Anda di halaman 1dari 35

Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial
UU No. 24 Tahun 2011

Rahmawati kusuma,SH.MH.
Pengertian:
 BPJS adl. Badan hukum yang di bentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial.
 Jaminan sosial adl. Salah satu bentuk

perlindungan sosial untuk menjamin seluruh


rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya yang layak.
 Jenis
Program Jaminan Sosial dan
penyelenggaranya :
1.Jaminan Kesehatan oleh BPJS Kesehatan
01 Jan 2014
2.Jaminan Kecelakaan Kerja
3.Jaminan Hari Tua
4.Jaminan Pensiun
5.Jaminan Kematian
Sistem Jaminan Sosial Nasional

9 Prinsip
1. Kegotong-royongan
3 Azas 5 Program 2. Nirlaba
3. Keterbukaan
1.Kemanusiaan 1. Jaminan Kesehatan 4. Kehati-hatian
2. Jaminan Kecelakaan 5. Akuntabilitas
2. Manfaat 6. Portabilitas
Kerja
3. Keadilan sosial 3. Jaminan Hari Tua
7. Kepesertaan Wajib
8. Dana Amanat
bagi seluruh rakyat 4. Jaminan Pensiun 9. Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya untuk
Indonesia 5. Jaminan Kematian pengembangan program dan
sebesar-besarnya untuk
kepentingan peserta
DASAR HUKUM
1. UU No. 40 Tahun 2004
2. UU No. 24 Tahun 2011
3. Perpres No. 12 Tahun 2013
4. Perpres No. 111 Tahun 2013
5. Permenkes No. 71 Tahun 2013
6. Permenkes No. 69 Tahun 2013
7. Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Th. 2014
8. Kepmenkes No. 455 Tahun 2013
9. SE Menkes No. 31 Tahun 2014
10. SE Menkes No. 32 Tahun 2014
11. SE Dirjen BUK No.BN.04.01/I/2363/2013
12. Permenkes No. 27 dan 28 tahun 2014
13. Permenkes No. 59 tahun 2014
FUNGSI,TUGAS,WEWENANG,DAN
KEWAJIBAN
 FUNGSI BPJS:
1. BPJS Kesehatan Berfungsi
menyelenggarakan Program Jaminan
kesehatan.
2. BPJS Ketenagakerjaan Berfungsi
menyelenggarakan program jaminan
kecelakaan kerja,program jaminan
kematian,program jaminan pensiun,dan
jaminan hari tua.
 TUGAS BPJS
1. Melaksanakan dan/atau menerima
pendaftaran peserta
2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari
peserta dan pemberi kerja
3. Menerima bantuan Iuran dari Pemerintah

