ASURANSI SOSIAL
Mekanisme pengumpulan iuran yang bersifat wajib dari peserta, guna memberikan
perlindungan kepada peserta atas risiko sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau
anggota keluarganya
DEFINISI
PEMBIAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PELAKSANAAN SKN (1)
• oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat;
• secara berkelanjutan, sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap
perubahan dengan menjaga kemajuan,
kesatuan, dan ketahanan nasional;
• berdasarkan standar persyaratan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Pasal 4)
PELAKSANAAN SKN (2)
• ditekankan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat, profesionalisme
sumber daya manusia kesehatan, serta upaya
promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
(Pasal 6 (1))
Tujuan SKN
• menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan
perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi; (Pasal 5)
• terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum,
badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis,
berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
(Butir 96 Lampiran)
PRINSIP JKN
PRINSIP KEGOTONGROYONGAN
• Peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang
sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat
membantu yang sakit
• Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN bersifat wajib untuk seluruh penduduk
• Dapat menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
PRINSIP NIRLABA
• Pengelolaan dana amanat oleh BPJS bukan untuk mencari laba/keuntungan
• Sebaliknya tujuan utama adalah memenuhi kebutuhan peserta.
• Dana yang dikumpulkan dari peserta adalah dana amanat sehingga
pengembangannya akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
peserta
• Prinsip yang mendasari →keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan
efektivitas
PRINSIP JKN
PRINSIP PORTABILITAS
• Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada badan-
badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
• Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan, BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% (lima persen) dari Gaji
atau Upah per bulan
• Ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 1% (satu persen)
dibayar oleh peserta.
Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan
seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen)
dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.
PEMBIAYAAN
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau
anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan
sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai
Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan,
dibayar oleh Pemerintah.
MANFAAT JKN
POSTULAT KOCH
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa model trias epidemiologi terdiri atas tiga komponen yang saling
berhubungan dan berinteraksi yaitu faktor agen penyakit, faktor inang atau host, dan faktor lingkungan
MODEL TEORI MULTIKAUSAL
DETERMENISME MULTIKAUSAL
MODEL RODA
MODEL RODA
PENDEKATAN PROBABILISTIK
Hubungan asosiasi yang sangat kuat antara suatu faktor dengan suatu penyakit,
memiliki kemungkinan bersifat kausal (OR, RR dll)
PENDEKATAN PROBABILISTIK
TEMPORALITAS
Ada pola hubungan antara suatu faktor dengan suatu penyakit yang kekuatan
hubungannya meningkat sejalan denganpeningkatan kuantitas/kualitas pajanan.
PENDEKATAN PROBABILISTIK
KRITERIA IDEAL HUBUNGAN KAUSAL
PLAUSABILITY (KEMUNGKINAN BIOLOGIS)/ KREDIBILITAS BIOLOGIC
SUATU HIPOTESIS
• Keyakinan hubungan kausal antara paparan dan penyakit makin kuat jika ada
dukungan pengetahuan biologik.
• Namun demikian, ketiadaan dukungan pengetahuan biologik tidak dapat
dengan sendirinya di katakana bukan hubungan non-kasual. Sebab acapkali
pengetahuan biologi yang tersedia “tertinggal”, sehingga tidak dapat
menjelaskan hasil pengamatan suatu riset.
• Secara umum dapat dikatakan, makin terbatas pengetahuan biologik tentang
hubungan antara papatran dan penyakit, makin kurang aman untuk
memutuskan bahwa hubungan itu non-kasual.
Hubungan suatu faktor dengan suatu penyakit yang secara nalar dapat diterima,
dalam arti hal tsb memungkinkan secara biologis
PENDEKATAN PROBABILISTIK
BUKTI EKSPERIMEN
LIMBAH PATOLOGIS
• Limbah patologis adalah Limbah berupa buangan selama kegiatan operasi, otopsi, dan/atau
prosedur medis lainnya termasuk jaringan, organ, bagian tubuh, cairan tubuh, dan/atau
spesimen beserta kemasannya
LIMBAH TAJAM
• Limbah benda tajam merupakan Limbah yang dapat menusuk dan/atau menimbulkan luka
dan telah mengalami kontak dengan agen penyebab infeksi
• Antara lain jarum hipodermis; a. Jarum intravena; b. Vial; c. Lanset (lancet); d. Siringe; e. Pipet
pasteur; f. Kaca prepara
LIMBAH FARMASI
• Limbah farmasi merupakan limbah yang dihasilkan dari instalasi farmasi misalnya obat
kadaluarsa, obat terkontaminasi
LIMBAH KIMIAWI
• Limbah kimiawi adalah limbah B3 yang bersifat kimiawi misalnya larutan fixer, limbah bahan
kimia kadaluarsa.
LIMBAH SITOTOKSIK
• Limbah sitotoksik adalah Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian
obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh
dan/atau menghambat pertumbuhan sel hidup
• Termasuk dalam kelompok Limbah sitotoksik yaitu Limbah genotoksik yang merupakan Limbah
bersifat sangat berbahaya, mutagenik (menyebabkan mutasi genetik), teratogenik
LIMBAH RADIOAKTIF
• Limbah radioaktif merupakan limbah yang bersifat radioaktif yang biasanya dihasilkan dari proses
rontgen.
