36 tahun 2009


01 menyebutkan bahwa negara
03
mengembangkan Sistem Jaminan tentang Kesehatan
Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
PERMASALAHAN JUDUL

01 02 03 04
Bagaimana deskripsi Bagaimana deskripsi Bagaimana program Upaya-upaya apa saja
penyelenggaraan manfaat program BPJS Kesehatan yang harus dilakukan
program BPJS BPJS Kesehatan dalam pembangunan agar program BPJS
Kesehatan terhadap terhadap mutu pelayanan Kesehatan berhasil
masyarakat. masyarakat. kesehatan. dilaksanakan
MAKSUD DAN TUJUAN

01 02
Memberikan dan Memberikan model
merumuskan rekomendasi penyelenggaran
bagi pemerintah dalam kebijakan implementasi
mengoptimalisasi dalam program
kepesertaan BPJS Pembangunan Mutu
Kesehatan. Pelayanan Kesehatan.
KEGUNAAN

01 02 03

Membantu pemerintah dalam Menjadi salah satu alternatif Memberikan rumusan dalam
program dalam mendukung mengoptimalisasi
Mengoptimalisasi kepesertaan
tujuan bersama Pembangunan kepesertaan masyarakat
masyarakat terhadap BPJS
terhadap BPJS Kesehatan.
Kesehatan. Mutu Pelayanan Kesehatan.
Teori dan jurnal yang relevan

a. Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan


kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah YOUR LOGO
membayar iuran atau iurannya di bayarkan oleh pemerintah. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan adalah Badan
hukum yang di bentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
kesehatan (Depkes RI, 2012).
b) Optimalisasi Kepesertaan BJPS Kesehatan sebagai Syarat Jual-Beli Tanah
Meski saat ini pemerintah menggencarkan masyarakat
Indonesia untuk mendaftar kepesertaan JKN-KIS 50,00 $
(Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat),
masih ada beberapa orang yang sengaja tidak
bergabung dengan BPJS Kesehatan karena berbagai
alasan

17 % 18 %
2% 15 %

Tidak punya
Tidak familiar dengan Sudah tergabung dalam
pendapatan karena Mengatakan tidak ingin
BPJS kesehatan asuransi swasta
masalah sakit / dipecat bergabung dengan JKN
KIS
Teuku Taufiqulhadi menjelaskan, saat ini masyarakat tidak bisa berandai-andai soal
sakit. Apalagi selama dua tahun terakhir masyarakat di Indonesia dan dunia sedang
menghadapi pandemi Covid-19 dan kemunculan sejumlah varian virus baru."Saat ini
masyarakat lebih cepat mengalami kejadian sakit yang fatal dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, karena itu negara tidak mau mengambil risiko dan pemerintah pun
bertanggung jawab. Oleh karena itu, pemerintah mengambil sikap, itu yang harus kita
pahami. Tidak semua ditumpukan kepada Kementerian ATR/BPN karena ada 30 K/L
yang dilibatkan dalam upaya optimalisasi ini," tambahnya.
MANFAAT KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN
Manfaat pelayanan promotif dan preventif
meliputi pemberian pelayanan:

Penyuluhan
kesehatan Keluarga
perorangan berencana

Skrining kesehatan yang


ditujukan untuk mendeteksi
.Imunisasi dasar risiko mencegah dampak
lanjutan dari risiko penyakit
tertentu
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengetahuan JKN
Faktor yang peserta PBI
mempengaruhi
pengetahuan :

1.Usia

2.Jenis kelamin

3.Pendidikan

4.Pekerjaan

5.Pendapatan
Pengetahuan JKN
Peserta Non PBI
METODE KAJIAN
TEKNIK ANALISIS
DATA
Data yang digunanakan dalam penulisan ini adalah data
sekunder. Salah satunya dengan studi literatur. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yakni analisis
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari
berbagai sumber dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam
(trianggulasi), dan dilakukan secara terus menerus
sampai datanya jenuh.
PEMBAHASAN
Berdasarkan isu yang terjadi pada masyarakat dewasa ini,
diketahui bahwasannya Partisipasi masyarakat dalam
keikutsertaan BPJS Kesehatan Masih belum optimal
dikarenakan berbagai macam alasan, mulai dari sudah
mendaftarkan diri ke Asuransi Swasta, bertentangan dengan
hukum agama hingga ada beberapa pihak yang tidak
memiliki pendapatan untuk membayar iuran tersebut.
Upaya-upaya dalam mengatasi Masalah tersebut :

01 02 03
Memberikan Edukasi dan
Menjadikan BPJS sosialisasi kepada Denda keterlambatan
Kesehatan sebagai masyarakat tentang Pembayaran
syarat Jual-Beli pengelolaan dana BPJS ditiadakan.
Kepemilikan Tanah juga kaitannya dengan
hukum agama islam
PENUTUP
Upaya dalam mengoptimalkan kepesertaan BPJS
Ksehatan adalah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai
syarat jual beli tanah, selain itu pemerintah atau jajaran
pihak yang bertanggung jawab atas BPJS Kesehatan
mengadakan sosialisasi atau wawasan bahwasannya
sistem iuran BPJS itu Hibah yaitu pihak yang
berkemampuan lebih bisa menolong pihak yang tidak
mampu jika ada kekurangan pemerintah memberikan
bantuan jadi tidak bertentangan dengan agama islam
meskipun bersifat gharar tapi dalam hal kebijakan atau
kebaikan hal tersebut diperbolehkan begitupun dengan
ribanya, hanya saja denda keterlambatan masih
mengandung riba sehingga sekecil apapun tidak
diperbolehkan, mungkin pemerintah bisa memberikan
sanksi lain selain denda keterlambatan.
Adapun model yang direkomendasikan penulis adalah Keberhasilan implementasi menurut
Mirelee S. Grindle (mulyadi, 2015:66) ditentukan oleh isi kebijakan (content of policy) dan
lingkungan implementasi (context of implementation). Ide dasar dari model ini adalah bahwa
setelah ditransformasikan, kemudian kebijakan diimplementasikan, sehingga
keberhasilannya ditentukan oleh derajat keterlaksanaan (implementability) dari kebijakan
tersebut. Lebih lanjut dikemukakan mengenai isi kebijakan tersebut
meliputi :
1. Kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan;
2. Jenis manfaat yang akan dihasilkan;
3. Derajat perubahan yang diinginkan;
4. Kedudukan pembuat kebijakan;
5. Siapa pelaksana program; dan
6. Sumber daya yang dikerahkan
Sedangkan konteks implementasinya meliputi :

1. Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat;

2. Karakteristik lembaga dan penguasa; dan

3. Kepatuhan dan daya tanggap

Nugroho (Setyawan, 2017:124) menjelaskan bahwa model ini memiliki keunikan tersendiri, yakni terletak pada
pemahaman menyeluruh (komprehensif) akan konteks kebijakan , khususnya yang menyangkut dengan
implementator, penerima implementasi, dan arena konflik yang mungkin terjadi antara para aktor
implementasi, serta kondisi-kondisi sumber daya implementasi yang diperlukan.

Keunikan dari model Grindle ini memberikan pandangannya tentang

implementasi dengan mengatakan bahwa secara umum, tugas implementasi adalah membentuk suatu kaitan
yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan dapat direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan
pemerintah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai