BAB I
PENDAHULUAN
penduduk dalam melakukan segala sesuatu. Oleh karena itu pada tanggal 3
ke-5 yang mengakui hak asasi warga atas kesehatan, ini juga termaktub
orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses sumber daya di
berkembang sesuai amanat pada perubahan UUD 1945 pasal 134 ayat 2,
yang layak.
Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi
yang melayanai antara lain pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran
Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
lain.
Perhatian yang besar terhadap bidang kesehatan ini sudah
yang menurut data BPS pada bulan Maret 2014 mencapai 244.819.9 juta
jiwa dan 28.28 juta jiwa dari total jumlah penduduk tersebut atau sekitar
tersebut itu mampu maka kendala akses layanan kesehatan yang tidak
Perlindungan ini diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran
(SJSN), yaitu:
1. Kegotongroyongan
Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), prinsip gotong
kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini
penduduk.
2. Nirlaba
Dana yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
efektivitas
5
peserta.
7. Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial
Dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan
Right” Pasal 25 ayat 1 dalam Moenir (1995 : 35). “Setiap orang berhak
atas hidup yang menjamin kesehatan dan keadaan baik bagi dirinya dan
diluar kekuasaannya”.
dalam satu program kesehatan. Pentingnya arti hidup sehat telah menjadikan
perilaku sehat.
masyarakat.
kesehatan yang harus disesuaikan dengan jiwa dan semangat yang sesuai
dengan peraturan tersebut. Maka dari itu disusunlah tugas pokok dan fungsi
Puskesmas, dan sangat manusiawi juga jika para staf dan pegawai yang
jumlahnya sedikit melayani begitu banyak pasien akan merasa lelah dan ini
bisa menjadikan pelayanan terhadap pasien lebih pasif dan tidak efektif.
membayar.
masyarakat.
and acses), mutu pelayanan bagi penguna agar hasil yang diharapkan
tidak mampu, didata oleh petugas lapangan dan datanya ditetapkan oleh
miskin akan mendapat pelayanan yang baik. Untuk peserta Pegawai Negeri
Sipil (PNS) , TNI, Polri yang dulu bernaung di bawah PT ASKES secara
Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan atau para pekerja yang bekerja di sektor
yang membayar preminya sendiri maka setiap warga masyarakat yang akan
terdekat. Untuk jumlah iuran bagi peserta mandiri dapat memilih kelas
standar pelayanan
12
sebanyak 30.976 orang. Dari total jumlah peserta sebanyak 30.976 orang,
dikenakan biaya.
yang sesuai dengan standar yang diberikan kepada pasien lainnya. Dengan
Kesehatan (BPJS Kesehatan) baik dari segi fisik maupun pelayanan non
fisik.
Kesehatan) biasanya yang menjadi sasaran ialah sikap dan tindakan dokter
atau perawat, sikap petugas administrasi yang kurang ramah dan terlalu
cuek, selain itu juga mereka mengeluhkan tentang sarana yang kurang
DTP Karangnunggal.
tertarik untuk meneliti lebih jauh akan kefektivan pelayanan pada pasien
Karangnunggal.
14
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmiah
b. Manfaat Institusi
c. Manfaat Praktis
BAB II
KAJIAN TEORITIS
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
efektivitasnya”
bahwa:
sebagai berikut:
atau cara dan peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
ditetapkan.
berikut:
“ setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
dirumuskan sebagai:
langsung”
kepentingan umum.
dijual”.
pelayanan.
seperti rumah sakit dan jasa dokter; jasa professional seperti hukum,
1. Intability
2. Inseparability
3. Variability
4. Perishability
disimpan.
kriteria yaitu :
atau assurance.
pelanggan.
komunikasi.
yaitu pelayanan yang ramah, cepat tanggap dan handal, sesuai dengan
Sehingga hal ini pula dapat dipahami bahwa bentuk dan jenis
1. Pengorganisasian pelayanan
3. Sasaran pelayanan
bersifat berkesinambungan.
23
3. Mudah dicapai
berada ).
4. Mudah dijangkau
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
telah ditetapkan.
24
mutu, baik dilihat dari produk maupun dari segi pelayanannya. Salah satu
(Donabedian,1980).
pengobatan pasien bila semua pihak terkait dan mendukung kegiatan ini
berada dalam posisi sebagai “unit dari suatu system” menuju tercapainya
peranan yang sangat penting dimana hal ini tidak terlepas dari faktor
25
mengendalikan orang.
baik.
Selain itu penelitian oleh Lem Berry dan Vielere Zeltham pada
berikut:
dimana kinerja yang baik diberikan pada saat pertama kali memberikan
pelanggan.
beda.
kepercayaan diri.
10. Bukti fisik (tangible), pelayanan fisik, penampilan tenaga kerja alat
pasien bahwa inilah suatu jasa pelayanan yang efektif dan memiliki mutu
yang baik.
waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik
generaliasi yang akhirnya berlaku umum dan dapat diterima oleh setiap
orang.
1. Faktor waktu
efektivitas kerja.
2. Faktor kecermatan
singkat.
pelayanan.
30
luas yang tidak hanya meliputi aspek medis tetapi juga aspek mental dan
secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan suatu keadaan yang
pasien saat dia pergi ke dokter, sedangkan penyakit adalah apa yang
1999: 47).
ke petugas kesehatan ketika mereka sakit akan tetapi hanya sedikit orang
32
dikeluarkan.
lebih tertuju kepada tenaga medis, baik itu dokter, perawat,dan petugas
beroperasi dengan baik dan profesional bila tidak ditunjang dengan unsur
yaitu pada tingkat biaya ketika belum terdapat keluhan pasien dan
masyarakat.
pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama, serta
Puskesmas tersebut.
layanan kesehatan yang dalam hal ini yaitu Puskesmas adalah untuk
optimal dari segi mutu dan kualitas. Dan khusus bagi peserta Badan
peserta yang memiliki kartu BPJS Kesehatan baik dari PNS atau pekerja
mandiri.
suatu Puskesmas.
menengah atau golongan miskin dan tidak mampu secara tidak langsung
kesehatan.
adalah indikator proses dan masukan. Indikator ini salah satunya adalah
layanan kesehatan yang efektif, dan bermutu baik adalah suatu layanan
1. Kompetensi Teknik
3. Efektifitas
yang ada.
4. Efisiensi
37
masyarakat.
5. Kesinambungan
6. Keamanan
aman dari resiko cidera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain
7. Kenyamanan
8. Infromasi
38
dimana, dan bagaimana layanan kesehatan itu akan dan atau telah
dilaksanakan.
9. Ketepatan Waktu
BAB III
lakukan.
Karangnunggal
Geografis
± 128,210 Ha yang terdiri dari : Tanah darat 123,812 Ha, Tanah sawah
Demografi
80.656 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 40.562 dan perempuan sebanyak
40.094 jiwa.
Perempuan dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
41
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan luas wilayah per Desa di
13,250
12,735 12,631
11,812 11,558
9,954
6,195
4,697
th th th th th th th th
-4 -1
5
-2
4
-3
4
-4
4
-5
4
-6
5 65
0 5 >
16 25 35 45 55
Gambar 3.1
19,574
4,800
2,194 2,456
Gambar 3.2
SD dan hanya sebagian kecil yang tamat SLTA ke atas. Hal ini
Karangnunggal
Visi Puskesmas :
45
Misi Puskesmas :
Motto Puskesmas
Melalui Aksi:
produktivitas.
dan terukur.
struktural.
lintas sektoral.
e. Pelayanan Obat.
f. Laboratorium
g. USG
j. Rujukan Ambulance
k. SP3
Karangnunggal
48
Karangnunggal
hari.
Puskesmas.
Puskesmas.
tugas sehari-hari.
puskesmas.
Masyarakat.
Assurance).
50
Kecil.
Puskesmas.
Puskesmas.
medis KIA.
PWSnya.
Berencana.
kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Ibu Menyusui, bayi dan balita.
terkait dalam kegiatan GSI (Gerakan Sayang Ibu) dan kegiatan dalam
gedung.
c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non
Penyakit :
menular.
Lingkungan) :
pabrik/perusahaan.
Sarang Nyamuk (PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta
masyarakat.
(Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) dan SPAL (Sarana Pembuangan
Air Limbah).
posyandu.
KEP.
12. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Bendahara BPJS dan Operasional
Puskesmas:
Puskesmas.
dana Puskesmas.
Puskesmas.
f. Membuat SPJ BPJS dan Operasional Puskesmas (Jasa Pelayanan dan Jasa
Sarana).
Kesehatan (BOK):
57
d. Membantu petugas gudang obat dalam memonitor obat di Pustu dan Pos
Puskesling.
obat Puskesmas.
a. Menerima dan mencatat penerimaan obat dari Gudang Farmasi dan dari
obat.
f. Membuat LPLPO.
b. Mencatat di register,
hari,
i. Menyusun Kartu Rawat Jalan pasien pada rak status sesuai urutan nomor
kode,
gedung dan luar dan luargedung, baik untuk sasaran individu, keluarga,
Puskesmas,
Mulut,
dikirim ke Puskesmas.
tersebut.
ruangan.
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non
medis KB.
61
inventarisasi barang.
23. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Kegiatan Pendukung Lainnya :
selesai.
mandi/WC.
kasur, bantal, guling, sprei, sarung bantal/guling, taplak meja dan korden
DTP Karangnunggal
1. Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS
DTP Karangnunggal
Gambar 3.3
pada tahun 2014 sebanyak 104 Orang, terdiri dari : Petugas Puskesmas
Tabel 3.2
Jumlah Tenaga Kesehatan berdasarkan jenis kategori yang ada di Puskesmas DTP
Karangnunggal Tahun 2014
Sedangkan berdasarkan pada tingkat pendidikan pegawai UPTD Puskesmas DTP Karangnunggal cukup
bervariasi, mulai dari tingkat SLTA sampai dengan S2. Tingkat Pendidikan pegawai UPTD Puskesmas DTP
Tabel 3.3
REKAPITULASI JENJANG PENDIDIKAN PEGAWAI UPTD PUSKESMAS DTP KARANGNUNGGAL PER 31 DESEMBER 2014
D III D IV SI S2 SI JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 S 2 NO KES 1 1
2 S 2 KES 1 1
3 SI KEDOKTERAN 1 1
UMUM
4 S I KED GIGI 1 1
5 S 1 KES NERS 2 2
6 S I KES 3 3
7 S I NON KES 1 1
8 D IV 2 2
KEBIDANAN
9 D IV GIGI 2 2
10 D III KEB 10 10
11 D III 7 7
KEPERAWATAN
12 D III ANALIS 1 1
13 D III APOTEKER 1 1
65
14 SPK 5 5
15 SPRG 1
16 SMA 2 2
JUMLAH 2 5 7 10 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 41
Sumber: Laporan Tahunan UPTD Puskemas DTP Karangnunggal 2014
Berdasarkan tabel 3.3 diatas dapat diketahui komposisi pegawai di Puskesmas DTP Karangnunggal
berdasarkan tingkat pendidikan adalah dimulai dari tingkat pendidikan pendidikan SLTA adalah sebanyak 2 orang,
D III kesehatan ada sebanyak 19 orang , D IV Kesehatan ada 4 orang, S1 non kesehatan ada 1 orang, S1 Kesehatan
Ners ada 2 orang, S1 Kedokteran umum 1 orang, S1 kedokteran gigi 1 orang, S2 non kesehatan 1 orang dan untuk
Hal ini berarti tingkat pendidikan pegawai Puskesmas DTP Karangnunggal sudah cukup baik dan
memiliki tingkat pendidikan sesuai dengan kualifikasi keilmuannya. Dengan demikian latar belakang pendidikan ini
dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan kesehatan di Puskesmas DTP Karangnunggal.
66
Tabel 3.4
Jumlah
No. Keadaan Sarana Pelayanan Ket.
Gedung
1 Ruangan Poliklinik Rawat Jalan Melayani tiap hari kerja
1
2 Ruangan Administrasi Rawat Jalan Melayani tiap hari kerja
1
3 Ruangan Lansia Melayani tiap hari kerja
1
4 Ruangan BP gigi Melayani tiap hari kerja
1
5 Ruangan Laboratorium Melayani tiap hari kerja
1
6 Ruangan KIA Melayani tiap hari kerja
1
7 Ruangan PONED Melayani 24 Jam
1
8 Ruangan Unit Gawat Darurat Melayani 24 Jam
1
9 Ruangan Apotik Melayani Tiap hari kerja
1
10 Ruangan Administrasi Rawat Inap Melayani Tiap hari kerja
1
11 Ruangan Gizi & PROMKES Melayani Tiap hari kerja
1
12 Ruangan BPJS Melayani Tiap hari kerja
1
13 Ruangan Operasional Melayani Tiap hari kerja
1
14 Ruangan Kasubag Tata Usaha Melayani Tiap hari kerja
1
15 Ruangan Kepala Puskesmas Melayani Tiap hari kerja
1
16 Ruangan Mushola -
1
17 Ruangan Aula Rapat -
1
18 Ruangan Dapur -
1
Ruangan Perawatan Rawat Inap Kelas Melayani 24 Jam
III, Kelas II, dan Kelas VIP -
1
19 Perumahan Dokter -
1
Sumber: Laporan Tahunan UPTD Puskemas DTP Karangnunggal 2014
67
Karangnunggal
sama dengan pelayanan kepada pasien umum atau pasien peserta asuransi
kesehatan lainnya.
A. Ketentuan Umum
meliputi:
pertama.
12. Dalam hal tidak terdapat dokter spesialis pada suatu daerah
masing-masing program.
B. Fasilitas Kesehatan
2. Praktik dokter
peraturan perundang-undangan.
Manfaat JKN terdiri atas 2 jenis yaitu manfaat medis dan manfaat
dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan besaran iuran yang
1. Pelayanan Obat
Kabupaten/Kota.
dengan informasi:
2. Penyediaan Obat
katalog obat.
kepada peserta.