3. Partikel udara
- Termasuk partikel padat dan cair
- Uk. 2,5-10 μm : sumber alam (tanah, debu), bioaerosol (spora,
sebuk sari)
- < 2,5 μm : dari proses pembakaran
- Inhalasi partikel < 10 μm → paling berbahaya
○ Dalam alveoli→ difagosit makrofag dan neutrofil→ mediator
inflamasi.
○ Paparan akut iritasi mata, tenggorokan, paru, menginduksi
serangan asma dan iskemik miokardium.
- Partikel > 10 μm → < bahaya krn disaring di hidung atau ditangkap
oleh epitel mukosiliar.
164
● Keracunan CO akut:
○ Cherry-red pada kulit dan mukosa
membran.
○ Edema ringan pada otak disertai bintik-
bintik perdarahan & perubahan neuronal.
● Keracunan CO kronik:
○ Iskemia luas pada SSP (tu di ganglia basalis
& nukleus lentikularis)
○ Penghentian paparan → pemulihan yang
disertai dengan sekuele neurologik
permanen (mis. gangguan memori,
pendengaran, visual)
○ Px kadar karboksihemoglobin darah
membantu menegakkan dx
● CO menyebabkan depresi SSP
○ Afinitas Hb 240x lebih tinggi terhadap CO daripada O2
○ Saturasi HbCO :
■ 20-30% → sakit kepala, dispneu.
■ Diatas 50% → koma dan kejang-kejang.
■ 60-70% →hilang kesadaran hingga kematian.
○ Pada perokok, karboksihemoglobin ditemukan < 10% →
tanpa gejala
○ Pada pasien dengan penyakit jantung iskemik,
konsentrasi < 5-8% (sering ditemukan pada perokok) →
mempercepat timbulnya angina.
Global Issue
● Green house effect : perubahan kenaikan suhu bumi akibat sinar
infra merah matahari yg dipantulkan oleh bumi tidak dapat kembali
ke angkasa luar, karena adanya lapisan gas di troposfer yang
menghalangi sinar tersebut.
● Green house gas : CO2, NO2, NO, CFC, CH4
● Pengurangan lapisan ozon → Ozone hole : ditemukan thn 1987 di antartika
(lapisan ozon < setengah dibanding thn 1970)
● Ozone depleting substance :
Klorofluorokarbon (CFC), hidrobromofluorokarbon (HBFC),
hidroklorofluorokarbon (HCFC), tetraklorometan, triklorometan,halon,
metilbromida, metil kloroform dan karbon tetraklorida (CCl4)
● Pengaruh : peningkatan frekuensi kanker kulit dan katarak.
168
1. Pelarut Organik
● Kloroform & karbon tetraklorida (dry clean & peluntur cat)
○ Paparan akut (uap): dizziness & confusion, depresi SSP
hingga koma
○ Paparan dgn konsentrasi rendah: toksik u/ ginjal & hati
■ Konversi CCl4 oleh P-450 → CCl3 yang sangat reaktif →
oksidasi fosfolipid membran → merusak struktur dan fungsi
RE
● Benzene & 1,3-butadidiene (industri karet)
○ Dioksidasi oleh CYP2E1 → metabolit toksik → gangguan
diferensiasi sel hematopoetik di sumsum tulang → aplasia
ss tlg → leukemia mieloid akut
169
2. Hidrokarbon Polisiklik Aromatase
(HPA)
● Asal : pembakaran bahan bakar fosil, juga dalam jelaga & aspal, asap
minyak goreng, beberapa pelarut, creosote (bahan pengawet kayu),
dan juga hasil pirolisis karbohidrat, asam amino, serta asam lemak.
HPA pd makanan tjd krn proses pengolahan (teknologi) dgn suhu
tinggi (pemanggangan, penggorengan) maupun akibat kontaminasi
atau polusi dari udara.
● Merupakan prokarsinogen
● Mengandung gugus benzo-(a)-pyrene hasil pembakaran yg tdk
sempurna.
● HPA dimetabolisme o/ p450-dependent-oxidase → gugus elektrofilik
yg beraksi dgn as nukleat → mutasi
● Produk aktif : epoxide → karsinogen poten → berikatan dengan
molekul DNA, RNA dan protein dalam sel →keganasan paru dan buli.
170
Organoklorin
● Mrpk lipofilik sintetik dgn afinitas kuat, tahan lama dlm tanah.
● Contoh : DDT(dichlorodiphenyltrichloroethane), Lindane, Aldrin,
Dieldrin.
● Menyebabkan :
○ gangguan endokrin → anti estrogen & anti androgen
○ Inhibitor GABA di SSP → merangsang saraf → delirium, konvulsi
171
5. Debu Mineral
● Paparan karena debu mineral : batu bara, silika, asbestos, &
berilium
● Reaksi paru :
○ Inert : pada pneumokoniasis pekerja batu bara
○ Fibrosis : pada silikosis
○ Alergik : pada alveolitis alergik intrinsik
○ Neoplastik : pada asbestosis
● Debu uk < 5 m dapat mencapai alveolus.
