(RMK413)
MODUL 6
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DISUSUN OLEH
PUTERI FANNYA, SKM, M.Kes
d. Manfaat JKN
Manfaat JKN terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat medis dan manfaat non-
medis. Manfaat medis berupa pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan
bersifat paripurna (preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif) dan tidak
dipengaruhi oleh besarnya iuran yang telah dibayarkan oleh peserta. Manfaat
non-medis meliputi akomodasi dan ambulans. Manfaat akomodasi ditujukan
bagi peserta yang dirawat inap. Layanan rawat inap sesuai dengan hak kelas
perawatan peserta. Manfaat ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan
dari fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu sesuai rekomendasi dokter dan
telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional telah mengatur jenis
manfaat yang dapat diperoleh oleh peserta JKN. Manfaat yang dijamin dalam
JKN terdiri dari:
1) Pelayanan kesehatan di FKTP yang merupakan pelayanan kesehatan non-
spesialistik, meliputi:
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
c. pemeriksanaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non-spesialistik, baik operatif maupun non-operatif;
e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
g. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
h. rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud di atas untuk
pelayanan medis mencakup:
a. kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di pelayanan
kesehatan tingkat pertama;
e. Kepesertaan JKN
Peserta JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia yang telah membayar iuran atau yang
iurannya dibayar pemerintah. Peserta dalam program JKN terdiri atas 2
kelompok yaitu:
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan, dan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
17
2. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan.
Peserta PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu.
Peserta bukan PBI jaminan kesehatan adalah pekerja penerima upah dan
anggota keluarganya serta bukan pekerja dan anggota keluarganya. Peserta
JKN akan diberikan nomor identitas tunggal oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Peserta Askes sosial dari PT.
Askes (Persero), peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) dari PT.
(Persero) Jamsostek, peserta program Jamkesmas, dan TNI/POLRI yang
belum mendapatkan nomor identitas tunggal peserta dari BPJS Kesehatan,
tetap dapat mengakses pelayanan dengan menggunakan identitas yang sudah
ada. Anak pertama sampai dengan anak ketiga dari peserta pekerja penerima
upah sejak lahir secara otomatis dijamin oleh BPJS Kesehatan. Bayi baru lahir
untuk anak keempat dan seterusnya harus didaftarkan selambat-lambatnya 3 x
24 jam hari kerja sejak yang bersangkutan dirawat atau sebelum pasien pulang
(bila pasien dirawat kurang dari 3 hari). Jika sampai waktu yang telah ditentukan
pasien tidak dapat menunjukkan nomor identitas peserta JKN, pasien
dinyatakan sebagai pasien umum.
C. Latihan
1. Konsep jaminan kesehatan dapat diartikan sebagai ….
A. jaminan hari tua
B. perlindungan kemiskinan
C. perlindungan kebangkrutan
D. manfaat pemeliharaan kesehatan
2. Di Indonesia, jaminan kesehatansecara spesifik telah diatur dalam ….
A. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 14 /
17
B. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2011
C. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
D. Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2015
3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diterapkan berdasarkan pola pembiayaan
pra-upaya yang artinya adalah ….
A. pembiayaan kesehatan dikeluarkan pada saat kondisi sakit
B. pembiayaan kesehatan dikeluarkan sesuai dengan keperluan
C. pembiayaan kesehatan dikeluarkan kapan pun saat dibutuhkan
D. pembiayaan kesehatan dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit
4. Pola pembiayaan yang diterapkan pada JKN adalah ….
A. jumlah besar dan perangkuman risiko
B. jumlah kecil dan perangkuman risiko
C. jumlah besar dan penanggungan risiko
D. jumlah kecil dan penanggungan risiko
5. Program JKN yang dikembangkan di Indonesia bersifat wajib yang artinya
adalah ….
A. seluruh warga Indonesia harus menjadi peserta
B. seluruh buruh dan pekerja harus menjadi anggota
C. seluruh pegawai pemerintah harus menjadi anggota
D. seluruh penduduk yang tidak mampu harus menjadi anggota
D. Kunci Jawaban
1) D
2) C
3) D
4) A
5) A
E. Daftar Pustaka
1. Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa
Aksara.
2. Mukti, A. G. & Moertjahjo. 2008. Sistem Jaminan Kesehatan: Konsep
Desentralisasi Terintegrasi. Yogyakarta: PT KHM.
3. Murti, B. 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.