4. Mengelola dana jaminan sosial untuk


kepentingan peserta
5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta
program jaminan sosial
6. Memberika informasi mengenai
penyelenggaraan program jaminan sosial
kepada peserta dan masyarakat.
 WEWENANG BPJS:
1. Menagih pembayaran Iuran
2. Menempatkan dan jaminan sosial untuk
investasi jangka pendek dan jangka panjang
dengan mempertimbangkan aspek
likuiditas,solvabilitas,kehati-
hatian,keamanan dana, dan hasil yang
memadai
3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan
atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja
dalam memenuhi kewajibannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan jaminan sosial nasional
4. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan
mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan
yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan
oleh Pemerintah
5. Membuat atau menghentikan kontrak kerja
dengan fasilitas kesehatan.
6. Megenai sanksi administratif kepada peserta atau
pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya
7. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang
berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam
membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban
lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
8. Melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam
rangka penyelenggaraan program jaminan sosial.
 HAK:
1. Memperoleh dana oprasional untuk
penyelenggaraan program yang bersumber
dari dana jaminan sosial dan/atau sumber
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan program jaminan sosial
dari DJSN setiap 6 (enam) Bulan.
 KEWAJIBAN BPJS:
1. Memberikan nomor identitas tunggal
kepada peserta
2. Mengembangkan aset dana jaminan sosial
dan aset BPJS untuk sebesar-besarnya
kepentingan peserta
3. Memberikan informasi melalui media massa
cetak dan elektronik mengenai
kinerja,kondisi keuangan,serta kekayaan
dan hasil pengembangannya
4. Memberikan manfaat kepada seluruh
peserta sesuai dengan undang-undang
tentang SJSN
5. Memberikan informasi kepada peserta
mengenai hak dan kewajiban untuk
mengikuti ketentuan yang berlaku
6. Memberikan informasi kepada peserta
mengenai prosedur untuk mendapatkan hak
dan kewajibannya
7. Memberikan informasi kepada peserta
mengenai saldo jaminan hari tua dan
pengembangannya 1 (satu) kali dalam
setahun
8. Memberikan informasi kepada peserta
mengenai besar hak pensiun 1 (satu) kali
dalam setahun
9. Membentuk cadangan teknis sesuai dengan
standar praktek aktuaria yang lazim dan
berlaku umum
10. Melakukan pembukuan sesuai dengan
standar akutansi yang berlaku dalam
penyelenggaraan jaminan soaial
11. Melaporkan pelaksanaan setiap
program,termasuk kondisi keuangan,secara
berkala 6 (enam) bulan sekali kepada
Presiden dengan tembusan kepada DJSN.
JENIS PESERTA DAN MANFAAT AKOMODASI

Kelas I dan II

Kelas I.II dan


III
Kelas I,II dan
III

Kelas III
PENDAFTARAN PESERTA DAN
PEMBAYARAN IURAN
 PENDAFTARAN PESERTA:
Setiap orang,termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia,wajib menjadi Peserta Program
Jaminan Sosial.
 Pemberi kerja secara bertahap wajib
mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai
peserta kepada BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti
 Pemberi kerja,dalam melakukan pendaftaran
wajib memberikan data dirinya dan
pekerjanya berikut anggota keluarganya
secara lengkap dan benar kepada BPJS
 Penahapan diatur dengan Peraturan Presiden.
 Setiap orang,selain Pemberi kerja,Pekerja dan
Penerima Bantuan Iuran,yang memenuhi
persyaratan kepesertaan dalam program
Jaminan sosial wajib mendaftarkan dirinya
dan anggota keluarganya sebagai peserta
kepada BPJS,sesuai dengan program jaminan
sosial yang diikuti
 Setiap orang,selain Pemberi kerja,Pekerja dan

Penerima Bantuan Iuran,wajib memberikan


data mengenai dirinya dan anggota
keluarganya secara lengkap dan benar
kepada BPJS
Bagi Pemberi Kerja yang tidak
melaksanakan ketentuan maka akan
di kenai sanksi Administratif:
 Teguran tertulis 
 Denda dan/atau  Dilakukan oleh BPJS

 Tidak mendapat pelayanan publik tertentu 

Dilakukan Oleh Pemerintah


atau Pemerintah Daerah
atas permintaan BPJS
Bagi penerima Bantuan Iuran:
 Pemerintah mendaftarkan penerima Bantuan
Iuran dan anggota keluarganya sebagai
Peserta kepada BPJS
 Penerima bantuan iuran wajib memberikan

data mengenai diri sendiri dan anggota


keluarganya secara lengkap dan benar
kepada Pemerintah untuk di sampaikan
kepada BPJS.
Pembayaran Iuran:
1. Pemberi kerja wajib memungut Iuran yang
menjadi beban Peserta dari Pekerjaanya dan
menyetorkannya kepada BPJS
2. Pemberi kerja wajib membayar dan
menyetor Iuran yang menjadi tanggung
jawabnya kepada BPJS
3. Peserta yang bukan Pekerja dan bukan
penerima Bantuan Iuran wajib membayar
dan menyetor Iuran yang menjadi tanggung
jawabnya kepada BPJS
4. Pemerintah membayar dan menyetor Iuran
untuk penerima Bantuan Iuran kepada BPJS.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai:

a. Besaran dan tata cara pembayaran Iuran


program jaminan kesehatan datur dalam
peraturan Presiden
b. Besaran dan tata cara pembayara iuran
selain program kesehatan diatur dalam
peraturan pemerintah
SISTEM PEMBAYARAN FASKES PerPres No.12
Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan
(Psl.39)

• BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada Fasilitas


Kesehatan tingkat pertama secara praupaya berdasarkan
kapitasi atas jumlah Peserta yang terdaftar di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama.
• BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan berdasarkan cara
Indonesian Case Based Groups (INA-CBG’s).
• Besaran kapitasi dan Indonesian Case Based Groups (INA-
CBG’s) ditinjau sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun sekali
oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.
PROGRAM JAMINAN SOSIAL Bagian
Kesatu Jenis Program Jaminan Sosial
Jenis program jaminan sosial meliputi :
a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c. jaminan hari tua;
d. jaminan pensiun; dan
e. jaminan kematian.
Jaminan Kesehatan
 Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip
ekuitas.
 Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
 Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota
keluarga yang lain menjadi tanggungannya
dengan penambahan iuran.
 Kepesertaan jaminan kesehatan tetap berlaku
paling lama 6 (enam) bulan sejak seorang peserta
mengalami pemutusan hubungan kerja.
 Peserta yang mengalami cacat total tetap dan tidak
mampu, iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Lanjutan
 Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis
pakai yang diperlukan.
 Dalam keadaan darurat, pelayanan, dapat diberikan
pada fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja
sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
 Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di
rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit
diberikan berdasarkan kelas standar
 Besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan
untuk setiap wilayah ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial dan asosiasi fasilitas kesehatan di wilayah
tersebut.
Lanjutan
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib membayar fasilitas
kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling
lambat 15 (lima belas) hari sejak permintaan pembayaran diterima.

 Daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis


pakai yang dijamin oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

 Besarnya jaminan kesehatan untuk peserta penerima upah


ditentukan berdasarkan persentase dari upah sampai batas
tertentu, yang secara bertahap ditanggung bersama oleh pekerja
dan pemberi kerja.

 Besarnya iuran jaminan kesehatan untuk penerima bantuan iuran


ditentukan berdasarkan nominal yang ditetapkan secara berkala.

 Pekerja yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 (lima) orang


dan ingin mengikutsertakan anggota keluarga yang wajib
membayar tambahan iuran.
Jaminan kecelakaan Kerja
 Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial.
 Jaminan kecelakaan kerja adalah seseorang yang
telah membayar iuran.

 Peserta yang mengalami kecelakaan kerja berhak


mendapatkan manfaat berupa pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan medisnya dan
mendapatkan manfaat berupa uang tunai apabila
terjadi cacat total tetap atau meninggal dunia.
 Manfaat jaminan kecelakaan kerja yang berupa
uang tunai diberikan sekaligus kepada ahli waris
pekerja yang meninggal dunia atau pekerja yang
cacat sesuai dengan tingkat kecacatan.
Lanjutan
 Ketentuan lebih lanjut mengenai besarnya
manfaat uang tunai, hak ahli waris,
kompensasi, dan pelayanan medis diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
 Besarnya iuran jaminan kecelakaan kerja

adalah sebesar persentase tertentu dari upah


atau penghasilan yang ditanggung
seluruhnya oleh pemberi kerja.
 Besarnya iuran jaminan kecelakaan kerja

untuk peserta yang tidak menerima upah


adalah jumlah nominal yang ditetapkan
secara berkala oleh Pemerintah.
Jaminan Hari Tua
 Jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional berdasarkan
prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib.
 Jaminan hari tua diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin
agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa
pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

 Manfaat jaminan hari tua berupa uang tunai dibayarkan


sekaligus pada saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal
dunia, atau mengalami cacat total tetap.
 Besarnya manfaat jaminan hari tua ditentukan berdasarkan seluruh
akumulasi iuran yang telah disetorkan ditambah hasil
pengembangannya.