● Debu arang relatif inert → cukup byk berada dlm paru sblm
peny. paru terdeteksi.
● Debu silika, asbestos dan berilium > iritatif → kadar rendah dpt
mybkn kelainan.
WILSON DISEASE
Wilson’s disease adalah kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan pada hati, mata,
otot dan otak. Kerusakan ini terjadi akibat penumpukan tembaga dalam tubuh.
MINAMATA DISEASE
Penyakit sistem syaraf dengan gejala utama meliputi gangguan sensorik, ataksia,
penyempitan konsentris bidang visual, dan gangguan pendengaran akibat keracunan
metilmercuri
MENKES DISEASE
Suatu kondisi yang diturunkan yang mempengaruhi cara tubuh dalam mengatur kadar
tembaga di dalam darah → rendahnya kadar tembaga dalam tubuh. Penyakit ini
terutama mengenai sistem saraf dan jaringan penyambung, dengan gejala yang semakin
lama semakin memburuk. Gejala antara lain berupa penurunan sistem saraf yang
semakin progresif, rambut yang berwarna terang dan rapuh, kelainan otot dan pembuluh
darah.
ITAI-ITAI DISEASE
Penyakit akibat keracunan kadmium
Pneumokoniasis
• Penyakit ini dapat menyerang serebelum (otak kecil) yang bertanggung jawab dalam
koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh.
• Penyakit kuru sendiri masuk ke dalam golongan penyakit bernama transmissible spongiform
encephalopathies (TSEs) atau penyakit prion.
KERACUNAN ARSEN
Komplikasi medis yang dapat terjadi akibat paparan arsenik, umumnya melalui proses ingesti atau
inhalasi. Sama dengan keracunan logam berat lainnya, keracunan arsenik dapat menyebabkan multi
organ failur
Paparan terhadap arsenik akibat pekerjaan termasuk salah satu bahaya keselamatan kerja
(occupational hazard). Terdapat beberapa industri pekerjaan yang dapat meningkatkan risiko
terpapar arsenik, antara lain pekerja pada sektor pertambangan, semikonduktor, smelting,
pembuatan kaca dekoratif, pembakaran bahan bakar, metalurgi, dan proses pengawetan kayu yang
dengan chromium copper arsenate.
KERACUNAN ARSEN
• Keracunan arsenik akut diawali oleh gejala gastroenteritis, yang kemudian diikuti dengan
dehidrasi dan hipotensi.
• Onset gejala dimulai beberapa menit hingga beberapa jam setelah paparan. Gejala dapat mulai
menghilang setelah 12 jam, tetapi bisa juga bertahan hingga beberapa hari setelah paparan
• Menelan arsenik dalam dosis letal dapat menyebabkan kematian dalam 1–4 hari berikutnya.
Kolaps sirkulasi dan kegagalan multiorgan adalah penyebab kematian tersering pada kondisi
tertelan arseni
• Diagnosis ditegakkan dengan bukti paparan senyawa arsenik. Indikator terbaik untuk mengukur
paparan arsenik adalah dengan melihat kadar arsenik dalam pemeriksaan urin 24 jam. Untuk
kondisi emergensi dapat dilakukan spot urine testing.\
• Keracunan arsenik terkonfirmasi bila kadar arsenik lebih dari 50 mcg/L atau arsenik total lebih
dari 100 mcg pada pemeriksaan urin 24 jam. Pada spot urine testing dapat ditemukan kadar
arsenik lebih dari 1.000 mcg/L.[3]
BAROTRAUMA
Kerusakan jaringan yang disebabkan oleh
perbedaan tekanan antara ruang kedap di
dalam tubuh dengan gas atau cairan yang
berada di lingkungan sekitarnya. Kerusakan
yang timbul pada kasus barotrauma
disebabkan oleh peregangan berlebihan
ataupun robekan jaringan. Organ tubuh yang
berisiko mengalami barotrauma yaitu telinga
bagian tengah, sinus paranasal, dan paru-
paru.
BAROTRAUMA TELINGA
PEMICUAN
Pemicuan merupakan cara mendorong perubahan prilaku higiene sanitasi individu
atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan pola pikir,
prilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
KONSELING LINGKUNGAN
• Pelayanan Konseling Kesehatan Lingkungan merupakan inovasi program promosi kesehatan
yang bermanfaat untuk menanggulangi penyakit berbasis lingkungan.
• Kegiatan konseling kesehatan lingkungan meliputi kegiatan seperti konseling, kunjungan
rumah (home care) dan intervensi kesehatan.
KOMUNIKASI LINGKUNGAN
• Komunikasi lingkungan adalah upaya meningkatkan peran ilmu komunikasi dalam
melestarikan lingkungan.
• Menyadarkan khalayak untuk menjaga lingkungan melalui berbagai saluran komunikas
Danke!
Gibt es noch Fragen?
youremail@freepik.com
+39 620 421 838
yourcompany.com
Bitte lösche diese Folie nicht, es sei denn du bist ein Premium Nutzer