4. Dalam hal ruang rawat inap yang menjadi hak peserta penuh,
5. Apabila kelas sesuai hak peserta penuh dan kelas satu tingkat di
kelas yang lebih rendah dari haknya lebih dari 3 (tiga) hari, maka
F. Prosedur Pelayanan
(FKTP)
FKRTL
(FKRTL)
mendapatkan pelayanan.
dokter spesialis/subspesialis,
Pelayanan Kesehatan.
.
78
dipindahkan.
sakit jiwa).
d. Persalinan
h. Pelayanan darah.
Polindes
Jamkesmas /SKTM.
Konsultasi
Pemeriksa fisik
Pemberian imunisasi
Puskesmas.
tinggi.
(EMERGENCY).
ambulance.
b. Pelayanan darah .
yang dibutuhkan.
O. Pelayanan Obat
pembantu/Bidan Desa.
JAMKESMAS
jaminan perawatan.
83
tradisonal).
impotensi.
84
Berikut adalah gambar bagan alur pelayanan pada pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di
Verifikasi
Kepesertaan di
Pcare
oleh Bogdan, seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang
akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang di tempat itu. Ia akan
diperoleh pada tahap pertama. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir
data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan
86
penelitian.
20)
objek yang akan diteliti didapat langsung dari pihak UPTD Puskesmas
yaitu :
1. Data Primer
Data primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat
oleh penulis langsung dari sumber pertama baik individu atau sekelompok
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder
disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram serta segala
informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya dengan teori-
sampel jenuh, maka yang dapat diambil dari 32 orang sampel adalah 20
orang (responden) pasien rawat jalan dan 12 orang (responden) dari pasien
rawat inap.
88
yang meliputi :
Observasi
Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini
tahap ini sering disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti
Wawancara
Kuisioner
Dokumentasi
kualitatif
BAB IV
yang diberikan oleh setiap instansi publik. Hal ini juga menuntut
Kesehatan.
tabel frekuensi, maka berikut ini akan disajikan data hasil kuisioner
pelayanan yang efektifdapat dilihat dari beberapa kriteria, untuk lebih jelas
pasien.
Tabel 4.1 Tanggapan responden tentang sarana dan prasarana (Tangible) dan
pendukungnya yang ada di UPTD Puskesmas DTP Karangnunggal.
No Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
1. Ya (sangat efektif) 28 88%
2. Tidak (tidak efektif) 2 6%
3. Tidak Tahu 2 6%
Jumlah 32 100%
Sumber: data olahan kuisioner Mei 2015
Empati merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang
sebagai syarat untuk peduli, ramah, perhatian, merasakan akan apa yang
merasa dihargai. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk dapat
Tabel 4.2 Tanggapan responden terhadap Empaty (kepedulian) para petugas dalam
memberikan pelayanan kepada pasien JKN yang ada di UPTD Puskesmas DTP
Karangnunggal.
No Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
1. Ya (sangat efektif) 32 100%
2. Tidak (tidak efektif) - -
3. Tidak Tahu - -
Jumlah 32 100%
Sumber: data olahan kuisioner Mei 2015
kepada para pasien sudah sangat baik, efektif dan memuaskan . Hal ini
dapat dilihat dengan total angka 100% yang didapat dari seluruh
responden.
pasien terhadap pelayanan yang diberikan petugas masih dirasa kurang dan
belum efektif. Hal ini dapat kita lihat dari total responden 32 orang hampir
merasa tidak tahu apakah pelayanan yang diberikan sudah efektif atau
4. Kriteria Responsiveness
atau pekerjaan dengan tepat, mudah, dan dapat diandalkan. Hal ini jelas
memuaskan pelanggan.
UPTD Puskesmas DTP Karangnunggal baik itu tenaga medis atau non
medis telah memberikan pelayanan yang efektif dan efisien serta cukup
memuaskan untuk para pemakai jasa layanan terutama pasien JKN. Hanya
diberikan tenaga medis kepada pasien JKN masih dirasa kurang. Dalam
apakah merupakan pelayanan yang terbaik atau bukan. Yang ada dalam
Jika dilihat dari lebih banyaknya pasien JKN yang memiliki kartu
Hal ini dapat dipahami bahwa jika melihat sebagian besar peserta JKN
Hal ini akan menjadi salah satu masukan yang berarti bagi UPTD
kepercayaan kepada para pasien JKN tidak hanya mereka yang memiliki
latar belakang pendidikan, pekerjaan yang baik tetapi juga kepada para
penduduk miskin dan tidak mampu yang biaya kesehatanyya di biayai oleh
masyarakat disekitarnya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
pasien rawat inap maupun rawat jalan. Selain itu UPTD Puskesmas
5.2 Saran
beberapa saran:
DTP Karangnunggal.