 Pembayaran manfaat jaminan hari tua dapat diberikan


sebagian sampai batas tertentu setelah kepesertaan mencapai
minimal 10 (sepuluh) tahun.
 Apabila peserta meninggal dunia, ahli warisnya yang sah
berhak menerima manfaat jaminan hari tua.
Lanjutan
 Besarnya iuran jaminan hari tua untuk peserta
penerima upah ditetapkan berdasarkan
persentase tertentu dari upah atau
penghasilan tertentu yang ditanggung
bersama oleh pemberi kerja dan pekerja
 Besarnya iuran jaminan hari tua untuk

peserta yang tidak menerima upah


ditetapkan berdasarkan jumlah nominal yang
ditetapkan berdasarkan jumlah nominal yang
ditetapkan secara berkala.
Jaminan Pensiun
 Jaminan pensiun diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
atau tabungan wajib.
 Jaminan pensiun diselenggarakan untuk

mempertahankan derajat kehidupan yang


layak pada saat peserta kehilangan atau
berkurang penghasilannya karena memasuki
usia pensiun atau mengalami cacat total
tetap.
 Jaminan pensiun diselenggarakan

berdasarkan manfaat pasti.


 Usia pensiun ditetapkan menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan.
Lanjutan
 Manfaat jaminan pensiun berwujud uang tunai
yang diterima setiap bulan sebagai:
◦ Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun
sampai meninggal dunia;
◦ Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat akibat
kecelakaan atau akibat penyakit sampai meninggal
dunia;
◦ Pensiun janda/duda,diterima janda/duda ahli
waris peserta sampai meninggal dunia atau
menikah lagi;
◦ Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai
mencapai 23 (dua puluh tiga) tahun, bekerja, atau
menikah; atau
◦ Pensiun orang tua, diterima orang tua ahli waris
peserta lajang sampai batas waktu tertentu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan
 Setiap peserta atau ahli warisnya berhak mendapatkan pembayaran
uang pensiun berkala setiap bulan setelah memenuhi masa iuran
minimal 15 (lima belas) tahun, kecuali ditetapkan lain oleh peraturan
perundang-undangan.

 Apabila peserta meninggal dunia masa iur 15 (lima belas) tahun ahli
warisnya tetap berhak ,mendapatkan manfaat jaminan pensiun.

 Apabila peserta mencapai usia pensiun sebelum memenuhi masa iur


(lima belas) tahun, peserta tersebut berhak mendapatkan seluruh
akumulasi iurannya ditambah hasil pengembangannya.

 Hak ahli waris atas manfaat pensiun anak berakhir apabila anak
tersebut menikah, bekerja tetap, atau mencapai usia 23 (dua puluh
tiga) tahun.

 Manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami


cacat total tetap meskipun peserta tersebut belum memasuki usia
pensiun.
Jaminan Kematian
 Jaminan kematian diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial.
 Jaminan kematian diselenggarakan dengan

tujuan untuk memberikan santunan kematian


yang dibayarkan kepada ahli waris peserta
yang meninggal dunia.
 Manfaat jaminan kematian berupa uang tunai

dibayarkan paling lambat 3 (tiga) hari kerja


setelah klaim diterima dan disetujui Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
Lanjutan
 Iuran jaminan kematian ditanggung oleh
pemberi kerja.
 Besarnya iuran jaminan kematian bagi peserta

penerima upah ditentukan berdasarkan


persentase tertentu dari upah atau
penghasilan.
 Besarnya iuran jaminan kematian bagi peserta

bukan penerima upah ditentukan


berdasarkan jumlah nominal tertentu dibayar
oleh peserta.

Anda mungkin juga menyukai